LAPORAN PRAKTIKUM INOKULASI BAKTERI PADA MEDIA PADAT & CAIR PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM INOKULASI BAKTERI PADA MEDIA PADAT & CAIR
Author Kevin Febrianus Moda
Pages 20
File Size 1.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 283
Total Views 462

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PRAKTIKUM III “PENANAMAN BAKTERI PADA MEDIUM PADAT & CAIR” KEVIN FEBRIANUS MODA 20180308024 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI 2019 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, karena telah melimpahkan rahmat-Nya beru...


Description

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN PRAKTIKUM INOKULASI BAKTERI PADA MEDIA PADAT & CAIR Kevin Febrianus Moda Laporan Praktikum

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MODUL MIKO 2013.pdf yanuar saput ra ACARA II DASAR-DASAR T EKNIK MIKROBIOLOGI erika chan LAPORAN RESMI PRAKT IKUM MIKROBIOLOGI & VIROLOGI Inarningt yas Ismi Kirana

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PRAKTIKUM III “PENANAMAN BAKTERI PADA MEDIUM PADAT & CAIR”

KEVIN FEBRIANUS MODA 20180308024

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI 2019

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan praktikum yang berjudul “ PENANAMAN BAKTERI PADA MEDIUM PADAT & CAIR ” yang kini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Pak Sepriantio S,Pi.M,Si selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan asisten laboran yang sudah membimbing selama praktikum, sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik sehingga laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Penulis berharap semoga laporan praktikum ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua

Jakarta, Oktober 2019

Penulis

1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ii I. PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Latar Belakang .................................................................................1 1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................. 2 1.3 Manfaat Praktikum............................................................................ 2 II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................3 2.1 Penanaman Bakteri / Inokulasi.........................................................3 2.2 Teknik Inokulasi dan Pemurnian......................................................3 2.3 Teknik Penggoresan Agar.................................................................4 2.4 Metode inokulasi ..............................................................................4 2.5 Yeast dan Bakteri..............................................................................5 III. METODE PRAKTIKUM .......................................................................6 3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum ............................................................6 3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................6 3.3 Prosedur Praktikum ...........................................................................6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................10 4.1 Hasil ................................................................................................11 4.2 Pembahasan ....................................................................................12 V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................14 5.1 Kesimpulan ....................................................................................14 5.2 Saran...............................................................................................14

2

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, terutama pada mahasiswa bioteknologi kajian mikrobiologi merupakan kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa prodi biologi/bioteknologi. Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan pelaksanaan praktikum untuk membekali mahasiswa untuk menguasai softskill keterampilan kerja ilmiah yang biasa dilakukan di dalam laboratorium. Salah satunya penanaman bakteri pada media. Untuk dapat meneliti mikroorganisme di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme dapat berkembang secara alami ataupun buatan. Substrat yang digunakan manusia dalam dalam mengembangkan dan menumbuhkan mikroorganisme disebut media . Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran

dari

luar.

Inokulasi

dimaksudkan

untuk

menumbuhkan,

meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Alat – alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu, supaya mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak tumbuh, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pemindahan 1

mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum “Penanaman Bakteri Pada Medium Padat dan Cair” agar memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknik kerja secara aseptik dan dapat melakukan inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada media padat. 1.2 Tujuan Praktikum Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah :  Memahami teknik kerja secara aseptik  Memahami teknik inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada media padat. 1.3 Manfaat Praktikum Berdasarkan tujuan praktikum, manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah :  Mengetahui teknik kerja secara aseptik  Mengetahui teknik inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada media padat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penanaman Bakteri / Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan 2

tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi Penanaman bakteri atau inokulasi bakteri dilakukan dengan metode spread plate (cawan tebar), pour plate , gores, dan teknik pengenceran. Penanaman bakteri dilakukan dengan cara menanam bakteri dengan pengenceran dari setiap pengenceran diambil 0,1 ml dengan menggunakan pipet steril dan dimasukkan kedalam petri dish. Setelah itu diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu ruang. ( Yunita et all, 2015) 2.2 Teknik Inokulasi dan Pemurnian Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril. Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba, baik dalam keadaan cair maupun padat ( Henny dan Seprianto, 2019) Metode penanaman pada agar Pada metode penanaman pada agar, jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium agar, maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Metode Pengenceran Teknik pengenceran ini dilakukan di Laminary Air Flow supaya tercegah dari kontaminasi bakteri udara. Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang terdapat dalam cairan, maka semakin banyak tingkat pengenceran akan meghasilkan mikroba yang semakin sedikit. 3

2.3 Teknik Penggoresan Agar 1. Agar Miring : Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan. Agar miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk menumbuhkan/menyimpan biakan murni. 2. Agar Tegak

: Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.

