LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 4 NATRIUM & KALIUM Oleh: NABIILAH RIHHADATUL AISY NIM 17030194088 PKA 2017 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2020 PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 4 NATRIUM & KALIUM Oleh: NABIILAH RIHHADATUL AISY NIM 17030194088 PKA 2017 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2020
Author Nabiilah R . Aisy
Pages 24
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 362
Total Views 524

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 4 NATRIUM & KALIUM Oleh: NABIILAH RIHHADATUL AISY NIM 17030194088 PKA 2017 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2020 A. Judul Percobaan: NATRIUM & KALIUM B. Tujuan Percobaan: 1...


Description

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 4 NATRIUM & KALIUM Oleh: NABIILAH RIHHADATUL AISY NIM 17030194088 PKA 2017 UNI... Nabilah r.a

Related papers IDENT IFIKASI KAT ION GOLONGAN 1 DAN 2 Jazmi Nurfajrina

LAPORAN ANORGANIK I Nauval Fadillah Laporan Kimia Pert anian Nabila Nurhuda

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 4 NATRIUM & KALIUM

Oleh: NABIILAH RIHHADATUL AISY NIM 17030194088 PKA 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2020

A. Judul Percobaan: NATRIUM & KALIUM B. Tujuan Percobaan: 1. Mengetahui sifat-sifat natrium, kalium, dan senyawanya. 2. Mengidentifikasi senyawa natrium dan kalium. C. Dasar Teori: Logam Golongan Alkali Unsur-unsur pada tabel berkala disusun berdasarkan naiknya nomor atom dimulai dari kiri atas dan disusun dalam deret baris horizontal. Susunan ini menempatkan unsur-unsur yang serupa dalam golongan (group), atau famili (family) yang vertikal. Misalnya, natrium (Na) dan kalium (K) dijumpai bersama dalam golongan berlabel 1 (dinamakan logam alkali). Setiap unsur didaftar dalam tabel berkala dengan menempatkan lambangnya di tengah sebuah kotak dalam tabel. Nomor atom ditunjukkan di atas lambang dan massa atom biasanya ditunjukkan di bawah lambangnya (Petrucci, 2008). Unsur- unsur dalam sistem periodik yang dipertimbangkan bersifat logam adalah unsur-unsur golongan s (alkali = golongan 1 dan alkali tanah = golongan 2), sebagian golongan p (misalnya Al = golongan 13, Sn dan Pb = golongan 14), unsur-unsur golongan d (4 – 12), dan golongan 3 (Sc, Y, Lu) dan golongan f. Model pengelompokkan demikian ini relative menguntungkan dalam hal ini sifat-sofat khas masing-masing kelompok s bersifat paling reaktif ionic, kelompok p bersifat amfoterik, kelompok d membentuk senyawa kompleks dengan berbagai warna dan sifat magnetic, dan kelompok f dengan karekterisrik sifat magnetiknya (Petrucci, 2008). Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya, sifat-sifat logamlogam alkali berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) tampak mengkilat, berwarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Logam alkali bersifat sangat lunak, dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom pada unsure alkali tersebut. Litium dapat dipotong dengan pisau, tetapi kalium dapat diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi logam alkali mempunyai titik

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 2

leleh rendah dan semakin rendah dengan naiknya nomo tom. Cs meleleh pada temperatur sedikit di atas temperatur kamar. Kombinasi antara sifat konduktivitas panas yang tinggi dan titik leleh yang rendah, membuat natrium bemanfaat untuk mentransfer panas pada reaktor nuklir. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur tersebut. Perubahan entalpi atomisasi logamlogam umumnya berharga antara 400 – 600 KJ mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan rendahnya titik leleh dengan rendahnya perubahan entalpi atomisasi (Sugiarto, 2010). Setiap logam alkali dan alkali tanah menghasilkan warna nyala yang karakteristik jika senyawa-senyawa alkali dan alkali tanah tersebut dibakar dalam nyala api. Warna nyala yang dihasilkan berbeda-beda dari setiap unsur. Warna nyala api dari logam alkali yaitu merah tua (litium), kuning (natrium), nila (kalium), merah violet (rubidium), dan biru sesium. Sejumlah energi tertentu dari nyala api diserap oleh elektron-elektron atom logam hingga terjadi eksitasi dan kembalinya elektron ke peringkat dasar membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik atom logam yang bersangkutan. Jadi, setiap atom logam alkali mengalami transisi elektronik yang unik bagi dirinya sendiri (Sugiarto, 2010) Menurut Sugiarto (2010) beberapa sifat umum senyawa logam alkali berkaitan dengan karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion dan kelarutan sebagaimana diuraikan sebagai berikut: 1. Karakter ionik: ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar senyawanya berupa padatan ionik dan stabil. Senyawa-

