MAKALAH GEOLOGI REKAYASA PDF

Title MAKALAH GEOLOGI REKAYASA
Author Robby Tanjung
Pages 65
File Size 2.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 242
Total Views 944

Summary

MAKALAH GEOLOGI REKAYASA SUNGAI, DANAU DAN PANTAI OLEH ROBBY TANJUNG NIM. 173112002 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya sehingga makalah yang berjudul “Sungai, Danau dan Pa...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH GEOLOGI REKAYASA Robby Tanjung

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

UNT UK SMA/MA X GEOGRAFI Unt uk SMA/MA Kelas X abdullah ghozi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 T ENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KET E… EKO Mot or lawas cover dan lembar pengesahan Riski Karmila

MAKALAH GEOLOGI REKAYASA

SUNGAI, DANAU DAN PANTAI

OLEH

ROBBY TANJUNG NIM. 173112002

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya sehingga makalah yang berjudul “Sungai, Danau dan Pantai” dapat kami selesaikan pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen mata kuliah Geologi Rekayasa yang telah memberi tugas makalah ini. Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Pekanbaru, 03 Januari 2018

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1.3 Tujuan ..................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN TENTANG SUNGAI ................................................................................ BAB III PEMBAHASAN TENTANG DANAU ............................................................................... BAB IV PEMBAHASAN TENTANG PANTAI ............................................................................... BAB V PENUTUP.................................................................................................................... DAFTAR PUSATAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Perairan pedalaman (inland water) diistilahkan bagi semua badan air yang berada di daratan. Ilmu yang mempelajari masalah perairan pedalaman atau perairan umum disebut Limnologi. Bentuk-bentuk perairan umum tawar alami yang telah dikenal luas ialah sungai (river atau stream), rawa (swamp), danau (lake) dan pantai. Selain alami perairan umum juga dapat dibentuk oleh manusia misalnya waduk (resevoir) dari sungai (waduk sungai) maupun dari rawa (waduk rawa). Air perairan pedalaman umumnya tawar meskipun ada beberapa badan air yang airnya asin; dimana air asin di daratan disebut athalassic saline water. Ilmu limnologi mencakup perairan tawar sampai dengan perairan estuaria (payau) di muara sungai. Limnologi merupakan cabang ilmu ekologi yang secara khusus mempelajari perairan daratan (Gumiri dkk, 2006). Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah danau cukup banyak. Danau tersebut terbentuk dari cekungan yang berisi air, yang diakibatkan oleh gerakan tanah maupun gunung berapi. Danau terjadi karena dua macam, yaitu danau alami yang terjadi karena perubahan alam, dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh tangan manusia. Akibat dari aktifitas gunung berapi yang masih aktif salah satunya adalah timbulnya suatu cekungan yang dalam dan berisi air, dan masyarakat sekitar biasanya menyebut dengan danau, situ, atau ranu. 1.2. RUMUSAN MASALAH  Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air di sungai,danau dan pantai ?  Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar disana?  Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air di sungai Pandahan tersebut? 1.3. TUJUAN  Agar masyarakat Pandahan lebih dapat memahami bahaya polusi air.  Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar.  Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi.  Dapat mengetahui kandungan air yang terpolusi.

1.4. MANFAAT MAKALAH INI Bagi masyarakat:  Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai yang berguna dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.  Jika air sungai terjaga kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit.  Supaya masyarakat menyadari pentingnya sungai.

Bagi industri:  Agar tidak membuang limbahnya pada aliran sungai terdekat.  Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu sebelum dibuang pada aliran sungai.  Agar semua pabrik yang ada, bisa menganalisi mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

BAB II PEMBAHASAN TENTANG SUNGAI

2.1 Definisi Sungai Sungai adalah tepat – tempat dan wadah – wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991).Berdasarkan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang dimaksud wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2. Sungai mengalir dari hulu dalam kondisi kemiringan lahan yang curam berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, dan relatif rata. Arus relatif cepat di daerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin lambat pada daerah hilir.Sungai merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga. Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktifitas dan perilaku penghuninya (Wiwoho,2005). Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fingsi serba guna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Menurut Mulyanto (2007) ada dua fungsi utama sungai secara alami yaitu mengalirkan air dan mengangkut sedimen hasil erosi pada Daerah Aliran Sungai dan alurna. Kedua fungsi ini terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya klasifikasikan menjadi : a.

Sungai pemanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.

b.

Sungai periodik, adalah sungai yang pada waktu musim penghujan debit airnya besar, sedangkan pada musim kemarau debitnya kecil.

c.

Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau kering dan pada waktu musim penghujan airnya banyak.

d.

