Makalah BAB 5 Pengendalian Intern PDF

Title Makalah BAB 5 Pengendalian Intern
Author Ahmad Fauzi Syamsul
Course Sistem Informasi Akuntansi
Institution Universitas Khairun
Pages 30
File Size 805.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 19
Total Views 70

Summary

MAKALAHAUDITING 1PENGENDALIAN INTERNMakalah Ini Disusun Sebagai Hasil Tugas IndividuOleh :Nama : Ahmad Fauzi SyamsulNPM : 02271811035Kelas : IV A AkuntansiPROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS KHAIRUNTERNATEKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan r...


Description

MAKALAH AUDITING 1 PENGENDALIAN INTERN Makalah Ini Disusun Sebagai Hasil Tugas Individu

Oleh :

Nama : Ahmad Fauzi Syamsul NPM : 02271811035 Kelas : IV A Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE 2020

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga

saya

dapat

menyelesaikan

tugas

makalah

yang

berjudul Pengendalian Intern ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Fitriani Sardju SE., M.SA., AK selaku dosen Auditing 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengendalian Intern bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Fitriani Sardju SE., M.SA.,

AK selaku dosen mata kuliah Auditing 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Ternate, 25 Maret 2020

Ahmad Fauzi Syamsul

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

.........................................................................................

ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

4

1.1.Latar Belakang......................................................................................

4

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................

6

1.3.Tujuan Masalah.....................................................................................

6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

7

2.1.Pengertian Pengendalian Intern............................................................

8

2.1.1. Lingkungan Pengendalian....................................................

8

2.1.2. Penaksiran Risiko.................................................................

8

2.1.3. Aktivitas Pengendalian.........................................................

9

2.1.4. Informasi dan Komunikasi....................................................

9

2.1.5. Pemantauan......................................................................... 10

2.2.Hubungan Pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup (Scope) Pemeriksaan....................................................................... 12

2.3.Bagaimana Melakukan Pemahaman dan Evaluasi Atas Pengendalian Intern......................................................................... 12 2.3.1.Internal Control Questionnaires............................................... 14 2.3.2.Bagan Arus (Flow Chart)......................................................... 23 2.3.3.Narrative................................................................................. 24

2.4.Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas...........................................

28

BAB III PENUTUP................................................................................................ 29

3.1.Kesimpulan.......................................................................................29 3.2.Saran.................................................................................................... 29 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Sistem pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem pengendalian intern perusahaan tersebut akan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti terciptanya lingkungan pengendalian yang baik. Tanpa adanya sistem pengendalian internal, tujuan-tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai secara efektif dan efisien. Semakin besar perusahaan maka sistem pengendalian internnya juga semakin penting bagi perusahaan. Pengendalian intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai pedoman dan prosedur operasional perusahaan ataupun organisasi tertentu di sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan menggunakan sistem pengendalian intern umumnya untuk mencegah penyalahgunaan sistem dan untuk mengarahkan operasi perusahaan. Tujuan sistem pengendalian intern digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian intern akuntansi dan pengendalian intern administrasi. Penyaluran kredit yang konsumtif sangat diperlukan untuk sebuah sistem akuntansi. Menurut Romney dan Steinbart (2009) Sistem Akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses data, sampai dengan menyajikan informasi kepada para pengambil keputusan di internal organisasi dan eksternal organisasi. Dengan adanya sistem akuntansi dapat mencegah adanya sebuah 2 penyimpangan dalam pengerjaan atau kesalahan dalam penyaluran kredit. Selain itu Sistem Akuntansi juga digunakan untuk meningkatkan ketelitian dalam menyajikan suatu data akuntansi dengan benar dan sangat akurat.

4

Tanggung jawab atas adanya sistem pengendalian intern yang baik terletak pada manajemen. Manajemen mempunyai tugas atas perancangan dan penetapan sistem pengendalian intern, selain itu manajemen juga harus melakukan pengawasan terhadap pengendalian intern yang sedang berjalan. Maka hal ini menimbulkan masalah bagi manajemen apakah pengendalian intern berjalan secara efektif seperti yang diharapkan oleh manajemen. Selain

dengan deteksi

dini

(evaluasi kembali)

untuk

meminimalisir

kecurangan, Dengan terselenggaranya sistem pengendalian intern yang memadai dalam bidang pengkreditan, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam bank tersebut. Fungsi pengendalian intern kredit adalah untuk meminimalkan terjadinya kredit macet. Oleh sebab itu diperlukan pengelolahan piutang yang baik dalam bentuk kebijaksanaan kredit. Karena di dalam pengendalian intern COSO mengandung beberapa komponen-komponen, jika salah satu komponen tersebut tidak dijalankan misalnya seperti komponen lingkungan pengendalian maka tidak akan mengurangi kredit bermasalah di perusahaan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, kredit adalah penyediaan uang maupun tagihan. Sebelum melakukan transaksi kredit, Bank mempunyai persetujuan dan kesepakatan dengan pihak yang menjadi peminjam atau nasabah untuk mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu beserta bunga yang diberikan Bank kepada peminjam. Selain bunga Bank juga memberikan imbalan atau pembagian hasil kepada nasabah atas keuntungan (Abdullah dan Tantri 2012:163). Selain itu kredit juga bisa diartikan sebagai kepercayaan. Kepercayaan itu adalah kepercayaan yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau kreditur apabila kreditur 4 mengembalikan hutangnya beserta bunga yang telah diberikan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

5

1.2.

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah : 1.

Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Intern ?

2.

Bagaimana hubungan pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup (Scope) pemeriksaan ?

3.

Bagaimana melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian Intern ?