senyawanya tidak berwarna kecuali dengan anion yang

berwarna. Misalnya kromat (CrO3) dan permanganat (MnO4). 2. Hidrasi ion: semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion tersebut terhidrasi. Oleh karena logam-logam alkali mempunyai densitas yang jauh lebih rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya, maka energi hidrasi

senyawa-senyawanya juga sangat rendah dan energi hidrasi

semakin kecil dengan jari-jari ion.

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 3

3. Kelarutan; sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali larut dalam air, walaupun kelarutannya berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai konsentrasi 14 mol L-1, tetapi larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi hanya 0,18 mol L-1.

Natrium Natrium merupakan logam putih-perak yang lunak, yang melebur pada suhu 97,5oC. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen. Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garamgaram ini membentuk larutan tak berwarna kecuali anionnya berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air. Seperti logam alkali lainnya natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air terurai menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Natrium akan meledak di dalam air secara spontan. Namun biasanya tidak meledak di udara bersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion-OH maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH (Svehla, 1979). Tabel 5.1 sifat fisika logam natrium

Natrium (Na) merupakan logam alkali yang berwarna putih perak, sangat reaktif dan merupakan logam yang lunak. Natrium (Na) dapat bereaksi hebat dengan air yang membentuk natrium hidroksida (NaOH) dan gas Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 4

hidrogen. Unsur natrium di alam ditemukan dalam bentuk garam-garam mineral seperti natrium klorida (NaCl), ntrium karbonat (Na2CO3) dan natrium sulfat (Na2SO4). Untuk memperoleh natrium (Na) dapat dilakukan dengan elektrolisis lelehan NaCl. Natrium juga dapat digunakan pada alat pendingin reaktor nuklir, garam dapur (NaCl) digunakan sebagai bumbu masak dan natrium bikarbonat (soda kue) digunakan dalam pembuatan kue (Sunardi, 2010).

Kalium Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada suhu 63,5°C. Kalium tetap tidak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan lapisan biru. Logam ini menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung (Svehla, 1979). Tabel 5.2 sifat fisika logam kalium

Kalium adalah unsur teringan yang mengandung isotop radioaktif alami. Unsur K alami dibentuk oleh isotop-isotop 39K, 40K, dan 41K. Dari ketiga isotop ini, isotop yang pertama dan isotop yang terakhir menunjukkan sifat yang stabil, masing-masing mempunyai kelimpahan sekitar 93,4% dan 6,6% dari keseluruhan kalium di alam. Dalam air laut, jumlah kalium jauh lebih sedikit daripada jumlah natrium, tetapi di dalam batuan endapan jumlah kalium lebih banyak dibandingkan jumlah natrium. Mineral-mineral yang umumnya dianggap sebagai sumber asli dari kalium, diantaranya adalah leusit

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 5

[K(AlSi2O6)], biotit, kalium feldspar ortoklas dan mikrolin (KAlSi3O8). Kalium dalam tanah juga ditemukan dalam mineral sekunder atau mineral liat (illit, vermikulit, dan khlorit) (Lutfi, 2016). Kalium merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K+, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom 19, titik didih 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm3. Kalium dapat teroksidasi di udara dan bereaksi dengan air yang menghasilkan kalium hidroksida dan gas hydrogen. Reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan dan nyala api (Sunardi, 2010).