Sungai Ephemeral. Adalah sungai yang hanya ada airnya saat musim hujan dan airnya belum tentu banyak

2.2. EKOSISTEM SUNGAI ekosistem secara umum terdiri atas 2 yaitu alami dan buatan. Sungai merupakan ekosistem alami. Ekosistem sungai memiliki sifat dari ekosistem itu sendiri seperti memiliki komponen abiotik dan komponen biotik. Ekosistem sungai merupakan contoh dari ekosistem lotik, yaitu air yang mengalir. Ekosistem sungai berbeda dengan ekosistem danau yang merupakan jenis ekosistem lentik (air yang tenang / tidak mengalir). Oleh karena sungai merupakan ekosistem lotik, maka terdapat karakteristik dari ekosistem sungai itu sendiri yaitu:

1. Variasi spesies dalam ekosistem ini cukup tinggi 2. Terjadi perubahan fisik terhadap ekosistem seperti mengendapan ataupun erosi. 3. Airnya mengalir tanpa arah, dapat keluar dari ekosistem sungai itu sendiri 4. Spesies makhluk hidup yang ada dalam ekosistem sungai beradaptasi dengan air yang mengalir terus menerus (perubahan fisik, fisiologis, ataupun perilaku).

Telah dijelaskan sebelumnya di bagian ekosistem bahwa terdapat perbedaan dai ciri atau sifat atau komponen yang ada pada ekosistem satu dan lainnya. Kali ini pada ekosistem sungai akan diterangkan tentang 2 komponen utama yaitu abiotik dan biotik. Komponen abiotik ekosistem sungai yaitu:

Aliran air Ekosistem sungai memiliki ciri khas ini, yaitu aliran air. Kemampuan atau derasnya aliran sungai mempengaruhi perubahan yang terjadi terhadap ekosistem itu sendiri dan diluar ekosistem itu. Semakin keras aliran sungai akan meningkatkan erosi dan pengendapan pada ekosistem sungai. Hal ini juga berpengaruh terhadap hewan dan tumbuhan serta makhluk hidup lain yang mampu hidup di ekosistem sungai tertentu.

Cahaya Semakin dalam dasar suatu ekosistem sungai semakin bervariasi pula komunitas di dalamnya. Cahaya, berperan dalam fotosintesis dan juga sebagai sarana dalam menggunakan indera mata makhluk hidup dalam ekosistem air. Semakin banyak cahaya yang mengenai suatu ekosistem sungai, maka produsen utama seperti plankton dan alga akan meningkat. Hal ini secara langsung akan meningkatkan produktivitas ekosistem sungai. Temperatur Sungai Perbedaan temperatur suatu ekosistem sungai menyebabkan perbedaan biotik di dalamnya. Akan tetapi, kebanyakan ekosistem sungai yang merupakan aliran air, temperaturnya tidak mencapai titik beku. Temperatur sangat brhubungan dengan cahaya serta kondisi geologis ekosistem sungai tersebut.

Kandungan kimiawi Sungai Kandungan kimiawi ekosistem sungai seperti kadar Oksigen dalam air, kandungan mineral yang ada dan banyaknya bahan organik yang ada dalam ekosistem sungai. Hal itu mempengaruhi pembagian penyebaran biotik yang ada. Di wilayah yang banyak mengandung oksigen tentuah terdapat banyak alga dan tumbuhan fotosintesis dan hewan sangat aktif bergerak.

Substrat (kimia) Perbedaan kekuatan arus mempengaruhi substrat yang ada dan letaknya serta penimbunannya pada ekosistem sungai. Substrat anorganik pada aliran sungai dapat mengendap ataupun berpindah dan mengendap di tempat lain tergantung kerasnya arus dan ukuran partikel.

Komponen biotik dalam ekosistem sungai Pada ekosistem sungai terdapat beberapa jenis makhluk hidup mulai dari mikrooganisme seperti bakteri, arthropoda seperti serangga, mollusca contohnya siput, keong.Tentu saja terdapat banyak jenis ikan dan amphibi serta reptil dalam ekosistem sungai.Mamalia dan Aves pun dapat berada dalam ekosistem sungai. Semua jenis makhluk hidup tadi nantinya akan membentuk jaringjaring makanan.

2.3 PENGERTIAN POLUSI AIR Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan kimia, zatzat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan dan detergen,Poliklorin Bifenil(PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan- bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia dan kotoran binatang.

