Makalah HP separator PDF

Title Makalah HP separator
Course Gambar Teknik
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 7
File Size 492.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 29
Total Views 169

Summary

Makalah mengenai HP separator...


Description

LAPORAN GAMBAR TEKNIK HP SEPARATOR

Kelompok 10 Anggota : 1. 2. 3. 4.

Fadhila Fandy Maulana Iskak Nida Ulya Z R Persada Rimba K

(45531) (46000) (46006) (46008)

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017

A. Pengertian

Separator adalah Tabung (vessel) bertekanan dan pada temperature tertentu yang di gunakan untuk pemisahan fluida produksi menjadi beberapa fasa berdasarkan massa jenisnya. Separator diklasifikasikan menjadi 2, berdasarkan tekanan kerja (working pressure) dan berdasarkan hasil pemisahannya. Klasifikasi berdasarkan tekanan kerja (working pressure) : 1. Separator High Pressure (HP) Separator 650-1500 psi 2. Separator Medium Pressure (MP) Separator 225-650 psi 3. Separator Low Pressure (LP) Separator 10-225 psi Berdasarkan hasil pemisahan 1. Separator dua fasa : Memisahkan fluida formasi menjadi fasa cair dan fasa gas 2. Separator tiga fasa : memisahkan fluida formasi menjadi fasa minyak, air, dan gas B. Fungsi 1. Memisahkan fase pertama cairan hidrokarbon dan air dari fluida berdasarkan dominasinya 2. Melakukan usaha lanjutan dari pemisahan fase pertama dengan mengendapkan sebgian besar dari butiran – butiran cairan yang ikut dalam aliran gas 3. Mengeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari separator dan memastikan tidak terjadi proses balik dari satu arah ke arah yang lainnya. Dalam gambar 10, HP Separator merupakan separator tiga fasa yang menghasilkan minyak, air, dan gas dari fluida yang berasal dari produksi pertambangan. Apabila digambarkan dalam P&ID terdapat komponen dan fungsinya sebagai berikut :

No 1. 2. 3.

Komponen

Fungsi / penggunaan Instrumen yang menghubungkan proses dengan peralatan Sinyal listrik / elektronik Sinyal pneumatic

4.

Globe valve, yang akan membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan

5.

Katub dengan satu jalur, membuat aliran fluida berada dalam satu arah

6.

Mengontrol atau membatasi tekanan dengan cara mengarahkan /mengalihkan aliran kedalam jalur tambahan yang jauh dari jalur aliran utama.

7.

Jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet, dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.

8.

Membuka atau pun menutup suatu aliran fluida (liquid atau gas) Control valve

9.

Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang

10.

Jenis fitting yang berfungsi untuk menyambungkan dua pipa yang berbeda diameter Spade-Two Position

11.

12.

FE (Flow element ) sebagai sensor yang mendeteksi aliran fluida dan terletak di lapangan

13.

FT (Flow Transmitter ), mengukur laju aliran fluida dan juga terletak dilapangan

14. FQI (Flow totalize indicate ), indikator yang menunjukkan jumlah aliran dan berada pada ruang kontrol

15.

AE 033 (analysis element ) merupakan sensor untuk mengalisis fluida

16.

Pressure alarm low low (PALL) merupakan alarm jika tekananya sangat rendah dan memungkinkan system shutdown

17.

Pressure switch low low (PSLL) untuk mengaktifkan alarm pada control room panel ketika tekanan telah mencapai set point low pressure yang telah ditentukan

18.

Pressure switch high high (PSHH) utuk mengaktifkan alarm pada control room panel ketika tekanan telah mencapai set poin yang telah ditentukan

19.

Preesure alarm high high (PAHH) merupakan alarm jika tekananya sangat tinggi dan memungkinkan system shut down.

20.

Pressure transmitter (PT) : mengukur besarnya tekanan

21.

Pressure indikator controller (PIC) merupakan indikator yang mengontrol tekanan

22.

Pressure Valve (PV) adalah katup yang menghubungkan atau mengtansfer tekanan

23.

Pressure tranducer (PY) yang berfungsi mengubah dari sinyal elektrik menjaji sinyal pneumatik

24.

Level Transmiter (LT) berfungsi untuk mengukur level fluida

25.

Level Gauge (LG) berfungsi untuk mengukur level fluida yang akan ditunjukkan dalam bentuk gelembung dalam setiap bagian

26.

Level Indicator Controller (LIC) berfungsi untuk mengontrol indikator level fluida

27.

Restriction Orifice, membatasi aliran dan tekanan dari fluida

28.

Level Indicator Controller (Connected with Level Alarm High and Level Alarm Low) berfungsi untuk memberi peringatan kepada control room apabila ketinggian di dalam tangka terlalu tinggi atau terlalu rendah

29.

User’s Choise, mengukur variable yang diinginkan dari fluida melalui dari program computer

30.

 Level Relay (LY) berfungsi untuk mengubah sinyal eletrik menjadi sinyal pneumatic dari level  Level Valve (LV) katub yang dapat menghubungkan atau menstransfer level fluida

31.

  

32.

   

33.

 

34.

