MAKALAH PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF ( EX POST FACTO) PDF

Title MAKALAH PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF ( EX POST FACTO)
Author Pisca Hana Marsenda
Pages 20
File Size 152.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 335
Total Views 388

Summary

i MAKALAH PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF ( EX POST FACTO) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hj. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd Oleh : Almira Ivana 1803017 Pisca Hana Marsenda 1803053 Kelas A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PAS...


Description

i

MAKALAH PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF ( EX POST FACTO) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hj. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd

Oleh : Almira Ivana 1803017 Pisca Hana Marsenda 1803053 Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018

ii

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Teori Penelitian Kausal Komparatif .................................................. 3 B. Metode Penelitian Kausal Komparatif .............................................. 4 C. Contoh Penelitian Kausal Komparatif ............................................... 11 D. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kausal Komparatif ............... 11 E. Perbandingan antara Penelitian Kausal Komparatif, Korelasional, dan Eksperimental ............................................................................. 13 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 15 B. Saran ................................................................................................. 15 DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 16

ii

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi menimbulkan permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pembelajaran seperti kemampuan pedagogik pendidik, metode dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, penggunaan media atau sumber belajar yang belum menunjang siswa untuk memahami materi, selain itu hal yang juga menjadi permasalahan yang penting dimana pendidik belum memiliki kesiapan terhadap perubahan kurikulum. Berdasarkan permasalahan tersebut, menimbulkan dampak kurang baik pada siswa, seperti motivasi dan minat belajar yang kurang sehingga hasil belajar siswa rendah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan yang rendah. Banyak sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktorfaktor yang bersifat teknis seperti yang disebutkan diatas. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan Indonesia adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman bukan bersilap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia (Dian Aswita; 2015, 64). Banyaknya permasalahan dalam pendidikan jika tidak diselasaikan akan menimbulkan permasalahan baru pada proses belajar mengajar di institusi pendidikan. Peran akademisi dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan penelitian. Penelitian menurut Sugiyono (2014) merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan dan usaha yang terorganisasi untuk menyelesaikan masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Penelitian itu terdiri dari berbagai metode-metode penelitian. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang akan diatasi dan disusun menjadi suatu kerangka berpikir yang sistematis.

2 Salah satu penelitian yang dapat digunakan adalah penelitian kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif biasanya digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari suatu permasalahan. Adanya penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana teori penelitian kausal komparatif ? 2. Bagaimana metode penelitian kausal komparatif ? 3. Bagaimana contoh penelitian kausal komparatif ? 4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif ? 5. Bagaimana perbandingan antara penelitian kausal komparatif, korelasional, dan eksperimental ?

C. Tujuan Penulisan 1. Mendeskripsikan teori penelitian kausal komparatif 2. Mendeskripsikan metode penelitian kausal komparatif 3. Menganalisis contoh penelitian kausal komparatif 4. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif 5. Membandingkan antara penelitian kausal komparatif, korelasional, dan eksperimental

3 BAB II PEMBAHASAN A. Teori Kausal Komparatif Penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi (Kerlinger dalam Emzir, 2010:119). Nasir (1999:68) menyatakan penelitian komparatif merupakan sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Tujuannya adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Ciri utama penelitian ex post facto dijelaskan oleh Nasir (1999:73) yakni sifat penelitian ex post facto tidak ada kontrol terhadap variabel dan peneliti tidak mengadakan aturan ataupun manipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat apa adanya. Arikunto (2002:237) menyatakan pula pada penelitian ini tidak dimulai dari proses awal melainkan mengambil hasil. Hal yang sama diungkapkan oleh Sukardi (2003:165) bahwa

sesuai dengan arti ex post facto yaitu dari apa yang dikerjakan setelah

kenyatakan maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Suryabrata (2006) menyatakan penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lalu untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya. Sukmadinata (2010:55) menambahkan penelitian kausal komparatif (ex post facto research) meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoretis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu. Studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau

4 status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut (Gay dalam Emzir, 2010:119). Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa penelitian Kausal Komparatif merupakan penelitian yang menyelidiki faktor-faktor penyebab (variabel terikat) dari akibat (variabel bebas) yang telah terjadi. Dimana variabel bebas dari objek penelitian ini tidak dapat dimanipulasi. Berikut adalah beberapa contoh dari berbagai jenis penelitian kausal komparatif (Fraenkel et al.,2012:367) : Tipe 1: Eksplorasi akibat (variabel terikat) disebabkan oleh keanggotaan dalam kelompok tertentu Pertanyaan: Apakah ada perbedaan kemampuan yang disebabkan oleh gender? Hipotesis penelitian: Wanita memiliki kemampuan linguistik yang lebih besar daripada laki-laki. Tipe 2: Eksplorasi penyebab (variabel bebas) keanggotaan kelompok Pertanyaan: Apa yang menyebabkan individu untuk bergabung dalam geng? Penelitian Hipotesis: Individu yang menjadi anggota geng memiliki kepribadian lebih agresif daripada individu yang bukan anggota geng. Tipe 3: Eksplorasi dampak (tergantung variabel) dari intervensi Pertanyaan: Bagaimana siswa yang diajarkan dengan Metode inquiri bereaksi terhadap propaganda? Penelitian Hipotesis: Siswa yang diajarkan dengan metode inquiri yang lebih kritis terhadap propaganda dari pada mereka yang diajarkan dengan metode ceramah.