2.4. MACAM MACAM POLUSI AIR Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahanbahan yang tidak sediment, bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang ke sungai terus- menerus, selain mencemarin air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir. Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan meresap

2.5. Pengertian Sungai dan Fungsinya A. Pengertian Sungai Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut.Di dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar B. Kegunaan Sungai Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya: 1. Sumber energi pembangkit listrik. 2. Sebagai sarana transportasi. 3. Tempat rekreasi atau hobi. 4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll. 5. Sumber air minum makhluk hidup. 6. Bahan baku industry. 7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan. 8. Sebagai tempat olahraga. 9. Untuk mandi dan cuci. 10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan. 11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi. 12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa.

2.5.1.DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Daerah aliran sungai atau (DAS) adalah sungai induk beserta anak-anak sungai yang membentuk suatu kompleks sungai, contoh daerah aliran sungai antara lain: DAS Mahakan di Kalimantan, DAS Rhein di Eropa, DAS Misissisipi di Amerika Serikat, dan sebagainya.Pada garis besarnya badan sungai dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

Bagian Hulu Sungai (terletak di sekitar gunung) Ciri-ciri dari sungai bagian hulu, antara lain: 1. Kemiringan sungainya sangat besar. 2. Aliran sungai deras dan banyak ditemukan jeram (air terjun). 3. Erosi sungai sangat aktif. 4. Erosinya kearah vertical (ke arah dasar sungai). 5. Lembah sungainya berbentuk V. Bagian Tengah Sungai Ciri-ciri dari sungai bagian tengah, antara lain: 1. Kemiringan sungai sudah berkurang. 2. Aliran sungai tidak seberapa deras dan jarang dijumpai jeram. 3. Erosi sungai agak berkurang dan sudah ada sedimentasi. 4. Erosi sungai berjalan secara vertical dan horizontal. 5. Lembah sungainya berbentuk U. Bagian Hilir Sungai (terletak di daerah muara sungai) Ciri-ciri dari sungai bagian hilir, antara lain: 1.

Kemiringan sungai sangat landai.

2.

Aliran sungai berjalan sangat lamban.

3.

Erosi sungai sudah tidak ada yang ada adalah sedimentasi.

4.

Sedimentasi membentuk daratan banjir dengan tanggul alam.

5.

Lembah sungai berbentuk huruf U.

2.5.2. HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A.PERAIRAN DARAT 1.Siklus hidrologi Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut sikus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan,lalu jatuh ke laut. 2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan diatas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi 3. Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut. Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain: a. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut. b. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun. c. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi. d. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan. e. Adveksi,yaitu transportasi air pada gerkan horizontal seperti transporasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. f. Presipitasi, yaitu segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan, air, hujan es, dan hujan salju g. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui

sungai dan anak sungai.

h. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.

2.Sungai Sunagi adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. 1. 1.

Klasifikasi sungai. Berdasarkan keadaan aliran airnya, sungai dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: a) Sungai episodik (perenial). b) Sungai periodik (intermiten).

2.

Berdasarkan sumber airnya, sungai dibagi menjadi 3 macam, yaitu: a) Sungai hujan. b) Sungai gletser. c) Sungai campuran.

3.

Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya, sungai dibagi menjadi 2 macam,

yaitu: a) Sungai anteseden. b) Sungai epigenesa. 4.

Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya, sungai dapat dibagi menjadi 6 macam, yaitu: a) Sungai consequent lateral. b) Sungai sonsequent longitudinal. c) Sungai subsequent. d) Sungai resequent. e) Sungai obsequent. f) Sungai insequent.

5.

Penggolongan sungai berdasarkan pertimbangan yang lain, yaitu: a) Sungai superimposed. b) Sungai reverse. c) Sungai composit. d) Sungai anaklinal. e) Sungai compound.

2.pola aliran sungai Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut: a. Paralel. b. Rektangular. c. Angular. d. Radial sentrifugal. e. Radial sentripetal. f. Trellis. g. Anular. h. Dendritik.

3.meander sungai Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Terbentuknya meander karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. Pada lemgkungan meander masing-masing terhadap dua sisi. Bagian dari lengkungan meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkna aliran tersebut berpindah disebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam.Demikian seterusnya sampai pada suatu saat meander mungkin akan berbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Batas daratan yang sempit yang memisahkan antara tikungan yang satu dan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati (oxbow lake).

4.Delta Pada ujung aliran dekat danau muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapan yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan terdebut antara lain jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

5.pertumbuhan suatu lembah sungai Lembah sungai adalah suaru bentuk permukaan yang lebih rendah daripada bagian lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui 3 proses yaitu : a) Pedalaman lembah sungai Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai memiliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan proses erosi dan transportasi bekerja lebih dominan. b) Pelebaran lembah sungai Pada

daerah

datar,

proses

erosi

yang

bekerja

lebih

banyak

adalah

e...


Similar Free PDFs