Makalah Kalimat bahasa indonesia PDF

Title Makalah Kalimat bahasa indonesia
Author Ade Reza
Course Bahasa Indonesia
Institution Universitas Bengkulu
Pages 17
File Size 208.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 17
Total Views 142

Summary

MAKALAHKALIMAT BAHASA INDONESIADOSEN PENGAMPUHRandi, MDISUSUN OLEHAde Reza Syaputra / 2011240165Lorensio Doneta Pastio Alibi / 2011240161Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)Institut Agama Islam Negeri (IAIN) BengkuluFakultas Tarbiyah Dan TadrisKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah ...


Description

MAKALAH KALIMAT BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH Randi, M.Pd

DISUSUN OLEH Ade Reza Syaputra / 2011240165 Lorensio Doneta Pastio Alibi / 2011240161

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Fakultas Tarbiyah Dan Tadris

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KALIMAT BAHASA INDONESIA ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kalimat bahasa indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Randi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Oktober 2020 Penulis

ADE REZA SYAPUTRA NIM : 2011240165

Page | 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2 DAFTAR ISI........................................................................................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4 A) LATAR BELAKANG........................................................................................4 B) RUMUSAN MASALAH...................................................................................4 C) TUJUAN............................................................................................................4 BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................5 A) B) C) D) E)

DEVINISI KALIMAT.......................................................................................5 SYARAT KALIMAT YANG BAIK...................................................................6 UNSUR UNSUR KALIMAT............................................................................7 JENIS KALIMAT..............................................................................................9 PENGERTIAN KLAUSA...............................................................................12

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................16 A) KESIMPULAN................................................................................................16 B) SARAN............................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17

Page | 3

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan tertulis. Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-simbol, namun cara yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia normal adalah dengan cara lisan maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah untuk menuangkan sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut ditulis dengan jelas dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuan ditulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapat bertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti otentik yang kuat. Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.

B.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu Kalimat ? 2.Ada berapa jenis kalimat ? 3.Apa saja unsur-unsur yang ada pada kalimat ? 4.Bagaimana menyusun dan mengenal sebuah kalimat yang baik dan efektif ?

C.

TUJUAN

1.Untuk mengetahui apa itu kalimat 2.Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang baik dan benar

Page | 4

BAB II PEMBAHASAN

A.Devinisi Kalimat Kalimat adalah sebuah Kumpulan kata-kata yang mempunyai arti dan suatu bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut. Pengertian Kalimat Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu pikiran lengkap. Dalam sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda dan diakhiri dengan sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Menurut Susilo (1990:2), mengungkapkan lima ciri kalimat bahasa Indonesia yaitu : 1.Bermakna 2.Bersistem urutan frase 3.Bisa berdiri sendiri dalam hubungannya dengan suatu kalimat yang lain 4.Berjeda 5.Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi. Namun hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku. Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli Berikut ini adalah pengertian menurut para ahli, antara lain: 1) Kridalaksana (2001:92) Kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. 2) Keraf ( 1984:156) Kalimat menurut Keraf ( 1984:156) menyatakan bahwa kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap.

3) Alwi dkk., (2000:311) Kalimat menurut Alwi dkk., (2000:311) menyatakan bahwa, “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang Page | 5

diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”. 4) Dardjowidojo (1988: 254) Kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) merupakan bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.

5) Slametmuljana (1969) Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.

B.Syarat Kalimat yang Baik Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1.Tidak menyimpang dari kaidah bahasa Kalimat yang tidak menyimpang dari kaidah bahasa maksudnya adalah kalimat yang cermat baik dari segi pemilihan kata dan bentukan kata maupun susunan kalimatnya memenuhi aturan sintaksis yang benar. Sebaliknya, kalimat yang menyimpang dari kaidah bahasa, susunan kalimatnya tidak sesuai dengan aturan sintaksis yang benar. Contoh: Jadwal di atas menunjukkan kereta api eksekutif Argo Lawu berangkat pada pukul 17.00 dari Gambir. 2. Logis atau dapat diterima nalar Kalimat juga harus logis atau dapat dinalar oleh akal. Meskipun secara gramatikal sesuai dengan kaidah namun jika tidak logis, kalimat tersebut tak akan dapat dipahami dengan baik bila disampaikan kepada orang lain. Contoh: Anak-anak itu sedang asyik mengumpulkan pohonan. 3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat Kalimat yang baik juga harus mengandung pengertian yang jelas, tidak membingungkan serta tidak menimbulkan penafsiran ganda atau ambigu. Tidak sedikit pula kita temui kalimatkalimat yang diucapkan oleh penutur bahasa mengandung pengertian ganda. Kalimat ini selain dapat membingungkan juga menimbulkan respons atau tanggapan yang tak sesuai karena tidak tersampaikannya pesan secara benar. Contoh: Saya bingung melihat kelakuan anak itu.

