Makalah alat tes personality factor (16PF) PDF

Title Makalah alat tes personality factor (16PF)
Course Metodologi Penelitian
Institution Universitas Negeri Malang
Pages 13
File Size 266.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 489
Total Views 609

Summary

MAKALAHMATA KULIAH ASESMEN DEWASA NON-PROYEKTIFSIXTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONNAIRE (16 PF)Oleh :Banna Rosyid Madani (190811636957) Chandeni Dwi Nirwanti (190811636855) Habib Lazuardi (150811608267)UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGIPROGRAM STUDI PSIKOLOGI2021A. Latar Belakang...


Description

MAKALAH MATA KULIAH ASESMEN DEWASA NON-PROYEKTIF

SIXTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONNAIRE (16 PF)

Oleh : Banna Rosyid Madani Chandeni Dwi Nirwanti Habib Lazuardi

(190811636957) (190811636855) (150811608267)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 2021

A. Latar Belakang Pada dasarnya dalam dunia kerja penempatan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian seseorang merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu kepribadian akan menentukan potensi seseorang dalam bidang kerja tertentu. ketepatan kepribadian dalam penempatan yang sesuai dengan pekerjaan akan mendukung tercapainya hasil yang baik seperti kedisiplinan, ketelitian dan semangat juang yang tinggi. Untuk melakukan penyeleksian karyawan, pada umumnya perusahaan akan melakukan serangkaian tes seperti tes akademik dan psikologi. Tes tersebut berguna agar lingkungan lembaga atau perusahaan lebih baik. Untuk tes psikologi, perusahaan biasanya bekerja sama dengan ahli psikologi. Dalam melakukan serangkaian tes kepribadian, salah satu alat yang sering digunakan adalah 16 Personality Factors (16 PF). Menurut (Wijayanti, 2009) Kepribadian meliputi pola pikir, perasaan dan tingkah laku, yang merupakan hal unik pada diri setiap orang, dan merupakan karakter yang membedakan antara satu dengan yang lain. Secara umum, tes ini dirancang untuk mengukur tingkah laku, kebiasaan dan norma dengan tujuan untuk mengukut atau mempelajari kepribadian. Sedangkan menurut (Nur’aeni, 2012) Tes Kepribadian adalah mencoba untuk mengungkapkan berbagai ciri kepribadian tertentu seperti introversi, penyesuaian sosial dan sebagainya yang terkait dengan kepribadian. Penggunaan tes kepribadian yang disusun secara teliti untuk melakukan pengambilan keputusan dalam pekerjaan pada berbagai lingkungan atau tempat. Tes psikologi umumnya digunakan sebagai alat bantu dalam keputusan tentang pekerjaan, baik konseling indiv idual maupun keputusan kelembagaan yang menyangkut seleksi dan klasifikasi personil. Hal yang jelas sangat penting adalah bahwa individu ditempatkan pada pekerjaan tempat mereka memilki kualifikasi yang paling tepat.

B.

Sejarah Alat Tes Sixteen Personality Factor (16PF) diadaptasi menjadi tes kepribadian 16 faktor. Tes ini merupakan sebuah alat ukur yang komprehensif dalam menilai kepribadian seseorang. Tes ini digunakan pada semua seting dimana dibutuhkan penggambaran kepribadian orang secara global dan menyeluruh. Pengembangan 16 PF ini menghabiskan waktu hampir sama dengan pengembangan alat ukur kepribadian yang objektif. Tes 16 PF ini muncul dari perspektif unik penyelidikan empiris yang berupaya mencari struktur elemen dasar dari kepribadian lewat penelitian ilmiah. Tes ini memiliki sejarah penelitian empiris yang panjang untuk membuktikan keilmiahannya dan memang telah terbukti berguna dalam memahami berbagai variasi perilaku penting. Dimana pada tes ini menggunakan metode ilmiah terhadap unsur kepribadian manusia yang belum dipetakan dengan tujuan untuk menemukan elemen dasar dari kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik manusia seperti kreativitas, otoritarianisme, altruisme atau keterampilan kepemimpinan diperkirakan berasal dari sifat-sifat kepribadian dasar manusia. Raymond Bernard Cattell adalah tokoh penting dibalik pembuatan alat tes ini. Tes ini diterbitkan oleh Institute for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Tes 16 PF dirancang untuk anak usia 16 tahun ke atas (Buku Manual Sixteen Personality Factors Questionnaire (16PF) Form C, 1997). Tes kepribadian ini atas enam bentuk, yaitu bentuk

