LAPORAN KULIAH GEOLOGI LAPANGAN KARANGSAMBUNG PDF

Title LAPORAN KULIAH GEOLOGI LAPANGAN KARANGSAMBUNG
Author Extivonus K Fr
Pages 52
File Size 10.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 184
Total Views 484

Summary

GEOLOGI DAERAH WATURANDA, KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH Laporan Akhir Diajukan sebagai syarat kelulusan mata kuliah Geologi Lapangaang GL 3204 Disusun Oleh: Extivonus Kiki Fransiskus 12012060 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 SARI...


Description

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN KULIAH GEOLOGI LAPANGAN KARANGSAMBUNG Extivonus K Fr

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

GEOLOGI DAERAH PARAS, KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA T ENGAH Muhammad Dzaki Ibrahim

laporan karang sambung januardi hauw Laporan Kuliah Lapangan Karangsambung Anis St iyani Page 1 Anis St iyani

GEOLOGI DAERAH WATURANDA, KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

Laporan Akhir

Diajukan sebagai syarat kelulusan mata kuliah Geologi Lapangaang GL 3204

Disusun Oleh: Extivonus Kiki Fransiskus 12012060

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

SARI Daerah penelitian berada di daerah Karangsambung berada di Zona Pegunungan Serayu Selatan dan merupakan bagian dari Cekungan Jawa Tengah bagian Selatan yang diklasifikasikan sebagai cekungan busur depan, dibatasi oleh Antiklinorium Bogor di bagian Utara, Tinggian Gabon di bagian Barat, dan Tinggian Progo di bagian Timur (van Bemmelen, 1949 dalam Hadiyansyah, 2005) . Karangsambung berada pada batas koordinat 109o35’-109o41’ BT dan 7o25’7o36’ LS. Secara khusus, area penelitian merupakan daerah Waturanda dan sekitarnya, yang dapat dibagi menjadi enam satuan utama yang diurutkan dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung Berfragmen yang disetarakan dengan Formasi Karangsambung/Formasi Totogan? , Satuan Intrusi Basalt, Satuan Breksi1-Batupasir yang disetarakan dengan Formasi Waturanda, Satuan BatupasirBatulempung, Satuan Tuf, dan Satuan Batugamping yang disetarakan dengan Formasi Penosogan, serta Satuan Breksi2 yang disetarakan dengan Formasi Halang, dan yang terakhir adalah Satuan Endapan Aluvial. Struktur geologi utama yang berkembang di daerah peneliatan berupa sesar, lipatan, dan kekar. Lipatan utama terdapat dibagian Utara daerah penelitian yang berarah Barat-Timur. Sesar utama terdapat di kelurusan Kali Krembeng yang kemudian disusul oleh sesar mendatar dengan pergerakan relatif menganan dan memotong sesar naik yang telah ada sebelumnya dan menghasilkan offset yang terlihat pada Satuan Breksi Volkanik. Struktur geologi utama tersebut didukung oleh data lapangan berupa sesar-sesar minor, lipatan-lipatan minor, juga kekar-kekar yang dapat diukur secara langsung di lapangan. Geologi daerah penelitian dimulai dari pengendapan Satuan Batulempung Berfragmen di lingkungan laut dalam, lalu diintrusi oleh batuan beku bersifat basaltik. Kemudian dilanjutkan dengan pengendapan Satuan Breksi1-Batupasir secara selaras, lalu diendapkan pula Satuan Batupasir-Batulempung di atasnya. Fase tektonik pertama yang menyebabkan pensesaran yang terjadi dengan jenis sesar naik berarah Barat-Timur dan bersamaan dengan pengendapan satuan Batupasir-Batulempung. Dan fase tektonik selanjutnya terjadi yang menyebabkan terbentuknya perlipatan dengan sumbu berarah Barat-Timur. Kemudian terbentuk sesar mendatar dengan pergerakan relatif menganan yang memotong sesar naik dan membuat celah bagi Sungai Luk Ulo untuk membagi area penelitian menjadi dua bagian dan mengendapkan Satuan Aluvial hingga saat ini.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kuliah lapangan Karangsambung. Laporan ini diharapkan akan memberikan beberapa hal penting mengenai keadaan geologi daerah penelitian. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Penulis masih sangat membuka pintu saran dan kritik yang selebar-lebarnya untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik. Kuliah geologi lapangan di daerah Karangsambung ini telah diikuti oleh setiap mahasiswa Teknik Geologi di setiap tahunnya. Setiap mahasiswa Teknik Geologi yang telah menjalani kuliah lapangan ini selama satu bulan, dipastikan memiliki cerita masing-masing, baik suka maupun duka. Selama lebih dari 30 hari melewati hari-hari yang penuh suka dan duka, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang disebutkan di bawah ini: 1. Tuhan Yesus, atas limpahan kasih dan karunia-Nya, 2. Keluarga tercinta, Ibu, Bapak, Yulius, dan Diko, atas doa serta semangat yang tidak habis-habisnya, 3. Dr. Agus H. Harsolumakso selaku coordinator kuliah Lapangan Karangsambung, 4. Segenap Bapak/Ibu Dosen pembimbing Kuliah Lapangan Karangssambung atas semua ilmu yang diturunkan kepada kami. 5. Kelompok pemetaan daerah Waturanda, Syahril Hidayat, Dita Nur Hanifah, dan Dyta Amelia atas semangat, canda, tawa, senda, gurau tiada habis selama kegiatan pemetaan berlangsung. 6. Teman sekamar Waturanda B-3, Yoshefino Frederick dan Syahril Hidayat yang selalu menemani dan mendengarkan segala keluh kesah di Karangsambung. 7. Rekan sekelompok selama materi Karangsambung, yaitu kelompok observasi yang tidak dapat disebutkan satu per satu, kelompok lintasan geologi yaitu Indah Anandya Mahendra dan Alfa C. Kaban, kelompok pengukuran penampang stratigrafi yaitu Yoshefino Frederick dan Febriana Fiona Rizky, kelompok analisa struktur geologi yaitu Yunita C. Rahadiani dan Agung Cipta P., serta kelompok analisa geomorfologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menanggapi banyak sekali pertanyaan dari penulis.