Page | 6

C.Unsur-Unsur Kalimat Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat. Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat. 1.Subjek Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang, hewan, benda, sapaan, dan lain-lain. Contoh subjek dalam suatu kalimat ditandai dengan kata yang dicetak tebal: Gina adalah teman kami. Ayah kami sedang lomba memancing. Subjek memiliki delapan ciri sebagai berikut. Kata atau frase biasanya berkelas kata benda (nomina), contohnya pada kalimat berikut, “Ilmu kehutanan akan tetap dibutuhkan selama manusia hidup di bumi”. Nomina tidak pernah diawali oleh kata tugas (kata depan atau kata sambung) karena kata tugas mengubah fungsi nomina menjadi keterangan. Kalimat berikut menunjukan bahwa kata benda yang diawali kata tugas akan menjadi keterangan. “Tentang ilmu kehutanan membahas mengenai kelestarian pepohonan di hutan.” Ada kata petunjuk (artikel) ini atau itu. Contohnya adalah “Suara ini dikenal sebagai suara burung yang paling terancam punah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.” Subjek bukan kata ganti tanya. Adakalanya subjek bukan sebagai kata benda (nomina), namun pada umumnya diikuti artikel ini atau itu. Sebagai contoh pada kalimat berikut, “Berenang (itu)” Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa dan apa. Subjek dapat ditambahkan akhiran -nya. Sebagai contoh, “Masalahnya ialah tersangka tidak bisa digiring ke Polres untuk dimintai keterangan.” Pada struktur bahasa Indonesia, subjek pada umumnya berada pada awal kalimat. 2.Predikat Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh pihak pertama. Contoh dalam kalimat adalah kata-kata yang dicetak tebal. Merokok membahayakan kesehatan. Keladi itu tumbuhan. Ciri-ciri predikat dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut: Pada umumnya predikat berada di sebelah kanan subjek. Page | 7

Predikat menjelaskan subjek sehingga kalimat menjadi bermakna, sebagai contoh “Sektor kehutanan berkembang secara fluktuatif.” Predikat dapat berkategori kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata depan (preposisi), atau kata sifat (adjektiva) sehingga predikat menyebabkan beberapa jenis kalimat tunggal. Predikat mengisyaratkan perlu tidaknya kata lain di sebelah kanannya agar kalimat menjadi lebih lengkap. Pada umumnya, predikat dapat dicari dengan menggunakan kata tanya bagaimana. Predikat dapat diikuti partikel -lah, contohnya adalah sebagai berikut “Tertawalah ia pada saat malam itu.” 3.Objek Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan. Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat berpredikat transitif, memperjelas makna dalam sebuah kalimat, dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran dalam kalimat.

Ciri-ciri objek adalah Objek berada di samping kanan predikat tanpa disisipi kata, kecuali pada kalimat pasif. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut, “ITB mengadakan langkah-langkah pelestarian alam di sekitar kampus.” Kata atau frasa yang bisa menjadi objek berkelas kata benda, contohnya “Tingkat pendidikan petani yang rendah menyebabkan penguasaan teknologi” Objek dapat berpindah posisi menjadi subjek bila predikatnya diubah menjadi pasif, contohnya “Pemerintah dapat menciptakan kondisi yang kondusif” menjadi “Kondisi yang kondusif dapat diciptakan oleh pemerintah.” Objek dapat tersurat atau tersirat. Contoh objek tersirat terdapat pada kalimat berikut “Kecurangan dalam pemilu dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi”, sedangkan contoh kalimat objek tersurat adalah sebagai berikut “Kecurangan dalam pemilu dilaporkan oleh Panwaslu ke Mahkamah Konstitusi.” Objek dapat diganti dengan akhiran -nya. 4.Pelengkap Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam sebuah klausa. Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti subjek, predikat, objek, dll agar kalimat tersebut dapat berdiri sendiri. Ciri-ciri pelengkap adalah Pelengkap berkategori kata atau frasa nominal, verbal, atau adjektival.

Page | 8

Pelengkap berada setelah verba semitransitif dan dwitransitif. Contoh pada kalimat yang mengandung verba semitransitif adalah “Hal itu merupakan masalah besar.” Contoh pada kalimat yang mengandung verba dwitransitif adalah “Pak Wirya menugasi mahasiswa membuat desain.” Pelengkap dapat didahului oleh preposisi. Pelengkap tidak dapat dipasifkan (jika dapat dipasifkan tidak dapat menjadi subjek). 5.Keterangan Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas kalimat. Unsur keterangan memiliki fungsi untuk menambah informasi pada kalimat yang akan disajikan sehingga komunikasi mudah dipahami. Tanpa unsur kalimat keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat ditemukan terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain. Ciri-ciri unsur kalimat keterangan adalah Letaknya bisa berpindah-pindah. Misalnya “Hari ini kami akan praktik lapangan ke hutan” menjadi “Kami akan praktik lapangan hari ini ke hutan.” Keterangan dapat dihilangkan dalam sebuah kalimat. Biasanya, kata atau kelompok kata didahului kata depan.

