Laporan Kasus 2 Tutorial Keperawatan Komunitas dan K3 - Pengkajian Keperawatan Komunitas PDF

Title Laporan Kasus 2 Tutorial Keperawatan Komunitas dan K3 - Pengkajian Keperawatan Komunitas
Author Jihan Salimah Aribah
Pages 26
File Size 2.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 392
Total Views 584

Summary

LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN K3 KASUS II: PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Disusun oleh: Jihan Salimah Aribah 220110160092 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2018 DAFTAR ISI 1. Konsep Pengkajian Keperawatan Komunitas ...................................................


Description

Accelerat ing t he world's research.

Laporan Kasus 2 Tutorial Keperawatan Komunitas dan K3 Pengkajian Keperawatan Komunitas Jihan Salimah Aribah

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Askep komunit as T b Paru.docx Nashri Mokogint a

Konsep dasar keperawat a arwan adiput ra PENGARUH PENGGUNAAN SMS DAN T ELPON PENGINGAT T ERHADAP KEPAT UHAN PASIEN MINUM OBA… Domianus Namuwali

LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN K3 KASUS II: PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh: Jihan Salimah Aribah 220110160092

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2018

DAFTAR ISI

1.

Konsep Pengkajian Keperawatan Komunitas ................................................................................... 1 a.

Definisi ........................................................................................................................................ 1

b.

Tujuan pengkajian keperawatan komunitas .................................................................................. 1

c.

Fungsi pengkajian keperawatan komunitas ................................................................................... 1

d.

Manfaat pengkajian keperawatan komunitas ................................................................................ 1

e.

Alur/tahapan pengkajian keperawatan komunitas ......................................................................... 3

f.

Teori model pengkajian keperawatan komunitas .......................................................................... 3

2.

Tipe Data, Sumber Data dan Komponen Data Pengkajian ................................................................ 1 a.

Tipe data ...................................................................................................................................... 4

b.

Sumber data .................................................................................................................................. 4

c.

Komponen data ........................................................................................................................ 4

d.

Data subsistem komunitas ........................................................................................................ 5

e.

Data persepsi .............................................................................................................................. 7

3.

Pengolahan Data .............................................................................................................................. 9 a.

Tujuan Pengolahan Data .............................................................................................................. 9

Langkah – Langkah Pengolahan Data .................................................................................................. 9 4.

Penyajian Data................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 22

1. Konsep Pengkajian Keperawatan Komunitas a. Definisi Pengkajian merupakan bagian dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi

masalah keperawatan.

Pengkajian keperawatan komunitas

merupakan proses sistematis yang melibatkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan asset kesehatan masyarakat dalam rangka memprioritaskan kebutuhan dan merencanakan serta menindaklanjuti kebutuhan kesehatan masyarakat yang belum terpenuhi. The Public Health Accreditation mendefinisikan pengkajian kesehatan masyarakat sebagai pemeriksaan sistematis terhadap indikator status kesehatan untuk populasi tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan aset utama dalam masyarakat. b. Tujuan pengkajian keperawatan komunitas Secara umum, proses keperawatan bertujuan untuk: 1) Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusia dari klien. 2) Dapat menentukan diagnosa keperawatan. 3) Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi diagnosa keperawatan. 4) Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana. 5) Diketahuinya perkembangan klien. 6) Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan. Tujuan

akhir

dari

pengkajian

kesehatan

masyarakat

adalah

untuk

mengembangkan strategi dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan masalah yang diidentifikasi. Berbagai alat dan proses dapat digunakan untuk melakukan penilaian kesehatan masyarakat; bahan dasarnya adalah keterlibatan masyarakat dan partisipasi kolaboratif. c. Fungsi pengkajian keperawatan komunitas d. Manfaat pengkajian keperawatan komunitas Menurut kepentingannya, manfaat pengkajian keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1

1)

Memberikan informasi, sebagai dasar perencanaan bagi para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan mengenai keadaan kesehatan masyarakat.

