LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF UJI ION AMONIUM Disusun oleh PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF UJI ION AMONIUM Disusun oleh
Author Aprilia Lestari
Pages 6
File Size 98 KB
File Type PDF
Total Downloads 119
Total Views 166

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF UJI ION AMONIUM Disusun oleh: Aprilia Lestari (0432950718003) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH PROGRAM STUDI FARMASI BEKASI 2019 UJI ION AMONIUM I. Tujuan Mengidentifikasikan keberadaan ammonium dalam sampel. II. Prinsip Reaksi asam-basa adalah rea...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF UJI ION AMONIUM

Disusun oleh: Aprilia Lestari (0432950718003)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH PROGRAM STUDI FARMASI BEKASI 2019

UJI ION AMONIUM

I.

Tujuan Mengidentifikasikan keberadaan ammonium dalam sampel.

II.

Prinsip Reaksi asam-basa adalah reaksi kimia yang melibatkan zat atau senyawa kimia asam dan basa yang dapat menghasilkan garam dan air. Dalam hal ini reaksi asam basa digunakan untuk mengidentifikasikan keberadaan ammonium dalam sampel dengan penambahan basa kuat NaOH, sehingga mengubah ion amonium menjadi gas amoniak.

III.

Dasar Teori Ion amonium (NH4+ ) diturunkan dari amonia (NH3 ) dan ion hidrogen. Ciri-ciri

khas ion ini adalah serupa dengan ciri-ciri khas ion-ion logam-logam alkali. Dengan elektrolisis memakai katode dari merkurium dapat dibuat amonium amalgam, yang mempunyai sifat-sifat serupa dengan amalgam dari natrium dan kalium (Svehla, 1990). Garam-garam amonium ini umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air, dengan membentuk larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya berwarna). Dengan pemanasan, semua garam amonium terurai menjadi amonia dan asam yang sesuai, amonium dapat dihilangkan secara kualitatif dari campuran kering dengan memanaskan (Svehla, 1990). Reaksi ion amonium dapat larut dengan natrium hidroksida dimana gas amonia dilepaskan ketika dipanaskan (Svehla, 1990). NH4+ + OH − → NH3 ↑ + H2 O

Reaksi-reaksi ion amonium umumnya serupa dengan reaksi-reaksi kalium, karena ukuran kedua ion hamper identic. 1. Larutan natrium hidroksida : gas amonia dilepaskan ketika dipanaskan. NH4+ + OH − → NH3 ↑ + H2 O

Ini dapat diidentifikasikan dengan (a) baunya (dengan hati-hati ciumlah uap setelah mengangkat tabung uji atau gelas piala kecil dari api); (b) terbentuknya uap putih

amonium klorida bila sebuah batang kaca yang dibasahi asam klorida pekat dipegangi dalam uapnya; (c) dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru atau kertas kunyit menjadi coklat; (d) dari kemampuannya mengubah kertas saring yang dibasahi larutan dengan merkurium (I) nitrat menjadi hitam (ini adalah uji yang sangat terpercaya); (e) kertas saring yang dibasahi larutan mangan (II) klorida dan hidrogen peroksida memberi warna coklat, karena oksidasi terhadap mangan oleh lautan basa yang terbentuk itu (Svehla, 1990). 2. Reagensia nessler (larutan basa dari kalium tetraiodomerkurat (II) : endapan coklat atau pewarnaan coklat atau kuning dihasilkan sesuai dengan jumlah amonia atau ion amonium yang terdapat, endapan adalah merkurium (II) amidoiodida basa: NH4+ + 2 [HgI4 ] + 4OH − → HgO. Hg(NH2 )I ↓ +7I− + 3H2 O

Rumus endapan yang ditulis sebagai 3 HgO. Hg(NH3 )2 I2 (Britton dan Wilson,

1993) dan sebagai NH2 . Hg 2 I (Nichols dan Willits, 1934). Uji ini luar biasa peka, dan akan mendeteksi runutan amonia yang terdapat dalam air minum, semua logam kecuali natrium dan kalium, tak boleh ada (Svehla, 1990).

IV.

Alat dan Bahan 4.1 Alat 1. Corong 2. Gelas piala 3. Kaca arloji 4. Lakmus merah 5. Penangas air 6. Spatel 7. Timbangan analitik 4.2 Bahan 1. NH4 Cl

2. NaOH 3. Air

Rangkaian alat

V.

Prosedur Kerja

Timbang sebanyak 0,1 gram atau 0,5 ml sampel, kemudian letakkan di atas kaca arloji

Letakkan kaca arloji di atas gelas piala yang telah berisi air . Tutup sampel dengan corong terbalik yang pada ujungnya disisipkan lakmus merah basah

Didihkan air dalam gelas piala dan amati perubahannya. Apabila kertas lakmus menjadi biru, maka menandakan sampel mengandung amonium

VI.

Reaksi NH𝟒+ + NaOH → NH3 + H2 O + Na

VII.

Data Pengamatan No 1.

Perlakuan

Hasil

Sampel NH4 Cl sebanyak 0,1 gram di atas kaca Kristal putih arloji

2.

Penambahan NaOH 4M sebanyak 3 tetes

Kristal putih lembab

3.

Tutup kaca aloji dengan corong terbalik

Sampel menguap

4.

Letakkan kaca arloji di atas gelas piala berisi air Lakmus merah berubah dan disisipkan kertas lakmus merah di ujung menjadi biru corong

5.

Didihkan rangkaian alat di atas penangas air

Tercium bau yang khas

VIII. Pembahasan Pada praktikum pengujian ion amonium dengan menggunakan sampel NH4 Cl dapat

digunakan untuk mengidentifikasikan keberadaan amonium. Prinsip yang digunakan

adalah reaksi asam-basa, dimana reaksi asam basa adalah reaksi kimia yang melibatkan zat atau senyawa kimia asam dan basa yang dapat menghasilkan garam dan air. Amonium termasuk ke dalam golongan kation yaitu golongan V yang tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida ataupun amonium karbonat atau jika ada serta garam-garam amonium (Svehla, 1990). Hasil pengamatan dari pengujian ion amonium yang telah dilakukan adalah adanya perubahan pada lakmus merah yang berubah menjadi biru. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa benar dalam sampel mengandung amonium. Reaksi yang terjadi pada pengujian ion amonium yang telah dilakukan yaitu: NH4 Cl + NaOH → NH4 OH + NaCl

NH4 OH (𝑑ipanaskan) → NH3+ ↑ + H2 O

Penambahan NaOH pada sampel adalah sebagai pereaksi yang sifatnya basa (untuk

mengubah lakmus merah menjadi biru). Kemudian fungsi diletakannya corong terbalik di atas kaca arloji selain untuk menutupi sampel juga untuk menutup agar uap yang dihasilkan dari reaksi NH4 Cl dan NaOHtetap terfokus dan tidak menguap serta keluar.

Selanjutnya, fungsi kertas lakmus yang dibasahi terlebih dahulu dengan aqua dest

supaya kertas lakmus tetap berada di atas atau ujung corong dan tidak jatuh ke bawah dan mengenai sampel.

IX.

Kesimpulan Berdasarkan praktikum pengujian ion amonium pada sampel yang dapat diidentifikasikan melalui adanya perubahan warna pada lakmus merah yang berubah menjadi biru karena adanya gas NH3 yang dibebaskan (bersifat basa).

X.

Daftar Pustaka Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro jilid 1. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro jilid 2. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka....


Similar Free PDFs