D.Jenis-Jenis Kalimat Jenis kalimat dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu berdasarkan bentuk, isi, pengucapan, dan maknanya. Berikut penjabaran mengenai jenis-jenis kalimat. 1) Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu susunan struktur subjek —predikat. Hal yang menjadi tanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, yaitu dengan adanya satu informasi saja yang didapat dari kalimat tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal: Orang itu guru kami. (S – P) Andin sedang membuat surat lamaran. (S – P – O) Permisi! (P) Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri minimal dua atau lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Page | 9

Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki dua klausa yang kedudukannya setara. Jenis kalimat ini dapat ditandai dengan bentuk konjungsi dan, tetapi, serta, atau, dan sedangkan. Berikut contoh jenis kalimat majemuk setara: Santi menjahit baju dan Yuli membuat jus. Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat atau istilah lain dalam linguistik adalah klausa utama dan klausa subordinatif. Pada jenis kalimat ini induk kalimat (klausa utama) dapat berdiri sendiri, sedangkan anak kalimat (klausa subordinatif) tidak bisa. Oleh karena itu, anak kalimat sangat bergantung dengan induk kalimat agar dapat memberikan infronasi yang jelas. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat: Supriyanto tetap berangkat — (induk kalimat) meskipun — (konjungsi) hari telah gelap — (anak kalimat) Supriyanto tetap berangkat meskipun hari telah gelap. 2. Ketika hujan turun — (anak kalimat) Hermawan masih berada di atas bus — (induk kalimat) Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus. 2) Jenis Kalimat Berdasarkan Isi Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif) Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pernyataan. Ciri-ciri dari jenis kalimat berita, di antaranya (1) berisi informasi, (2) intonasinya netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca titik (.). Berikut contoh kalimat berita: 1. Agung sedang mengejar pencuri motor. 2. Aku tidak ingin ikut ke pasar. Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif) Kalimat tanya adalah kalimat yang berfungsi untuk mencari tahu tentang suatu informasi atau jawaban dari respon lawan bicara. Ciri-ciri dari kalimat ini di antaranya (1) berisi pertanyaan, (2) tanggapannya berupa jawaban, (3) dalam ragam tulis, kalimat ini diakhiri tanda baca tanya (?). berikut contoh kalimat tanya: Bagaimana keadaan kamu sekarang? Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan rumah?

Page | 10

Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif) Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di antaranya (1) berisi perintah, (2) intonasinya perintah (agak naik), (3) tanggapannya bentuk perbuatan (tindakan), (4) kalimatbini diakhiri tanda baca seru (!). Berikut contoh kalimat perintah: Segera rapikan kamarmu! Ayo kita berangkat sekarang! Kalimat Seruan Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis kalimat seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan diakhiri dengan tanda baca seru. Berikut contoh kalimat seruan: Wah, kamu hebat sekali! Hore, kita menang! Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan secarang langsung tanpa adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat langsung ditandai dengan tanda baca petik dua (“…”) yang berfungsi untuk membedakan dengan kalimat penjelas. Berikut contoh kalimat langsung: “Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Febby “Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.” Kalimat Tidak Langsung Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan yang pernah dikatakan orang lain. Adapun ciri-ciri dari kalimat tak langsung di antaranya (1) tidak menggunakan tanda petik, (2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa ditambah konjungsi bahwa. 3) Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan tindakan. Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif, yaitu memiliki imbuhan me- atau ber- dan memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh kalimat aktif: Maryam membeli buah-buahan. Afifah sedang makan di restoran. Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif diklasifikasikan menjadi 2, di antaranya.

Page | 11

Kalimat Aktif Transitif Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti atau disisipi oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat pasif. predikatnya: Para petani menanam sayur. Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung. Kalimat Aktif Intransitif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat disisipi dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang berimbuhan ber-. Kalimat ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif: Kakak bermain di depan rumah. Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras. Kalimat Pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti oleh kata depan oleh: Risma diantar oleh Ami. Aku kelelehannya menunggunya.

E.Pengertian Klausa Klausa merupakan suatu satuan yang terdiri dari subjek dan predikat. Subjek dan predikat tersebut, baik disertai dengan objek, pelengkap, dan keterangan, atau tidak disertai dengan ketiga hal tersebut. Klausa berbeda dengan kalimat, sebab tidak menggunakan unsur intonasi. Klausa menggunakan bagian dari suatu kalimat. Sama hal nya dengan pendapat lain yang menyatakan bahwa klausa merupakan suatu kumpulan kata yang setidaknya atau sedikitnya memili...


Similar Free PDFs