LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KARBOHIDRAT PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KARBOHIDRAT
Author P. Goesvita
Pages 10
File Size 2.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 597
Total Views 967

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KARBOHIDRAT Disusun oleh: Meilindah Putri Pamilih (1304619038 Muhammad Fadhil (3415152151) Peralihan Pertiwi Idea Goesvita (1304619043) PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020 A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan ...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KARBOHIDRAT

Disusun oleh: Meilindah Putri Pamilih (1304619038 Muhammad Fadhil (3415152151) Peralihan Pertiwi Idea Goesvita (1304619043)

PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020

A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia (Ningsih, 2014). Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut, kemudian berhenti sebentar di lambung dan dilanjutkan ke usus halus kemudian diserap oleh dinding usus, masuk ke cairan limfa, kemudian ke pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui vena porta ke hati dan sebagian pati yang tidak dicerna masuk ke usus besar (Siregar, 2014) Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida dan oligosakarida. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida non pati (serat). ​(Siregar, 2014) Jenis karbohidrat lain yaitu oligosakarida dan polisakarida disusun oleh unit-unit monosakarida dan memiliki rumus umum yang berbeda. Amilum adalah polisakarida yang merupakan bentuk simpanan pada sel-sel tumbuhan termasuk buah, sedang selulosa atau serat kasar merupakan komponen struktural yang menyusun dinding sel tumbuhan. Anggota polisakarida lain yaitu pektin mempunyai peranan dalam proses pelunakan buah yang sudah matang. (Sugiyarto, 2013) Masyarakat umumnya memahami malnutrisi sebagai kondisi kekurangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Akan tetapi pemahaman malnutrisi juga mencakup suatu kondisi kelebihan zat gizi seperti karbohidrat khususnya gula. Malnutrisi juga berkaitan dengan kurangnya konsumsi serat yang termasuk gula kompleks. Kelebihan konsumsi gula sederhana akan mendorong metabolism tubuh ke arah biosintesis lemak. Penimbunan lemak dapat memberikan implikasi bagi kesehatan diantaranya adalah diabetes mellitus, konstipasi, hipertensi, dan atherosclerosis. (Noriko,2014) B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada bahan makanan yang akan diujikan. 2. Untuk mengetahui cara-cara menguji kandungan karbohidrat pada bahan makanan 3. Untuk mengetahui indikator yang digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat pada makanan. 4. Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada bahan makanan yang diuji kandungan karbohidratnya. C. METODE UJI Pada praktikum kali ini yakni uji kandungan karbohidrat metode yang digunakan adalah metode uji kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya senyawa – senyawa tertentu yakni karbohidrat pada sampel bahan. Pada uji karbohidrat apabila hasil positif maka akan ditandai dengan perubahan warna menjadi biru kehitaman setelah ditetesi betadine yang merupakan larutan iodine/yodium. Larutan iodine

menyebabkan amilum yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat akan berubah warnanya menjadi biru kehitaman. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodine akan berubah warnanya menjadi biru kehitaman. Pereaksi iodine digunakan untuk membedakan pati dan glikogen dari monosakarida dan polisakarida lainnya. Pereaksi menghasilkan warna biru-hitam terhadap pati. Glikogen bereaksi dengan pereaksi akan memberi warna coklat-hitam. Polisakarida lainnya dan monosakarida menghasilkan warna kuning-oranye. Amilosa dalam pati, bertanggung jawab atas reaksi dengan iodine (I. Elzagheid, 2018). a. Alat dan bahan Pada praktikum uji karbohidrat alat yang digunakan satu buah pisau, piring/ wadah secukupnya, satu sendok makan, satu ulekan, panci, kompor, betadine, dan tusuk gigi secukupnya. Pisau digunakan untuk mengiris sampel bahan yang akan diuji seperti pisang dan apel. Piring sebagai wadah untuk menaruh sampel bahan. Sendok makan untuk menakar bahan berupa gula putih dan gula merah. Ulekan untuk menumbuk bahan agar lebih halus. Panci dan kompor digunakan untuk merebus beberapa sampel bahan seperti buncis dan kacang panjang. Betadine digunakan sebagai indikator uji karbohidrat. Dan tusuk gigi digunakan untuk meratakan betadine pada sampel bahan. Sementara bahan yang digunakan yaitu satu iris pisang ambon, satu iris pisang scavendish​, satu sendok makan gula putih, satu sendok makan gula merah, satu sendok makan nasi putih, satu sendok makan nasi merah, satu iris apel, 1 iris semangka, ½ bagian kentang, satu lembar roti gandum, satu lembar roti non gandum, satu batang buncis rebus, satu batang kacang panjang rebus, ¼ bagian putih telur rebus, dan ½ sendok makan mentega. b. Cara Kerja 1. Siapkan bahan-bahan di dalam wadah. 2. Tetesi bahan dengan betadine masing-masing 3-4 tetes. 3. Lalu, ratakan betadine tersebut pada bahan dengan tusuk gigi. 4. Diamkan minimal selama 5 menit. 5. Kemudian perhatikan perubahan warna yang terjadi pada bahan. Apabila ada yang berubah warna menjadi biru kehitaman maka bahan tersebut mengandung karbohidrat dan begitu juga sebaliknya. 6. Analisis hasil mengapa ada bahan yang mengalami perubahan warna dan ada yang tidak. 7. Jelaskan hasil analisis dalam laporan.

