LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ICHTIOLOGI PDF

Title LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ICHTIOLOGI
Author Dek Pande
Pages 84
File Size 4 MB
File Type PDF
Total Downloads 441
Total Views 558

Summary

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ICHTIOLOGI NAMA : MADE PANDE DARMAWAN NIM : 1414511016 KELOMPOK : 6 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, banyak hikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit sekali yang kita...


Description

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ICHTIOLOGI

NAMA

: MADE PANDE DARMAWAN

NIM

: 1414511016

KELOMPOK : 6

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, banyak hikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Tuhan atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan akhir Praktikum icthiologi ini. Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Segenap asisten dosen saya yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum akhir icthiologi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.

Kuta Selatan, Mei 2015

Daftar Isi

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI IKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikhtiologi merupakan salah satu cabang ilmu Biologi (zoologi) yangmempelajari khusus tentang ikan beserta segala aspek kehidupan yangdimilikinya. Istilah ini berasal dari Ichthyologia (bahasa Latin: Yunani) dimanaperkataan Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran. Ilmu pengetahuan tentangikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu oleh manusia dan kebutuhan akaninformasi untuk kepentingan perdagangan dan industri ataupun pariwisata.(Jasni ,2009) Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan seringkali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematika organism ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal ; takson). Tetapi penyusunan taksonomi mikroorganisme mansyaratkan diidentifikasi sebagaimana mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian, penamaan,

dan

pengidentifikasian

mikroorganisme,

disebut

sebagai

sistematika Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ tubuh bagian luar pada suatu organisme. Pada bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dau macam yaitu simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama. (Sutasni , 2002) Oleh sebab itulah pada praktikum kali ini melakukan kegiatan melihat morfologi luar dan klasifikasi untuk mengetahui perbedaan yang dapat di leihat dari specimen ikan tersebut

1

1.2 Tujuan -

Untuk mengetahui morfologi luar dari specimen yang disediakan

-

Untuk mengetahui klasifikasi dari specimen yang disediakan

-

Mempelajari secara terperinci icthiologi

2

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1 Ikan Nila Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih kea rah vertical (kompres) dengan profil empat persegi panjang kea rah anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya garis terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna merah dan biasa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad (Pratama, 2009). Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Pratama, 2009).

Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut : Kingdom

: Animalia

Fillum

: chordate

Sub Fillum

: vertebrata

Kelas

: detoichtyas

Sub Kelas

: achanthoptarigi

Ordo

: parcomorphi

Family

: cichlidan

Genus

: Oreochromis

Spesies

:Oreochromis niloticus

(Ditetapkan Dirjen Perikanan 1972) Daerah penyebaran : Afrika, Amerika, Eropa, Asia

(Santoso, 1962) 3

2.2 Ikan Kerapu Menurut Subyakto dan Cahyaningsih (2005) bahwa ikan kerapu macan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dan gepeng (compressed), tetapi kadangkadang ada juga agak bulat. Mulutnya lebar serong ke atas dan bibir bawahnya menonjol ke atas. Rahang bawah dan atas dilengkapi gigi-gigi geratan yang berderet dua baris, ujungnya lancip, dan kuat. Sementara itu, ujung luar bagian depan dari gigi baris luar adalah gigi - gigi yang besar. Badan kerapu macan ditutupi oleh sisik yang mengkilap dan bercak loreng mirip bulu macan. Menurut Kordi (2001), bentuk tubuh ikan kerapu macan menyerupai kerapu 5 lumpur, tetapi tubuh kerapu macan lebih tinggi. Kulit tubuh ikan kerapu macan dipenuhi dengan bintik-bintik gelap yang rapat. Sirip dadanya berwarna kemerahan, sedangkan sirip-sirip yang lain mempunyai tepi coklat kemerahan. Pada garis rusuknya, terdapat 110 - 114 buah sisik Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Classis

: Osteichtyes

Subclassis

: Actinopterigi

Ordo

: Percomorphi

Subordo

: Percoidae

Familia

: Serranidae

Genus

: Epinephelus

Spesies

: Epinephelus fuscoguttatus

2.3 Ikan Kembung Ciri-ciri tubuh dari ikan kembung adalah bentuk badan seperti torpedo badan agak langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Seluruh tubuh tertutup sisik halus dan terdapat corselet di belakang sirip dada. Terdapat selaput lemak pada kelopak mata. Usus 1,3-3,7 kali panjang badan. Tapisan insang panjang jelas tampak bila mulut dibuka dengan jumlah sebanyak 30-46 buah, sisik garis rusuk 4