 

Temperatur Indicator (TI), sebuah indikator untuk menunjukkan besarnya temperatur dari fluida Temperatur Indicator Transmitter (TIT), sebuah indikator untuk mengukur besarnya temperatur fluida Temperatur Element (TE), merupakan sensor dari temperatur

Flow indicator (FI) merupakan indikator dari aliran fluida yang akan terlihat di control room Flow transmitter (FT) untuk mengukur aliran fluida Flow element (FE) merupakan sensor aliran fluida Propeller : memindahkan tenaga dari transmisi ke diferensial

Position indicator open (ZIO) untuk menunjukkan bahwa sebuah katub terbuka dan letaknya di control room Position unit open (ZSO), ketika telah mencapai set point katub akan terbuka

Position indicator close (ZIC) untuk menunjukkan ketika katub tertutup Position unit close (ZSC), ketika telah mencapai set poin katub akan tertutup

35.

Shut down valve (SDV), ketika dalam keadaan darurat katub yang digerakkan oleh piston akan tertutup

36.

Shutdown tranducer (SDY) , ketika terjadi perubahan sinyal dari sinyal elektrik ke pneumatic katub yang digerakkan oleh solenoid akan terrutup

37.

Pressure Indicator berfungsi untuk mengukur tekanan

38.

Coalescer Pack berfungsi untuk memisahkan minyak dengan air

39.

Level Alarm High High (Process Shutdown Signal) berfungsi untuk memberi sinyal untuk menshutdown sistem apabila ketinggian di dalam tangki terlalu tinggi

40.

Level Switch High High berfungsi untuk menshutdown sistem secara otomatis apabila ketinggian di dalam tangki terlalu tinggi

41.

Level Alarm Low Low (Process Shutdown Signal) berfungsi untuk memberi sinyal untuk menshutdown sistem apabila ketinggian di dalam tangki terlalu rendah

42.

Level Switch Low Low berfungsi untuk menshutdown system secara otomatis apabila ketinggian di dalam tangka terlalu rendah

C. Cara Kerja 

Dari flare header fluida dialirkan melaui pipa, sebelum dikeluarkan ke relief header control room akan menampilkan jumlah aliran fluida



Gas dari tes separator melewati langsung menjadi gas output dan ada yang dialirkan melalui pipa dan dikeluarkan menuju relief header



Fluida dari proses sebelumnya seperti pertambangan dan daur ulang memasuki tangki

utama atau separator melalui lubang inlet kemudian menumbuk deflector plate. Kemudian fluida yang masuk dikontrol berdasarkan variabel yang didapatkan melalui berbagai sensor yang terdapat pada tangki. Adapun sensor-sensor yang mengontrol berupa sensor ketinggian, sensor kelembaban, dan sensor tekanan 1. Sensor ketinggian, dimaksudkan sebagai komponen keselamatan, sensor ini mengukur langsung ketinggian fluida yang ada pada tangki. Sistem ini bekerja dengan cara Level Switch High High dan Level Switch Low Low mengukur ketinggian yang ada di dalah tangki, kemudian variabel yang didapat oleh sensor dikirim ke Level Alarm High High atau Level Alarm Low Low yang terdapat di control room. Kemudian arus dapat langsung mengirim sinyal untuk memaksa sistem melakukan shutdown. Selain itu, Level Transmitter akan mengirim variabel ketinggian ke Level Gauge untuk ditampilkan informasi ketinggiannya agar dapat dipantau dari control room yang telah dilengkapi oleh Level Alarm High dan Level Alarm Low untuk mengingatkan apabila ketinggian terlalu tinggi atau terlalu rendah. 2. Sensor kelembaban bertujuan agar kelembaban yang ada di dalam tangki dapat dipantau secara langsung dari control room. 3. Sensor tekanan bertujuan agar operator di control room dapat mengondisikan agar temperatur di dalam tangki tetap optimal. Hal ini dikarenakan coalescer pack yang ada di dalam tangki hanya dapat bekerja secara optimal pada suhu 20 derajat celsius. Coalescer pack ini berfungsi untuk memisahkan minyak dengan air. Kerja coalescer pack berprinsip pada perbedaan massa jenis atau viskositas, oleh karena itu strukturnya berupa lapisan-lapisan plat tipis yang berjarak sangat dekat dan memiliki lubang-lubang kecil untuk membedakan viskositas minyak dengan air sehingga keduanya dapat terpisah. Coalescer pack ini juga berfungsi untuk memisahkan fluida cair lainnya sehingga dapat dihasilkan output yang bermacammacam dari HP Separator ini. Output fluida gas keluar melalui mist extractor yang terpasang pada bagian kanan atas tangki dan akan dikeluarkan menuju relief dan gas output. Fluida cair akan berada di bawah tangki dengan air berada pada bagian paling bawah dan minyak daitasnya, posisi dari fluida cair ditentukan berdasarkan massa jenis dari fluida cair tersebeut. Air akan keluar terlebeh dahulu melalui outlet air yang berada di bagian paling bawah sebelum outlet minyak. Sedangkan minyak akan menumpuk dahulu di bagian bawah paling kanan tabung melewati sekat atau weir terakhir, selanjutnya terakumulasi di ruang khusus verisi minyak dan keluar melalui outlet minyak. 

Di dalam HP Separator, terdapat cooling water pump atau water cooler yang berfungsi untuk menjaga suhu atau tekanan dalam aliran fluida pada separator. Sehingga,ketika tekanan dalam tangki terlalu tinggi, gas hasil produksi ataupun gas buangan akan dibuang ke relief header guna menjaga tekanan dari tangki....


Similar Free PDFs