Title | Laporan Praktikum Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi |
---|---|
Pages | 13 |
File Size | 476.6 KB |
File Type | |
Total Downloads | 158 |
Total Views | 281 |
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, terutama pada mahasiswa bioteknologi kajian mikrobiologi merupakan kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa prodi biologi/bioteknologi. Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan pelaksanaan praktikum untuk membekali ...
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, terutama pada mahasiswa bioteknologi kajian mikrobiologi merupakan kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa prodi biologi/bioteknologi. Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan pelaksanaan praktikum untuk membekali mahasiswa untuk menguasai softskill keterampilan kerja ilmiah yang biasa dilakukan di dalam laboratorium. Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium.
Sehingga
untuk
memudahkan
dan
melancarkan
berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016) Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
1
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum pengenalan alat agar dapat mengetahui fungsi serta pemakaiannya dari alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi. 1.2 Tujuan Praktikum Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah : Memahami alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi Memahami prinsip kerja alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
1.3 Manfaat Praktikum Berdasarkan tujuan praktikum, manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah : Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi Mengetahui prinsip kerja alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mikrobiologi Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan archaea (Zulkarnain, 2012). 2.2 Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
pendidikan,
penelitian,
dan/atau
pengabdian
kepada
masyarakat (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010). Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, 3
labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013). Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011). Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji pembusukan secara mikrobiologi, uji potensi untuk antibiotik dan senyawa anti spesifik lainnya,serta penyiapan dan pemantauan media biakkan.
4
BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium FIKES Terpadu di Universitas Esa Unggul pada tanggal 19 September 2019 pukul 14.40 - selesai. 3.2 Alat 1. Jarum ose/loop
14. Serological pipette
2. Jarum enten
15. Bulb
3. Spreader
16. Oven
4. Bunsen
17. Waterbath
5. Cawan Petri
18. Vortexs
6. Tabung reaksi
19. Sentrifugator
7. Tabung erlenmeyer
20. Spektrofotometer
8. Mikropipet
21. Pemanas/ microwave
9. Shake incubator
22. Objek glass dan cover
10. Inkubator
glass
11. Mikroskop
23. Colony Counter
12. Autoklaf
24. Laminar air flow
13. Timbangan analitik 3.3 Prosedur Praktikum 1. Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat mikrobiologi 2. Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-masing 3. Demonstrasi penggunaan alat, teknik inokulasi bakteri dan menuang media 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berikut adalah hasil dari alat-alat yang biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi : No
Nama Alat
Kegunaan Alat
1
Auto Clave
Autoklaf menggunakan suhu dan tekanan tinggi sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara panas biasa. Autoklaf memiliki kelebihan yaitu alat perebus yang bertekanan tinggi. (Permatasari, et all, 2013).
2
Spreader/Batang L
Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan (Ririn ,2016). Untuk menanam mikroba dengan cara sebar/pulasan/spread (FF USD, 2016)
3
Cawan Petri
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dancawan bagian atas sebagai penutup (Ririn ,2016)
4
Mikroskop
Alat
yang
paling
khas
dalam
laboratorium
mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang
tidak
dapat
dilihat
oleh
mata
telanjang
(Ririn,2016).Mikroskop digunakan untuk pemeriksaan suatu sediaan secara mikroskopis (FF USD, 2016). 6
5
Spektrofotometer
Spektrofotometer
adalah
alat
untuk
mengukur
transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
6
Bunsen
Untuk memanaskan larutan ataupun sterlisasi , prinsip kerjanya
yaitu
dengan
menyalakannya
dengan
membakar bagian sumbu. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril (Ririn ,2016). Biasanya untuk sterilisasi ose, jarum,dan spatula 7
Sentrifugator
Prinsip kerjanya, apabila cairan yang berat terkena gaya sentrifugal yang besar, cairan akan dipaksa keluar menuju dinding mangkuk yang berputar, sedangkan cairan yang lebih ringan akan terpisah dengan cairan yang lebih dalam (Agus B,2009).
8
Jarum Ose
Untuk
memindahkan/mengambil
koloni
suatu
mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati (Ririn ,2016) 9
Jarum Enten
10
Laminar Air Flow
Untuk mengambil mikroba berupa biakan atau &ungi
Untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptisdan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. (Ririn ,2016)
7
11
Timbangan
Fungsi : Untuk mengetahui berat dari sampel atau
Analitik
bahan. Prinsip Kerja : Penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan dengan menaruh media diatasnya maka akan tertera angka di layar yang menunjukkan massa bahan tersebut.
12
Erlenmeyer
Sebagai tempat mereaksikan larutan dan menyimpan larutan dalam waktu yang lama
13
Vortex
Mixer
atau
Vortexer
adalah
perangkat
sederhana yang umum di gunakan di laboratorium untuk
mencampur
cairan
dalam
wadah
kecil.
(Moningka, 2008).
14
Microwave /pemanas
Fungsi : Sebagai alat untuk memanaskan dan untuk menghomogenkan sampel. Prinsip
Kerja
:
Bekerja
dengan
gelombang
elektromagnetik yang menimbulkan panas dan getaran.
15
Tabung Reaksi
Sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisidengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi (Ririn ,2016) 8
16
Kaca objek & Kaca Kaca objek : untuk menutup objek. preparat
17
Waterbath
Kaca Preparat : untuk meletakkan objek
Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya untuk menciptakan suhu yang konstan . merupakan wadah yang berisi air yang bisa mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
18.
