LN03 - Sustainability – led Innovation PDF

Title LN03 - Sustainability – led Innovation
Author sakti gajelas
Course Human Resource Managament
Institution Universitas Bina Nusantara
Pages 11
File Size 415.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 690
Total Views 939

Summary

LECTURE NOTES BUSS6049 Managing Innovation Week 3 Sustainability – led Innovation BUSS6049 – Managing Innovation-R0 LEARNING OUTCOMES Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk: 1. Menjelaskan tantangan bagi inovasi berkenjutan berdasarkan ancaman dan kesempatan 2. Menjelaska...


Description

LECTURE NOTES

BUSS6049 Managing Innovation

Week 3 Sustainability – led Innovation

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

LEARNING OUTCOMES Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa memiliki kemampuan untuk: 1.

Menjelaskan tantangan bagi inovasi berkenjutan berdasarkan ancaman dan kesempatan

2.

Menjelaskan konsep serta model kerangka karja inovasi untuk keberlanjutan

3.

Menganalisis bagaimana mengelola proses inovasi berkelanjutan

4.

Menganalisis inovasi yang bertanggung jawab

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

OUTLINE MATERI

1.

Tantangan bagi inovasi keberlanjutan .....................................................................

4

2.

Melihat sebelumnya .................................................................................................

4

3.

Inovasi berkelanjutan ...............................................................................................

5

4.

Model kerangka kerja inovasi yang berkelanjutan ..................................................

5.

Mengelola proses inovasi berkelanjutan ..................................................................

6.

Inovasi yang bertanggung jawab .............................................................................

7.

Simpulan ..................................................................................................................

6 6 8

9

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

ISI MATERI

1. Tantangan bagi Inovasi Berkelanjutan Suatu Ancaman Keberlanjutan menjadi pendorong utama inovasi. Dalam laporan WWF (World Wide Fund), saat ini gaya hidup dinegara maju membutuhkan sumber daya lebih dari isi 2 planet dan jika semua negara berkembang mengikuti kebutuhan negara maju, maka ditahun 2050 diprediksi kebutuhan sumber daya akan meningkat 2.5%. Saat ini, sumber energi dan bahan baku utama ketersediaannya hampir habis dan lambat laun akan terjadi kelangkaan. Pada saat yang sama, bahaya dari pemanasan global telah membawa dampak perubahan iklim yang ekstrim dan (bagaimana mengatasinya?) adalah isu politik dan ekonomi yang harus diselesaikan. Berdasarkan kondisi di atas, beberapa peraturan telah dibuat dan memaksa semua perusahaan untuk mengubah produk dan proses produksi ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Dan Suatu Kesempatan Green economy saat ini telah menjadi strategi baru untuk pembangunan berwawasan lingkungan. Strategi ini menjadi gagasan dalam KTT Bumi di Rio De Jenairo, Brasil tahun 2010. Gagasan ini didasari oleh kondisi ketersediaan sumber energi yang hampir habis. Untuk menjaga kehidupan makhluk bumi, perlu upaya bersama menurunkan emisi gas rumah kaca atau mitigasi melalui efisiensi dan konservasi energi, serta penggunaan energi rendah emisi. Kondisi ini harusnya menjadi satu kesempatan bagi pelaku usaha untuk menciptaan produk dan jasa yang lebih ramah lingkungan. Contohnya, di pasar global untuk 'produk dan layanan hijau' diperkirakan sebagai peluang bisnis karena sudah menghasilkan $3.2 triliun.

2. Melihat Sebelumnya Keberlanjutan dan kebutuhan akan inovasi bukan hal yang baru. Pada tahun 1970-an, sebuah laporan The Limits to Growth menimbulkan perdebatan panjang seputar isu inovasi untuk keberlanjutan, sehingga menyebabkan arah penelitian berlanjut seputar kebutuhan akan perubahan dan cara terbaik untuk mendorong inovasi.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Organisasi seperti WWF dan Greenpeace hadir dan memainkan peran untuk meningkatkan kesadaran (perusahaan dan pemerintah), mengeksplorasi isu dan menantang pembuat kebijakan dan organisasi untuk memperbaiki keberlanjutan dengan berlandaskan inovasi. Apapun perspektif yang diadopsi, jelas bahwa perubahan terhadap inovasi akan selalu dibutuhkan. Perhatian pada kondisi krisis global telah mendorong pemerintah untuk menggabungkan undang-undang, standar manajemen lingkungan internasional, dan lain-lain untuk menerapkan green economy jika ingin izin usaha mereka terus beroperasi. Kesempatan dibuka untuk 'melakukan yang lebih baik' (melalui investasi 'lean and green' dalam meningkatkan efisiensi seputar sumber daya, energi, logistik, dll) dan 'melakukan yang berbeda' – merupakan langkah baru menuju perubahan.