ii

8. Asisten Karangsambung, terutama Wahyu Rizky Azmi, Asri Oktavioni, Adriansyah Rendra, Fajar F. Amanda, Tito Nur Adityo atas kesabarannya untuk berbagi ilmu kepada peserta Karangsambung dan atas kesediaannya menemani perjalanan pemetaan. 9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan penulis atas bantuannta sewaktu penulis melakukan kegiatan lapangan maupun penyusunan laporan.

Tidak lepas dari segala kesalahan dan juga kekurangan penulis dalam penyajian laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Banyak sekali kekurangan bahkan kecacatan dalam penyusanannya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun, sehingga akan bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan geologi pada khususnya. Penulis Bandung, 9 September 2015

Extivonus Kiki Fransiskus

iii

DAFTAR ISI

SARI ................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... vi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2 1.3 Lokasi dan Akses Daerah Penelitian ..................................................................... 2 1.4 Metode Penelitian .................................................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................ 3 BAB II. GEOMORFOLOGI DAERAH WATURANDA 2.1 Fisiografi Regional ................................................................................................ 5 2.2 Geomorfologi Daerah Penelitian ........................................................................... 5 BAB III. STRATIGRAFI DAERAH WATURANDA 3.1 Stratigrafi Regional ............................................................................................... 11 3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian ................................................................................. 14 BAB IV. STRUKTUR GEOLOGI DAERAH WATURANDA 4.1 Struktur Geologi Regional..................................................................................... 24 4.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian` ..................................................................... 26 BAB V. SEJARAH GEOLOGI DAERAH WATURANDA 5.1 Sejarah Pengendapan ............................................................................................ 32 5.2 Sejarah Tektonik ......................................................................................... 35 BAB VI. POTENSI DAERAH WATURANDA 6.1 Potensi Sumber Daya Geologi Daerah Waturanda ............................................... 36 BAB VII. KESIMPULAN .................................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 40 iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Lokasi Daerah Penelitian dilihat dari Google Maps .............................................................................................................................................1

Gambar 2.1

Fisiografi Regional Jawa Tengah (van Bemmelen, 1949 op.cit. Hadiansyah, 2005)

............................................................................................................. 5 Gambar 2.2

Kenampakan Amphiteater Karangsambung dan Lembah Antiklin dilihat dari Bukit Wagir Sambeng .................................................................................................................. 6

Gambar 2.3

Perbukitan Homoklin dan Lembah Antiklin difoto dari sekitar Gunung Bujil

................................................................................................................................ 7

Gambar 2.4

Sungai Luk Ulo dan gosong pasir endapan aluvial ....................................................

