Makalah Auditing 2 - MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN PDF

Title Makalah Auditing 2 - MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN
Course Auditing
Institution Universitas Negeri Semarang
Pages 29
File Size 791.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 748
Total Views 1,019

Summary

MAKALAHMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DANPEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIHDosen Pengampu:1. Badingatus Solikhah, S., MSi., CA., CMA., CPA.2. Atta Putra Harjanto, S., M., Ak, CPA.Disusun Oleh:1. Mella Yulianti Kusuma (7211417023)2. Mochamad Gagas Bumintoro (7211417086)3. Chairunnisa...


Description

MAKALAH MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIH

Dosen Pengampu: 1. Badingatus Solikhah, S.E., MSi.Akt., CA., CMA., CPA. 2. Atta Putra Harjanto, S.E., M.Ak., Ak, CPA. Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.

Mella Yulianti Kusuma Mochamad Gagas Bumintoro Chairunnisa Rakhma Syafira Maulida Noor Izzati Ema Nurlita

(7211417023) (7211417086) (7211417087) (7211417152) (7211417157)

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Dan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, swhingga penulis mampu membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2. Dalam proses pembuatan makalah ini, ada beberapa pihak yang penulis ajak untuk berdiskusi. Dengan adanya mereka setidaknya dapat mengetahui hal-hal yang harus dikoreksi atau gagasan baru yang dapat ditambahkan. Banyaknya keraguan dan kebingungan dalam menuangkan ide-ide dan mengkonsepnya secara terstruktur sehingga terbentuknya makalah yang baik, mudah dimengerti isinya, dan tersampaikan maksudnya. Tetapi dengan semangat dan keberanian dapat meruntuhkan semua keluh kesah itu demi terselesaikannya tugas ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Bu Badingatus dan Pak Atta selaku dosen yang mengampu dalam mata kuliah ini.

Semarang, 25 Oktober 2019 Penyusun

ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................................ii Daftar Isi....................................................................................................................................iii BAB I — PENDAHULUAN 1.1......................................................................................................................................... Latar Belakang................................................................................................................1 1.2......................................................................................................................................... Rumusan Masalah...........................................................................................................1 1.3......................................................................................................................................... Tujuan Penelitian............................................................................................................1 BAB II — PEMBAHASAN 2.1. Jenis akun lain dalam siklus akuisisi dan pembayaran..................................................2 2.2. Audit atas properti, pabrik, dan peralatan......................................................................2 2.3. Audit beban dibayar di muka.........................................................................................13 2.4. Audit kewajiban akrual..................................................................................................17 2.5. Audit akun laba dan beban............................................................................................19 BAB III — PENUTUP 3.1. Kesimpulan....................................................................................................................23 3.2. Saran..............................................................................................................................23 Daftar Pustaka..........................................................................................................................24

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Belakang

Latar

Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran mempengaruhi beberapa akun aktiva: a. Properti, pabrik, dan peralatan b. Serta akun beban dibayar dimuka.Kewajiban lainnya c. Akun laba dan beban Di antara beberapa lainnya pembayaran jasa juga mempengaruhi banyak akun beban. Untuk melanjutkan pembahasan mengenai siklus akuisisi dan pembayaran juga akan membahas masalah audit yang berhubungan dengan akun-akun lain yang umumnya ditemukan dalam siklusakuisisi dan pembayaran sebagian besar bisnis. Cerita mengenai TVCN menyoroti pentingnya memahami sifat transaksi siklus akuisisi dan pembayaran. Karena transaksi dalam siklus ini mempengaruhi sejumlah besar akun baik dalam neraca maupun laporan laba rugi, transaksi yang diklasifikasikan dengan tidak benar dapat sangat mempengaruhi hasil yang dilaporkan, seperti yang terjadi pada TVCN. Auditor harus memahami sifat transaksi yang mengatur melalui siklus akuisisi dan pembayaran sehingga dapatmenilai secara efektif risiko salah saji yang material dan melaksanakana prosedur audit lebihlanjut untuk mengevaluasi akun-akun dalam siklus tersebut. 1.2. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apa saja akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran/ Bagaimana pengujian audit atas properti, pabrik dan peralatan? Bagaimana pengujian audit beban dibayar di muka? Bagaiaman pengujian audit kewajiban akrual? Bagaimana pengujian audit akun laba dan beban?