3. Inovasi Berkelanjutan Jadi, apa yang organisasi lakukan untuk keberlanjutannya? Aktivitas awal terpusat pada aktivitas ‘memperhias” dimana organisasi berusaha memperbaiki citra atau memperkuat citra tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui berbagai kegiatan. Tapi sekarang telah bergeser ke fase kedua, di mana undang-undang telah dibuat untuk memberikan tingkat kepatuhan terhadap peraturan. Saat ini, banyak perusahaan berusaha memanfaatkan peluang dari fenomena yang terjadi dengan melakukan inovasi untuk mengatasi ketidakstabilan dan kelangkaan sumber daya, keamanan energi dan efisiensi sistem di seluruh rantai pasokan mereka. Bagi pengusaha, peluang ini menawarkan pilihan yang signifikan untuk usaha baru yang berkelanjutan seputar pengelolaan sumber daya, energi dan lingkungan. Framework 4Ps mencoba mengklasifikasikan jenis aktivitas yang terjadi di sekitar SLI (Sustainability –led Innovation). Tabel 4.1. memberikan beberapa contoh:

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Tabel 4.1. Contoh Sustainability –led Innovation Innovation Target Product/ service offering

Example Green product, design for greener manufacture and recycling service model replacing consumption/ ownerships models. Process innovation Improved and novel manufacturing processes, lean systems inside the organization and across supply chain, green logistics Position innovation Rebranding the organization as green, meeting needs of underserved communities (e.g. bottom of pyramid) Paradigm innovation – System-level change, multi-organization innovation, servitization changing business models (moving from manufacturing to service emphasis)

4. Model Kerangka Kerja Inovasi Yang Berkelanjutan. Berdasarkan Gambar 4.1, kita dapat melihat perjalanan menuju keberlanjutan bisnis secara utuh yang melibatkan tiga dimensi yaitu teknologi  orang (fokus pada inovasi), fokus pada diri sendiri  sistematis (perusahaan melihat diri sendiri dalam hubungan dengan sosial), sistem yang berdiri sendiri  integrasi (sejauh mana inovasi diterapkan di seluruh departemen perusahaan)

Secara khusus, ada tiga tahap dalam evolusi SLI (Sustainability –led Innovation – inovasi berkelanjutan), pertama mengikuti aturan sederhana, kedua inovasi 'melakukan apa yang kita lakukan lebih baik' sampai pada eksplorasi peluang bisnis baru yang lebih radikal. Tahap ketiga adalah semua tentang perubahan sistem, di mana efek signifikan dapat dicapai namun bergantung pada kerjasama dan evolusi solusi inovatif di antara sekelompok pemangku kepentingan.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Tahap 1: Optimasi Operasional Perusahaan melakukan semua aktivitas tetapi menjadi lebih baik Tahap 2: Transformasi Operasional Perusahaan melakukan sesuatu yang berbeda disetiap departermen Tahap 3: Membangun Sistem Mengubah sistem dan menggabungkan solusi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan startegi alternatif yang berkelanjutan

5. Mengelola Proses Inovasi Berkelanjutan Sementara ada banyak diskusi tentang perlunya inovasi menuju keberlanjutan, kurang jelas bagaimana proses ini bisa dikelola. Apa arti perubahan ini bagi proses inovasi dan bagaimana pertimbangan keberlanjutan mengubah rutinitas yang kita lakukan untuk manajemen inovasi? Apakah arus model kita dapat menangani cukup proses - atau akankah sifat dan laju perubahan menjadi sangat mengganggu sehingga memerlukan pendekatan baru yang radikal? Apa jenis ekosistem inovasi yang mungkin muncul dan bagaimana posisi pemain saat ini berada di dalamnya? Peluang apa yang keluar untuk pengusaha dan bagaimana mereka bisa menyusun aktivitas mereka dengan baik untuk menggerakkan gelombang perubahan radikal? keterampilan baru apa yang akan kita butuhkan - dan antara - organisasi kita? alat, teknik dan pendekatan apa yang akan membantu melengkapi pemain mapan dan calon pendatang baru untuk mengelola, kurang dan berbeda dalam cara kita mengelola inovasi?