Agar tegak ini digunakan untuk membiakkan bakteri dengan cara menusuk. 2.4 Metode inokulasi 1. Metode Gores

:. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrient

dalam cawan petri dengan lup inokulasi ,diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. 2. Metode Sebar

: Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah medium agar

dalam cawan petri dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan untuk menginokulasi penyebaran mikroba yang merata dengan baik. Pada beberapa cawan petri akan muncul koloni-koloni yang terpisah. 3. Metode Tuang pengenceran.

: Inokulasi menggunakan media cair dengan cara Melakukan

pengenceran

adalah

penurunan

jumlah

mikroorganisme sehingga suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung. 4. Metode Tusuk

: Metode Tusuk yaitu metode yang digunakan untuk

medium tegak,yang dilakukan dengan cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat inokulum dan dimasukkan ke dalam media 2.5 Yeast dan Bakteri

4

Pada praktikum kali ini menggunakan sample yeast cair untuk menanamkannya pada media PDA. Yeast merupakan mikroorganisme golongan fungi yang berbentuk uniseluler, bersifat eukariotik, dan hidup sebagai saprofit atau parasite. Bentuk sel yeast bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder atau batang, segitiga melengkung, berbentuk botol, bentuk apikulat atau lemon, membentuk pseudomiselium. Yeast dapat tumbuh dalam larutan yang pekat, misalnya dalam larutan gula, garam, dan asam yang berlebih. Yeast cair mempunyai sifat antimikroba sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang. Adanya sifat-sifat tahan terhadap stres lingkungan menjadikan sample yeast cair dapat bertahan atau bersaing dengan mikroorganisme lain ( Satife et all, 2012) Pada praktikum kali ini isolate bakteri yang digunakan berasal dari air selokan. Bakteri adalah suatu mikroorganisme prokariot yang pada umumnya mempunyai ukuran generasi yaitu sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm dan terdiri waktu yang dibutuhkan oleh sel dari tiga bentuk dasar yaitu : bentuk bulat atau kokus,bentuk batang atau basilus dan bentuk spiral. Bakteri tumbuh dengan cara pembelahan biner,yang berarti satu sel membelah menjadi dua sel.

BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi di Universitas Esa Unggul pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul 14.40 - selesai. 5

3.2 Alat dan Bahan Bahan-bahan:

Alat-alat:

1. Biakan murni Saccharomyces

1. Jarum ose/sengkelit/loop

cerevisiae dan sample yeast cair

2. Jarum inokulasi

cair

3. Bunsen

2. Medium NA tegak, miring, Medium NB dan PDA 3. Sampel air selokan

4. Cawan Petri 5. Shaker incubator 6. Inkubator

3.3 Prosedur Praktikum Inokulasi Bakteri dari Alam dengan pengenceran bertingkat 1. Siapkan 5 gr sampel, masukkan ke dalam larutan pengencer aquades 5 ml yang sebelumnya telah disiapkan, kocok sampai merata selanjutnya disebut sebagai pengenceran pertama 10-1 2. Pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer, selanjutnya disebut pengenceran ke dua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5 3. Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan petri yang telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L yang telah disterilkan atau dengan cara mengoyangkan ke seluruh permukaan media, dan diinkubasi selama 2 hari (Metode tuang / spread). Terakhir lakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni Penanaman bakteri pada medium agar miring