B. Metode Penelitian Kausal Komparatif 1. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan

5

data,

dan

(5)

analisis

data.

Pemilihan

kelompok

pembanding,

dengan

mempertimbangkan karakreristik atau pengalaman yang membedakan kelompok yang harus jelas dan didefinisikan secara operasioanal (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan: a. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok; b. Membandingkan sub-subkelompok yang sama (misalnya, tinggi, menengah, dan rendah). Analisis faktor yang memungkinkan perbandingan statistik dari variabel bebas dan variabel kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi. c. Menyamakan kedua kelompok secara setatistik dengan covarying variabel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan statistik inferensial. a.

Menggunakan t-tes untuk melihat rata-rata (mean) pada kedua kelompok.

b.

Menggunakan ANAVA (analysis of varians) uuntuk melihat perbedaan rata-rata untuk tiga kelompok atau lebih.

c.

Menggunakan square test atau chi-kuadrat untuk membandingkan frekuensi kelompok (jika peristiwa muncul lebih sering dalam satu kelompok). Sukardi (2008:174) juga menyatakan langkah-langkah melakukan penelitian ex

post facto antara lain : 1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui ex post facto 2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian 4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian 5. Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian 6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi,

sampel, teknik sampling, menentukan instrumen

pengumpulan data, dan menganalisis data 7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan

6 8. Membuat laporan penelitian Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian kausal komparatif (Suryabrata, 2006) meliputi : 1. Definisikan masalah 2. Lakukan studi pustaka 3. Rumuskan hipotesis 4. Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedurprosedur yang akan digunakan 5. Rancang cara pendekatannya a) Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumbersumber yang relevan b) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data c) Tentukan kategori

-

kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan. 6. Validasi teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat. 7. Kumpulkan dan analisis data. 8. Susun laporannya. Penelitian kausal komparatif mengidentifikasi hubungan yang mungkin mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab-akibat yang ditetapkan melalui penelitian kausal komparatif sangat sedikit dan tentatif. Untuk melihat hubungan sebabakibat sebenarnya hanya ada satu cara, yaitu dengan melakukan penelitian eksperimental. Penelitian kausal komparatif sering dilakukan alasan-alasan berikut. a. Data mungkin sudah ada atau sudah terjadi. b. Penelitian kausal komparatif memungkinkan penyelidikan variabel yang tidak dapat atau tidak boleh diteliti secara eksperimental. c. Penulisan

kausal

komparatif

melengkapi

petunjuk

awal

untuk

studi

eksperimental. d. Penelitian kausal komparatif lebih mudah daripada penelitian eksperimental

7

POPULASI

SAMPEL

VARIABEL BEBAS

VARIABEL TERIKAT

PENGAMBILAN DATA

PENGAMBILAN SAMPEL

PROSES PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN

Gambar 2.1. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif 2. Desain Penelitian Kausal Komparatif Jenis instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian kausal-komparatif meliputi tes prestasi, kuesioner, jadwal wawancara, sikap tindakan, pengamatan (Fraenkel et al,.2012:370). Adapun menurut Gay dalam Emzir (2010:127-129) desain dasar penelitian kausal komparatif adalah sangat sederhana, dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan. Studi kausal komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas. Kasus A

Kelompok (E) (K)

Variabel bebas (X)

Variabel terikat 0 0

Atau Kasus

Kelompok

Variabel bebas

Variabel terikat

B

(E) (K)

(X1) (X2)