4.

1.3.

Bagaimana keterbatasan pengendalian Intern Entitas ?

Tujuan Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah : 1.

Untuk mengenal lebih dalam tentang Pengendalian Intern

2.

Untuk mengetahui hubungan pengendalian Intern dengan ruang lingkup (Scope) pemeriksaan

3.

Untuk mengetahui bagaimana melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian Intern

4.

untuk mengetahui keterbatasan pengendalian Intern Entitas

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian intern adalah sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan struktur pengendalian intern. Mulai tahun 2001 istilah resmi yang digunakan IAI adalah pengendalian intern. Standar Pekerjaan Lapangan yang Kedua menyebutkan (IAPI, 2011: 150.1): “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan". IAPI (2011: 319.2) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) Reandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operas,. dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern terdiri atas lima komponen yang saling terkait berikut ini : a.

Lingkungan Pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian

merupakan

dasar

untuk

semua

komponon

pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b.

Penaksiran Risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

7

c.

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d.

Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e.

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Unsur-unsur pengendalian intern dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

2.1.1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan memengaruhi

kesadaran

pengendalian

orang-orangnya.

Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern yang lain, menyediakan disipIin dan struktur. Lingkungan pengendalian mencakup hal-hal berikut ini : a.

Integritas dan nilai etika

b.

Komitmen terhadap kompetensi

c.

Partisipasi dewan komisaris atau komite audit

d.

Struktur organisasi

e.

Pemberian wewenang dan tanggung jawab

f.

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

2.1.2. Penaksiran Risiko Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif memengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini: a.

Perubahan dalam lingkungan operasi 8

b.

Personel baru

c.

Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki

d.

Teknologi baru

e.

Lini produk, produk, atau aktivitas baru

f.

Restrukturisasi korporasi

g.

Operasi luar negeri

h.

Standar akuntansi baru

2.1.3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas

pengendalian

adalah

kebijakan

dan

prosedur

yang

membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini: a.

Review terhadap kinerja

b.

Pengolahan informasi

c.

Pengendalian phisik

d.

Pemisahan tugas

2.1.4. Informasi dan Komunikasi Informasi dan Komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang bersangkutan. Kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut berdampak terhadap kemampuan manajemen untuk membuat keputusan semestinya dalam

9

mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang andal. Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung iawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami: a.

Golongan transaksk dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan

b.

Bagaimana transaksi tersebut dimulai.

c.

Catatan akuntansi, lnformasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi.

d.

Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik (seperti komputer dan electronic data interchange) yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.

2.1.5. Pemantauan Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dan keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dari komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan Customers dan komentar dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. 10

Konrath (2002: 205), mengutip AICPA Professional Standards, mendefinisikan internal control sebagai berikut: "The process effected by an entitiy's board of directors, management, and other personnel designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives In the following categories: a.

Operations Controls-relating to the effective and efficient use of the entity’s resources;

b.

Financial reporting controls-relating to the preparation of reliable published financial statements; and

c.

Compliance ControIs-relating to the entity's compliance with applicable laws and regulations.

AICPA Professional Standards, seperti yang dikutip oleh Konrath (2001; 205, 206) mengidentifikasikan Iima komponen internal control yaitu: control environment, risk assessment, information and communication, control activities and monitoring. Komponen pertama, control environment, merupakan pondasi dari keempat komponen lainnya seperti yang digambarkan berikut ini:

11

2.2.

HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP (SCOPE) PEMERIKSAAN Jika

pengendalian

intern

suatu

satuan

usaha

lemah,

maka

kemungkinan teriadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menumbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu melakukan substantivetest. Misalnya:

12

a.

Pada waktu mengirim konfirmasi piutang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan harus lebih banyak.

b.

Pada waktu melakukan observasi atas stock opname, tes atas perhitungan fisik persediaan harus lebih banyak. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern

berjalan efektif, maka scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantivetest bisa dipersempit.

2.3.

BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN EVALUASI ATAS PENGENDALIAN INTERN Auditor

harus

mendokumentasikan

pemahamannya

tentang

komponen pengendalian intern entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit. Bentuk dan isi dokumentasi dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas entitas, serta sifat pengendalian intern entitas. Sebagai contoh, dokumentasi pemahaman tentang pengendalian intern entitas yang besar dan kompleks dapat mencakup bagan alir (flow chart), kuesioner, atau tabel keputusan. Namun, untuk entitas yang kecil, dokumentasi dalam bentuk memorandum sudah memadai. Umumnya, semakin kompleks pengendalian intern dan semakin luas prosedur yang dilaksanakan. seharusnya semakin luas dokumentasi yang dilakukan oleh auditor. Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik. Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap: a.

keamanan aset perusahaan

b.

dapat dipercayai tidaknya laporan keuangan perusahaan

c.

lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan

d.

tinggi rendahnya audit fee

e.

jenis opini yang akan diberikan akuntan publik . Gambaran mengenai cara melakukan pemahaman dan evaluasi

pengendalian intern bisa dilihat di Exhibit 5-1 . 13

Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik, yaitu: 1.

Internal Control Questionnaires

2.

Flow Chart

3.

Narrative

Exhibit 5-1 Cara Melakukan Pemahaman dan Evaluasi Atas Pengendalian Intern

2.3.1. Internal Control Ouestionnaires

14

Cara ini banyak digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), karena dianggap lebih sederhana dan praktis. Biasanya KAP sudah memiliki satu set ICQ yang standar, yang bisa digunakan untuk memahami dan mengevaluasi pengendalian intern diberbagai jenis perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y), Tidak (T), atau...


Similar Free PDFs