MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM “DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM” - contoh makalah PDF

Title MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM “DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM” - contoh makalah
Author Sina Fathor
Pages 17
File Size 179.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 54
Total Views 225

Summary

Abthi thelem Hubungin Kauleh Privacy Policy Disclaimer Terms Of Service contoh makalah PBAK 17 Stain Pamekasan 17 Agustus 2017 Search... Beranda » Tanpa Label » MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM DISIPLIN KEILMUAN DALAM LIVE CHAT GRUB ISLAM MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM “DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM” OL...


Description

Abthi thelem

Hubungin Kauleh

Privacy Policy

Disclaimer

Terms Of Service

contoh makalah

PBAK 17 Stain Pamekasan 17 Agustus 2017

Search...

Beranda » Tanpa Label » MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM “DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM” OLEH HANAFISUMENEP Bagikan :

Suka 0

TUESDAY, 10 OCTOBER 2017 Tweet

-

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM DISIPLIN KEILMUAN DALAM ISLAM

LIVE CHAT GRUB

rahma copy ya kak

untung izin copy ya mas broo

Dosen Pengampu: MAD SA’I, M.Pd.I

nisa dan elok izin copas kak

 

 

1 day ago 1 day ago

nanu izin copas ya gan. urgent

19 hours ago

gozali izin copas

16 hours ago

melatiiz izin copas

12 hours ago

anu izin copas kak

17 hours ago

ana izin copas

14 hours ago

Cbox

name



 

message



Di Susun oleh Kelompok V C:

1. Faiz Alfan Hamdan Maulana 2. Fajarrahman

POPULAR POSTS

3. Fatiyatur Rohmah

Contoh Daftar pustaka ini di kumpulkan dari berbagai referensi yang terpercaya dan akurat Penulisan Dan Contoh Daftar Pustaka Yang Benar Pada artikel kali ini  saya akan membagikan tips tentang bagaimana cara penulisan daftar p...

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

 4 Contoh Kata Pengantar Makalah Yang Baik Terbaru Skipnesia.com (Contoh) - Kata pengantar merupakan bagian penting yang tak bisa terlewatk...

TARBIYAH 2017/2018 KATA PENGANTAR rahmat,

taufiq,

serta

hidayahnya

sehingga

kami

perkuliyahan tentang

dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul Disiplin Keilmuan dalam Islam ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad  SAW. yang telah membimbing kami dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni agama Islam.

Akhlak dan moral 2016 Contoh Makalah Agama Islam Tentang Akhlak Dan Moral Jasa Layanan Konsultasi Nama Bayi Premium Berikut ini adalah sebuah conto...

pustaka. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fakultas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini.  Dengan menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini dapat lebih menambah sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan

makalah

ini

belum

bisa

dikatakan

mencapai

tingkat

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiiin.

3

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO BANK SYARIAH

Makalah ini memuat pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar Pengantar Studi Islam pada Semester I Jurusan Pendidikan Agama Islam

2

Tugas Makalah waktu di

                        Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan

1

Contoh makalah ku yang di ambil dari beberapa referensi dan sudah di setujui dosen

MANAJEMEN RISIKO BANK SYARIAH MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Mnajemen Keuangan Syariah Dosen Pengampu: Ainol yaki... TUGAS SOSIOLOGI HASIL OBSERVASI (PENGAMATAN) DAN WAWANCARA MASALAH KETIMPANGANSOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI DIDESA BUDDIH KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN TUGAS SOSIOLOGI HASIL OBSERVASI

4

Pamekasan, 08 Oktober 2017 Penulis

   

(PENGAMATAN) DAN WAWANCARA MASALAH KETIMPANGANSOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISAS...

5

MAKALAH KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1      LATAR BELAKANG Budaya masyarakat awal Indonesia mengalami perkembangan dalam beberapa Zaman.Periode pertama adal...

6 CONTOH COVER SAMPUL MAKALAH SAYA YANG BAIK DAN BENAR MENURUT DOSEN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i

CONTOH COVER SAMPUL MAKALAH

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

YANG BAIK DAN BENAR Jika Anda sampai

DAFTAR ISI                                                                                                            

ke halaman ini melalui pencarian di Google,

........... iii

dipastikan saat ini A...

BAB I: PENDAHULUAN

MAKALAH KELAPA SAWIT

A.  Latar belakang  ....................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.             Latar

B.  Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

Belakang             Kelapa sawit ( Elaeis

C.  Tujuan                                                                                                                       1 BAB II: PEMBAHASAN

guinensis jack ) merupakan salah satu jenis tanaman per...

A.        BAYANI

8 PENGERTIAN KEDAULATAN NEGARA, MACAM-MACAM

A.    Pengertian Bayani .....................................................................................................2

KEDAULATAN NEGARA

B. Tujuan Pendekatan Bayani  …................................................................................ 3 C.  Hubungan Kajian Bayani terhadap Studi Islam.................................................. …4 D.  Pendekatan Bayani ….…..........................................................................................5       B.        BURHANI

DAN TEORI KEDAULATAN NEGARA PENGERTIAN KEDAULATAN NEGARA, MACAM-MACAM KEDAULATAN NEGARA

A.  Pendekatan Burhani ……………………………………………………………….7

DAN TEORI KEDAULATAN NEGARA Makalah Di susun Untuk Memenuhi Tugas

B.  Epistemologi Keilmuan Islam …………………………………………………….9

Mataku...

      C.        IRFANI A. Pengertian Irfani ………………………………………………………………….14 B.  Tasawuf …………………………………………………………………………..14

Makalah Lengkap Metode Pengumpulan Data

C.  Akhlak ……………………………………………………………………………16

BAB I PENDAHULUAN          A.     Latar adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti unt...