D. Alat dan Bahan: Alat 1. Tabung reaksi

3 buah

2. Cawan porselin

1 buah

3. Sendok porselin

1 buah

4. Pembakar Bunsen

1 buah

5. Penjepit kayu

1 buah

6. Kawat platina

1 buah

7. Kaca arloji

1 buah

8. Gelas kimia 250 mL

1 buah

9. Pipet tetes

3 buah

Bahan 1. Kristal NaOH

secukupnya

2. Kristal KOH

secukupnya

3. Larutan H2SO4 0,1 M

secukupnya

4. Larutan KI 0,1 M

secukupnya

5. Natrium peroksida

secukupnya

6. Logam natrium

secukupnya

7. Garam Glauber Na2SO4.10H2O

secukupnya

8. Larutan HCl pekat

secukupnya

9. Larutan HCl 0,1 M

secukupnya

10. Larutan KCl 1M dan 0,1 M

secukupnya

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 6

11. Larutan NaCl 1 M

secukupnya

12. Larutan Amilum

secukupnya

13. Benang wol

secukupnya

14. Abu kayu

secukupnya

15. Larutan phenolphtalen

secukupnya

E. Alur Percobaan: 1. Mengetahui sifat dari logam Natrium (Na). Sepotonng Kecil Logam Na -

Diletakkan di atas kertas saring Diletakkan mengapung pada permukaan air dalam gelas kimia Ditutup kaca arloji Ditambah indikator PP Diamati reaksi yang terjadi

Larutan Merah muda Reaksi: 2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)

2. Mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Hidroksida (NaOH). Sepotong kecil NaOH -

Diletakkan di atas cawan porselin Dibiarkan Diamati perubahannya Ditambah air secukupnya dan dilarutkan Dituang sebagian ke dalam tabung reaksi Ditambah HCl pekat tetes demi tetes Diamati gas yang keluar

Gas Reaksi: NaOH(s) + CO2(g) → Na2CO3(s) + H2O(l)

Na2CO3 (s) + 2H2O(l) → 2NaOH(s) + CO2(g) + 2H2O(l)

NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

∆H= -407,03 kJ/mol

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 7

3. Mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Peroksida (Na2O2). Seujung sendok kecil Na2O2 -

Dimasukkan kedalam cawan Ditambahkan H2SO4 encer Ditambahkan beberapa tetes larutan KI dan Amilum

Hasil Pengamatan Reaksi: Na2O2(s) + H2SO4(aq) + 2KI(aq) → I2(aq) + 2H2O(l) + K2SO4(aq) + Na2SO4(aq)

4. Mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Sulfat Dekaoksida (Na2SO4.10H2O). 1 Sendok Garam Glauber -

Dimasukkan dalam tabung reaksi Dipanaskan di atas nyala api kecil

Hasil Pengamatan Reaksi: Na2SO4.10H2O(s) → Na2SO4(s) + 10 H2O(g) 5. Mengidentifikasi senyawa Natrium yaitu Natriun Klorida (NaCl). Kawat platina -

Dicelupkan kedalam larutan HCl pekat Dipijarkan sampai nyala tidak berwarna Dicelupkan kedalam larutan NaCl Diperiksa dengan nyala api

Hasil pengamatan Reaksi: 2HCl(aq) → H2(g) + Cl2(g)

2NaCl(aq) → 2Na(g) + Cl2(g) Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 8

6. Mengetahui sifat senyawa Kalium yaitu Kalium Hidroksida (KOH). Sepotong kecil KOH -

Ditambahkan H2O sampai larut Diperhatikan reaksi yang terjadi ditandai dengan keluarnya panas

Hasil Pengamatan Reaksi: KOH(s) + H2O(l) → KOH(aq)

∆H= -482,4 kJ/mol

7. Mengetahui sifat senyawa Kalium yaitu Kalium Hidroksida (KOH). 1-2 mL Larutan KOH -

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan H2O Ditambahkan air brom Dicatat perubahannya Diasamkan dengan HClpekat

Hasil Pengamatan Sisa Larutan KOH pekat -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahakn benang wol yang dipanaskan Diamati yang terjadi

Hasil Pengamatan Reaksi: 2KOH(aq) + Br2(aq) → KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(l) 8. Mengetahui sifat senyawa Kalium yaitu Kalium Karbonat (K2CO3).

