Title | Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |
---|---|
Author | Selvi Putri |
Pages | 17 |
File Size | 208.6 KB |
File Type | |
Total Downloads | 223 |
Total Views | 984 |
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis kation yang ada didalam sampel. II. Tinjauan Pustaka Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik k...
Accelerat ing t he world's research.
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation Selvi Putri
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
PRAKT IKUM KIMIA ANALIT IK ari sut ono
LAPORAN RESMI Nofera Ayu Hapsari Laporan Prakt ikum Kimia Analit ik: Ident ifikasi Kat ion Secara Basah Zeffanya Daniella
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation
I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis kation yang ada didalam sampel. II. Tinjauan Pustaka Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai apa yang disebut reagensia golongan secara spesifik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini dengan pemeriksaan lebih lanjut. Selain merupakan cara yang tradisional untuk menyajikan bahan, urut-urutan ini juga memudahkan dalam mempelajari reaksi-reaksi. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, didasarkan atas
perbedaan
kelarutan
klorida,
sulfida,
dan
karbonat
dari
kation
tersebut(Vogel,1985:203). Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut yang cocok. Ionion pada golongan-golongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari larutan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin akan dipisahkan(Cokrosarjiwanto,1977:14). Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila ditambahkan dengan asam klorida(HCl). Yaitu Ag+, Pb²+, dan Hg²+ yang akan mengendap sebagai campuran AgCl, HgCl2 , dan PbCl2. Pengendapan ion-ion golongan I harus pada temperatur kamar atau lebih rendah karena PbCl2 terlalu mudah larut dalam air panas. Juga harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu banyak ditambahkan. Dalam larutan HCl pekat, AgCl dan PbCl2 melarut, karena Ag+ dan Pb²+ membentuk kompleksi dapat larut (Keenan,1984:20).
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |1
Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V), Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub golongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B. Sementara sulfida dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium polisulfida. Sulfida dari kation dalam golongan 2B justru dapat larut. Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniak. Kation-kation golongan ini adalah Cobalt (II), Nikel (II), Besi (II), Besi (III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II). Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah Kalsium, Strontium, dan Barium. Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umum tidak bereaksi dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang termasuk anggota golongan ini adalah ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium, dan Hidrogen(Vogel,1985:203-204). Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk Kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan ataupun sentrifugasi. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan larutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer. kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(l), dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak (Masterton, 1991).
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |2
Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut (Masterton,1990). Reagnesia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagenreagen ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Secara prinsip zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian ditambahkan pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation garam yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi harus sedemikian rupa sehingga pengendapan kation, golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak dianalisis. Untuk identifikasi kation senyawa organik, pada umumnya didasarkan atas kelarutannya dalam air. Jika senyawa tidak larut dalam air, maka harus dilakukan destruksi. Cara destruksi tergantung dari senyawa yang hendak dianalisis dan ditentukan dengan bantuan percobaan pendahuluan. Prinsip destruksi ini terdiri dari pelelehan campuran senyawa yang sukar larut dalam pereaksi yang sesuai dalam jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan digeser sempurna kearah reaksi (underwood, 1993).
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |3
III. Cara Kerja 3.1. Identifikasi Golongan I
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |4
3.2. Identifikasi Golongan II
3.3. Identifikasi Golongan III
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |5
IV. Hasil Percobaan dan Pembahasan 4.1. Data Pengamatan - Identifikasi kation sampel + reagen sama-sama 5 tetes. Kation
Sampel + Reagent
Hasil Reaksi Kimia
Keterangan
Sampel A Sampel
AgNO3 + NaOH
AgNO3 + NaOH
Terdapat endapan
AgOH(s) + NaNO3(aq)
hitam AgOH(s), warna larutannya abu-abu.
Sampel
AgNO3 + K2CrO4
2AgNO3 + K2CrO4
Terdapat endapan
Ag2CrO4(s) + 2KNO3(aq)
cokelat Ag2CrO4(s), warna larutan kuning.
