Makalah IPTEKS Menurut Islam PDF

Title Makalah IPTEKS Menurut Islam
Author Mahasiswa Unusa
Pages 16
File Size 159.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 334
Total Views 507

Summary

MAKALAH AGAMA IPTEKS MENURUT ISLAM DISUSUN OLEH: 1. FINA AMRU MILLATI (3130018025) 2. DIRA SAVIRA (3130018023) 3. WIDHIANTO FAJAR (31300180) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN 2018/2019 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja ...


Description

MAKALAH AGAMA

IPTEKS MENURUT ISLAM DISUSUN OLEH: 1. FINA AMRU MILLATI (3130018025) 2. DIRA SAVIRA (3130018023) 3. WIDHIANTO FAJAR (31300180)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN 2018/2019

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, September 2018

Penyusun

2

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................ 1 KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 BAB I ...................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5 1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................... 5 BAB II ..................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6 2.1 Pengertian IPTEKS ....................................................................................... 6 2.2 Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal ..................................................................... 7 2.3Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu ....................................................... 7 2.4 Kewajiban Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya ........................................ 8 2.5 Tanggung Jawab Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan Hidup ........... 11 BAB III ................................................................................................................. 14 PENUTUP ............................................................................................................. 14 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14 3.2 Saran ............................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Credit : Mahasiswa Unusa Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

4

1.2 Rumusan Masalah Dari

latarbelakang

yang

telahdipaparkan,

makapenulisinginmengungkapkanbeberaparumusanmasalah, diantaranyasebagaiberikut: 1. Apa Pengertian IPTEKS 2. Bagaimanakah integrasi diantara iman, ilmu dan amal ? 3. Apakah keutamaan orang yang beriman dan berilmu ? 4. Apa kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkannya ? 5. Apa saja tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan hidup ? 1.3 Tujuanpenulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah inimenurutrumusanmasalahtersebut, adalahuntuk: 1. Memahamipandanganislamtentang IPTEKS. 2. Mengetahuihubunganantaraiman, ilmu, danamal. 3. Mengetahuikeutamaanbagi orang yang berimandanberilmu. 4. Mengetahuikewajibanbagi orang yang menuntutilmudanmengamalkannya. 5. Memahamitanggungjawabmanusiaterhadapalamdanlingkungan.

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEKS Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keteranganketerangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan iptek harus didasari terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Makadari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada.

6

2.2 IntegrasiIman, Ilmu, danAmal Dalampandanganislam,

antara

teknologidanseniterdapathubungan

agama, yang

ilmupengetahuan,

harmonisdandinamis

yang

terintegrasikedalamsuatusistemyangdisebutdinulislam.

Di

dalamnyaterkandungtiga unsure pokok, yaituakidah, syari’ahdanakhlak, dengan kata

lain

iman,

ilmu,

AyatdiatasmengidentikkanbahwaImanadalahakar,

danamalsholeh. Ilmuadalahpohon

yang

mengeluarkandahandancabangcabangilmupengetahuan.SedangkanAmalibaratbuahdaripohonituidentikdengantek nologidanseni.Ipteksdikembangkandiatasnilainilaiimandanilmuakanmenghasilkanamalsholehbukankerusakanalam. Credit : Mahasiswa Unusa Islam adalah agama wahyu yang mengatursistemkehidupan yang paripurna.Keparipurnaannyaterletakpadatigaaspekyaitu: danAkhlak.

aspekAqidah,

Ibadah,

Meskipundiakuiaspekpertamasangatmenentukan,

tanpaintegritaskeduaaspekberikutnyadalamperilakukehidupanmuslim, makamaknarealitaskesempurnaan

Islam

menjadikurangutuh,

bahkandidugakerasakanmengakibatkandegradasikeimananpadadirimuslim, sebabeksistensiperilakulahiriyahseseorangmuslimadalahperlambangbatinnya. Agama

(Iman)

berfungsiuntukmemberikanarahbagiseseorangilmuanuntukmengamalkanilmunya. Dengandidasariolehkeimanan

yang

kuat,

pengembanganilmudanteknologiakanselaludapatdikontrolberadapadajalur benar.

yang

Sebaliknya,

tanpadasarkeimananilmudanteknologidapatdisalahgunakansehinggamengakibatka nkehancuran orang lain danlingkungannya. 2.3Keutamaan Orang BerimandanBerilmu Allah telah memberi satu nikmat kepada manusia yang tiada nilai harganya. Karunia ini yang membedakan manusia dan hewan. Dengan adanya akal manusia dapat berperilaku dan bertindak sesuai dengan koridor kemanusiaan.

