Laporan Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM PDF

Title Laporan Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM
Author S. Parpto rosita
Pages 45
File Size 5.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 314
Total Views 380

Summary

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM DISUSUN OLEH : Kelompok 8 Krismen Peros Demromj Riry (08180100032) Nurul Sudiarto (08180100122) Tiyan Maretiyan (08180100025) Achmad Qomari (08180100048) Sarwi Astuti Prapto Rosita (08180100019) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IN...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Laporan Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM Sarwi astuti Parpto rosita Sarwi Rosita

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENGARUH PENGGUNAAN SMS DAN T ELPON PENGINGAT T ERHADAP KEPAT UHAN PASIEN MIN… Domianus Namuwali 3. SUMMARY DM Didik pamungkas KT I DM Komunit as Hernant o kerusakan int egrit as kulit .pdf hernant o adhii

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM

DISUSUN OLEH : Kelompok 8 Krismen Peros Demromj Riry (08180100032) Nurul Sudiarto (08180100122) Tiyan Maretiyan (08180100025) Achmad Qomari (08180100048) Sarwi Astuti Prapto Rosita (08180100019)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Miletus” dengan sebaik-baiknya. Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkam dalam, menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.

i

DAFTAR ISI

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM .......................1 KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................1 C.

TUJUAN ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. A. Definisi.................................................................................................................3 B. Etiologi .................................................................................................................3 D. Manifestasi ...........................................................................................................3 E.

Klasifikasi ............................................................................................................4

F.

Penatalaksanaan ..................................................................................................4

G. Pemeriksaan Penunjang .......................................................................................4 H. Kompilkasi ...........................................................................................................5 I.

Pengkajian ............................................................................................................6

J.

Diagnosa ..............................................................................................................7

K. Perencanaan/Intervensi ........................................................................................8 BAB III TINJAUAN KASUS ………………………………………………………………………………………… ………….. A.

IDENTITAS KLIEN………………………………………………………………………… …………………………..12

ii

B. PENGKAJIAN………………………………………………… …………………………………………………………12 C.

ANALISA DATA…………………………………………………………………………… …………………………22

E.

DIAGNOSA KEPERAWATAN……………………………………………………………… …………………..24

F.

DIAGNOSA KEPERAWATAN……………………………………………………………… …………………..26

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... Kesimpulan ...................................................................................................................29 saran.................................................................................................................................. .......29 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................30

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dan urin. Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang berada di urutan ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar 8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun

2030(Internasional

Diabetes

Federation/IDF

dan

World

Health

Organization/WHO). Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pendeita diabetes, maka perlu adanya kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari masyarakat untuk peduli terhadap masalah ini. Maka dari itu, tujuan penulisan makalah ini akan memberikan pengetahuan tentang diabetes serta cara untuk mengendalikannya, dengan harapan agar tingkat kematian penderita diabetes dapat berkurang.

B. RUMUSAN MASALAH a) Apa definisi DM ? b) Bagaimana etiologi DM? c) Apa manifestasi klinis dari DM ? d) Apa klasifikasi dari DM? e) Bagaimana pemeriksaan penunjang dari DM? f) Bagaimana penatalaksanaan dari DM? 1

g) Bagiaman komplikasi dari DM h) Bagaimana Asuhan Keperawatan dari DM C.

TUJUAN a) Tujuan Umum Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dan masyarakat dengan masalah DM di Rt 3/Rw5 kelurahan susukan, dengan metode ilmiah proses keperawatan. b) Tujuan Khusus -

Mampu

mendeskripsikan

hasil

pengkajian

pada

keluarga

dan

masyarakat dengan masalah DM di Rt3/Rw5 kelurahan susukan. -

Mampu mendiskripsiskan rumusan diagnose keperawatan keluarag dengan masalah DM di Rt 3/Rw 5 kelurahan susukan.

-

Mampu mendiskripsiskan rencana keperawatan pada keluarag dan masyarakat dengan masalah DM di RT3/Rw5 kelurahan sususkan.

-

Mampu mendiskripsikan tindakan keperawatan pada keluarga dan masyarakat masalah DM di Rt 3/ Rw 5 kelurahan sususkan.