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 9

Sedikit abu kayu -

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan sedikit H2O Dikocok beberapa menit Disaring

Residu

Filtrat

-

Diuji dengan larutan PP Dicatat perubahan yang terjadi Ditulis reaksinya

Larutan Merah muda Reaksi: K2CO3(s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2CO3(aq) H2CO3(aq) → H2O (l) + CO2 (g) 9. Mengetahui sifat senyawa Kalium yaitu Kalium Karbonat (K2CO3). Residu dari percobaan 8 -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambah beberapa tetes HCl

Gas Reaksi: K2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2KCl(aq) + H2CO3(aq) 10. Mengetahui sifat senyawa Kalium yaitu Kalium Klorida (KCl). Larutan KCl 0,1 M -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahakn asam tartrat pekat 2M Dicatat apa yang terjadi

Hasil Pengamatan Reaksi:

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 10

KCl(aq) + H6C4O6(aq) → KH5C4H4O6 (s) + HCl(aq) 11. Mengidentifikasi senyawa Kalium yaitu Kalium Klorida (KCl). Kawat platina -

Dicelupkan kedalam larutan HCl pekat Dipijarkan sampai nyala tak bewarna Dicelupkan kedalam larutan KCl 1 M Diuji nyala

Hasil pengamatan Reaksi: 2HCl(aq) → H2(g) + Cl2(g)

2KCl(aq) → 2K(g) + Cl2(g) F. Pembahasan: Percobaan natrium kalium bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat natrium, kalium dan senyawanya, serta untuk mengidentifikasi senyawa natrium dan kalium. Percobaan 1 Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui sifat dari logam Natrium (Na). Percobaan ini diawali dengan mengambil sepotong kecil logam Na berupa padatan warna putih yang mengkilat. Logam Na yang telah dambil kemudian diletakkan pada kertas saring kemudian dilipat. Kertas saring yang berisi logam Na ini kemudian diletakkan pada gelas kimia yang telah berisi air secara horizontal dengan sangat hati – hati dan gelas kimia ditutup dengan kaca arloji dengan segera. Tujuan dari dimasukkannya logam Na kedalam kertas saring adalah untuk mencegah logam Na bereaksi langsung dengan air sehingga bereaksi secara perlahan. Tujuan dari gelas kimia yang ditutup dengan kaca arloji adalah untuk menghindari letupan api yang terjadi karena logam Na sangat reaktif. Hasil dari perlakuan tersebut adalah terjadi letupan api dan timbul asap berwarna putih pada gelas kimia. Hal ini dapat terjadi karena logam reaksi sangat reaktif terutama dengan air sesuai dengan persamaan berikut: 2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g) Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 11

Dari persamaan reaksi diatas asap putih yang dihasilkan merupakan gas H2 yang terbentuk saat logam Na direaksikan dengan air. Selanjutnya untuk menguji larutan NaOH yang dihasilkan, air dalam gelas kimia diuji menggunakan indikator pp. Hasil dari penambahan indikator pp ini adalah larutan berubah dari tidak berwarna menjadi berwarna merah muda. indikator pp merupakan indikator basa dimana akan tidak berwarna pada asam dan berwarna merah muda pada basa sehingga perubahan warna yang terjadi menandakan bahwa larutan NaOH yang dihasilkan bersifat basa. Dari percobaan ini diketahui bahwa telah diketahui sifat logam Na yaitu sangat reaktif dengan air dan menghasilkan senyawa hidroksida yang bersifat basa jika direaksikan dengan air.

