LN01 - The Innovation Imperative, and Social Innovations PDF

Title LN01 - The Innovation Imperative, and Social Innovations
Author sakti gajelas
Course Human Resource Managament
Institution Universitas Bina Nusantara
Pages 18
File Size 701 KB
File Type PDF
Total Downloads 7
Total Views 123

Summary

LECTURE NOTES BUSS6049 Managing Innovation Week 1 The Innovation Imperative, and Social Innovation BUSS6049–Managing Innovation-R0 LEARNING OUTCOMES Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk: 1. Menjelaskan arti inovasi 2. Memahami dimensi dan model dari inovasi 3. Memahami ...


Description

LECTURE NOTES

BUSS6049 Managing Innovation

Week 1 The Innovation Imperative, and Social Innovation

BUSS6049–Managing Innovation-R0

LEARNING OUTCOMES Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk: 1.

Menjelaskan arti inovasi

2.

Memahami dimensi dan model dari inovasi

3.

Memahami arti dari inovasi dalam konteks sosial

4.

Menjelaskan mengapa entreprenuer membutuhkan inovasi sosial

BUSS6049–Managing Innovation-R0

OUTLINE MATERI

1.

Pentingnya inovasi ...................................................................................................

4

2.

Inovasi dan kewirausahaan ......................................................................................

4

3.

Inovasi itu tidak mudah............................................................................................

6

4.

Mengelola inovasi dan kewirausahaan ....................................................................

7

5.

Dimensi inovasi: Apa yang dapat kita ubah?...........................................................

7

6.

Model inovasi dan kewiraswastaan .........................................................................

7.

Apa, kenapa, dan kapan: tantangan dalam strategi inovasi ..................................... 12

8.

Apa itu inovasi sosial? ............................................................................................. 12

9.

Bermain dengan cara yang berbeda ......................................................................... 14

9

10. Motivasi: Mengapa kita Membutuhkannya? ........................................................... 14 11. Memungkinkan untuk inovasi sosial ....................................................................... 15 12. Tantangan kewirausahaan sosial .............................................................................. 15 13. Kesimpulan .............................................................................................................. 16

BUSS6049–Managing Innovation-R0

ISI MATERI

1. Pentingnya Inovasi Inovasi telah membawa perbedaan besar bagi perusahaan. Logika sederhananya, jika perusahaan tidak segera merubah dan menyampaikan produk atau jasa seperti yang diminta pasar, konsekuensinya akan ditinggal pesaing. Perusahaan yang bertahan karena mereka mampu melakukan perubahan secara teratur dan fokus dengan memberikan sentuhan inovasi di setiap produk atau jasa yang dihasilkan. Sisi positif inovasi terkait dengan pertumbuhan perusahaan. Bisnis baru diciptakan dari ide kreatif yang ditawarkan pada perusahaan untuk menjadi keunggulan kompetitif. Dalam beberapa dekade, para ekonom berdebat untuk menjelaskan hubungan antara inovasi dengan pertumbuhan ekonomi, dan hasilnya inovasi menyumbang proporsi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. William Baumol menjelaskan bahwa hampir semua pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak abad ke-18 disebabkan oleh inovasi. Bagi pemimpin pasar, pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan dapat menjadi masalah, tetapi menjadi peluang besar bagi perusahaan pendatang baru. Keterampilan untuk menemukan peluang dan menciptakan cara baru untuk memanfaatkannya adalah inti dari proses inovasi. Terkait dengan pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan yang tidak fokus pada laba, ide inovatif bisa diimplementasikan dengan baik karena dapat mempengaruhi kualitas hidup jutaan orang. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa arti inovasi bagi perusahaan adalah tentang pertumbuhan, tentang mengenali peluang untuk melakukan sesuatu yang baru, dan menerapkan gagasan untuk menciptakan nilai. (bisa jadi pertumbuhan bisnis disebabkan karena perubahan sosial).

2. Inovasi dan Kewirausahaan Inovasi bagi seorang wirausaha adalah penting, tetapi inovasi tersebut tidak bisa terjadi begitu saja. Inovasi timbul dari sifat kewirausahaan yang mampu menggabungkan visi, semangat, energi, antusiasme, wawasan, dan kerja keras untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.