A,B,C,D,E, dan F. Form A paralel dengan B memiliki jumlah soal 187 butir, digunakan untuk individu yang memiliki pendidikan akademi. Form C paralel dengan D, memiliki jumlah soal 105 butir, digunakan untuk individu dengan pendidikan SMA. Form E digunakan untuk individu-individu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan membaca. Tujuan utama Cattell mengkonstruksi 16 PF adalah untuk menyediakan instrumen yang mengukur dimensi yang paling fundamental yang meliputi banyak hal dari keseluruhan karakteristik kepribadian normal (Cattell, H. B., 1989). Cattell merasa teknik pengukuran dasar kepribadian juga diperlukan untuk memajukan psikologi sebagai ilmu (Boyle, 2004). Berdasarkan konstruksi tesnya, 16 PF termasuk tes yang dikonstraksi dengan factor-analitically derived inventory yang menggunakan prosedur statistik analisis faktor untuk secara empirik memperoleh dimensi-dimensi dasar kepribadian. 16 PF termasuk forced choice test dimana subjek memilih satu dari tiga alternatif jawaban yang lebih menunjukkan pribadinya (Gregory, 1996). Cattell memulai riset kepribadiannya dengan daftar sekitar 18.000 kata sifat yang mendeskripsikan kepribadian yang telah dikumpulkan dari kamus oleh Allport dan Odbert (1936). Istilah yang memiliki makna serupa dihilangkan, dikurangi menjadi 4500 ciri kepribadian, dan dianalisis faktor menjadi 171 nama kepribadian (Aiken, L.R., Groth-Marnat, 2009). Analisis faktor berikutnya menghasilkan 31 ciri kepribadian permukaan (surface trait) (Gregory, 1996). Sejak publikasi pertamanya di tahun 1949, revisi-rilis telah dilakukan sebanyak empat kali. Rilis terbaru adalah 16 PF edisi lima. Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan sampel yang besar. Item yang dihasilkan lebih sederhana dengan bahasa diperbaharui, format jawaban yang lebih standar, menghindari bias etnis, dan mematuhi ADA (Americans with Disabilities Act). Tes ini masih secara luas digunakan, dan juga tersedia dalam bahasa Perancis, Jerman, Spanyol, Kroasia, Turki, dan Jepang.

C.

Landasan Teori Tes 16 PF (Sixteen Personality Factor) dan Perkembangannya Tes kepribadian 16 PF, merupakan karya adaptasi dari “Sixteen Personality Factors Questionnare (16 P.F)” yang diciptakan RAYMOND B. CATTEL. Tes ini diterbitkan oleh Institute for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Pembuatan tes ini secara ilmiah bukan tanpa sebab. Raymond B. Cattell, pembuat tes 16 PF, berasal dari keluarga yang menekuni bidang penyelidikan ilmiah. Kakek, ayah dan kakaknya adalah penemu dan insinyur mesin. Sebagai pemuda ia melihat hasil penelitian ilmiah yang mengherankan pada saat itu seperti kelistrikan, radio, telepon, mobil dan pesawat. Hal inilah yang menginspirasinya untuk menyelesaikan kuliah dan meraih master di bidang ilmu alam di Universitas London pada tahun 1920an.