Shake incubator
Prinsip kerja Shaker Incubator adalah menggerakkan sebuah plat (attachment) dengan gerakkan memutar, diharapkan dapat mengocok sampel dalam wadah yang diletakkan di atasnya, dalam kondisi putaran dan suhu yang konstan, serta dalam jangka waktu yang bisa kita atur sendiri
19
Incubator
Untuk menyimpan medium sel kultur, dan suhu inkubator yaitu sekitar 37oC. (Zhu, et al., 2015). Untuk inkubasi media yang telah ditanami mikrobaa dan untuk menyimpan bahan pemeriksaan di mana mikroba yang terkandung akan mati bila disimpan dalam lemari es.
20
Mikropipet
Fungsi
dari
mikropipet
ini
digunakan
untuk
memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil(mikro) secara akurat. Penggunaan mikropipet sebagai alat bantu di laboratorium tentu sangat penting guna mendukung aplikasi atau expertiment yang sedang di kerjakan. 9
21
Spatula
Alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi ataukimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
dan
dipakai
untuk
mengaduk
larutan
(Ririn ,2016). 22
Serological pipette
Pipet serologis adalah jenis pipet steril yang digunakan terutama untuk kultur sel dan / atau bekerja dengan solusi steril
23
Bulb/Filler
Filler merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.
24
Coloni Counter
Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi
000
dan
mulai
menghitung
dengan
menggunakan jarum penunjuks ambil melihat jumlah pada layar hitung. (Ririn ,2016). Colony counter untuk menghitung jumlah koloni mikroba dan mungkin ukurannya (FF USD, 2016)
4.2 Pembahasan Berdasarkan
hasil
pengamatan
mengenai
pengenalan
alat-alat
mikrobiologi, memberi kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dapat dikelompokkan kedalam peralatan elektrik, gelas, dan non gelas. Sebagai 10
praktikkan tentu saja kita harus mengetahui cara prosedur penggunaannya, cara pembersihannya, dan fungsinya dalam praktikum di dalam laboratorium. Berikut adalah tutorial untuk melakukan inokulasi dengan mudah menggunakan peralatan dan bahan yang mudah didapat. Dalam praktikum mikrobiologi, inokukasi bakteri dibutuhkan peralatan dan bahan seperti cawan petri, tabung reaksi, bunsen, LAF, jarum ose, beaker, erlenmeyer serta nutrient agar. Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan mikroorganisme dari medium lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Pertama dihomogenkan terlebih dahulu tabung yang berisi sample, lalu dipijarkan ose sampai membara, lalu dibuka tutup tabung dan dipanaskan mulut tabungnya, lalu setelah ose dingin, ambil satu koloni. Dipanaskan kembali mulut tabung kemudian diletakkan kembali pada tempatnya, lalu ledakan ose yg berisi sample biarkan di atas kaca objek, dan terakhir sterilkan ose kembali untuk mengambil satu koloni selanjutnya. Dalam pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang nonpatogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Kondisi yang steril juga dapat membantu keberhasilan dalam praktikum mikrobiologi. Bukan hanya ruang kerja yang steril, tetapi pengerjaan kita dalam praktikum mikrobiologi juga harus steril serta memakai alat pelindung diri. Seperti gloves, jas lab, masker serta penutup kepala. 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada praktikum kali ini yang dapat disimpulkan ialah : 1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terdiri dari: jarum ose, spreader, bunsen, cawan petri, tabung reaksi, tabung erlenmeyer, mikropipet, shake incubator, inkubator ,mikroskop autoklaf, timbangan ,pemanas/microwave, kaca preparat dan cover glass, colony counter, laminar air flow dan spatula
2. Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi tabung reaksi, cawan petri, kaca preparat dan cover glass, erlenmeyer dan spreader. Peralatan yang terbuat dari non gelas, yaitu mikropipet, jarum ose dan spatula. Peralatan yang bersifat elektrik seperti shake incubator, inkubator ,mikroskop autoklaf, timbangan ,pemanas/microwave, colony counter, laminar air flow. 3. Peralatan yang digunakan dalam inokulasi bakteri adalah seperti cawan petri, tabung reaksi, bunsen, LAF, jarum ose, beaker, dan erlenmeyer 5.2 Saran Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam demonstrasi penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum dalam laboratorium.
12
DAFTAR PUSTAKA Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi
Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum.
Jurnal
Mikrobiologi Vol. 1 No. 1. ISSN : 01A114084 Budiman A. 2009. Metode Sentrifugasi Untuk Pemisahan Biodiesel Dalam Proses Pencucian. Jurnal Riset Industri. Vol. III. No. 3 : 173-178 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2016. Panduan Praktikum Mikrobiologi Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima.Jakarta:Erlangga Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 3. 2010. Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya. Jakarta Permatasi, et all, 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan Menggunakan Autoclave. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I. No.1 Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,Kualitas Kefir BerdasarkanKonsentrasi Kefir Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2). Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung Zhu, S, et all. 2015. Culture at a Higher Temperatire Midly Inhibits Cancer Cell Grouth but Enhances Chemotherapetic Effect by Inhibiting Cell-Cell Collaboration. Plos One. 10 (10): 1-17. Zulkarmain. 2012. Mikrobiologi Dasar "Sejarah Perkembangan Mikrobiologi". Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadolako 13...