berjumlah 120-150 buah, sirip punggung kedua berjari-jari keras berjumlah 10 buah, sirip punggung kedua berjari- jari lemah 11-12 sirip dubur berjari-jari lemah lemah sebanyak 11-12 buah. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat 5-6 buah finlet (Murniyati 2004).Ikan kembung banyar memiliki warna biru kehijauan di bagian atas dan bagian bawah berwarna putih kekuningan. Dua baris totol-totol hitam pada punggung, satu totol hitam dekat sirip dada. Ban warna gelap memanjang di atas garis rusuk, dua ban warna keemasan di bawah garis rusuk. Sirip punggung abu-abu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan. Sirip-sirip lain bening kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum 35 cm dengan panjang rata-rata 20-25 cm (Murniyati 2004). Klasifikasi ikan kembung banyar berdasarkan Saanin (1994) adalah sebagai berikut : Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata Kelas

: Pisces

Subkelas

: Teleostei

Ordo

: Percomorphi

Sub Ordo

: Scombroidea

Famili

: Scombroidae

Genus

: Rastrelliger

Species

: Rastrelliger kanagurta

2.4 Ikan Kuniran Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) merupakan jenis ikan yang memiliki bentuk badan memanjang sedang, pipih samping dengan penampang melintang bagian depan punggung, serta ukurannya tubuhnya yang mencapai 20 cm. (Toe at all, 2000) Klasifikasi ikan kuniran menurut Saanin (1994): Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Percomorphi 5

Famili : Mullidae Genus : Upeneus Spesies : Upeneus sulphureus 2.5 Ikan Lele Ikan lele secara umum memiliki tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik dan bersungut atau berkumis. Secara anatomi dan morfologi lele terbagi menjadi 3 bagian. Kepala (cepal). Lele memiliki kepala yang panjang, hampir mencapai seperempat dari panjang tubuhnya. Kepala lele pipih ke bawah (depressed). Bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat. Tulang pelat ini membentuk ruangan rongga di atas insang. Di ruangan inilah terdapat alat pernapasan tambahan lele berupa labirin. Mulut lele terletak pada ujung moncong (terminal) dengan dihiasi 4 sungut (kumis).Sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibular luar, sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar.(Budi , 2007). Badan (abdomen). Ikan lele mempunyai bentuk badan yang berbeda dengan jenis ikan lainnya, seperti tawes, mas, ataupun gurami. Ikan lele mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik. Warna tubuhnya kelabu sampai hitam. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai potongan membulat. Sementara itu, bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih ke samping (compressed). Dengan demikian, ada tiga bentuk potongan melintang pada ikan lele, yaitu pipih ke bawah, bulat, dan pipih ke samping. Ekor (caudal). Sirip ekor lele membulat dan tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip ekor berfungsi untuk bergerak maju. Sementara itu, sirip perut membulat danpanjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut patil. Selain untuk membela diri dari pengaruh luar yang mengganggunya, patil ini juga digunakan ikan lele untuk melompat keluar dari air dan melarikan diri. Dengan menggunakan patil, lele dapat berjalan di darat tanpa air cukup lama dan cukup jauh. (Jajang , 2009) Kingdom

:Animalia

Phyllum

: Chordata

Kelas

: Pisces

Ordo

: Ostariophysi 6

Familia

: Clariidae

Genus

: Clarias

Species

: Clarias batrachu

2.6 Ikan Hiu Bentuk tubuhnya terpedo, memiliki sirip dada( Pinna pectoralis) berfungsi untuk pergerakanmaju. Tidak memiliki tutup insang.Sirip Perut (Pinna pelvic) berfungsi untukmenempelkan tubuhnya pada substrat.Sirip Dubur (Pinna anal) berfungsi untuk isolasiyang berlebihan.Sirip Punggung (Pinna dorsalis) berfungsi dalamstabilitas ikan pada saat berenang.Sirip ekor (Pinna caudal)berfungsi dalampergerakan ke kanan dan ke kiri. terdapat celahinsang berjumlah lima buah. Tubuhnya tertutupsirip plakoid. (Pratama , 2009)

Kingdom

:Animalia

Phyllum

: Chordata

Kelas

: Chondrichthyes

Ordo

: Carcharhiniformes

Familia

: Sphyrnidae

Genus

: Sphyrna

Species

: Sphyrna sp.