D. HASIL PENGAMATAN NO

NAMA BAHAN

1

FOTO SEBELUM

FOTO SESUDAH

WARNA SEBELUM

WARNA SESUDAH

Putih Telur

Putih

Putih

2

Mentega

Kuning

Coklat

3

Nasi Merah

Merah

Ungu

4

Nasi Putih

Putih

Ungu Kebiru-biruan

5

Kentang

Kuning

Ungu Kebiru-biruan

6

Apel

Coklat

Bintik hitam dominan coklat tua

7

Buncis

Hijau

Hijau Kehitam-hita man

8

Kacang Panjang

Hijau

Hijau Kehitam-hita man

9

Gula Putih

Putih

Coklat

10

Gula Merah

Coklat

Coklat

11

Semangka

Merah muda

Merah muda kehitam-hita man

12

Roti Non Gandum

Putih

Hitam

13

Roti Gandum

Putih

Hitam

14

Pisang Ambon

Kuning

Coklat

15

Pisang Scavendish

Kuning

Hitam

E. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini, digunakan 15 bahan yang akan diuji kandungan karbohidratnya. Betadine digunakan pada praktikum ini untuk menguji karbohidrat pada bahan makanan yang telah dipersiapkan. Bahan makanan yang akan diuji kandungan karbohidratnya yakni 1 iris pisang ambon, 1 iris pisang ​scavendish,​ 1 sendok makan gula merah, 1 sendok makan gula putih, 1 sendok makan nasi merah, 1 sendok makan nasi putih, 1 iris apel, 1 iris semangka, ¼ kentang, 1 lembar roti gandum, 1 lembar roti non gandum, 1 batang buncis rebus, 1 batang kacang panjang, ¼ telur rebus, dan ½ sendok makan mentega. Berikut adalah rincian pembahasan perubahan warna setiap bahan makanan yang diujikan: ● Uji Bahan Putih Telur Berdasarkan uji coba dan pengamatan warna sebelum dan sesudah diberikan 3-4 tetes betadine, ada bahan makanan yang mengalami perubahan warna dan ada bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna. ½ putih telur yang sudah direbus kemudian ditetesi betadine tidak mengalami perubahan warna. ● Uji Bahan Mentega Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna mentega berubah menjadi coklat namun hal ini tidak menandakan adanya kandungan karbohidrat pada bahan makanan tersebut. ● Uji Bahan Nasi Putih Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna nasi putih berubah menjadi ungu kebiru biruan, hal ini menandakan adanya kandungan karbohidrat pada bahan makanan tersebut. ● Uji Bahan Nasi Merah Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna nasi merah berubah menjadi ungu kebiru biruan, hal ini menandakan adanya kandungan karbohidrat pada bahan makanan tersebut.