2)

Memberikan pemahaman secara luas bahwa kebutuhan kesehatan masyarakat dan aset merupakan hal yang penting dalam hal perencanaan program di komunitas.

3)

Memberikan informasi yang lengkap mengenai masalah kesehatan pada kelompok atau populasi tertentu. Hal ini dapat memberikan referensi bagi program yang ditujukan kepada kelompok tertentu (Keehan, 2013).

Manfaat proses keperawatan bagi perawat sendiri yaitu: 1)

Seorang perawat akan mempunyai rasa percaya diri dengan melakukan tindakan asuhan keperawatan, karena semua langkah disusun dengan baik berdasarkan diagnose keperawatan yang ditunjang oleh data-data yang tepat dan akurat.

2)

Dengan adanya proses keperawatan, ama akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang optimal akan mempercepat proses kesembuhan klien dan memberikan kepuasan.

3)

Proses keperawatan yang diterapkan akan membantu pengembangan profesionalisme sebagai perawat khususnya dan keperawatan pada umumnya.

4)

Proses keperawatan yang terdokumentasi dengan baik akan memudahkan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Manfaat proses keperawatan bagi klien adalah: 1)

Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan perencanaan keperawatan, dan akan meningkatkan kerjasama klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.

2)

Proses keperawatan menjamin klien akan mendapatkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.

3)

Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan kekurangan tindakan.

4)

Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang prima.

5)

Manfaat proses keperawatan bagi rumah sakit atau puskesmas:

6)

Kepuasan klien, sehinga klien menjadi pelanggan tetap rumah sakit atau puskesmas.

2

7)

Klien akan menceritkan kepuasan setelah mendapat pelayanan asuhan keperawatan kepada orang lain sehingga orang lain berkeinginan untuk mendapatkan pelayanan tersebut.

8)

Meningkatnya jumlah klien yang menjadi pelanggan sehingga meningkatkan pendapatan rumah sakit atau puskesmas.

e. Alur/tahapan pengkajian keperawatan komunitas Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama – sama dalam komunitas tersebut. Sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, kader masyarakat, serta perwakilan dari tiap elemen dimasyarakat (PKK, karang taruna, dan lainnya). Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah prioritas. Adapun langkah-langkah pengkajian sebagai berikut: 1) Mengumpulkan data primer  Wawancara kepada masyarakat, tokoh masyarakat, kader, aparat kelurahan/desa, dan pemerintah daerah setempat.  Observasi norma, nilai keyakinan, struktur kekuatan, proses penyelesaian masalah,

dinamika

kelompok

masyarakat,

pola

komunikasi,

situasi/kondisi lingkungan wilayah 2) Mengumpulkan data sekunder Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber yang relevan untuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.misalnya catatan kelahiran, kematian, cakupan pelayanan. 3) Membahas data yang terkumpul Kegiatan yang dilakukan yaitu pertemuan khusus pada forum koordinasi. Melalui pembahasan ini dirumuskan masalah serta mencari penyebabnya. f. Teori model pengkajian keperawatan komunitas 3

2. Tipe Data, Sumber Data dan Komponen Data Pengkajian a. Tipe data b. Sumber data Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui, karena data yang dikumpulkan harus sesuai dengan tujuannya, sebab bila terjadi kesalahan dalam sumber data, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Dari sumber data, kita dapat mengetahui apakah data yang dikumpulkan berupa data primer atau data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer komunitas, dapat dilakukan dengan cara survai epidemiologi, pengamatan epidemiologi, dan penyaringan, sedangkan pengumpulan data sekunder, sumber datanya dapat berupa seperti berikut: 1) Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, Puskesmas, atau balai pengobatan. 2) Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Biro Pusat Statistik. 3) Absensi, sekolah, industri, dan perusahaan. 4) Secara internasional, data dapat diperoleh dari WHO, seperti Population and Vital Statistics Report, population bulletin, dan sebagainya. c. Komponen data Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan, yaitu data inti komunitas, subsistem komunitas, dan persepsi. Agar lebih jelas bagi Anda ikutilah uraian tentang data inti komunitas, subsistem komunitas dan persepsi. 1) Data inti komunitas Data komunitas ini merupakan data yang dikumpulkan dalam inti komunitas yang meliputi:  Sejarah atau riwayat (riwayat daerah dan perubahan daerah);  Demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan distribusi etnis);  Tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok);  Status perkawinan (kawin, janda/duda, single); 4