0 0

8 Keterangan : (E) = kelompok eksperimental, () menunjukan tidak ada manipulasi (K) = kelompok kontrol (X) = variabel bebas 0 = variabel terikat Tabel 2.1. Desain Dasar Penelitian Kausal Komparatif (Gay dalam Emzir, 2010: 129) Desain penelitian kausal komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Tabel 2.1 mengindikasikan penelitian memilih dua kelompok subjek, tanpa mengacu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol secara ketat walaupun mengacu lebih akurat sebagai kelompok-kelompok perbandingan. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain (kasus A). Kedua, kelompok mungkin berbeda dalam satu tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik dari kelompok lain atau kedua kelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman (kasus B). Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat penting dari prosedur kausal komparatif. Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan operasional, sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua kelompok didefinisikan akan mempengaruhi generalisasi hasil penelitian. Jika seseorang peneliti membandingkan antara satu kelompok siswa yang kehidupan rumahnya tidak stabil dengan satu kelompok siswa yang kehidupan rumahnya stabil, istilah kehidupan rumah yang tidak stabil harus mengacu pada jumlah sesuatu, seperti sebagai suatu rumah dengan seorang ibu yang pemabuk (peminum), atau seseorang bapak yang brutal, atau kombinasi dari berbagai faktor. Jika sampel dipilih dari populasi yang telah didefinisikan, pemilihan secara acak umumnya metode pemilihan yang disukai. Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif) dari masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari variabel bebas. Sebagaimana dengan studi eksperimental, tujuannya adalah memiliki kelompok yang sedapat mungkin sama pada semua variabel yang relevan, kecuali variabel bebas. Untuk menentukan kesamaan dari kelompok-

9 kelompok, informasi pada sejumlah latar belakang dan keadaaan variabel yang sedang berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk memperbaiki ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlak prosedur variabel kontrol sebagai peneliti (Emzir, 2010:128-129) Analisis data dalam penelitian kasual komparatif melibatkan satu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Semua statistik yang dapat di gunakan dalam penelitian dalam penelitian eksperimental dapat digunakan dalam penelitian kasual komparatif. Statistik yang paling umum digunakan adalah rata-rata (mean), yang mengindikasikan rata-rata performasi dari suatu kelompok pada suatu pengukuran beberapa variabel dan simpangan baku, (standar deviasi) yang mengindikasikan bagaimana pancaran di luar satu set ekor yaitu adalah skor tersebut secara relatif berada disekitar rata-rata atau berpancar di luar lingkup suatu rentangan luas dari ekor (Emzir, 2010:133). Statistik inferensial yang paling umum digunakan adalah uji-t yang digunakan untuk melihat apakah terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari dua kelompok; (analisis varian atau ANOVA) yang digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari tiga atau lebih kelompok; uji chi-kuadrat yang digunakan untuk membandingkan frekuensifrekuensi kelompok, yaitu untuk melihat apakah suatu kejadian sering mencul dalam suatu kelompok dari kelompok yang lain. Interpretasi dari temuan dari suatu penelitian kausal komparatif memerlukan kehati-hatian yang lebih besar. Hal yang harus dibayar terhadap kekurangan mengenai randomisasi dan manifulasi dan kontrol jenislain dari karakteristik penelitian eksperimental, adalah kesulitan untuk menetapkan hubungan sebab akibat dengan tingkat kepercayaan yang besar. Hubungan sebab akibat mungkin dalam kenyataan atau fakta menjadi kebalikan dari suatu yang di hipotesiskan (dikatakan sebab mungkin akibat atau sebaliknya) atau mungkin terdapat faktor ketiga yang merupakan penyebap nyata, dari kedua sebab (variabel bebas) dan akibat (variabel terikat). Dalam banyak kasus kausalitas terbaik bukanlah alternatif yang layak dan tidak perlu diperhatikan. Ada tiga butir penting bagi seorang peneliti yang melakukan penelitian kausal komparatif dalam mengintreprestasi koefisien korelasi (Sukardi, 2008:175) antara lain:

10

a) Koefisien merupakan angka simpel dan tidak perlu diintepretasi dari harga koefisien = +1,0, -1 b) Koefisien tidak perlu diartikan menunjukkan hubungan sebab akibat antara dua faktor c) Koefisien korelasi tidak perlu diartikan secara absolut. 3. Prosedur Kontrol Penelitian Kausal Komparatif Menurut Gay dalam Emzir (2010:129-130) menyatakan bahwa kekurangan randomisasi, manifulasi dan kontrol yang menjadi karakteristik dari studi eksperimental merupakan kelemahan dari penelitian kausal komparatif. Randomisasi subjek untuk kelompok, sebagai contoh mungkin cara satu-satunya untuk mencoba menjamin kesamaan kelompok. Ini tidak dimungkinkan dalam penelitian kasual koperatif karena kelompok telah ada sebelumnya, dan selajutnya” perlakuan” atau variabel bebas telah diterima atau telah terjadi. Masalah yang didiskusikan kemungkinan bahwa kelompok-kelompok berbeda pada beberapa variabel bebas yang telah teridentifikasi, merupakan penyebab nyata dari perbedaan kelompok yang teramati. a. Pemadanan (Matching) Pada setiap subjek dalam satu kelo...


Similar Free PDFs