LAPORAN INSPEKSI SANITASI BANDARA SANITASI TRANSPORTASI DAN MATRA PDF

Title LAPORAN INSPEKSI SANITASI BANDARA SANITASI TRANSPORTASI DAN MATRA
Author Khansa AP
Pages 34
File Size 4.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 556
Total Views 803

Summary

SIMULASI LAPORAN INSPEKSI SANITASI TRANSPORTASI BANDARA SUPADIO PONTIANAK KALIMANTAN BARAT SANITASI TRANSPORTASI, PARIWISATA DAN MATRA Dosen Pengampu: Yulia, S.K.M., M.Kes Salbiah K., S.E., M.P.H. Di Susun Oleh: Kelompok 3 Khansa Atallah P. (20181113006) Iluminata Nadia (20181123027) Suparti (201811...


Description

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN INSPEKSI SANITASI BANDARA SANITASI TRANSPORTASI DAN MATRA Khansa AP LAPORAN INSPEKSI SANITASI BANDARA SANITASI TRANSPORTASI DAN MATRA

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Permenkes RI No 1096 t hn 2011 t t g Hygiene Sanit asi Jasaboga Renaldi Ramadhani

Permenkes RI No 1096 t hn 2011 t t g Hygiene Sanit asi Jasaboga Renaldi Ramadhani PERAT URAN MENT ERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 T ENTA… radyan yaminar

SIMULASI LAPORAN INSPEKSI SANITASI TRANSPORTASI BANDARA SUPADIO PONTIANAK KALIMANTAN BARAT SANITASI TRANSPORTASI, PARIWISATA DAN MATRA

Dosen Pengampu: Yulia, S.K.M., M.Kes Salbiah K., S.E., M.P.H.

Di Susun Oleh: Kelompok 3 Khansa Atallah P.

(20181113006)

Iluminata Nadia

(20181123027)

Suparti

(20181123029)

Cindy Wirawati

(20181123017)

Sekar Ayu O.

(20181123011)

Romaida Deristania L. S.

(20181123020)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI D-III SANITASI 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat sehingga kami bisa menyelesaikan laporan yang berjudul “Simulasi Laporan Inspeksi Sanitasi Transportasi Bandara Supadio Pontianak Kalimantan Barat”. Penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sanitasi Transportasi, Pariwisata dan Matra. Selain itu kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk pihak yang sudah terlibat dalam pembuatan laporan ini. Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya laporan ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan mengenai Sanitasi Transportasi Pariwisata dan Matra. Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan ini dapat ditemukan kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya. Di akhir kami berharap laporan sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Pontianak,

November 2020

Penyusun

Kelompok 3

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii Daftar Isi ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 4 B. Tujuan ..................................................................................................... 5 C. Manfaat ................................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sanitasi .................................................................................. 6 B. Pengertian Transportasi ........................................................................... 6 C. Pengertian Bandara ................................................................................ 7 D. Klasifikasi Bandara Udara ...................................................................... 8 E. Kriteria Sanitasi Bandar Udara ............................................................... 9 F. Penyehatan Bandar Udara ..................................................................... 10 G. Peranan Sanitasi bagi Terminal Bandara .............................................. 12 H. Manfaat Sanitasi Bagi Bandara ............................................................. 13 I. Persyaratan Higiene Sanitasi Bandara .................................................. 15

BAB III HASIL & PEMBAHASAN A. Hasil ..................................................................................................... 25 B. Pembahasan ........................................................................................... 28

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... 32 B. Saaran ................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 33

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang Indonesia terus meningkatkan kegiatan yang menitik beratkan pada bidang kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu upaya penyehatan pada lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat terhindar dari adanya kesakitan dan penularan penyakit. Peningkatan penyehatan dan pemeliharaan lingkungan yang menjadi prioritas utama, yaitu tempat atau prasarana pelayanan umum. Ini dikarenakan tempat-tempat umum/prasarana pelayanan umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, maka tempat umum/prasarana merupakan tempat menyebarnya segala penyakit. Dengan demikian maka sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi syaratsyarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Jenis sarana tempat-tempat umum sangat beragam salah satunya dalam sektor transportasi adalah bandara. Bandara merupakan sarana dan prasarana tempat umum yang menyediakan jasa penerbangan yang didalamnya terdapat pengangkutan orang maupun barang dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization), Bandar udara adalah area tertentu di daratan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan

pesawat.

Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas

ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.

4

Kegiatan

sanitasi

lingkungan

di

bandara

merupakan

upaya

pengawasan yang menggunakan prinsip dasar, acuan dan standar yang sama dengan kegiatan Sanitasi Sarana Transportasi pada umumnya. Sanitasi Sarana Transportasi erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Dari aspek kesehatan masyarakat, media lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam mewujudkan kualitas Lingkungan Bandar Udara yang sehat adalah upaya untuk mengawasi agen penyebaran penyakit, media perantara, vektor penyakit, sampah dan limbah, manusia

beserta

perilakunya,

pengamatan

masyarakat yang terkait dengan kegiatan di

penyakit

dan

keluhan

Bandar Udara. Sehingga,

berdasarkan uraian di atas, Perlu adanya pemeriksaan dan pengawasan sanitasi di bandara.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat mengetahui kondisi fasilitas sanitasi yang ada dibandara. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui penyehatan ruang dan bangunan. b. Untuk mengetahui fasilitas dasar sanitasi. c. Untuk mengetahui penyehatan makanan dan minuman. d. Untuk mengetahui keadaan penyehatan lingkungan luar. e. Untuk mengetahui perilaku hygiene dan sanitasi pengelola ataupun petugas. C. Manfaat 1. Bagi program penyehatan tempat-tempat umum ini dapat dijadikan bahan masukan dan informasi tentang sanitasi pada bandara. 2. Bagi kami hasil ini dapat dijadikan pengalaman praktek dilapangan dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan sanitasi tempat-tempat umum tentang kondisi bandara. 3. Merupakan sumber informasi yang diharapkan dapat memberi masukan terhadap kami selanjutnya.

5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sanitasi Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang sanitasi : 1. Menurut Soemirat (2004), mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia. 2. Menurut Azwar (1990), sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan

yang

mungkin

mempengaruhi

derajat

kesehatan

masyarakat. 3. Menurut Depkes RI (2002), sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi adalah suatu usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan untuk

mencegah

timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal. 4. Menurut WHO, sanitasi adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya merugikan/berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.

B. Pengertian Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk

6

memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jenis transportasi yaitu laut, darat dan udara.

C. Pengertian Bandara Bandar udara atau bandara memiliki pengertian yang berasal dari kata "bandar" (tempat berlabuh) dan "udara". Bandar udara diartikan sebagai "suatu tempat di darat atau di air di mana pesawat udara dapat mendarat untuk menurunkan atau mengangkut penumpang dan barang, mengadakan perbaikan atau mengisi bahan bakar. Maka, arsitektur bandara dapat diartikan sebagai suatu wadah yang berfungsi menampung perpindahan orang atau barang dari suatu mode angkutan ke kendaraan udara atau sebaliknya. Di dalamnya menyangkut bangunan terminal (terminal building), tempat parkir pesawat terbang (apron), parkir kendaraan darat, jalan, jalur hijau. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat". Berdasarkan klasifikasi atau status bandara, menurut pelayanannya sesuai dengan rute penerbangan dan peranan pemerintah dapat dibedakan atas: bandara internasional, bandara domestik, bandara internasional dan domestik. Status bandara berpengaruh pula terhadap panjang landasannya yang sesuai dengan jelajah pesawat terbangnya. Bandara berfungsi sebagai suatu tempat dengan segala perlengkapan beserta gedungnya, dipakai untuk pemberangkatan, pendaratan dan pelayanan bagi pesawat terbang dengan segala muatannya, berupa penumpang dan barang. Artinya, bandara merupakan tempat perpindahan dari sub sistem angkutan udara ke udara, udara ke darat atau udara ke air. Bandara diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat yang dilengkapi