D. Manfaat Penulis a) Bagi penulis Laporan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti untuk menambah wawasan,

pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan asuhan

keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM. b) Bagi Institusi Hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber pembelajaran di

jurusan

keperawatan

pada

kasus

mengenai

penerapan asuhan

keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM. c) Bagi Mahasiswa Hasil makalah dapat menjadi referensi dan rujukan dalam pembuatan ataupun pengaplikasian asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan dari kurangnya sekresi insulin, gangguan metabolisme insulin, atau keduanya (Smeltzer, 2010) Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi tingginya kadar gula darah tubuh

akibat

dari

berkurangnya

hormone

insulin

yang

membutuhkan

pengobatan anti diabetes (Miller 2012) B. Etiologi Etiologi atau factor penyebab penyakit Diabetes Melitus bersifat heterogen, akan tetapi dominan genetik atau keturunan biasanya menjanai peran utama dalam mayoritas Diabetes Melitus (Riyadi, 2011). Adapun faktor – factor lain sebagai kemungkinan etiologi penyakit Diabetus Melitus antara lain : a. Keturunan/genetic b. Usia c. Pola makan d. Stress e. Obesitas f. Kurangnya aktifitas fisik/olah raga g. Infeksi C. Manifestasi Manifestasi klinis pada tipe I yaitu IDDM antara lain : 1. cepat lapar 2. sering haus 3. cepat lelah 4. mengantuk 5. terjadi penurunan berat badan 6. pandangan kabur 7. gairah seks menurun 3

8. baal atau kesemutan di ekstremitas terutama kaki 9. luka sukar sembuh 10. sering BAK di malam hari. D. Klasifikasi Dokumen konsesus tahun 1997 oleh American Diabetes Association’s Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus, menjabarkan 4 kategori utama diabetes, yaitu: (Corwin, 2009) a. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)/ Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI) Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Selsel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun. b. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI) Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun dan pada mereka yang obesitas. c. DM tipe lain Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik), obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain, dan penyakit dengan karakteristik gangguan endokrin. d. Diabetes Kehamilan: Gestational Diabetes Mellitus (GDM) Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap diabetes. E. Penatalaksanaan Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes (FKUI, 2011) : 1. Diet 2. Latihan 3. Pemantauan 4. Terapi (jika diperlukan) 4

5. Pendidikan Terapi komplementer 1. Bahan :  Daun salam 15 lembar  Empu temu lawak 5 lembar  Temu ireng 15 lembar  Kencur 15 lembar  Brotowali 15 lembar  Kapulaga 1 sendok makan  Cabe jawa 5 biji  Pala 1 biji  Jahe merah 1 biji Cara meramu : Semua jenis ramuan dicampur dan direbus, untuk kapulaga, jahe merah, pala dan cabe digiling terlebih dahulu lalu direbus. Semua diberi air 6 gelas direbus sampai jadi 1 gelas. Diminum pagi dan malam sesudah makan. 2. Bahan  Brotowali  Sambiloto  Remujung  Legundi  Widoro laut  Kapulaga Cara meramu : Direbus secara bersamaan dengan air sebotol besar dan diminum 2x1 gelas perhari.

F. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang untuk DM sebagai berikut (FKUI, 2011) : 1. Glukosa darah sewaktu 2. Kadar glukosa darah puasa 3. Tes toleransi glukosa Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan : 1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L) 2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L) 3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl 5