6

1. Nyalakan bunsen lalu siapkan biakan sample air selokan dan medium agar miring yang baru 2. Ambil jarum ose dengan tangan kanan dan bakar pada bunsen hingga memijar ,dinginkan, kemudian ambil tabung biakan bakteri dengan tangan kiri, buka tutup tabung kemudian bakar mulut tabung dengan bunsen 3. Ambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan dan tutup, letakkan dengan tangan kiri, ambil medium agar miring baru dengan tangan kiri, buka penutup dengan cara yang sama dengan sebelumnya dan bakar mulut tabung reaksi pada bunsen.Masukkan jarum ose ke dalam tabung medium, tanam bakteri dengan menggerakkan jarumose secara zig-zag lalu bakar mulut tabung medium dan tutup kembali Bakar jarum ose hingga memijar untuk mematikan bakteri. Penanaman bakteri pada medium agar tegak 1. Nyalakan Bunsen dan siapkan biakan sample air selokan dan medium agar tegak yang baru 2. Ambil jarum inokulasi dan bakar pada Bunsen hingga memijar, dinginkan. Ambil tabung biakan bakteri, buka tutup tabung, kemudian bakar mulut tabung dengan Bunsen. Lalu ambil bakteri dengan jarum inokulasi lalu bakar kembali mulut tabung biakan dan tutup dengan penutupnya. 3. Ambil medium tegak, buka penutup, bakar mulut tabung pada Bunsen. 4. Masukkan jarum inokulasi ke dalam tabung medium, tanam bakteri dengan menusukkan jarum inokulasi ke dalam medium. Bakar mulut tabung dan tutup. Lalu bakar jarum inokulasi untuk mematikan bakteri. Penanaman bakteri pada medium agar dengan cara sebar/spread

7

1. Nyalakan Bunsen dan siapkan biakan murni sample air selokan dan medium NA cawan petri yang baru lalu ambil sebanyak 0,1 ml kultur biakan murni sample air selokan 2. Cawan petri, buka sedikit tutupnya dan didekatkan dengan api bunsen. Lalu masukkan bakteri kultur ke medium agar. Lalu celup spreader dalam alkohol 70% kemudian bakar dengan Bunsen, biarkan dingin. 3. Ratakan biakan bakteri dengan spreader hingga merata ke seluruh permukaan medium. Simpan biakan dengan posisi terbalik pada inkubator Penanaman bakteri pada medium agar dengan cara gores/streak 1. Nyalakan Bunsen, siapkan biakan Saccharomyces cerevisiae dan medium PDA di cawan petri. Ambil jarum ose dan bakar pada bunsen hingga memijar, dinginkan. Ambil tabung biakan, buka tutup, bakar mulut tabung dengan Bunsen 2. Ambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan dan tutup dengan penutupnya. Ambil medium agar yang ,buka penutup cawan petri dan dilakukan dekat dengan Bunsen. 3. Goreskan bakteri pada jarum ose pada medium agar dengan arah zig zag. Setelah goresan yang terakhir, bakar ose pada Bunsen 4. Buat kuadran goresan bakteri yang kedua, yang berasal dari goresan pertama. Setelah selesai buat lagi kuadran berikutnya, hingga semuanya berjumlah 4 kuadran goresan. 5. Setiap kali membuat kuadran baru, jarum ose dibakar pada Bunsen 6. Setelah selesai, bakar jarum ose untuk mematikan bakteri. 7. Simpan kultur bakteri pada inkubator pada posisi terbalik. Penanaman bakteri pada medium PDA dengan cara pour plate 1. Nyalakan Bunsen lalu siapkan sample yeast cair dan medium PDA. 8

2. Kemudian tuangkan sample yeast cair di cawan petri, ratakan, lalu tuangkan PDA lalu tutup cawan petri lalu sterilkan sekitar sekitar cawan petri. 3. Simpan pada incubator pada posisi terbalik Penanaman bakteri pada medium NB dengan cara pour plate 1. Nyalakan Bunsen lalu siapkan biakan bakteri sample air selokan dan medium NB . Kemudian tuangkan sample yeast cair di cawan petri, ratakan, lalu tuangkan NB lalu tutup cawan petri lalu sterilkan sekitar sekitar cawan petri. 2. Simpan pada inkubator pada posisi terbalik.