7

Dengan akal seseorang dapat berfikir sebelum bertindak. Hanya orang yang berilmu yang mempergunakan nikmat akal sebaik-baiknya. Untuk memperoleh pengetahuan yang luas tentunya harus belajar Allah menjelaskan perbedaan antara orang yang berilmu pengetahuan dengan yang tidak. Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim, tanpa ilmu amal ibadah kita sia – sia, dengan ilmu kita beramal, dengan ilmu kita berbuat, dengan ilmu kita hidup bahagia dunia akhirat, insyaallah. Dalam hadits Rasulullah bersabda : “ barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu pengetahuan maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke-Surga “ ( HR.Bukhori ). Orang yang berilmu tidaklah sama dengan orang bodoh. Orang yang berilmu ( alim ) akan mempunyai kedudukan yang terhormat dimasyarakat, disegani, dihormati, dan dijadikan tempat bertanya oleh masyarakat. Berbeda dengan orang bodoh, yang hanya menjadi bahan olokan orang lain, dipandang hina dan disepelekan. Selain kepandaian seseorang juga harus berbekal keimanan. Iman dan ilmu merupakan dua komponen utama supaya derajat seseorang menjadi tinggi. makannya dalam ayat diatas Allah berjanji akan mengangkat derajat orang beriman dan berilmu. Kecenderungan seseorang yang menyalahkan ilmunya karena tidak didasari dengan iman, maka ia akan mempergunakan ilmunya untuk membodohi orang lain. 2.4 Kewajiban Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya Di dalam Islam, menuntut ilmu merupakan perintah sekaligus kewajiban. Manusiadiperintahkan untuk menuntut ilmu, karena dengan ilmu pengetahuan kita bisa mencapaiapa yang dicita-citakan baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi sebagai seorang muslimitu wajib hukumnya seperti dalam sebuah hadits disebutkan bahwa :Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”(Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya:Anas bin Malik, IbnuAbbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri RA ). Maka jelas kiranya bahwa menuntut ilmu pengetahuan memang diwajibkan. Denganilmu kita bisa meraih dunia,

8

dengan ilmu kita dapat meraih akhirat dan dengan ilmu pulakita bisa meraih kedua-duanya. Rasulullah sering berbicara tentang keutamaan ilmu dan bahkan mewajibkanumatnya untuk menuntut ilmu. Perintah untuk menuntut ilmu ini merupakan salah satupusat perhatian Islam bagi para pemeluknya.Manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu karena hal ini sebenarnya telah dijawaboleh AlQur’an sendiri. Dimana menurut Al-Qur’an, Allah menciptakanmanusia dalamkeadaan vakum dari ilmu, lalu Allah memberinya perangkat ilmu agar mampu menggaliilmu dan mempelajarinya. Karena memang ilmu itu harus digali, dipelajari, dandiamalkan sebagaimana firman-Nya:Artinya : "Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidakmengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian bersyukur”.(Q.S. An Nahl: 78) Pendengaran, penglihatan dan hati atau akal adalah merupakan perangkat atau alatuntuk menuntut ilmu. Perangkat ilmu yang Allah berikan kepada manusia merupakansebuah potensi yang tiada ternilai harganya, dengan penglihatan, pendengaran

dan

hati(akal)

manusia

mampu

menggali

ilmu.

Karena

kemampuannya menalar dan mempunyaibahasa untuk mengkomunikasikan hasil pemikiran yang abstrak. Pengetahuan itu diperoleh manusia bukan hanya dengan penalaran, melainkan jugadengan kegiatan berfikir lainnya, dengan perasaan dan intuisi. Lain halnya dengan hewanyang tidak memiliki potensi tersebut karena hewan tidak mampu berbuat seperti apa yangdapat dicapai oleh manusia. Maka sangat beralasan jika Allah memerintahkan manusia untuk menggali lautan ilmu-Nya. Credit : Mahasiswa Unusa Seberapapun tingginya ilmu dan pengetahuan manusia, hanyalah merupakansebagian kecil saja dari ilmu Allah. Namun kesempatan untuk memperoleh sebagian-sebagian dari ilmu Allah yang lain tetaplah ada selama manusia mempunyai kemauan,kemampuan dan usaha. Dalam mencari ilmu pengetahuan, hendaklah yang dapat memberikan manfaat bagikebaikan di dunia dan di akhirat baik untuk diri kita sendiri maupun untuk oranglain.Mengajarkan ilmu kepada orang lain merupakan sadaqoh, sesuai dengan sabda Nabi,Selagi ada