1) Tahap permulaan:

Pada saat itu, bidang psikologi ilmiah sangat terbatas ruang lingkupnya. Cattell mempelajari bagaimana kerja psikologi fisiologi dan psikologi eksperimen (mis. Pavlov, Thorndike, dan Wundt) yang menggunakan metode ilmiah untuk menyelidiki fungsi-fungsi manusia seperti sensasi dan belajar. Dia juga menemukan bahwa teori kepribadian berasal dari postulat para filsuf seperti Aristoles, Locke, dan Nietzsche, sementara pengembangan secara modern menggunakan dasar medis seperti Sigmund Freud dan Carl Jung. Freud dan Jung menjabarkan teori-teori mereka berdasarkan pengalaman medis dan intuisi untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam diri seseorang. Selanjutnya Cattell menemukan pula bahwa psikologi eksperimen cenderung tidak membicarakan mengenai berbagai masalah dalam teori kepribadian. Pendapat Cattell terpengaruh oleh keadaan sosial dan politik pasca perang dunia pertama. Berawal dari sini, Cattell percaya bahwa masalah pelik umat manusia sering muncul dari aspek motivasi dan temperament. Cattell berspekulasi bahwa pasti ada sebuah alat ilmiah yang mampu menjelaskan kepribadian manusia. 2) Tahap Perancangan Di Universitas London, Cattell bekerja sama dengan Charles Spearman, yang sedang mengembangkan metode analisis faktor untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan elemen dasar dari kemampuan dan bakat manusia. Keikutsertaannya pada penelitian ini membuat Cattell yakin bila analisis faktor, alat ukur yang mampu melihat kemampuan kompleks manusia, dapat pula digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Menurut pendapatnya, kepribadian tentulah memiliki struktur elemen dasar, sama seperti benda fisik lainnya. Jika bentuk dasar dari kepribadian dapat diketemukan dan struktur kepribadian dapat diukur, maka perilaku manusia dapat dipahami dan diprediksi. Tujuan Cattell dalam menyusun 16 PF ini adalah untuk menghasilkan penelitian yang cermat berdasar aspek kepribadian normal. Cattell yakin bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat aspek-aspek yang bervariasi seperti pikiran dan perbuatan, perilaku verbal dan non verbal, kepribadian normal dan abnormal, serta minat dan kemampuan. Cattell berpendapat bila psikologi ingin menjadi sebuah bidang ilmiah maka harus memiliki alat ukur dan prosedur ilmiah untuk tiga karakteristik utama manusia : 

Kepribadian

 Kemampuan  motivasi. Dalam melakukan penelitian terhadap tiga karakteristik manusia, Cattell membagi data masukan menjadi tiga agian. Life-record (L-data) berupa data observasi dan informasi mengenai keadaan dan tingkah laku subjek sehari-harinya. Data ini bersumber dari diari, daftar riwayat hidup sampai perilaku yang diukur dengan rating-