 Statistik vital (kelahiran, kematian kelompok usia, dan penyebab kematian)  Nilai-nilai dan keyakinan  Agama. 2)

Data subsistem komunitas Data subsistem komunitas yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas sebagai berikut.  Lingkungan fisik Sama seperti pemeriksaan fisik klien individu, di komunitas juga dilakukan pemeriksaan fisik lingkungan komunitas. Panca indera yang digunakan dalam pengkajian fisik adalah inspeksi, auskultasi, tandatanda vital, review sistem, dan pemeriksaan laboratorium. a) Inspeksi: Pemeriksaan dengan menggunakan semua organ-organ indera dan dilakukan secara survei yakni berjalan di masyarakat atau mikro-pengkajian terhadap perumahan, ruang terbuka, batas-batas, layanan transportasi pusat, pasar, tempat bertemu orang-orang di jalan, tanda-tanda pembusukan, etnis, agama, kesehatan dan morbiditas, serta media politik. b) Auskultasi: Mendengarkan warga masyarakat tentang lingkungan fisik. Tanda-tanda vital dengan mengamati iklim, medan, serta batas alam, seperti sungai dan bukit- bukit. Sumber daya masyarakat dengan mencari tanda-tanda kehidupan, seperti pengumuman, poster, perumahan dan bangunan baru. Sistem review, arsitektur, bahan bangunan yang digunakan, air, pipa, sanitasi, jendela, dan sebagainya. Juga fasilitas bisnis dan rumah ibadah (masjid, gereja dan vihara, dan sebagainya). c) Pemeriksaan laboratorium: Data sensus atau studi perencanaan untuk

proses

mapping

masyarakat,

yang

berarti

untuk

mengumpulkan dan mengevaluasi data atau informasi tentang status kesehatan komunitas yang dibutuhkan sebagai dasar dalam perencanaan.  Pelayanan kesehatan dan sosial

5

Pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji di komunitas, yaitu Puskesmas, klinik, rumah sakit, pengobatan tradisional, agen pelayanan kesehatan di rumah, pusat emergensi, rumah perawatan, fasilitas pelayanan sosial, pelayanan kesehatan mental, apakah ada yang mengalami sakit akut atau kronis.  Ekonomi Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan ekonomi adalah, karakteristik keuangan keluarga dan individu, status pekerja, kategori pekerjaan dan jumlah penduduk yang tidak bekerja, lokasi industri, pasar, dan pusat bisnis.  Transportasi dan keamanan Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan keamanan adalah: alat transportasi penduduk datang dan ke luar wilayah, transportasi umum (bus, taksi, angkot, dan sebagainya serta transportasi privat (sumber transportasi atau transpor untuk penyandang cacat). Layanan perlindungan kebakaran, polisi, sanitasi, dan kualitas udara. 

Politik dan pemerintahan Data yang perlu dikumpulkan meliputi data pemerintahan (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan, dan sebagainya), kelompok pelayanan masyarakat (posyandu, PKK, karang taruna, posbindu, poskesdes, panti, dan sebagainya) serta data politik, yaitu kegiatan politik yang ada di wilayah tersebut serta peran peserta partai politik dalam pelayanan kesehatan.



Komunikasi Data

yang

dikumpulkan

terkait

dengan

komunikasi

dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu komunikasi formal yang meliputi surat kabar, radio dan televisi, telepon, internet, dan hotline, serta komunikasi informal yang meliputi papan pengumuman, poster, brosur, halo-halo, dan sebagainya. 