8

Gambar 2.5

Gunung Bujil sebagai salah satu perbukitan terisolasi ...............................................

8

Gambar 2.6

Perbukitan Homoklin yang mengelilingi lembah antiklin berarah Timur-Barat ..............

9

Gambar 2.7

Gunung Wudel dan Gunung Cantel dilihat dari Gunung Jampes .................................

10

Gambar 3.1

Stratigrafi umum daerah Luk Ulo (modifikasi Harsolumakso et al., 1996 dari Asikin et al., 1992 op.cit. Hadiyansyah, 2005) .......................................................................................

Gambar 3.1

12

a.) Singkapan batulempung bersisik yang ada sekitar bukit Jatibungkus b.) Kenampakan lempung bersisik yang menunjukkan gores garis akibat proses deformasi yang terjadi pada daerah

14

Karangsambung………………………………………………………

Gambar 3.2

a.) Singkapan batulempung berfragmen pada Kali Welaran b.) Fragmen andesit dalam matriks lempung c.) Singkapan batulempung berfragmen lebih selatan dari daerah a d.) Fragmen rijang pada batulempung ...........................................................................................................................

Gambar 3.3

15

a.) Intrusi basalt yang berada pada bukit dekat dengan gunung Bujil b.) Kenampakan struktur kekar kolom rebah yang mengindikasikan arah aliran yang tegak lurus sumbu panjang kekar kolom, intrusi diduga berupa dike ...................................................................................

Gambar 3.4

16

a.) Efek bakar yang ditemukan sekitar intrusi basalt, nampak kontak dengan batulempung yang nampak gosong dan mengeras b.) Efek bakar yang ditemukan sekitar sungai gunung Bujil yang nampak mengalami pengerasan dan terbakar c.) Efek bakar sekaligus kontak antara intrusi konkordan sekitar daerah Banjarsari belakang Kampus Karangsambung

.....................17

v

Gambar 3.5

a.) Singkapan di tepi Jalan Bukit Selaranda untuk mengamati satuan Breksi 1- batupasir b.) Singkapan breksi1 yang terdapat fragmen c.) Fragmen hasil pembesaran pada singkapan b, nampak fragmen penyusun berupa andesit dengan mineral-mineral mafik dalam masa dasar pasir

...................................................................................................................... 18 Gambar 3.6

a.) Singkapan Breksi yang terdapat di hulu Kali Gending b.) Singkapan Breksi1 di hulu Kali Gumarang ......................................................................................................................................... 19

Gambar 3.7

Singkapan batupasir karbonatan yang terdapat sekitar Kalikudu b.) Batupasir karbonatan yang terdapat di Kali Jaya

.......................................................................................... 20

Gambar 3.8

Satuan Tuf yang ditemukan di Sekitar Bukit Sirandaa dan Tegalsarib ...........................

Gambar 3.9

Satuan Batugamping yang di dominasi oleh batugamping klastik kalsilutit, ditemukan sekitar Pedurenanb dan sekeliling Gunung Cantela .............................................................

Gambar 3.10

21

22

Breksi 2 yang terdiri dari fragmen-fragmen piroklastik berupa scoria, basalt, andesit dalam masa dasar pasir kemerahan, nampak teroksidasi .............................................................22

Gambar 3.11

Kontak antara lapukan breksi dan satuan batugamping berupa kalsilutit yang ditemukan disekitar Desa Pencil ......................................................................................................

Gambar 3.12

Satuan Endapan Aluvial dengan keberagaman fragmen batuan yang relative membundar di dekat Pesanggrahan....................................................................................................

Gambar 4.1

23

23

Perkembangan Zona Subduksi dan Busur Magmatik Pulau Jawa (modifikasi Soeria-Atmadja dkk. 1994 dan Simanjuntak & Barber 1996). .................................................................

24

Gambar 4.2

Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994 dalam Fahmi, 2007)

......... 25

Gambar 4.3

a.) Kenampakan sesar menganan pada daerah Kaligending seberang sungai Luk Ulo b.) Sesar normal yang ditemukan pada Kali Krembeng, sekitar juga diteukan sesar naik yang diikuti dengan banyak lipatan...................................................................................................

26

Gambar 4.4

Kenampakan sesar normal pada Kali Krembenng

.................................................... 27

Gambar 4.5

Kenampakan sesar mengiri pada Kali Kedungbener .................................................