● Uji Bahan Kentang Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna kentang berubah menjadi ungu kebiru biruan, hal ini menandakan adanya kandungan karbohidrat pada bahan makanan tersebut. ● Uji Bahan Apel Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna apel tidak berubah melainkan menunjukan warna betadine yaitu coklat tetapi di beberapa bagian terdapat bintik-bintik hitam. Hal tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa apel juga mengandung karbohidrat. Seperti dilansir dari artikel doktersehat bahwa apel merupakan salah satu buah yang tinggi karbohidrat. ● Uji Bahan Buncis Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna buncis berubah dari warna hijau menjadi terdapat bercak-bercak berwarna hitam. Hal tersebut menunjukkan bahwa buncis juga mengandung karbohidrat. Seperti dilansir dari artikel Alodokter bahwa buncis mengandung karbohidrat yang kompleks yang baik untuk kesehatan. ● Uji Bahan Kacang Panjang Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna kacang panjang berubah dari warna hijau menjadi berwarna sedikit kehitaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa kacang panjang juga mengandung karbohidrat. Seperti dilansir dari artikel Fajar.co.id bahwa kacang panjang juga mengandung karbohidrat yang kompleks. ● Uji Bahan Gula Putih Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna gula putih tidak berubah melainkan menunjukan warna betadine yaitu coklat. Hal tersebut menunjukkan bahwa gula putih tidak mengandung karbohidrat. ● Uji Bahan Gula Merah Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna gula merah tidak berubah melainkan menunjukan warna betadine yaitu coklat tua. Hal tersebut menunjukkan bahwa gula merah tidak mengandung karbohidrat. ● Uji Bahan Semangka Setelah ditetesi betadine sebanyak 3-4 tetes kemudian didiamkan selama lima menit, warna semangka berubah dari warna merah muda menjadi sedikit kehitaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa semangka mengandung karbohidrat. Seperti dilansir dari artikel honestdocs bahwa semangka mengandung karbohidrat. ● Uji Bahan Pisang Ambon Pada penelitian untuk menguji menggunakan pisang ambon (​Musa acuminata​) apakah kandungannya ada karbohidrat atau tidak. Menurut penelitian dari Diyah ​et al.,​ (2018) bahwa kadar glukosa dari ​Musa paradisiaca.​ Untuk penelitian tersebut ​Musa

acuminata t​ idak berkaitan dengan peningkatan IG karena kadar glukosanya sudah direduksi oleh gula pereduksi total, sedangkan gula jenis monosakarida tidak seluruhnya glukosa. Menurut Adedayo et al.​ (2006) seperti yang dikutip dari Diyah ​et al​.,( 2018) bahwa terdapat fruktosa yang digunakan sebagai gula pereduksi. Bentuk karbohidrat yang dapat dicerna yaitu zat pati dari berbagai jenis gula. Kemudian kadar karbohidrat sangat dipengaruhi oleh zat gizi lain seperti kadar protein, kadar air, kadar lemak, dan kadar abu. Jika diukur berdasarkan SNI bahwa yaitu 28%-85%, sedangkan standar SNI yaitu berada di 35% (WR Asih ​et al.,​ 2018). Dalam penelitian ​Musa acuminata k​ etika penelitian dari WR Asih ​et al.,​ (2018) bahwa kandungan 27, 2% karbohidrat. Selain itu, ketika terjadi penambahan gula akan terjadi semakin besar kandungan yang dipengaruhi oleh karbohidrat Berdasarkan untuk penelitian dengan betadine bahwa ​Musa acuminata ​tidak berubah warna menjadi ungu atau hitam yang menyatakan bahwa jika terjadi perubahan warna, maka kandungan tersebut mengandung karbohidrat. Sementara ketika diuji selama minimal 5 menit menyatakan tidak terjadi perubahan warna pada ​Musa acuminata tersebut. Jika diuji berdasarkan kadar, abu kadar protein,dan kadar air, maka terjadi peningkatan yang cukup signifikan (WR Asih e​t al.​, 2018) . ● Uji Bahan Pisang ​Scavendish Kandungan pisang ditandai adanya karbohidrat, protein, dan lemak adalah terdapat pati dan macam-macam gulma yang dapat meningkatkan berat badan. Kandungan gula yang dikutip berdasarkan Setyaningsih ​et al. (2017) terdapat senyawa-senyawa antara lain, ​dextrose 4,6%, levulosa 3,6%, dan sukrosa 2%. Selain itu, mengutip dari Santoso (1995) seperti dikutip dari Setyaningsih ​et al. (​ 2017). Kemudian menurut Hanum (2012) sebagaimana dikutip dari Setianingsih ​et al. ​(2017) terdapat antara lain, alkaloid, saponin, glikosida, fenolik, dan flavonoid. Berdasarkan penelitian dengan tetesan betadine, ​Musa paradisiaca terdapat perubahan warna yang signifikan ketika didiamkan minimal 5 menit. Ketika terjadi perubahan warna ungu atau hitam bahwa terdapat kandungan karbohidrat pada saat diuji dengan betadine. Ini juga berdasarkan penelitian tersebut yang dilakukan pada penelitian sebelumnya bahwa memperkirakan ​Musa paradisiaca mengandung karbohidrat yang tinggi. ● Uji Bahan Roti Gandum Gandum yang dilakukan sebagai pengganti tepung terigu ataupun tepung lain seperti sukun supaya sukun tidak terbuang sia-sia. Selain itu, tepung gandum juga mudah diperoleh untuk pemanfaatan bahan makanan seperti pembuatan roti. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan betadine bahwa didiamkan minimal 5 menit dan ditetesi betadine dengan 3-4 tetes terlihat perubahan warna hitam. Jika dilihat dari beberapa sumber bahwa terjadi kandungan karbohidrat berdasarkan beberapa literatur ketika berubah menjadi warna hitam atau ungu. Jika dilihat dengan pengujian roti