BUSS6049–Managing Innovation-R0

Kekuatan di balik perubahan produk, proses, dan layanan berasal dari individu dengan melibatkan perusahaan. Inovasi menurut Peter Drucker yaitu: “innovation is the specific tool of entrepreneurs, how they exploit change as an opportunity for a different business or service. It is capable of being presented as a discipline, capable of being learned, capable of being practised”. Artinya, inovasi sebagai alat bagi pengusaha, bagaimana memanfaatkan perubahan sebagai peluang bisnis untuk membedakan produk dan jasa dari pesaing. Inovasi dipresentasikan sebagai suatu disiplin yang dapat dipelajari dan diimplementasikan. Kewirausahaan adalah karakteristik dari manusia yang menggabungkan struktur dengan keinginan, perencanaan dengan visi, peralatan yang digunakan, penetapan strategi dengan kekuatan untuk menjalankan serta keputusan dengan kecenderungan untuk mengambil risiko. Gagasan kewirausahaan telah mendorong inovasi untuk menciptakan nilai, sosial dan komersial di seluruh siklus hidup organisasi. Berikut tiga konsep utama dalam pengelolaan inovasi dan kewirausahaan: a. Inovasi. Proses yang bisa diatur dan dikelola, baik untuk bisnis start-up maupun bisnis yang sudah stabil. b. Kewiraswastaan. Sebagai motif untuk mendorong proses kewiraswastaan melalui usaha individu atau kelompok dan jaringan. c. Menciptakan nilai. Sebagai tujuan inovasi yang diungkapkan secara finansial, pertumbuhan, dan keberlanjutan atau peningkatan kesejahteraan sosial.

BUSS6049–Managing Innovation-R0

Inovasi menjadi sesuatu yang spesifik bagi wirausaha karena dapat memberikan manfaat atas semua perubahan sehingga menjadi disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan dipraktekan.

3. Inovasi itu Tidak Mudah. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk melahirkan sebuah ide yang cemerlang, tetapi tidak mudah untuk diimplementasikan. Prakteknya, ide yang dilaksanakan tidak sesuai dengan gagasan awal. Keberhasilan inovasi ditentukan oleh kolaborasi antara energi, wawasan, kepercayaan, dan tekad yang kuat untuk yakin bahwa ide akan berhasil. Para wirausaha sukses menyadari kegagalan dalam praktek inovasi terletak dari proses intrinsik. Selain itu, wirausaha harus belajar dari kesalahan, memahami di mana dan kapan waktunya, melihat kondisi pasar, ketidakpastian teknologi, dan lain sebagainya. Artinya, ide inovatif bisa tidak berhasil karena mereka menyadari bahwa ide tersebut mungkin memiliki kelemahan. Banyak pelaku UKM yang gagal karena tidak mampu melihat atau mengenali kebutuhan pasar yang terus berubah. Masalahnya terletak pada keterlambatan untuk menyadari perubahan yang terjadi sedangkan pesaing sudah menuju ke arah pemenuhan kebutuhan pasar dengan inovasi baru. Satu masalah bagi perusahaan besar yaitu terlalu yakin dengan keberhasilan saat ini sehingga sulit untuk melihat dan menerima kebutuhan akan perubahan. Ide baru diakui sebagai kebaikan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini. Dalam setiap kasus, perusahaan yang memiliki pola stabil dalam persaingan, sering kali diganggu oleh pendatang baru dengan konsep model bisnis yang baru dan lebih menantang. Bagi kebanyakan manajer, inovasi pada model bisnis dipandang sebagai ancaman terbesar terhadap posisi kompetitif mereka, sehingga mengharuskan mereka untuk belajar melepaskan model bisnis lama dan mempelajari model bisnis yang baru dengan menciptakan nilai terhadap model bisnis baru. Berdasarkan penjelasan di atas, memberikan satu simpulan yang sama yaitu perusahaan sangat membutuhkan jiwa kewiraswastaan di setiap siklus hidup perusahaan. Kemampuan untuk mengenali peluang, menarik sumber daya yang kreatif, menerapkan ide inovatif dan menangkap nilai adalah kunci dari keterampilan inti.