Saanin , 1994

7

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Hari dan Tanggal

: Selasa , 10 Maret 2015

Waktu

: 15.30 – 16.30 WITA

Tempat

: Laboratorium Ilmu Kelautan Universitas Udayana

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat No

Nama Alat

Jumlah

Fungsi

1

Nampan

1

Untuk Menaruh specimen

2

Alat Tulis

1

Untuk menulis & menggambar

3

Glove

1

Untuk melindungi tangan

4

Masker

1

Untuk melindungi wajah

5

Tisue

1

Untuk menghilangkan kotoran

6

Miskroskop

1

Untuk mengamati sisik

3.2.1 Bahan No

Nama Bahan

Jumlah

Fungsi

1

Ikan Kembung

1

Sebagai Specimen

2

Ikan Kerapu

1

Sebagai Specimen

3

Ikan Nila

1

Sebagai Specimen

4

Ikan Hiu

1

Sebagai Specimen

5

Ikan Kuniran

1

Sebagai Specimen

6

Ikan Lele

1

Sebagai Specimen

3.3 Prosedur Kerja 1. Diletakan Specimen yang digunakan diatas nampa 2. Diamati dan didokumentasikan pada specimen yang telah dilektakan diatas nampan 8

3. Dilakukan pengamatan terhadap sisik ikan kecuali sisik ikan lele 4. Digambar di buku gambar dan buat keterangan serta klasifikasi beserta sumber yang jelas

9

BAB IV 4.1 Hasil 4.1.1

Ikan Nila

4.1.2

Ikan Kerapu

4.1.3

Kembung

10

4.1.4

Kuniran

4.1.5

Ikan Lele

4.1.6

Ikan Hiu

11

4.2 Pembahasan 4.2.1 Ikan Nila Ikan Nila memiliki tubuh yang pipih atau compressed, dilengkapi dengan dorsal fin. Vektoral fin, anal fin, vertikal ventral fin, caudal fin. Ikan nila memiliki bentuk mulut terminal dan memiliki ctenoid pada sisik ini dilihat berdasarkan hasil praktikum yang dapat diamati dan disesuaikan berdasarkan bab sebelumnya di tinjauan pustaka pada sumber sesuai yang dijelaskan 4.2.2 Ikan Kerapu Bentuk tubuh ikan kerapu tidak jauh neda dari ikan nila, bentuk tbuhnya berbentuk pipih dan dilengkapi juga dengan dorsal fin , vektoral fin, ventral fin, anal fin, dan caudal fin. Ikan kerapu juga memiliki bentuk mulut terminal dan bentuk ekor truncate . sisiknya ikan ctenoid, Data hasil dari praktikum ini sesuai dengan pengamatan pada saat praktikum dan sesuai juga yang telah bab II pada tinjauan pustaka 4.2.3 Ikan Kembung Pada specimen Ikan kembung dapat yang dapat saya amati yaitu , bentuk tubuhnya teredo dan dilengkapi sirip dorsal, vektoral, anal, dan caudal fin. Bentuk ekorya adalah furcle dengan bentuk ekor itu ekan kembung merupakan ikan yang memiliki daya renang yang cepat, sisik ikan kembung adalah ctenoid. hasil pengamatan ini disesuaikan juga dengan pada tinjauan pustaka. 4.2.4 Ikan Kuniran Ikan kuniran pada praktikum kali ini memiliki bentuk tubuh yang hamir ama dengan ikan kerapu dan ikan nila, ikan kuniran pada praktikum ini memiliki warna merah muda pudar dengan bentuk tubuh yang pipih atau compressed. Dilengkapi juga bentuk sirip dorsal, anal, vektoral, ventral, dan caudal. Bentuk mulut ikan kuniran adalah terminal yang berbeda adalah bentuk ekornya yang berbentukemarginabe. Sisiknya berbentuk ctenoid. sesuai dengn pada bab tinjauan pustaka menurut sumber yang dijelaskan 4.2.5 Ikan Lele Pada praktikum kali ini ikan lele yang disediakan pada para asdos, bentuk tubuhnya itu berkombinasi yang membulat seperti belut 12

dilengkapi dengan sirip ventoral, subdominal, dan caudal lele memiliki bentuk mulut inferior dilengkapi dengan empat pasang sungut , dua pasang sungut bagian atas dan dua pasang juga pada bagian bawah. Ikan lele tidak memiliki sisik Bentuk ekor ikan lele truncate, ini juga disesuaikan sumber pada bab II tinjauan pustaka 4.2.6 Ikan Hiu Pada praktikum kali ini keadaan ikan hiu yag disediakan oleh asdos dalam keadaan beku dan agak sulit mengamati karena perlu menuungu agar sudah cair sedikit. tubuhnya seperti terpedo, dilengkapi dengan sirip ventral, didipase, da caudal. Bentuk mulut hiu adalah subterminal dan bentuk ekornya epicercal. Ikan hiu memiliki bentuk sisik placoid . Pada hiu tidak ditentukan modifikasi sirip maupun jari-jari sirip, serta ditentukan skut, dan funlet