scale observation oleh orang yang mengenal subjek. Questionnaire data (Q-data) merupakan jawaban subjek dari pertanyaan-pertanyaan mengenai keadaan diri subjek sendiri. Data ini mengungkap mental internal dan eksternal berdasar kesadaran subjektif subjek. Objective test (T-data) berupa pengukuran objektif perilaku melalui eksperimen laboratorium yang situasi dan prosedurnya sudah terstandardisasikan. Datanya dapat berupa tes kognitif maupun proyektif hingga pengukuran perilaku dalam situasi terkontrol eksperimen. Dari ketiga data tersebut Cattell berusaha mencari aspek-aspek dasar kepribadian lewat analisis faktor. Asumsinya adalah, aspek atau ciri sifat yang muncul pada ketiga data akan merujuk pada satu kesatuan fungsi. Cattell lebih memfokuskan perhatiannya pada sample yang dapat memenuhi kriteria seluruh daerah kepribadian, karena hal tersebut merupakan faktor yang menentukan hasil dari analisis faktor. 3) Tahap Penelitian Penelitian mereka diawali dengan membuat daftar mengenai pendeskripsian tentang kepribadian-dengan asumsi bahwa semua aspek kepribadian manusia baik yang ilmiah maupun tidak telah terekam dalam substansi bahasa. Dimulai dengan menghimpun semua deskripsi tentang kepribadian pada bahasa inggris, Cattel dan timnya berusaha menemukan faktor yang mendasari ciri sifat dengan cara menganalisa polanya pada ketiga data. Setelah melakukan analisis faktor selama beberapa tahun Cattel dan koleganya di seluruh dunia menentukan susunan paling dasar dari pembentuk kepribadian yang dinamakan primary traits. Ciri sifat (traits) tersebut dikembangkan dengan menggunakan semua sumber data dan pada populasi yang lebih luas, dimana memberikan kontribusi positif terhadap penguatan skala 16 PF dan kemampuan memprediksinya pada berbagai seting. Ke-enambelas faktor tersebut adalah Warmth (A), Reasoning (B), Emotional Stability (C), Dominance (E), Liveliness (F), Rule-Consciousness (G), Social Boldness (H), Sensitivity (I), Vigilance (L), Abstractedness (M), Privateness (N), Apprehension (O), Openness to Change (Q1), Self-Reliance (Q2), Perfectionism (Q3),dan Tension (Q4). Huruf-huruf D, J, K dan P tidak digunakan karena faktor yang mereka simbolkan selalu muncul tidak konsisten sehingga faktor tersebut tidak diikut sertakan. 4) Tahap Penggunaan Walaupun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi), tes tersebut juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena kemampuannya dalam memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang, termasuk kelebihan dan kelemahannya. Selain hal terseut, 16 PF dan memfasilitasi dialog antara psikolog dan klien, hal ini karena 16 PF merepresentasikan aspek umum dalam keseharian sehingga dapat disharingkan dengan klien, selanjutnya memudahkan untuk berdiskusi, meningkatkan kesadaran diri dan membuat klien merasa aman dan nyaman sebagai partner dalam proses asesment dan terapi. Tes inventori kepribadian yang dikonstruksi oleh Cattel ini, untuk memperoleh gambaran kepribadian seseorang baik yang normal ataupun normal bermasalah maupun yang patologis/sakit maupun yang mengalami disabilitas secara psikososial dan fisik. Tes 16 PF terdiri dari 105 item yang harus dijawab dengan lembar jawaban yang khusus

untuk tes tersebut. Tes kepribadian Enam-Belas Faktor dirancang untuk usia 16 tahun ke atas. Sedangkan tes kepribadian Enam-Belas Faktor yang serumpun dengan ini dirancang bagi usia-usia yang lebih muda, seperti:  “JR-SR High School Personality Questionnare (HSPO)” yaitu untuk anak usia 12 sampai 16 tahun.  “Children’s Personality Questionnare (CPO)” yaitu untuk anak usia 8 sampai 12 tahun.  “Early School Personaity Questionnare (ESPQ)” yaitu untuk anak usia 6 sampai 8 tahun. 16 PF dapat mengetahui keadaan klien seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, coping stres dan empati. Kesemua itu dapat digunakan dalam mengembangkan kerja sama dengan klien, memilih metode terapi yang sesuai dan merencanakan proses terapi yag efektif. Selain itu 16 PF telah digunakan pula dalam berbagai bidang, dari industri seperti rekrutmen, promosi dan training hingga penelitian tentang sosial, proses penuaan dan militer. A. Administrasi Tes Terdapat beberapa hal penting dalam administrasi tes 16 PF, yaitu: 

Mudah di-administrasikan, nonthreatening, pilihan ganda



Tanpa Batasan Waktu, namun rata-rata 35–50 menit untuk paper-and-pencil dan 25–35 menit untuk penggunaan komputer



Untuk usia 16 tahun keatas



Level membaca kelas 5



Administrasi dan scoring dapat menggunakan cara tradisional (paper-andpencil) maupun modern(internet dan software komputer).