Percobaan 2 Pada percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Hidroksida (NaOH). Percobaan ini diawali dengan mengambil sepotong kecil padatan NaOH yang berwarna putih lalu diletakkan diatas cawan porselen. Tujuan dari digunakannya cawan porselen karena reaksi ini menghasilkan panas. Cawan porselen yang berisi NaOH padat kemudian dibiarkan di udara terbuka. Tujuan dari dibiarkannya NaOH di udara terbuka adalah agar NaOH bereaksi dengan gas CO2. Hasil dari dibiarkan diudara ini adalah padatan NaOH sedikit meleleh. Hal ini dapat terjadi karena NaOH bersifat higroskopis yaitu menyerap air dari udara dan bereaksi dengan gas CO2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut: NaOH(s) + CO2(g) → Na2CO3(s) + H2O(l)

Cawan yang berisi NaOH yang telah mencair kemudian ditambahkan 1 mL aquades. Hasil dari penmabahan aquades ini didapatkan larutan yang jernih tidak berwarna. Larutan yang jernih tidak berwarna ini merupakan larutan NaOH hasil reaksi dari Na2CO3 dan air dengan persamaan reaksi sebagai berikut: Na2CO3 (s) + 2H2O(l) → 2NaOH(s) + CO2(g) + 2H2O(l)

Larutan NaOH hasil reaksi diatas kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan HCl pekat yang tidak berwarna tetes demi tetes.

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 12

Tabung yang telah ditambahkan HCl pekat mengalami perubahan yaitu suhu tabung meningkat. Hal ini disebabkan karena reaksi yang terjadi adalah eksoterm yaitu pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan, dengan ∆H= -407,03 kJ/mol sesuai dengan persamaan reaksi berikut: NaOH (aq) + HCl (aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l)

∆H= -407,03 kJ/mol

Dari percobaan kedua ini telah diketahui sifat senyawa sifat senyawa

Natrium yaitu Natrium Hidroksida (NaOH) yaitu memiliki sifat higroskopis yang dibuktikan dengan melelehnya padatan NaOH jika dibiarkan diudara.

Percobaan 3 Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Peroksida (Na2O2). Pertama, diambil seujung sendok kecil kristal Na2O2 yang berwarna putih kemudian dimasukkan kedalam cawan porselen. Digunakan cawan porselen karena reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Cawan porselen yang telah berisi Na2O2 ditambahkan larutan H2SO4 encer yang tidak berwarna. Hasil dari penambahan H2SO4 ini adalah didapatkan larutan tidak bewarna dan cawan menjadi panas. Hal ini dapat terjadi karena reaksi yang terjadi adalah eksoterm yaitu pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Cawan porselen yang telah ditambahkan H2SO4 kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan KI dan amilum. Hasil dari penambahan ini adalah dihasilkan larutan berwarna ungu kehitaman. Hal ini sesuai dengan teori dimana reaksi yang terjadi akan menghasilkan I2 yang bereaksi dengan amilum menghasilkan warna ungu sesuai dengan persamaan reaksi berikut: Na2O2(s) + H2SO4(aq) + 2KI(aq) → I2(aq) + 2H2O(l) + K2SO4(aq) + Na2SO4(aq)

Dari percobaan kedua ini telah diketahui sifat senyawa sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Peroksida (Na2O2) memiliki sifat oksidator yang mampu mengoksidasi I- dalam KI menjadi I2 yang dibuktikan dengan warna ungu kompleks iod-amilum.

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 4 Kalium & Natrium | 13

Percobaan 4 Pada percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa Natrium yaitu Natrium Sulfat Dekaoksida (Na2SO4.10H2O) atau dengan nama lain Garam Glauber. Pertama, diambil sesendok garam glauber yang berupa kristal tidak berwarna kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi. Tabung reaksi yang telah berisi garam glauber kemudian dipanaskan diatas nyala api kecil. Hasil dari pemanasan ini adalah kristal Na2SO4 meleleh dan terdapat uap air pada dinding tabung. Hal ini dapat terjadi karena garam glauber melepaskan molekul airnya karena adanya proses pemanasan sesuai dengan persamaan reaksi berikut: Na2SO4.10H2O(s) → Na2SO4(s) + 10 H2O(g)

Dari persamaan reaksi diatas diketahui ketika garam glauber dipanaskan maka garam galuber akan melepas seluruh atau sebagian air dalam kristalnya. Na2SO4.10H2...


Similar Free PDFs