BUSS6049–Managing Innovation-R0

4. Mengelola Inovasi dan Kewirausahaan Inovasi didefinisikan sebagai perubahan atau membuat sesuatu yang baru. Merujuk pada definisi inovasi tersebut, (baca: membuat sesuatu yang baru), sulit untuk menerapkannya sehingga secara sederhana, inovasi diartikan mengeksploitasi ide baru yang berhasil. Ide tidak harus selalu baru ataupun radikal. Inovasi radikal diartikan sebagai konsep baru yang menyimpang secara signifikan dari praktek masa lalu dan membantu menciptakan produk atau proses yang didasarkan pada seperangkat teknik yang berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan sering membuka pasar baru, atau sebagai hasil produk atau jasa yang dihasilkan dari cara atau metode yang baru. Apapun sifat dari perubahan, isu utamanya adalah bagaimana cara membuatnya dan bagaimana mengelola inovasi. Selama seratus tahun terakhir, para peneliti berupaya untuk menjawab pertanyaan: apakah setiap orang dapat mengelola inovasi? Mereka (peneliti) mengambil contoh kasus pada perusahaan besar dan kecil, serta perusahaan sukses dan gagal. Dalam praktik inovasi, pengusaha dan manajer telah mencoba untuk merefleksikan 'bagaimana' dan apa yang dilakukan terhadap inovasi. Pesan utama dari inovasi berawal dari pengalaman dan berasal dari basis pengetahuan yang menjelaskan bahwa inovator sukses itu mampu: a.

mengeksplorasi dan memahami dimensi inovasi yang berbeda (cara mengubah sesuatu);

b.

mengelola inovasi sebagai sebuah proses;

c.

menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk membangun inovasi;

d.

memfokuskan kemampuan untuk menggerakkan perusahaan ke depan melalui strategi inovasi)

e.

membangun kemampuan dinamis (kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan pada pendekatan dalam menghadapi perubahan lingkungan).

5. Dimensi Inovasi: Apa yang dapat kita ubah? Salah satu pendekatan untuk menemukan jawaban tentang di mana kita bisa berinovasi adalah menggunakan istilah 'kompas inovasi' yang mengeksplorasi berbagai kemungkinan arah yang berbeda. Inovasi itu berbeda-beda, namun pengusaha dapat memetakan pilihan pada empat dimensi seperti ditunjukkan pada Tabel 1.3.

BUSS6049–Managing Innovation-R0

Tabel 1.3 Dimensi Inovasi Dimensi

Jenis Perubahan

Produk

Produk/ jasa yang ditawarkan perusahaan

Proses

Cara untuk menyampaikan produk/ jasa

Posisi

Posisi produk/ jasa yang dikenalkan

Paradigma

Menggerakkan sesuatu dengan cara melihat dunia luar Inovasi juga dapat dilakukan dengan memposisikan ulang persepsi terhadap

produk atau proses yang sudah stabil (dalam konteks pengguna tertentu). Misalnya, produk Lucozade dari Inggris, awalnya dikembangkan sebagai minuman berbasis glukosa untuk membantu anak-anak dan orang cacat dalam pemulihan kesehatan. Beechams (bagian dari GlaxoSmithKline – gsk), saat meluncurkan produk tersebut ditujukan untuk minuman kesehatan bagi pasar yang baru tumbuh, sekarang disegmentasikan sebagai minuman untuk meningkatkan kinerja atlit. Pada tahun 2014, merek tersebut dijual ke Suntory seharga ± $1,35 Miliar. Pergeseran ini menjadi best practise dari penerapan inovasi 'posisi'. Peluang inovasi bisa muncul saat kita “membingkai ulang” dengan cara melihat sesuatu. Henry Ford mengubah wajah transportasi bukan karena dia menemukan mobil, atau karena telah mengembangkan penggabungan proses manufaktur, tetapi sumbangannya adalah mengubah model mobil dari produk spesialis ke model mobil (biasa) yang dijual dengan harga terjangkau. Paradigma inovasi dipicu oleh berbagai hal, seperti: teknologi dan pasar baru dengan harapan nilai yang berbeda, aturan hukum yang baru, kondisi lingkungan yang baru (perubahan iklim), dan lain-lain. Contoh, kehadiran teknologi internet memungkinkan reframing lengkap tentang bagaimana kita menjalankan bisnis. (Reframing adalah suatu proses untuk merubah isi, atau menata ulang sebuah pengalaman, atau interpretasi sehingga pengalaman tersebut mendapatkan arti yang berbeda dari sebelumnya).