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tester, yaitu: 

Kemampuan membaca



Keterbatasan bahasa



Sikap testee terhadap tes



Keadaan fisik dan psikologis



Sikap testee terhadap konsekuensi yang akan didapatkan

B. Perlengkapan Tes Dalam tes terdapat beberapa perlengkapan yang dibutuhkan, diantaranya: 

Buku tes



Lembar jawaban



Stopwatch



Pensil (number-twopencil)

C. Pedoman/Instruksi Tes Tes 16 PF dapat dilakukan secara individual maupun klasikal (massal), dengan format paper-and-pencil atau komputer. Tidak terdapat batasan waktu dalam tes ini. Namun, kebanyakan orang akan menyelesaikannya selama 35-50 menit untuk format paper-andpencil, sedangkan untuk format komputer sekitar 25-35 menit. Di dalam buku tes sudah terdapat instruksi tes, tester dapat memilih untuk membacakannya kepada testee atau testee membacanya sendiri. Berikut merupakan gambaran mengenai tata laksana yang harus diberikan bila dengan format paper-and-pencil: 1. Memberikan lembar tes sesuai dengan form 2. Menginstruksikan testee untuk mengisi lembar identitas 3. Membagikan buku Tes 16 PF kepada testee 4. Membacakan instruksi yang terdapat pada halaman penjelasan di dalam buku soal kepada testee 5. Tanyakan kepada testee apakah sudah jelas atau belum mengenai tugasnya. Apabila sudah jelas dapat langsung dilanjutkan dengan mengerjakan tes tetapi bila testee belum jelas, jelaskan lagi tentang tugas kepada testee. 6. Tekankan pada testee agar jangan ada jawaban yang terlewati, dalam mengerjakannya jangan terlalu banyak berpikir, dan jangan merasa khawatir karena tidak ada jawaban yang salah 7. Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya – apakah ada yang belum terjawab, kesalahan menulis identitas atau yang lainnya 8. Tester mengambil buku tes dan lembar jawaban untuk dikumpulkan.

Sehingga instruksi yang diberikan kepada testee adalah sebagai berikut: “kepada saudara telah dibagikan sebuah lembar jawaban. Isilah lembar itu dengan menggunakan pulpen: Isilah di sebelah kanan atas lembar tersebut: Nomor: nomor pemeriksaan saudara Tanggal : tanggal hari ini (sebutkan tanggal, bulan, dan tahun hari ini) Nama: nama lengkap saudara Jenis Kelamin : lingkari huruf L atau P sesuai jenis kelamin saudara Tgl Lahir : tanggal, bulan, tahun lahir saudara Pendidikan: pendidikan terakhir yang ada ijazahnya Pekerjaan: pekerjaan saudara saat ini” “Kepada saudara sekarang telah dibagikan buku tes. Bukalah buku tes pada halaman penjelasan. Bacalah dalam hati penjelasan beserta contohnya, dan saya akan membacakannya dengan keras” (baca instruksi pada buku Tes 16 PF) “Berikut ini anda akan menghadapi 105 buah pertanyaan dengan tiga kemungkinan jawaban untuk dipilih. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang ada pada diri anda sendiri. Dalam menjawab pertanyaan ini, usahakanlah untuk memilih salah satu kemungkinan jawaban sebelah kiri ialah a) atau sebelah kanan, ialah c). Hanya kalau anda benar-benar merasa ragu-ragu, anda boleh memilih jawaban yang di tengah, ialah b).” Contoh : 1. Saya terbiasa lambat kalau bangun pagi a) Ya b) Di antaranya c) Tidak (benar) (ragu-ragu) (tidak benar) 2. Saya lebih senang : a) Mendengarkan lagu-lagu merdu b) Tidak Pasti c) Membaca cerita yang menarik “Jawaban anda hendaknya dicantumkan pada lembar jawaban, dengan cara mencantumkan lingkaran kecil di dalam salah satu kotak, kiri-tengah-kanan, sesuai dengan jawaban yang anda pilih.” “Misalnya contoh nomor 1, anda setuju dengan pernyataan itu. Kalau begitu cantumkanlah lingkaran kecil dalam kotak kiri (lihat contoh di bawah), jika pada contoh nomor 2 anda merasa ragu-ragu cantumkanlah lingkaran dalam kotak tengah (lihat contoh dibawah).”