Pendidikan Data yang terkait dengan pendidikan meliputi, sekolah yang ada di komunitas, tipe pendidikan, perpustakaan, pendidikan khusus, pelayanan

6

kesehatan di sekolah, program makan siang di sekolah, dan akses pendidikan yang lebih tinggi. 

Rekreasi. Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan rekreasi yang meliputi, taman, area bermain, perpustakaan, rekreasi umum dan privat, serta fasilitas khusus.

d. Data persepsi 1) Tempat tinggal yang meliputi bagaimana perasaan masyarakat tentang komunitasnya, apa yang menjadi kekuatan mereka, permasalahan, tanyakan pada masyarakat dalam kelompok yang berbeda (misalnya, lansia, remaja, pekerja, profesional, ibu rumah tangga, dan sebagainya). 2) Persepsi umum yang meliputi pernyataan umum tentang kesehatan dari komunitas, apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau potensial masalah yang dapat diidentifikasi. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data statistik, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data statistik, antara lain: a. Mengumpulkan data selengkap-lengkapnya. (TIDAK sebanyak-banyaknya) b. Mempertimbangkan ketepatan data, meliputi:

c.

1)

Jenis data

2)

Waktu pengumpulan data

3)

Kegunaan data

4)

Relevansi data.

Kebenaran data (data yang dapat dipercaya kebenarannya baik sumbernya maupun data itu sendiri) Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi lebih mudah dan sistematis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan yang pada akhirnya akan dipergunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau 7

keputusan. Oleh karena itu, data harus merupakan data yang baik dan benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrumen atau alat bantu pengumpulan datanya juga harus baik dan benar. Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan metode-metode antara lain sebagai berikut: 1) Metode Observasi (Pengamatan) Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik atau pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. 2) Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab atas pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan penelitian), terutama pada penelitian survei. Dalam hal ini penulis membuat pertanyaan-pertanyaan tertulis kemudian dijawab oleh responden/sampling dan bentuk angketnya adalah angket tertutup, yaitu angket yang soal-soalnya menggunakan teknik pilihan ganda atau sudah ada pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dikehendaki. 3) Metode dokumenter Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi karena dokumen ini diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Biasanya alat pengumpulan datanya disebut form pencatatan dokumen, dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia. 4) Wawancara Wawancara adalah pengambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference atau secara tidak langsung. Jawaban responden

8

direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti. Bentuk wawancara terbagi menjadi dua, yaitu:  Wawancara terstruktur biasanya pertanyaan sudah disiapkan dalam bentuk pedoman wawancara, data/informasi yang dibutuhkan sudah dirancang, jawaban singkat, padat, dan tidak dirancang untuk wawancara mendalam.  Wawancara tidak terstruktur merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur, pertanyaan yang diajukan merupakan upaya menggali isu awal, sifat pertanyaan spontan, dan banyak peluang untuk melakukan wawancara mendalam (in dhepth interviewing). 2. Pengolahan Data a. Tujuan Pengolahan Data Pengolahan data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan untuk mendapatkan simpulan hasil evaluasi b. Pendekatan Pengolahan Data c. Langkah – Langkah Pengolahan Data 3. Penyajian Data Data yang terkumpul sebagai hasil pengamatan harus dipaparkan dalam bentuk yang relatif sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca tanpa mengubah atau mengurangi informasi yang tercakup dalam data tersebut. Umumnya volume data yang dikumpulkan relatif besar, sehingga tidak mudah untuk menyimpulkan informasi yang ada dalam keseluruhan data tersebut. Oleh karena itu diperlukan proses peringkasan sebelum data dapat disajikan, sebagai bagian tak terpisahkan dari proses penyajian data itu sendiri. a. Tujuan Metode Penyajian Data Menyajikan data mentah yang diperoleh dari populasi atau sampel menjadi data yang tertata dengan baik sehingga bermakna sebagai informasi bagi pengambilan keputusan/kesimpulan b. Cara Penyajian Data Terdapat empat ca...


Similar Free PDFs