6. Model Inovasi dan Kewiraswastaan Inovasi dimaknai sebagai suatu proses yang diperluas dari rangkaian kegiatan. Ada empat langkah utama dari model proses kewirausahaan:

BUSS6049–Managing Innovation-R0

a.

mengenali peluang

b.

menemukan sumber daya

c.

mengembangkan ide

d.

mendapatkan nilai Gambar 1.2 mengilustrasikan model ini.

a.

Mengenali Peluang Ide dapat muncul dari setiap arah dan dari mana saja. Tantangannya adalah bagaimana

menjemput ide dan memanfaatkannya sebagai amunisi dalam proses inovasi. Sifat kewirausahaan dapat mendorong terciptanya ide kreatif, lalu bagaimana mengatur dan mengendalikan proses pencarian inovasi tersebut? Tidak ada cara yang baku tetapi bagaimana membangun jaringan secara luas dan menentukan cara terbaik untuk mengeksplorasi atau melakukan sesuatu yang berbeda. Pengusaha sukses secara aktif selalu menciptakan peluang dengan melihat, mencoba dari berbagai sudut pandang dan bereksperimen dengan pendekatan baru. b. Menemukan Sumber Daya Proses pencarian ide akan menimbulkan berbagai kemungkinan peluang, sehingga dibutuhkan sumber daya yang dapat mengimplementasikan peluang dan ide tersebut. Pada prinsipnya, bisnis muncul sebagai solusi atas masalah yang terjadi. Dengan demikian, semakin jeli dalam membaca situasi, akan semakin mudah untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Dampaknya, memutuskan ide bisnis kreatif dan inovatif akan menjadi mudah. Selain itu, menemukan ide bisnis juga bisa dilakukan dengan mempelajari dan menganalisa masalah yang dikeluhkan orang lain terkait dengan produk atau bisnis yang sudah berjalan.

BUSS6049–Managing Innovation-R0

Bisnis yang sudah sukses pasti memiliki sejumlah keunggulan. Dengan mengetahui keunggulan tersebut, pengusaha bisa membangun bisnis baru dengan memberikan tambahan nilai lebih yang berbeda dengan bisnis intinya. c.

Mengembangkan Ide Setelah mendapatkan ide yang relevan, membuat keputusan strategis, dan memobilisasi

sumber daya yang dibutuhkan, tahap berikutnya adalah mengubah gagasan potensial menjadi kenyataan. Dalam beberapa hal, tahap implementasi hampir sama saat membuat 'permadani pengetahuan', secara bertahap menenun berbagai jenis pengetahuan (tentang teknologi, pasar, perilaku pesaing, dan lain-lain) menjadi inovasi yang sukses. Sepanjang tahap implementasi, perusahaan harus menyeimbangkan kreativitas yaitu menemukan ide inovatif dan cara baru untuk mengatasi masalah yang muncul serta menyelesaikan masalah dengan sistem kontrol dan memastikan perusahaan tetap memiliki: anggaran, waktu, dan sumber daya. Tindakan penyeimbang ini disebut sebagai keterampilan dalam inovasi manajemen proyek dengan segala ketidakpastiannya. Tahap ini memungkinkan perusahaan dapat mengumpulkan serangkaian pengetahuan yang berbeda dari banyak orang dan menggabungkan dalam pembentukan tim dan manajemen. d. Mendapatkan nilai Terlepas dari upaya mengenali peluang, menemukan sumber daya dan mengembangkan usaha tidak memberi jaminan bagi perusahaan dapat memperoleh nilai dari semua kerja kerasnya. Perusahaan perlu memikirkan, mengelola, dan memproses peluang secara maksimal dengan cara melindungi kekayaan intelektual dan keuntungan finansial. Perusahaan memiliki kesempatan di akhir proyek inovasi untuk melihat ke belakang dan memikirkan apa yang telah dipelajari, dan bagaimana pengetahuan itu dapat membantu hal-hal yang lebih baik di masa depan. Dengan kata lain, perusahaan dapat menangkap pembelajaran berharga tentang bagaimana membangun kemampuan inovasi untuk keberlanjutan. Konteks Kesuksesan Konteks kesuksesan terfokus pada proses mengubah gagasan menjadi kenyataan. Hal ini patuh pada berbagai pengaruh internal dan eksternal yang membentuk ‘apa yang mungkin’ dan ‘apa yang akan terjadi’. Proses ini tidak terjadi dalam ruang hampa karena dibentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara khusus, kebutuhan akan inovasi terdiri atas:

BUSS6049–Managing Innovation-R0

a.