1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan penelitiannya sebagai berikut: 1. Untuk mengenali akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran. 2. Untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk aset tetap (properti dan peralatan) dan akun terkait. 3. Untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk beban dibayar di muka. 1

4. Untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk utang akrual. 5. Untuk mendesain dan melakukan pengujian untuk akun pebdapatan dan beban. BAB II

PEMBAHASAN 2.1. Jenis Akun Lain dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran Jenis aktiva, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda, terutama yang berkecimpung dalam industri selain ritel, grosir, dan manufaktur. Suatu tinjauan mengenai pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi khusus untuk siklus akuisisi dan pembayaran serta yang umumnya digunakan dalam prosedur analitis dan pengujian atas rincian saldo utang usaha. Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini akan dibahas, terutama audit atas: 1. Properti, pabrik, dan peralatan 2. Beban dibayar dimuka 3. Kewajiban lainnya 4. Laba dan akun beban

2.2. Audit atas Properti, Pabrik, dan Peralatan Properti, pabrik, dan peralatan adalah aktiva yang memiliki umur yang diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak diperoleh untuk dijual kembali. Tujuan penggunaa aktiva itu sendiri sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan umur diharapkannya lebih dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang membedakan aktiva tersebut dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi

2

3

Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi akun lainnya dalam siklus akuisisi dan pembayaran, antara lain: 1. Mengindentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi akun lainnya 2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dari menilai resiko inheren untuk akun lainnya 3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran 4. Merancang danmelaksanakan pengujian engendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dn pembayaran 5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk akun lainnya 6. Meranang pengujian atas rincian saldo akun lainnya untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo

4

1. Tinjauan atas Akun yang Berkaitan dengan Peralatan Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan manufaktur serta akun properti, pabrik,dan peralatan lain umumnya berupa file induk aktiva tetap. File induk ini meliputi catatan yang terinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki. Setiap catatan dalam file mencantumkan deskripsi aktiva, tanggal akuisisi, biaya awal, penyusutan tahun berjalan, dan akumulasi tahun bersangkutan.Total semua catatan dalam file induk sama dengan saldo buku besar umum untuk akun-akun terkait: peralatan manufaktur, beban penyusutan, dan akumulasi penyusutan. Fileinduk juga berisi informasi mengenai properti yang diperoleh dan dibuang selama tahun bersangkutan.Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva lancar karena tiga alasan: 1. Biasanya akusisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode berjalan, 5

terutama peralatan berat yang digunakan dalam proses manufaktur; 2. Jumlah setiap akuisisi sering kali material. 3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi selama beberapa tahun. Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut: 1. Melaksanakan prosedur analitis 2. Memverifikasi akuisisi tahun berjalan 3. Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan 4. Memverifikasi saldo akhir akun aktiva 5. Memverifikasi beban penyusutan 6. Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan.

1.

Melakukan Prosedur Analitis

6

a. Bandingkan beban penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya. b. Bandingkan akumulasi penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya. c. Bandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan, beban perlengkapan, beban peralatan kecil tahunan dengan tahun sebelumnya. d. Bandingkan biaya peralatan manufaktur kotor. 2. Memverifikasi Akuisisi Tahun Berjalan Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian asset tahun berjalan dengan benar karena asset tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan. Kesalahan dalam mengapitalisasi asset atau mencatat akuisisi dengan jumlah yang tidak benar akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan menggunakan asset tersebut.

6

Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk asset tetap selama tahun tersebut. Klien menyediakan informasi tersebut dari file induk properti. Daftar skedul untuk setiap penambahan dilakukan terpisah dan mencakup tanggal akuisisi, vendor, deskripsi, dan catatan apakah barang tersebut baru atau bekas, umur asset untuk penentuan depresiasi, metode depresiasi, dan biayanya.