13

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan -

Pada Ikan Nila ditemukan sisik ctenoid sesuai dengan hasil pengamatan menggunakan mikroskop

-

Pada Ikan Nila terdapat sirip dorsal , ventral , vektoral, anal,

-

Pada ikan Kerapu memiliki sisik gamoid dengan tubuh yang berwarna agak gelap

-

Pada ikan kembung memiliki sisik ctenoid dan sirip yang sama seperti ikan tenggiri

-

Ekor yang dimiliki oleh ikan kembung merupakan ekor yang mempuna fungsi untuk berenang cepat

-

Ikan kuniran memiliki sungut paada bagian mulutnya

-

Ikan hiu memiliki ekor sama seperti ikan kembung yang berfungsi untuk berenang cepat

-

Pada praktikum kali ini mempelajari tentang identifikasi ikan secara luar saja

-

Pada praktikum kali ini mempelajari tentang sistem penamaan klasifikasi specimen yang disediakan

15

Daftar Pustaka Budi, soetarjo. 2007 Budidaya Ikan Lele Sangkuring. Aksara. ;jakarta Dr. Trewavas 1982. Morfology and klasifikation fish. RBA. 200 jung show. U.S.A Jajang. N. 2009. Budidaa ikan lele jumbo. Ganeca exa . ; Jakarta Jasni , R 2009. Mempelajari biologi efektif .Rumah pintar surabaya. Grafindo; Jakarta Kordi . G. 2001, Disseminate The Views of Oxygen to The Fish Behavior. Marine and fiheries study. Canada Murniyati, 2004 . How To Capture Fish Using Techniques Long Line. Vol.122125. Mandaway , see ching. RRC Pratama , 2009. Morfologi ikan Nila . jakarta Saanin , 1994. Klasifikation fish. U.S.A Santoso, Budi . 1996. Budidaya Ikan Nila. Kasinius: Yogyakarta Subyakto dan Cahyaningsih 2005 . Budidaya Krapu Air Tawar.Ganexa exa. Surabaya

Sutasni, mardin. 2002. Spesies baru berdasarkan DNA dan Morfologi spesies. biologi system. vol 141

Toe at all, 2000. Upeneus sulphureus distribution of see. Metof, THD. 1 Canada

16

MORFOMETRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki luas lau 3.544.743,9 Km2 ( Kemen KP, 2011) yang sebagia besar menghasilkan sumber daya perikanan . Disisni ikan telah menyediakan makanan bagi jutaan umat manusia di dunia, selai sebagai makanan ikan juga sebagai hiasan di aquarium ataupun sarana olahraga seperti memancing , didalam pendidikan atau edukasi ikan memiliki sektor ilmu tersendiri Ilmu yang mempelajari tentang ikan yaitu Ictyologi. Icthologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari khusus tentang ikan beserta segala aspek kehudipannya yag dimiliki. Istilah Icthyologi berasala dari kata Icthyogia (bahasa latin : Yunan) dimana kata ichthys artinya ikna dan logos artinya ajaran (affandi et all, 1992) Ilm ini dimunculkan oleh rasa ingin tahu dan kebutuhan informasi untuk kepentingan perdagangan dan industri ataupun pariwisata . Keuntungna mempelaari Icthyologi hampir tak terbatas Salah sau yang dipelajari dari icthyologi adalah bentuk tubuh ikan baik dari morfologi luar dan morfologi dalamnya. Ikan merupakan hewan vertebrata berdarah dingin memiliki cirikhas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai media kehidupannya (edward , 2000) Ikan didalamnya bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangngannya yang tergantung pada arus atau gerakan air yang dipengaruhi oleh angin Oleh karena itu, banyak sekali manfaat dari mempelajari morfologi ikan , seperti mampu mengkalsifikasikan berbagai jenis ikan, mengetahui bentuk tubuh ikna , setra mengetahui struktur tubuh ikan 1.2 Tujuan -

Untuk mengetahu pengertian dari metode morfometrik pada ikan

-

Untuk mempelajari dan mengetahui morfologi bentuk luar pada ikan

17

-

Untuk mengetahui deskripsi luar atau morfologi serta melakukan pegukuran

terhadap

bagian-bagian

membandingkannya sumber identifikasi

tubuh

ikan

dan

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Morfometrik ikan Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur. Jenis kelamin dan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan. Dengan demi...


Similar Free PDFs