Sampel
AgNO3 + KI
AgNO3 + KI
AgI(s)
+
KNO3(aq)
Terdapat endapan putih susu AgI(s), warna larutan putih susu.
Sampel
AgNO3 + HCl
AgNO3 + HCl
AgCl(s) + Terdapat endapan
HNO3(aq)
putih AgCl(s), warna larutannya bening
Sampel
AgNO3 + NH4OH
AgNO3 + NH4OH
Terdapat sedikit
Ag2O(s)
endapan putih
+ H2O(l) +
2NH4NO3(aq)
Ag2O(s), warna larutannya bening.
Sampel B Sampel
CuSO4.5H2O
+ CuSO4.5H2O + 2NaOH
NaOH
Terdapat endapan
Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
biru Cu(OH)2, warna larutannya biru muda.
Sampel
CuSO4.5H2O
+ CuSO4.5H2O + K2CrO4
K2CrO4
CuCrO4(s)
Terdapat endapan
+ K2SO4(aq)
cokelat CuCrO4(s), warna larutannya kuning.
Sampel
CuSO4.5H2O + KI
CuSO4.5H2O + KI
CuI(s) Terdapat endapan
+ K2SO4(aq)
putih CuI(s), warna larutannya kuning.
Sampel
CuSO4.5H2O + HCl
CuSO4.5H2O + HCl CuCl4{2-}(aq) SO4{2-}(aq)
+4
H{+}(aq)
Tidak terdapat +
endapan, warna larutannya biru bening.
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |6
Sampel
CuSO4.5H2O NH4OH
+ CuSO4.5H2O + NH4OH Cu(NH3)4SO4(s)
Terdapat endapan biru Cu(NH3)4SO4(s), warna larutannya biru.
Sampel
CuSO4.5H2O + KCN CuSO4.5H2O + 2KCN Cu(CN)2(aq) + K2SO4(aq)
Tidak terdapat endapan, warna larutannya merah coklat
Sampel C Sampel
FeCl3 + NaOH
FeCl3 + 3NaOH
Terdapat endapan
Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq)
merah kecoklatan Fe(OH)3(s), warna larutannya cokelat teh.
Sampel
FeCl3 + K2CrO4
2FeCl3 + 3K2CrO4
Terdapat endapan
Fe2(CrO2)3(s)
cokelat Fe2(CrO2)3(s),
+ 6KCl(aq)
warna larutannya jingga. Sampel
FeCl3 + KI
FeCl3 + KI
FeCl2(aq) +
KCl(aq) + I2(aq)
Tidak terdapat endapan, warna larutannya cokelat teh.
Sampel
FeCl3 + HCl
FeCl3 + HCl
FeCl3(aq) +
HCl(aq)
Tidak terdapat endapan, warna larutannya kuning.
Sampel
FeCl3 + NH4OH
FeCl3(aq) + 3NH4OH(aq)
Terdapat endapan
Fe(OH)3(s) + 3NH4Cl(aq)
merah kecokelatan Fe(OH)3(s), warna larutannya bening.
Sampel
FeCl3 + KCN
2FeCl3 + 6KCN
Tidak terdapat
Fe3[Fe(CN)6] (aq) + 6KCl(aq)
endapan, warna larutannya merah kecoklatan.
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |7
- Identifikasi kation berlebih. Kation
Sampel + Reagent
Hasil Reaksi Kimia
Keterangan
Sampel A Sampel
Sampel
AgNO3 + NaOH
AgNO3 + NaOH
Terdapat endapan
+ Berlebih
AgOH(s) + NaNO3(aq) +
hitam AgOH(s), warna
NaOH(aq)
larutannya bening.
AgNO3 + K2CrO4
2AgNO3 + K2CrO4
Terdapat endapan
+ Berlebih
Ag2CrO4(s) + 2KNO3(aq) + cokelat Ag2CrO4(s), K2CrO4(aq)
Sampel
warna larutan kuning.
AgNO3 + KI
AgNO3 + KI
AgI(s)
+ Berlebih
KNO3(aq) + KI(aq)
+
Terdapat endapan putih susu AgI(s), warna larutan putih susu.