9

kesempatan untuk mencari ilmu dan sebelum Allah mencabut ataumengangkat ilmu dari manusia, maka carilah ilmu sebanyak-banyaknya untuk kitamanfaatkan serta kita amalkan di jalanNya. Sebab ilmu yang bermanfaat merupakansalah satu amal jariyah yang tak akan terputus. “Sesungguhnya dunia adalah terkutuk dan terkutuklah semua penghuninya kecualiorang-orang yang mengingat Allah,para wali Allah,para orang-orang yang berilmu danjuga orang orang yang belajar untuk mendatkan ilmu” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)Rosulullah selalu antusias dalam menyebut ilmu dan orang-orang

yangmempelajarinya dengan gigih. Rosulullah selalu menyerukan

kepada semua kaummuslimin untuk mempelajari berbagai macam ilmu dan mengajarkannya kepada manusia. Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa rosulullah bersabda Artinya belajarlah akan.suatu ilmu dan lalu ajarkanlah (ilmu tersebut) kepada manusia. “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631) Allah memberi ganjaran sekecil apapun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah atau debu:

ْ ََ ‫َّللاَ ََل‬ َّ َّ‫إِن‬ ‫ت ِمه نَّ ُد ْوهُ أَ ْج ًسا‬ َ َُ ً‫سىَة‬ َ ‫ظهِ ُم ِم ْثقَا َل َذ َّز ٍة َوإِن جَ ُك َح‬ ِ ‫ضا ِع ْف َها َوَُ ْؤ‬ ‫َع ِظُ ًما‬ Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” [An Nisaa' 40]. Mendirikan TV Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat pun insya Allah akan mendapat pahala. Bagaimana jika kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. Dengan membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang kita lakukan sekecil apa pun amal itu.

10

2.5 Tanggung Jawab Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan Hidup Manusia menyandang kewajiban berbeda dibanding makhluk hidup lainnya

karena

kelebihan

kesempurnaan

akal

dan

pikirannya.Manusia

mengembangkan ipteks bukan hanya untuk survival tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan kebudayaan serta jati diri.Manusia merupakan puncak ciptaan dan makhluk Allah yang tertinggi.

‫س ِه جَ ْق ِىَم‬ َ ‫س‬ َ ‫ان فٍِ أَ ْح‬ َ ‫اْلو‬ ِ ْ ‫نَقَ ْد َخهَ ْقىَا‬ Artinya:“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “ (QS. At-Tin : 4). Credit : Mahasiswa Unusa Kekahlifahan menuntut manusia untuk memelihara, membimbing dan mengarahkan segala sesuatu agar mencapai maksud dan tujuan.“Rasulullah SAW melarang memetik buah sebelum siap dimanfaatkan, memetik kembang sebelum mekar, atau menyembelih hewan yang terlalu kecil. Nabi juga mengajarkan agar selalu bersahabat dengan segala sesuatu meskipun tidak bernyawa Al-Qur’an tidak mengenal istilah “penaklukan alam”,karena secara tegas Al-Qur’an menyatakan bahwa yang menaklukan alam untuk manusia adalah Allah.” Allah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan alam semesta untuk manusia untuk diambil manfaatnya sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Permukaan bumi ditumbuhi beraneka tanaman yang berguna, dalam perut bumi terdapat banyak bahan tambang.Allah juga menciptakan hujan (daur hidrologi).

َّ‫س َّىاهُه‬ َ َ‫هُ َى انَّ ِرٌ َخه‬ ْ ‫ض َج ِمُ ًعا ثُ َّم ا‬ َّ ‫سحَ َىي إِنًَ ان‬ َ َ‫س َما ِء ف‬ ِ ‫ق نَ ُكم َّما فٍِ ْاْلَ ْز‬ ‫ٍَ ٍء َعهُِ ٌمم‬ ٍ ‫س َما َوا‬ َ َ ْ‫س‬ َ ْ ‫ت َوهُ َى ِ ُك ِّلم‬ Artinya: “Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada dibumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah : 29).

11

Tidak membuat kerusakan di lingkungan hidup.

ٌ‫ض انَّ ِر‬ َ ‫س نُُِ ِرَقَ ُهم َ ْع‬ َ ‫سا ُد فٍِ ا ْن َ ِّلس َوا ْن َ ْح ِس ِ َما َك‬ َ َ‫ظَ َه َس ا ْنف‬ ِ ‫س َثْ أَ َْ ِدٌ انىَّا‬ َ‫َع ِمهُىا نَ َعهَّ ُه ْم ََ ْس ِج ُعىن‬ “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allahmerasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Rum : 41) Meneliti

dan

mengkaji

rahasia-rahasia

kejadian

alam,

asal-usul

kejadiannya, tujuan kejadiannya, dan akhir kejadiannya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau sambil duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Q.S. Ali Imran: 190-191). Mempelajari kehidupan umat terdahulu “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat yang diderita oleh orang-orang sebelum mereka. Orang-orang itu lebih kuat dari mereka dan telah mengolah bumi bumi serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku dzalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku dzalim terhadap diri sendiri. kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah azab yang lebih buruk karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya” (Q.S. Ar-Rum 9-10). Credit : Mahasiswa Unusa Memelihara kelestarian alam

12...


Similar Free PDFs