gandum dengan betadine bahwa terjadi perubahan warna hitam dan ada kandungan karbohidrat di dalam kandungannya. ● Uji Bahan Roti Non Gandum Roti sudah dikenal pada masyarakat umum yang merupakan produk industri dengan hasil fermentasi sehingga terjadi mengembang. Menurut Koswara (2009) sebagaimana dikutip dari (Fidyasari ​et al.​, 2020) bahwa roti tawar merupakan salah jenis roti yang bisa membentuk sponge sehingga bisa mengembang yang tersusun dari gelembung-gelembung gas. Penelitiannya juga menyebutkan bahwa roti tidak perlu pakai tepung terigu yang bisa digantikan dengan tepung lain dengan standarisasi untuk pengembangan roti menurut Sadijilah (2010) sebagaimana dikutip dari Fidyasari ​et al.,​ 2020). Hasil dari pengujian dengan betadine bahwa roti non-gandum tersebut ternyata terdapat perubahan warna hitam. Kemudian, ketika terjadi warna hitam artinya roti tersebut mengandung karbohidrat ketika diuji selama minimal 5 menit. Melihat sedikit-demi sedikit ditetesi 3-4 tetes betadine obat luka bahwa roti non-gandum terbukti mengandung karbohidrat dengan kadar sekitar 36,02%. F. KESIMPULAN 1. Pada pengujian kali ini digunakan 15 sampel makanan yang diujikan kandungan karbohidratnya. 10 dari 15 bahan telah terbukti mengandung karbohidrat. 2. Cara kerja pada pengujian kali ini adalah dengan meneteskan 3-4 betadine pada bahan makanan kemudian diaduk atau diratakan dengan tusuk gigi kemudian ditunggu sekitar 5 menit untuk diamati perubahan warnanya. 3. Makanan yang mengandung karbohidrat umumnya setelah diuji akan berubah warnanya menjadi hitam, biru, keungu-unguan. 4. Indikator yang digunakan dalam uji karbohidrat kali ini adalah betadine. G. DAFTAR PUSTAKA Alodokter.com. (2019, 16 Februari). ​Manfaat Buncis Tidak Kalah Unggul dari Sayuran Lainnya.​ diakses pada (2020, 10 Juni). dari https://www.alodokter.com/manfaat-buncis-ternyata-lebih-kaya-daripada-sayuran-kacang -sejenis Doktersehat.com. (2019, 16 Januari). ​7 Buah yang Ternyata Banyak Mengandung Karbohidrat. diakses pada (2020, 10 Juni). dari ​https://doktersehat.com/buah-tinggi-karbohidrat/ Fajar.co.id. (2019, 16 Desember). ​Konsumsi Kacang Panjang, Ini 4 Kandungan Gizi dan Manfaatnya untuk Kesehatan.​ diakses pada (2020, 10 Juni). dari

https://fajar.co.id/2019/12/16/konsumsi-kacang-panjang-ini-4-kandungan-gizi-dan-manfa atnya-untuk-kesehatan/ Honestdocs.id. (2019, 22 Februari). ​Manfaat Buah Semangka, Kandungan Gizi, dan Efek Samping. diakses pada (2020, 10 Juni). dari https://www.honestdocs.id/manfaat-buah-semangka-kandungan-gizi-dan-efek-samping I. Elzagheid, Mohamed. 2018. “​Laboratory Activities to Introduce Carbohydrates Qualitative Analysis to College Students​.” World Journal of Chemical Education. Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Singkong.​ Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 26 hlm. Ningsih, Riyan (2014). ​PENYULUHAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN, SERTA KUALITAS MAKANAN YANG DIJAJAKAN PEDAGANG DI LINGKUNGAN SDN KOTA SAMARINDA. J​ urnal Kesehatan Masyarakat, 10(1)(2014) 64-72. ISSN 1858-1196. Noriko, Nita & Pambudi, Arif (2014). ​Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat Canna edulis Kerr. (Ganyong). Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 4. Siregar, Nurhamida Sari (2014). ​KARBOHIDRAT. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13 (02). pp. 38-44. ISSN 1693-1475. Sugiyarto, Rahayu Fitriningrum & Susilowati, Ari (2013). ​Analisis kandungan karbohidrat pada berbagai tingkat kematangan buah karika (Carica pubescens) di Kejajar dan Sembungan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. J​ urnal Bioteknologi 10 (1):6-14 eISSN: 2301-8658....


Similar Free PDFs