Laporan Modul 8_Flotasi Mineral Sulfida DOCX

Title Laporan Modul 8_Flotasi Mineral Sulfida
Author Iqbal DACHI
Pages 1
File Size 1020.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 442
Total Views 457

Summary

Laporan Modul 8, PengolahanBahanGalianMG 3017 Flotasi Mineral Sulfida Teuku muhammad iqbal / 2015 Asisten : **** Abstrak–Mineralberhargahasilpenambanganbiasanyamasihbersatudenganpengotornya.Untukmeningkatkankadar mineral tersebutmakaperludilakukan proses pengolahanbahangalian. Pengolahanbahangalianm...


Description

Laporan Modul 8, PengolahanBahanGalianMG 3017 Flotasi Mineral Sulfida Teuku muhammad iqbal / 2015 Asisten : **** Abstrak–Mineralberhargahasilpenambanganbiasanyamasihbersatudenganpengotornya.Untukmeningkatkankadar mineral tersebutmakaperludilakukan proses pengolahanbahangalian. Pengolahanbahangalianmerupakan proses dimanabahangaliandiolahdenganmempergunakanperbedaansifatfisikuntukmemperolehprodukta yang dapatdijualdanprodukta yang tidakbergunadengantidakmengubahsifatfisik/kimiadaribahangalian yang bersangkutan. Flotasi merupakan salah satu tahap dalam proses pengolahan bahan galian yang menggunakan metoda fisika kimia untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan cara mengapungkan salah satu mineral ke permukaan pulp. Tujuan dari proses flotasi adalah untuk meningkatkan kadar logam berharga dengan cara membuang bagian-bagian dari bijih yang tidak diinginkan. Proses tersebut didasarkan pada sifat permukaan mineral, apakah suka terhadap udara atau suka terhadap air. Mineral yang diapungkan adalah mineral yang suka terhadap udara (hidrophobic) sedangkan mineral yang tidak diapungkan adalah mineral yang suka air (hidrophilic). Untuk mengubah sifat fisika tersebut maka digunakanlah zat-zat kimia seperti xanthate yang berfungsi untuk mengubah sifat hirdrophilic menjadi hidrophobic dan aeroforth yang berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan sehingga mineral berharga tersebut dapat lebih mudah terapung. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari karakteristik flotasi mineral sulfida. A. Pendahuluan Flotasi bertujuan untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan sifat fisika yang dimiliki oleh mineral tersebut. Salah satu mineral diapungkan dan dipisahkan dari mineral yang mengendap. Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik adalah adanya partikel-partikel tertentu yang menempel pada gelembung udara kemudian bersama-sama naik ke permukaan. Untuk itulah kita mempelajari modulini agar dapat mempelajari karakteristik flotasi Mineral Sulfida. Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah : Bijih Sulfida Tabung Ukur Jar Mill Penampung Froth dan Tailing Amyl Xanthate, Aeroforth 65 Lime Laboratory Flotation Cell B. Tinjauan Pustaka Flotasi merupakan proses konsentrasi yang utama berdasarkan sifat kimia permukaan partikel mineral dalam suatu pelarutan. Flotasi dapat diterapkan pada bijih dengan kadar rendah dan membutuhkan ukuran partikel yang halus hasil penggerusan. Mesin flotasi memiliki fungsi utama yang sama, yaitu partikel yang telah jadi hydrophobic akan bergabung bersama gelembung udara, sehingga partikel tersebut dapat mengambang di permukaan dan dipisahkan dari mineral lainnya. Sehingga untuk mendapatkan fungsi tersebut, suatu alat flotasi harus: 1. Mempertahankan suspensi seluruh partikel. 2. Menjamin seluruh partikel dapat memasuki mesin sehingga memiliki kesempatan untuk terflotasi. 3. Mendispersikan gelembung udara melalui pulp (campuran mineral dengan air) 4. Menyebabkan adanya tabrakan antara gelembung udara dengan partikel hydrophobic sehingga partikel terbawa bersama gelembung udara ke permukaan. 5. Menyediakan region pulp yang tidak bergerak secepat mungkin di bawah lapisan buih yang terbentuk. 6. Menyediakan kedalaman yang cukup pada lapisan buih yang terdapat partikel mineralnya untuk dapat dialirkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan alat konsentrasi flotasi yang digunakan antara lain: 1. Performas metalurgi, yang ditunjukan oleh nilai kadar dan recovery. 2. Kapasitas, yang dinyatakan dalam ton per jam dari umpan per unit volume. 3. Biaya operasi dari umpan per ton, termasuk konsumsi tenaga listrik, perawatan, dan pekerjanya. 4. Kemudahan operasinya. Flotasi mineral sulfida terdiri dari dua mekanisme, dengan contoh diambil sesuai mineral yang digunakan pada praktikum yaitu Galena (PbS), yaitu: Chemisorption Mechanism 1. Oksidasi pada permukaan sulfida menjadi sulfat akibat oksigen terlarut pada pulp, berdasarkan reaksi: PbS(s) + 2O2(g) PbSO4(s) 2. Pergantian ion pada permukaan ion sulfat oleh ion karbonat: PbSO4(s) + CO3 2- PbCO3(s) + SO4 2-...


Similar Free PDFs