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo untuk penambahan peralatan: Tujuan Audit yang

Prosedur Pengujian atas

Berkaitan dengan Saldo

Rincian Saldo yang Umum

Akuisisi tahun berjalan

Komentar

Memfooting skedul akuisisi. Memotong skedul akuisisi

dalam skedul akuisisi sama Menelusuri setiap akuisisi ke dan menelusuri setiap dengan jumlah file induk

file induk untuk melihat

akuisisi yang harus dibatasi

terkait, dan totalnya sama

jumlah dan deskripsinya.

kecuali pengendaliannya

dengan buku besar umum

Menelusuri total ke buku

lemah.

(detail tie-in).

besar umum.

Semua kenaikan saldo buku besar umum selama tahun tersebut harus direkonsiliasi dengan skedul.

Akuisisi tahun berjalan

Memeriuksa faktur vendor

Bukanlah hal yang umum

seperti yang tercantum

dan laporan penerimaan.

untuk memeriksa secara fisik

dalam daftar memang ada

Memeriksa asset secara

asset yang diperoleh kecuali

(eksistensi).

fisik.

pengendaliannya lemah atau jumlahnya material.

7

Akuisisi yang ada telah

Memeriksa faktur vendor

dicatat (kelengkapan).

yang berhubungan erat salah satu yang paling dengan akun seperti reparasi penting untuk peralatan.

Tujuan ini merupakan

dan pemeliharaan untuk mengungkapkan item-item yang akan menjadi peralatan. Mereview perjanjian lease dan sewa.

Akuisisi tahun berjalan yang Memeriksa faktur vendor.

Luasnya tergantung pada

ada dalam daftar sudah

risiko inheren dan efektivitas

akurat (keakuratan).

pengendalian internal.

8

Akuisisi tahun berjalan yang Memeriksa faktur vendor

Tujuannya berkaitan erat

ada dalam daftar telah

dalam berbagai akun

dengan pengujian untuk

diklasifikasikan dengan

peralatan untuk

kelengkapan. Hal ini

benar (klasifikasi).

mengungkapkan item-item

dilakukan dalam kaitannya

yang harus diklasifikasikan dengan tujuan tersebut dan sebagai peralatan

pengujuian keakuratan.

manufaktur atau kantor, baguian dari bangunan, atau reparasi,. Memeriksa faktur vendor yang berhubungan erat dengan akun reparasi untuk mengungkapkan itemitem yang harus dicatat sebagai peralatan. Memeriksa beban sewa dan lease untuk lease yang dapat dikapitalisasi.

Akuisisi tahun berjalan dicatat pada periode yang benar (pisah batas).

Mereview transaksi yang mendekati tanggal neraca pada periode yang benar.

Biasanya dilakukan sebagai dari pengujian pisah batas utang usaha.

9

Klien memiliki hak atas

Memeriksa faktur vendor.

akuisisi tahun berjalan (hak)

Biasanya masalah utamanya adalah apakah peralatan dimiliki atau dilease. Kontrak pembelian atau lease diperiksa untuk peralatan dan property berwujud, abstrak, dan tagihan pajak sering kali diperiksa untuk dtanah dan bangunan utama.

3. Memverifikasi Pelepasan Tahun Berjalan Transaksi yang mencakup penghentian peralatan sering kali mengalami salah saji bila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metode formal untuk memberi tahu manajemen tentang penjualan, tukar tambah, pengabaian, atau pencurian mesin dan peralatan yang tercatat. Karena kelalaian untuk mencatat pelepasan peralatan yang tidak lagi digunakan dalam bisnis dapat secara signifikan mempengaruhi laporan keuangan, pencarian atas pelepasan yang tidak tercatat merupakan hal yang penting. Prosedur berikut seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan: a. Mereview apakah asset yang baru diakuisisi menggantikan asset yang ada. b. Menganalisa keuntungan dan kerugian akibat pelepasan aset dan pendapat rupa-rupa dari adanya penerimaan akibat pelepasan aset. c. Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak-pajak property, atau penutupan asuransi atas adanya penghapusan peralatan. d. Tanya jawab dengan manajemen dan pelaksana produksi mengenai kemungkinan pelepasan aset. Bilamana aset dijual atau dilepaskan tanpa adanya pertukaran dengan aset pengganti, penilaian keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap faktur penjualan dan berkas induk property terkait,