Memiliki pemimpin dan arahan strategis yang jelas, ditambah komitmen dari sumber daya (karyawan) untuk mewujudkannya. Inovasi adalah tentang mengambil risiko, dan tentang bagaimana memasuki ruang baru yang terkadang belum dijelajahi. Inovasi memerlukan strategi, sama seperti perusahaan dalam mengelola seluruh sumber daya untuk memenangkan persaingan. Bagi pengusaha baru, tantangan ini diterjemahkan kedalam visi yang jelas serta mensosialisasikan kepada seluruh karyawan, dan memotivasi stakeholder untuk terlibat dalam menyumbangkan waktu, energi, uang, dan lain-lain. Tanpa visi yang meyakinkan, tidak mungkin usaha akan berhasil.

b.

Perusahaan yaang inovatif, di mana struktur dan iklim perusahaan memungkinkan pengusaha untuk menerapkan kreativitas dan berbagi pengetahuan untuk menghasilkan perubahan. Selain itu, perusahaan yang inovatif juga menyoroti kebutuhan untuk menghilangkan birokrasi dan struktur perusahaan yang kaku, dinding yang menghalangi komunikasi serta faktor lain yang dapat menghalangi ide inovatif. Tapi dalam pelaksanaannya, perusahaan harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam perangkap kekacauan. Terlalu sedikit keteraturan dan struktur, mungkin sama buruknya dengan terlalu banyak. Ini adalah satu area dimana perusahaan start-up memiliki keuntungan besar - menurut definisi adalah organisasi kecil (usaha satu orang) dengan tingkat komunikasi dan kohesi yang tinggi. Mereka terikat bersama satu visi dan memiliki tingkat kerjasama serta kepercayaan yang tinggi dan memberi mereka fleksibilitas yang luar biasa. Tapi kelemahannya adalah kurangnya sumber daya, dan suksesnya usaha start-up sering dilakukan oleh orang-orang yang dapat membangun jaringan di sekitar mereka sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya utama yang mereka butuhkan. Membangun dan mengelola jaringan semacam itu merupakan faktor kunci dalam menciptakan bentuk organisasi yang fleksibel.

c.

Hubungan proaktif melintasi batas-batas dalam perusahaan dan melibatkan banyak agen eksternal yang berperan dalam proses inovasi: pemasok, pelanggan, sumber keuangan, sumber daya terampil, pengetahuan, dan lain-lain. Inovasi di abad ke-20 bukan karena tindakan pribadi tetapi permainan multiplayer yang melintasi batas-batas dalam organisasi dan ke banyak agen eksternal yang dapat berperan dalam proses inovasi. Gambar 1.3 menunjukkan model yang dihasilkan: apa yang perlu diperhatikan jika ingin

mengelola inovasi dengan baik

BUSS6049–Managing Innovation-R0

7. (Apa, Kenapa, dan Kapan): Tantangan dalam Strategi Inovasi Apa saja tindakan dalam strategi inovasi dan bagaimana menggunakan pemahaman ini (inovasi) untuk membantu dalam mengelola proses dengan lebih baik? Apa yang masuk ke dalam pikiran (pengusaha) saat memikirkan inovasi apa yang akan terjadi? Salah satu masalah yang dihadapi dalam mengelola inovasi adalah bagaimana memikirkan (proses, cara) untuk membentuk apa yang kita lakukan. Jadi, saat kita memiliki model sederhana tentang bagaimana inovasi bekerja, saat itulah yang akan kita atur dan kelola. Kita mungkin memiliki inovasi yang terbaik, tetapi tidak ada jaminan bahwa orang akan benarbenar menginginkan inovasi yang kita miliki. Jika kita serius mengelola inovasi, kita perlu memeriksa model bisnis saat ini dan memastikannya dapat bekerja dengan baik, jika tidak kita akan menghadapi risiko kegagalan.

8. Apa itu Inovasi Sosial? Inovasi sosial adalah proses pengembangan dan penerapan solusi efektif untuk masalah sosial dan lingkungan yang menantang dan sistematis untuk mendukung kemajuan sosial. Secara sederhana, inovasi sosial adalah bagaimana masalah sosial bisa diatasi dengan cara-cara kreatif dan inovatif antara pelaku bisnis dan praktisi sosial, baik perusahaan ataupun individu. Inovasi sosial dimaknai sebaga...


Similar Free PDFs