(ADA GAMBARRR RAAWRRR) “Sekali lagi kami mengharapkan anda untuk menjawab dengan sebenarnya.” “Apakah Ada Pertanyaan?” (tunggu sebentar) “Jika tidak bukalah halaman selanjutnya, ambilah alat tulis saudara, kerjakanlah dengan jujur, jangan ada jawaban yang terlewati. Jangan terlalu banyak berpikir dan merasa khawatir karena tidak ada jawaban yang salah, dan silahkan MULAI!” “BERHENTI! Waktu pengerjaan telah selesai, silahkan saudara periksa kembali apakah ada yang belum terjawab, salah dalam menuliskan identitas, atau yang lainnya” “Baik silahkan simpan buku tes dan lembar jawaban saudara, karena akan segera kami kumpulkan” D. SKORING TES 16 PF Langkah-langkah dalam skoring tes ini adalah : 1. Peserta yang di tes, harus mengerjakan dan menyelesaikan seluruh soal tes 16 P.F ini. Jumlah keseluruhannya adalah 105 soal. 2. Dengan kunci jawaban Tes 16 P.F Nomor 1 dilekatkan tepat sedemikian rupa pada lembaran jawaban yang telah diisi. 3. Penghitungannya diurutkan dari MD sampai Q4, dihitung dari kiri ke kanan dan hasilnya di tulis di bagian faktor pada lembar jawaban 1. 4. Penormaan  Ubah angka kasar menjadi angka sten dengan menggunakan tabel sesuai karakteristik subjek, berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat umum dan jenis kelamin.  Norma sten (Standar Ten Score) yang bergerak dari skor 1-10  Rendah : 1-3  Rata-rata : 4-7  Tinggi : 8-10 5. MD Scale adalah singkatan untuk Motivation Distortion yang maksudnya adalah untuk melihat dan memeriksa sampai seberapa jauh orang yang di tes itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan tesnya dengan jujur dan lepas dari gangguan-gangguan dan pengaruh lainnya. a) Jika MD Sten Score 10, maka nilai WS untuk :  Faktor O dan Q4, ditambah 2  Faktor C dan Q3, dikurangi 2  Faktor L, N, dan Q2 ditambah 1  Faktor A, G, dan H dikurangi 1 b) Jika MD Sten Score 8 dan 9, maka WS untuk :  Faktor L, N, O, dan Q4, ditambah 1

 Faktor A, C, G, dan Q3, dikurangi 1 c) Jika MD Sten Score 7, maka WS untuk :  Faktor O dan Q4, ditambah 1  Faktor C dan Q3, dikurangi 1

G. INTEPRETASI Faktor A (Warmth)     

Skor Rendah Bersikapkaku, dingin, keras kepala dan menjauh dari orang lain. Lebih suka bekerja sendiri. Menyukai pekerjaan yang menuntut ketepatan. Sikap hati-hati, tidak ramah dan pendiam. Selalu mencela dan kritis.

Skor Tinggi      

Bersikap baik hati. Tidak suka repot-repot. Mudah bekerja sama dengan orang lain. Perhatian terhadap orang lain. Hatinya lembut, ramah, mudah mesesuaikan diri. Tidak takut dikritik.
...


Similar Free PDFs