7

dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan dan kegiatan penunjang bandara serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Bandara Udara adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum berkumpul untuk menunggu, naik/turun kapal/ pesawat udara. Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Bandara Udara adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Penyehatan bandara adalah upaya yang dilakukan untuk

menjamin terwujudnya kondisi

yang memenuhi

persyaratan kesehatan sehingga terhindar dari kesakitan dan penularan penyakit. Bandar Udara atau Bandara adalah kawasan di daratan dengan batasbatas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat untuk mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok, dan fasilitas penunjang lainnya.

D. Klasifikasi Bandara Udara 1. Klasifikasi bandar udara secara umum, terdiri atas : a. Bandar udara umum yaitu bandar udara yang dipergunakan untuk melayani kepentingan umum. b. Bandar udara khusus bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. 2. Berdasarkan rute penerbangan Berdasarkan rute penerbangan yang dilayani maka bandar udara dibagi menjadi dua yaitu: a. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri. b. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangnan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri.

8

E. Kriteria Sanitasi Bandar Udara Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Bandara Udara adalah Keputusan Menteri Kesehatan 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. 1. Aspek Penilaian Aspek-aspek penilaian meliputi : a. Tempat parkir b. Tempat sampah c. Pencahayaan d. Komponen ruangan e. Pembuangan kotoran manusia f. Pembuangan air limbah g. Tempat cuci tangan 2. Persyaratan Khusus a. Jika terdapat bar/restoran/rumah makan, dan lain-lain. Beberapa persyaratan sanitasi bandar udara, seperti jika terdapat bar/restoran/rumah makan, dan lain-lain dalam area bandar udara, maka harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi makanan dan minuman antara lain : 1) Makanan dan minuman harus dalam keadaan segar dan bersih 2) Penyajiannya terhindar dari pengotoran lalat dan serangga lainnya 3) Tersedianya tempat penampungan sampah sementara yang tertutup, kedap air dengan jumlah yang cukup. 4) Air yang digunakan harus memenuhi syarat 5) Karyawan harus memperhatikan kesehatan dan kebersihan dirinya 6) Di sekitar tempat berjualan harus selalu dalam keadaan bersih. b. Jika terdapat musholla Jika terdapat musholla harus diperhatikan: 1) Air wudhu harus bersih 2) Kebersihan ditempat berwudhu 3) Tikar atau alat sembahyang yang digunakan harus senantiasa bersih

9

4) Ruang tempat sembahyang harus dalam keadaan bersih 5) Tersedia alat dan perlengkapan untuk P3K 6) Terdapat alat pemadam kebakaran

F. Penyehatan Bandar Udara Penyehatan bandar udara adalah upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga terhindar dari kesakitan dan penularan penyakit. Dalam upaya penyehatan bandara

menurut

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

No

431/MENKES/SK//IV/2007 meliputi: 1. Penyehatan lingkungan dalam/ruangan dan bangunan. a. Atap dan talang Atap dan talang harus mempunyai kemiringan cukup dan tidak ada genangan air. b. Dinding dan langit-langit Dinding dan langit-langit ruang harus bersih, berwarna terang, mudah dibersihkan, Permukaan yang selalu kontak dengan air, kedap air, bebas bercak/noda dan bebas sarang laba-laba. c. Lantai Lantai pada ruang harus kuat, bersih, kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. d. Tangga Tangga pada bangunan bandara harus memiiki Kemiringan tangga ≤ 45 derajat, Lebar injakan tangga ≥ 30 cm, Tinggi anak tangga max 20 cm, Ada pegangan tangan, dan Lebar tangga ≥ 150 cm. e. Kualitas udara Pencahayaan di dalam ruang perpustakaan harus 200-300 lux atau dapat membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang hari. Pencahayaan ruang laboratorium 200-300 lux atau dapat membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang hari. Tingkat kebisingannya harus kurang dari 45 dBA (...


Similar Free PDFs