10

Bilamana pertukaran aktiva untuk penggantian terjadi, auditor hendaknya yakin bahwa aset yang baru dikapitalisasi dengan layak dan aset yang digantikan dengan layak telah dihapuskan dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai buku aset yang dipertukarkan dan biaya-biaya penambahan aset baru. 4. Verifikasi Saldo Akhir Akun Asset Dua dari tujuan-tujuan auditor sewaktu mengaudit peralatan manufaktur meliputi penentuan bahwa: 1. Semua peralatan yang dimiliki ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi). 2. Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan), Saat mendesain pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut, auditor pertama kali harus mempertimbangkan sifat pengendalian internal atas peralatan. Pengendalian yang penting harus mencakup pemakaian berkas utama untuk masing- masing asset tetap, pengendalian fisik yang memadai atas asset yang mudah dipindahkan, penggunaan nomor identifikasi untuk setiap asset tetap, dan perhitungan asset tetap secara periodic dan rekonsiliasinya oleh personel akuntansi. Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan asset tetap adalah kemungkinan adanya rintangan hukum. Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan terbebani, termasuk: a. Membaca syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman da kredit. b. Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan industry pemberi pinjaman lainnya. c. Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hokum. 3. Verifikasi Beban Penyusutan Beban depresiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi. Tujuan audit-terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah akurasi. 11

Dalam menentukan hal tersebut, auditor harus mempertimbangkan empat hal, yaitu: 1. Umur ekonomis untuk akuisisi masa sekarang. 2. Metode depresiasi 3. Estimasi nilai sisaKebijakan mendepresiasi asset selama tahun akuisisi dan disposisi (penghentian). Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah pengujian prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalikan asset tetap yang kurang didepresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut. Bila pengujian kewajaran tidak dapat dilakukan sepenuhnya, maka pengujian perincian perlu dilakukan. Oleh karena standard akuntansi mensyaratkan adanya penjelasan tambahan sehubungan dengan depresiasi asset tetap, termasuk pengungkapan metode depresiasi dan umur ekonomis atas klasifikasi asset, maka auditor melakukan prosedur untuk mendapatkan bukti bahwa keempat tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan depresiasi telah dipenuhi. 4. Memverifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Pendebetan ke akumulasi penyusutan biasanya diuji sebagai bagian dari audit atas pelepasan asset, sementara kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan. Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akumulasi penyusutan adalah: a. Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk property sama dengan buku besar umum. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam file induk property dan menelusuri totalnya ke buku besar umum. b. Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat. Dalam beberapa kasus, umur peralatan mungkin saja berkurang secara signifikan karena menurunnya permintaan pelanggan atas produk, kerusakan fisik yang tidak diduga, modifikasi operasi, atau perubahan lainnya. Berdasarkan kemungkinan- kemungkinan tersebut, auditor harus mengevaluasi kememadaian penyisihan untuk akumulasi penyusutan setiap tahun guna memastikan bahwa nilai buku bersih tidak melampaui nilai realisasi asset.

12

2.3. Audit Beban Dibayar Di Muka Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva berwujud adalah aktiva yang umurnya bervariasi dari bebrapa bulan hingga beberapa tahun. Hal tersebut termasuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Sewa dibayar dimuka Biaya organisasi Pajak dibayar di muka Paten Asuransi dibayar dimuka Merek dagang Beban yang ditangguhkan Hak cipta Goodwill

Dalam bagian ini, kita akan membahas beberapa pengendalian internal khusus dan pengujian audit terkait yang biasanya berkaitan dengan beban dibayar di muka. Dalam Pembahasan berikut, contoh audit atas asuransi dibayar di muka akan digunakan sebagai representative akun kelompok ini karena: 1. Asuransi dibayar di muka ditemukan pada sebagian besar audit – hamper semua perusahaan memiliki beberapa jenis asuransi. 2. Masalah yang umumnya dihadapi dalam audit as...


Similar Free PDFs