27

Gambar 4.6

Kenampakan sesar naik pada Kali Soka .................................................................

27

Gambar 4.7

Foto udara yang memperlihatkan kenampakan amphiteatre Karangsambung dan penujamanya

...................................................................................................................... 28 Gambar 4.8

Kenampakan Lipatan pada pinggir jalan depan TPA Kali Krembeng ...........................

29

Gambar 4.9

Kenampakan lipatan minor berupa sinklin dan antiklin pada Kali Kedungbener .............

29 vi

Gambar 4.10

Lipatan pada Kali Soka yang terbentuk akibat sesar yang ada di sekitar lokasi ...............

30

Gambar 4.11

Lipatan minor pada batulempung berfragmen pada Kali Sadang .................................

30

Gambar 4.12

Kekar Gerus yang ditemukan pada daerah Kali Kedungbener .....................................

31

Gambar 6.1

a.) Singkapan quarry breksi Waturanda yang terletak sebelah barat dari Sungai Luk Ulo b.) singkapan quarry sekitar Banjarsari, sebelah utara dari Kampus Karangsambung ...........

Gambar 6.2

36

Pemanfaatan sekitar lembah antiklin yang digunakan untuk areal persawahan dan pertanian

...................................................................................................................... 31 Gambar 6.3

Keberagaman dan keunikan kondisi geologi Karangsambung layak untuk dikunjungi dan dinobatkan sebagai laboratorium kebumian Indonesia. Nampak singkapan rijang dan batugamping

Gambar 4.12

merah ..............................................................................................................

31

Kekar Gerus yang ditemukan pada daerah Kali Kedungbener .....................................

31

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemetaan geologi adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi geologi yang terdapat dalam suatu daerah penelitian yang menggambarkan penyebaran batuan, struktur, kenampakan morfologi bentang alam. Untuk tahap awal, pengumpulan data geologi dapat dilakukan pada skala 1:25.000. Skala tersebut dianggap cukup mewakili intensitas data dan kerapatan singkapan. Namun untuk suatu kegiatan prospeksi yang memerlukan informasi lebih detail dapat digunakan skala peta yang lebih kecil. Dari data hasil pemetaan akan dihasilkan peta geologi yang akan memberikan informasi dan tatanan geologi suatu daerah.

Daerah Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah merupakan salah satu tempat tersingkapnya batuan campuran, yaitu Kompleks Melange Luk-Ulo yang berumur Kapur Akhir sampai Paleosen. Satuan batuan ini dianggap sebagai produk jalur subduksi purba pada Pre-Tersier yang memiliki umur Kapur, yang dapat diamati mulai dari Jawa Barat selatan (Ciletuh), Pegunungan Serayu (Jawa Tengah) dan Laut Jawa bagian timur ke Kalimantan Tenggara akibat proses subduksi antara lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng benua Asia Tenggara (Asikin, 1974). Kompleks Melange Luk-Ulo ditutupi oleh sedimen-sedimen Paleogen yang terdiri dari Formasi Karangsambung dan Formasi Totogan. Kedua satuan batuan ini terdiri dari batulempung dengan fragmen-fragmen atau bongkah- bongkah batuan asing yang tercampur di dalamnya, yang dianggap sebagai olistostrom.

Hasil pembelajaran pemetaan geologi di Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah dengan kompleksitas tatanan geologinya, diharapkan dapat meningkatkan pengetahun dan ketajaman pola pikir sebagai geologiwan sehingga mampu menghasilkan sarjana-sarjana geologi yang cakap di lapangan maupun di kelas.

Laporan Pemetaan Geologi Lapangan Karangsambung 2015

1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Geologi Lapangan (GL 3204) pada program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tujuan dari kegiatan kuliah lapangan ini adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan geologi yang telah diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung data geologi di lapangan. dari data pengamatan dilapangan nantinya akan tertuang dalam sebuah peta yang nantinya berguna untuk mengetahui tatanan geologi daerah pengamatan.

1.3 Lokasi dan Akses Daerah Penelitian Daerah pemetaan dilakukan di Daerah Waturanda yang secara administratif termasuk Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan secara geografis terletak pada koordinat 7°34’00”-7°36’30” LS dan 109°37’00”-109°44’00” BT. Secara geografis wilayah pemetaan terletak di koordinat (UMMT) 353000-359000 , 9158000- 9166000. B...


Similar Free PDFs