9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Nama Media dan Metode Inokulasi NA Spread Plate

Gambar Hasil Pengamatan

Bentuk dan Warna Koloni Jumlah koloni Circular lingkaran ( Bulat ), putih ada beberapa yang kecoklatan, terdapat 77 koloni

Biakan bakteri sample air selokan NA Pour Plate

Circular lingkaran ( Bulat ), kuning kecoklatan, terdapat 75 koloni

Biakan bakteri sample air selokan NB Gores

Circular lingkaran ( Bulat ), putih, terdapat 5 koloni

Saccharomyces cerevisiae

NA Miring

Tumbuh biakkan bakteri, kuning dibawah dasarnya jingga

Biakan bakteri sample air selokan NA Tegak

Tidak tumbuh biakkan bakteri

Biakan bakteri sample air selokan PDA Pour Plate

Circular lingkaran ( Bulat ), putih, terdapat lebih dari 300 koloni

Foto yang digunakan belum muncul pada hari ke-3, setelah hari ke-7 mulai muncul

Sample yeast cair

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini menggunakan media padat dan cair ini,hal pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi mikroorganisme lain yang akan menganggu hasil pengamatan. Mikroorganisme memiliki ukuran yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana sehingga kita harus menjaga kesterilan alat dan bahan yang akan digunakan . Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan prosedur teknik aseptis. Pada praktikum kali ini, akan mengamati bakteri dari sampel air selokan, Saccharomyces cerevisiae, dan sample yeast cair. Ada beberapa metode inokulasi yang akan digunakan yaitu metode pour plate, spread plate, gores tusuk dan miring. Semua metode ini bertujuan untuk mengamati koloni mikroba. Sedangkan media yang digunakan yaitu ada 4 bentuk, diantaranya NA tegak dan miring, NB dan PDA. Pada bakteri biakan dari sample air selokan pada NA miring, bakteri tumbuh di atas permukaan sesuai dengan goresan yang diberikan di atas permukaan agar dan tidak ada bakteri yang tembus ke bawah permukaan agar. Terdapat warna jingga pada ujung dasar tabung, hal ini menandakan bakeri tersebut menghasilkan produk sampingan dalam metabolismenya. Lalu pada bakteri biakan dari sample air selokan pada NA tegak, bakteri tidak tumbuh, mungkin disebabkan oleh salahnya pengambilan koloni pada ose yang tidak teliti, jika anaerob maka akan tumbuh, jika aerob hanya tumbuh diatas permukaan saja. Tetapi tidak ada tumbuh pada praktikum kali ini.

Selanjutnya pada bakteri biakan dari sample air selokan pada NA metode spread plate, bakteri ini hampir tumbuh di seluruh media padat. Lalu bakteri biakan dari sample air selokan pada NA metode pour plate. Bakteri ini tumbuh jarang-jarang di seluruh media padat. Menandakan bahwa bakteri tersebut bersifat aerobic. Saccharomyces cerevisiae pada NB metode gores sangat sedikit koloni yang tumbuh, hal ini dikarenakan kesalahan pada saat menggores, sehingga hasil tidak membentuk goresan melainkan menumpuk dan berhimpitan. Lalu sample yeast cair pada PDA metode pour plate. Pada hari ke-3 belum tumbuh kapang, sesudah melewati hari ke 7 baru terlihat hasilnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dalam praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa bahwa pada biakan bakteri sample air selokan merupakan bakteri aerob karena tumbuh banyak diatas permukaan media. Lalu pada sample Saccharomyces cerevisiae koloni yang tumbuh berhimpitan disebabkan oleh kesalahan pada saat menggores. Terakhir pada sample yeast cair koloni yang tumbuh sangat banyak karena PDA cocok digunakan untuk kapang/jamur. 5.2 Saran Diharapkan praktikan selanjutnya bekerja sesuai dengan prosedur yang aseptis, teliti dalam menggores menggunakan ose, serta menjaga kesterilan alat.

DAFTAR PUSTAKA D. O. Satife, A. Rahmawati and M. Yazid. Potensi Sample yeast cair pada Pengurangan Konsentrasi Uranium dalam Limbah Organik TBP-Kerosin yang Mengandung Uranium. Prosiding Seminar Nasional Teknologi

Pengelolaan Limbah IX. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. ISSN (2012) 1410-6086. Yunita, M., Y. Hendraw...


Similar Free PDFs