Figure 4.2. Sustainability-led Innovation Challenges

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Gambar 4.2 diatas merupakan peta dari tantangan inovasi yang berkelanjutan memiliki 4 zona, yaitu: Zona 1 Optimasi Operasional: memanfaatkan pengetahuan yang ada dan meningkatkan efisiensi pada rencana keberlanjutan. Zona 2 Transformasi Operasional: adalah di mana beberapa ide 'transformasi organisasi' terbentuk karena adanya peluang SLI yang menjadi nyata. Zona 3 Bekerja Bersama: adalah dikaitkan dengan konsep eco-efficiency* yang terlibat untuk menemukan cara baru dan lebih efisien agar 'berbuat lebih banyak daripada sedikit' * Filosofi manajemen yang bertujuan meminimalkan kerusakan ekologis sekaligus memaksimalkan efisiensi proses produksi perusahaan, seperti penggunaan energi, material, dan air yang lebih sedikit, daur ulang yang lebih banyak, dan penghapusan emisi atau produk sampingan yang berbahaya.

Zona 4 Reframe: adalah melibatkan 'sistem tingkat berpikir' seputar solusi yang muncul dan secara radikal berbeda. Inovasi pada sistem tingkat, memiliki kapasitas untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif daripada meminimalkan dampak negatif.

6. Inovasi Yang Beranggung Jawab Dalam konsep responsible innovation (inovasi yang bertanggung jawab), setiap inovator yang berada dalam lingkungan perguruan tinggi, pemerintah, dan industri semuanya memiliki tanggung jawab terhadap inovasi yang dibuatnya untuk mereduksi persoalan global. Contohnya, banyak negara di Uni Eropa, Amerika dan Tiongkok, inovasi yang diciptakan disetiap industri selalu mempertimbangkan dimensi etis. Artinya, apapun bentuk inovasi yang dilakukan selalu memperhatikan lingkungan dalam mendukung ramah lingkungan. Seiring dengan kebutuhan inovasi dan transfer teknologi terbaru yang dipicu oleh kepentingan modal, maka dimensi etis perlu menjadi pertimbangan dari seluruh inovator. Misalnya, saat akan menggunakan teknologi untuk penyuntingan genetik dalam mengatasi penyakit tertentu, seorang ilmuwan harus berpikir ke dimensi etis. Pada dasarnya, setiap penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya memiliki prosedur inovasi bertanggung jawab karena melibatkan banyak orang. Proses ini menjadi suatu jaminan dalam mengantisipasi dampak sosial yang tidak diinginkan.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, satu pesan yang dapat disampaikan dalam bahasan tentang SLI (Sustainability–led Innovation–inovasi berkelanjutan) adalah setiap perusahaan perlu merujuk pada beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan selama proses inovasi. Secara khusus, pada tahap memilih kriteria, apa yang akan digunakan perusahaan untuk memastikan bahwa proyek (inovasi) layak untuk dicapai? Perusahaan juga perlu mempertimbangkan dengan hati-hati, apakah akan mengambil ide inovasi yang mungkin dalam kerangka kerja yang ringkas dan terpadu untuk pemilihan proyek inovasi, terutama yang berkaitan dengan risiko dan penghargaan. Di sektor publik, ada kekhawatiran sekitar tema 'keandalan': apakah perubahan yang perusahaan bawa akan berdampak pada kemampuan orang untuk memberikan layanan publik terutama pada layanan kesehatan dan pendidikan?

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

SIMPULAN •

Keberlanjutan menjadi faktor kunci dalam inovasi, yang bisa menjadi ancaman maupun sumber peluang.



Inovasi berkelanjutan (SLI) melibatkan perubahan di 'ruang inovasi' sepertii produk atau layanan, proses, posisi dan paradigma.



Inovasi berkelanjutan (SLI) melibatkan peningkatan inkremental - 'berbuat lebih baik' dan perubahan yang lebih radikal. Model tiga tingkat yang memetakan sifat dari Inovasi berkelanjutan (SLI) menjadi tiga area: 1. Optimalisasi operasional 2. Transformasi organisasi 3. Membangun sistem



Inovasi berkelanjutan (SLI) menimbulkan tantangan dalam model proses inovasi – bagaimana kita mencari, memilih dan menerapkannya. Secara khusus, bekerja pada tingkat model yang lebih tinggi, menuju transformasi organisasi dan pembangunan sistem akan memerlukan pengembangan rutinitas baru



Bagian dari tantangan kemampuan dinamis dalam menangani Inovasi berkelanjutan (SLI) adalah dengan memperkenalkan beberapa elemen kerangka inovasi yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan penerapan inovasi.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

DAFTAR PUSTAKA John Bessant, and Joe Tidd (2015). Managing Innovation: Integrating Technological, Market and Organizational change 5th Edition. John Wiley & Sons, the Atrium. South Gate, Chichester, West Susses, United Kingdom. ISBN: 978-1-118-71694-6 (iebk.); 978-1-118-53859-3 (ebk).

BUSS6049 – Managing Innovation-R0...


Similar Free PDFs