G. Kompilkasi Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat DM Tipe II, antara lain (Stockslager L, Jaime & Liz Schaeffer, 2007) : 1. Hipoglikemia Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes yang di obati dengan insulin atau obat-obatan antidiabetik oral. Hal ini mungkin di sebabkan oleh pemberian insulin yang berlebihan, asupan kalori yang tidak adekuat, konsumsi alkohol, atau olahraga yang berlebihan. Gejala hipoglikemi pada lansia dapat berkisar dari ringan sampai berat dan tidak disadari sampai kondisinya mengancam jiwa. 2. Ketoasidosis diabetic Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia berat, merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ketoasidosis diabetik biasanya terjadi pada lansia dengan diabetes Tipe 1, tetapi kadang kala dapat terjadi pada individu yang menderita diabetes Tipe 2 yang mengalami stress fisik dan emosional yang ekstrim. 3. Sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar (Hyperosmolar hyperglycemic syndrome, HHNS) atau koma hyperosmolar Komplikasi metabolik akut yang paling umum terlihat pada pasien yang menderita diabetes. Sebagai suatu kedaruratan medis, HHNS di tandai dengan hiperglikemia berat(kadar glukosa darah di atas 800 mg/dl), hiperosmolaritas (di atas 280 mOSm/L), dan dehidrasi berat akibat deuresis osmotic. Tanda gejala mencakup kejang dan hemiparasis (yang sering kali keliru diagnosis menjadi cidera serebrovaskular) dan kerusakan pada tingkat kesadaran (biasanya koma atau hampir koma). 4. Neuropati perifer Biasanya terjadi di tangan dan kaki serta dapat menyebabkan kebas atau nyeri dan kemungkinan lesi kulit. Neuropati otonom juga bermanifestasi dalam berbagai cara, yang mencakup gastroparesis (keterlambatan pengosongan lambung yang menyebabkan perasaan mual dan penuh setelah makan), diare noktural, impotensi, dan hipotensi ortostatik. 5. Penyakit kardiovaskuler Pasien lansia yang menderita diabetes memiliki insidens hipertensi 10 kali lipat dari yang di temukan pada lansia yang tidak menderita diabetes. Hasil ini lebih meningkatkan resiko iskemik sementara dan penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner dan infark miokard, aterosklerosis serebral, terjadinya retinopati dan neuropati progresif, kerusakan kognitif, serta depresi sistem saraf pusat. 6. Infeksi kulit Hiperglikemia merusak resistansi lansia terhadap infeksi karena kandungan glukosa epidermis dan urine mendorong pertumbuhan bakteri.

6

Hal ini membuat lansia rentan terhadap infeksi kulit dan saluran kemih serta vaginitis.

7

H. Pengkajian Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan ( Muhlisin 2012). Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : 1. Data Inti / Community Core a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas. b. Data Demografi Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintah. c. Vital Statistik Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran. Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian. Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan puskesmas. d. Distribusi ras/Etnis Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas. Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan e. Sistem nilai/value Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data dapat diperoleh dari kontak personal serta observasi.

8

2. Data Subsistem a. Data lingkungan fisik Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen, antara lain: No Elemen Deskripsi Bangunan, luas, bahan, arsitek, 1 Perumahan bersatu/berpindah Halaman samping, belakang Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada 2 Lingkungan/daerah rumput, bersih/kotor, pribadi/umum 3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan 4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis, 5 Transportasi alat transportasi Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan 6 Pusat pelayanan perawatan, tempat ibadah 7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik 8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis 9 Tempat ibadah Masjid, gereja 10 Bentuk Bangunan rumah, petak, asrama, pavilion 11 Jenis Bangunan permanen, semi permanen, non permanen 12 Atap Rumah genteng, seng, kayu, asbes 13 Dinding tembok, kayu, bamboo 14 Lantai semen, keramik, tanah 15 Ventilasi ± 15 – 20% dari luas lantai 16 Pencahayaan kurang, baik 17 Penerangan kurang, baik 18 Kebersihan kurang, baik Pengaturan ruangan dan perabot , kelengkapan alat 19 kurang, baik rumah tangga b. Sanitasi 1) Penyediaan air bersih (MCK) 2) Penyediaan air minum 3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air 4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL) 5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya 6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan 7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry c. Fasilitas 1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain 2) Pekarangan 9

3) Sarana olahraga 4) Taman, lapangan 5) Ruang pertemuan 6) Sarana hiburan 7) Sarana ibadah d. Batas – batas wilayah Sebelah utara, barat, timur dan selatan e. Kondisi geografis f. Pelayanan kesehatan dan social 1) Pelayanan kesehatan a) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader b) Jumlah kunjungan c) Sistem rujukan d) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar komunitas) e) Data yang dikumpulkan:  pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)  sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)  karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)  statistik; jumlah kunjungan  cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan 2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan) a) Lokasi b) Kepemilikan c) Kecukupan d) Pelayanan Sosial e) pelayanan dukungan konseling f) pelayanan khusus/social worker g) Data yang dikumpulkan:  pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)  sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)  karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)  statistik; jumlah kunjungan  cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan 3) ...


Similar Free PDFs