Sampel
AgNO3 + HCl
AgNO3 + HCl
AgCl(s)
+ Berlebih
+ HNO3(aq) + HCl(aq)
Terdapat endapan putih AgCl(s), warna larutannya bening
Sampel
AgNO3 + NH4OH
2AgNO3 + 2NH4OH
Tidak terdapat
+ Berlebih
Ag2O(aq) + 2NH4NO3(aq) +
endapan, warna
H2O(l) + NH4OH(aq)
larutannya bening.
CuSO4.5H2O + NaOH
CuSO4.5H2O + 2NaOH
Terdapat endapan
+ Berlebih
Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
hijau lumut Cu(OH)2,
+ NaOH(aq)
warna larutannya
Sampel B Sampel
bening. Sampel
CuSO4.5H2O+K2CrO4
CuSO4.5H2O + K2CrO4
Terdapat endapan
+ Berlebih
CuCrO4(s)
cokelat CuCr2O4(s),
+ K2SO4(aq) +
K2CrO4(aq)
warna larutannya jingga.
Sampel
CuSO4.5H2O + KI + Berlebih
CuSO4.5H2O + KI CuI(s) + K2SO4(aq) + KI(aq)
Terdapat endapan putih CuI(s), warna larutannya coklat.
Sampel
CuSO4.5H2O + HCl
CuSO4.5H2O + HCl
+ Berlebih
CuCl4{2-}(aq) + 4 H{+}(aq) + endapan, warna SO4{2-}(aq)
Tidak terdapat
larutannya biru bening.
Sampel
CuSO4.5H2O+NH4OH CuSO4.5H2O + NH4OH
Terdapat endapan
+ Berlebih
biru muda
Cu(NH3)4SO4(s)
+
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |8
NH4OH(aq)
Cu(NH3)4SO4(s), warna larutannya biru muda.
Sampel
CuSO4.5H2O + KCN
CuSO4.5H2O + 2KCN
Tidak terdapat
+ Berlebih
Cu(CN)2(aq) + K2SO4(aq) +
endapan, warna
KCN(aq)
larutannya hijau bening.
Sampel C Sampel
FeCl3 + NaOH
FeCl3 + 3NaOH
Terdapat endapan
+ Berlebih
Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq) +
merah kecoklatan
NaOH(aq)
Fe(OH)3(s), warna larutannya merah kecoklatan.
Sampel
FeCl3 + K2CrO4
2FeCl3 + 3K2CrO4
Terdapat endapan
+ Berlebih
Fe2(CrO2)3(s)
cokelat Fe2(CrO2)3(s),
+ 6KCl(aq)
+ K2CrO4(aq)
warna larutannya jingga.
Sampel
FeCl3 + KI
FeCl3 + KI
FeCl2(aq) +
+ Berlebih
KCl(aq) + I2(aq) + KI(aq)
Tidak terdapat endapan, warna larutannya cokelat teh.
Sampel
FeCl3 + HCl
FeCl3 + HCl
+ Berlebih
HCl(aq)
FeCl3(aq) + Tidak terdapat endapan, warna larutannya hijau.
Sampel
FeCl3 + NH4OH
FeCl3(aq) + 3NH4OH(aq)
+ Berlebih
Fe(OH)3(s) + 3NH4Cl(aq) + cokelat teh NH4OH(aq)
Terdapat endapan
Fe(OH)3(s), warna larutannya bening.
Sampel
FeCl3 + KCN
2FeCl3 + 6KCN
Tidak terdapat
+ Berlebih
Fe3[Fe(CN)6] (aq) +
endapan, warna
6KCl(aq) + KCN(aq)
larutannya merah kecoklatan.
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |9
- Identifikasi kation setelah dilakukan pemanasan.
Kation
Sampel + Reagent
Hasil Reaksi Kimia
Keterangan
Sampel A Sampel
AgNO3 + NaOH
AgNO3 + NaOH
Terdapat endapan
+ Berlebih
AgOH(s) + NaNO3(aq)
hitam AgOH(s), warna
dipanaskan Sampel
larutannya bening.
AgNO3 + K2CrO4
2AgNO3 + K2CrO4
Terdapat endapan
+ Berlebih
Ag2CrO4(s) + 2KNO3(aq)
cokelat Ag2CrO4(s),
dipanaskan Sampel
warna larutan kuning.
AgNO3 + KI
AgNO3 + KI
+ Berlebih
KNO3(aq)
AgI(aq) +
endapan, warna
dipanaskan Sampel
larutan putih susu.
AgNO3 + HCl
AgNO3 + HCl
+ Berlebih
HNO3(aq)
AgCl(s) +
AgNO3 + NH4OH + Berlebih
Terdapat endapan putih AgCl(s), warna
dipanaskan Sampel
Tidak terdapat
larutannya bening AgNO3 + NH4OH
Ag2O(s) Tidak terdapat
+ H2O(l) + 2NH4NO3(aq)
dipanaskan
endapan, warna larutannya bening.
Sampel B Sampel
Sampel
Sampel
CuSO4.5H2O +
CuSO4.5H2O + 2NaOH
Terdapat endapan
NaOH
Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
hitam Cu(OH)2,
+ Berlebih
warna larutannya
dipanaskan
bening.
CuSO4.5H2O +
CuSO4.5H2O + K2CrO4
Terdapat endapan
K2CrO4
CuCrO4(s)
cokelat CuCrO4(s),
+ K2SO4(aq)
+ Berlebih
warna larutannya
dipanaskan
jingga.
CuSO4.5H2O + KI + Berlebih
CuSO4.5H2O + KI
CuI(s)
+ K2SO4(aq)
dipanaskan Sampel
Terdapat endapan putih CuI(s), warna larutannya coklat.
CuSO4.5H2O + HCl
CuSO4.5H2O + HCl
Tidak terdapat
+ Berlebih
CuCl4{2-}(aq) + 4 H{+}(aq) +
endapan, warna
dipanaskan
SO4{2-}(aq)
larutannya biru bening.
Sampel
CuSO4.5H2O +
CuSO4.5H2O + NH4OH
Terdapat endapan
NH4OH
Cu(NH3)4SO4(s)
hitam
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation |10
+ Berlebih
Cu(NH3)4SO4(s),
dipanaskan
warna larutannya bening.
Sampel
CuSO4.5H2O KCN
+ CuSO4.5H2O + 2KCN Cu(CN)2(s) + K2SO4(aq)
Terdapat endapan putih Cu(CN)2(s) ,
+ Berlebih
warna larutannya
dipanaskan
kuning.
Sampel C Sampel
FeCl3 + NaOH
FeCl3 + 3NaOH
Terdapat endapan
+ Berlebih
Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq)
merah kecoklatan
dipanaskan
Fe(OH)3(s), warna larutannya bening.
Sampel
FeCl3 + K2CrO4
2FeCl3 + 3K2CrO4
Terdapat endapan
+ Berlebih
Fe2(CrO2)3(s)
cokelat Fe2(CrO2)3(s),
+ 6KCl(aq)
warna larutannya
dipanaskan
kuning. Sampel
FeCl3 + KI
FeCl3 + KI
+ Berlebih
KCl(aq) + I2(aq)
FeCl2(aq) +
Tidak terdapat endapan, warna
dipanaskan
larutannya cokelat teh.
Sampel
FeCl3 + HCl
FeCl3 + HCl
+ Berlebih
HCl(aq)
FeCl3(aq) +
dipanaskan Sampel
Tidak terdapat endapan, warna larutannya kuning.
FeCl3 + NH4OH
FeCl3(aq) + 3NH4OH(aq)
Terdapat endapan
+ Berlebih
Fe(OH)3(s) + 3NH4Cl(aq)
merah kecokelatan
dipanaskan
Fe(OH)3(s), warna larutannya bening.
Sampel
FeCl3 + KCN
2FeCl3 + 6KCN
Tidak terdapat
+ Berlebih
...