BAB III: PENUTUP A.    Kesimpulan............................................................................................................ 18 B.  Saran-saran ………………………………………………………………………..18  DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19

  

BAB I A. Latar Belakang Peradaban Islam pada saat ini sangat lah menarik untuk dikaji dariberbagai segi. Salah satu hal yang menarik untuk dikaji adalah segala bentuk pemikiran yang berkembang dalam khazanah perkembangan keilmuan Islam. Bentuk pemikiran yang ada di dunia ini sangat lah banyak dan perkembangan pemikiran ini terjadi pertama kali di dunia barat, seiring perkembangan keilmuan barat, perkembangan keilmuan Islam juga mengalami perkembangan. Pemikiran Islam, walaupun dalam perkembangan pertamanya bersentuhan dengan keilmuan barat, tetapi pemikiran

Islam

tidak

lah

sama

dengan

barat.

Bahkan

perkembangan keilmuannya bisa dikatakan melebihi pemikiran barat. Salah

satu

bagian

perkembangannya

dari filsafat

pemikiran Islam

Islam

membahas

9

Belakang Metode pengumpulan data

D. Pendekatan Irfani  ………………………………………………………………..17

bentuk

7

adalah

filsafat,

dalam

segala

macam

aspek

10

kehidupan yang berada di alam ini. Sejak dahulu, sebenarnya manusia telah mengenal bentuk filsafat pemikiran, salah satu nya adalah pembahasan tentang epistemologi. epistemologi bisa dikatakan sebagai cara manusia untuk memperoleh pengetahuan. Islam mempunyai bentuk epistemologi yang sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari yang tentunya berbeda dengan bentuk epistemologi dalam dunia barat. B. Rumusan Masalah a.Bagaimana hubungan kajian Bayani terhadap Studi Islam? b.Bagaimana pendekatan epistemologi burhani c.Bagaimana pendekatan epistemologi irfani C. Tujuan a. Pembaca dapat mengetahui hubungan, metode, dan kajian dalam Studi Islam b. Pembaca dapat mengetahui tentang pendekatan epistemologi burhani c.Pembaca dapat mengetahui tentang pendekatan epistemologi irfani.

BAB II BAYANI 1. PENGERTIAN BAYANI

Bayani secara etimologis mempunyai pengertian penjelasan, pernyataan dan ketetapan. Sedangkan secara terminology bayani berarti pola pikir yang bersumber pada nash, ijma , dan ijtihad. Epistemologi bayani adalah pendekatan dengan cara menganilisis teks. Maka sumber epitimologi bayani adalah teks. Sumber teks dalam studi islam dapat di kelompokkan menjadi 2 yakni: 1. Teks nash ”alquran dan sunnah nabi SAW) 2. Teks non nash berupa karya para ulama Objek kajian yang umum dengan pendekatan bayani adalah: 1. Gramatika dan sastra ”nahwu dan balaghah) 2. Hukum 3. Filologi 4. Teologi 5. Dalam beberapa kasus dibidang ilmu-ilmu alquran dan hadist Artinya metode bayani adalah sebentuk epistemology yang menjadikan teks tertulis seperti alquran, hadist, pendapat atau fatwa ulama, sebagai bentuk basis utama untuk membentuk pengetahuan. Pola bayani ”kajian semantik), pola ini lebih menitik beratkan pada kajian bahasa dalam bentuk penafsiran gramatikal, seperti kapan suatu kata itu berarti hakiki atau majazi. Bagaimana cara memilih salah satu arti kata musytarak, mana yang qath I serta mana ayat yang zanni dan sebagainya. Kemudian secara garis besar epistemologi bayani merupakan suatu cara mendapatkan pengetahuan dengan berpijak pada teks, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dalam arti menganggap teks sebagai pengetahuan jadi, dan secara tidak langsung yaitu dengan melakukan penalaran yang berpijak pada teks. Dengan kata lain sumber pengetahuan menurut epistemologi ini adalah teks atau penalaran yang berpijak pada teks. Bagi al-jabiri, istilah nalar bayani dimaksudkan sebagai sistem berpikir atau episteme

yang

menjadikan

bahasa

arab

sebagai

basis

bagi

sistem

penalarannya, serta menjadikan qiyas ”analogi) sebagai metode berpikirnya. Untuk itu perlu adanya terobosan pendekatan pemikiran yang konstruktif agar teks yang ada dapat dipahami secara tepat dan komperehensif sehingga sesuai dengan konteks ujian permasalahan yang ada.[1] 2. TUJUAN PENDEKATAN BAYANI

Metode bayani yang telah lama digunakan dan diterapkan oleh para ulama ”fuqaha, mutakallimun dan ushuliyun) ini bertujuan untuk: 1. Memahami dan menganalisis teks guna menemukan atau mendapatkan makna yang dikandung dalam lafadz. 2. Mengambil istinbath hukum- hukum dari al-nushush an diniyyah dan alquran khususnya.[2] Makna lafadz yang terkandung dalam nash ”alquran dan hadits), dikehendaki oleh dan diekspresikan melalui teks dapat diketahui dengan mencermati hubungan makna dan lafadz. Al jabiri menyatakan bahwa metode bayani yang digunakan dalam pemikiran arab baik dalam fiqh, nahwu atau teologi didasarkan pada mekanisme yang menjadi landasan bagi metode fuqaha. Hal ini dikarenakan para ulama ushul fiqh merangkum berbagai cabang ilmu yang sesuai dengan tujuan mereka dan menjadikannya sebuah ilmu. Sedangkan dalam pandangan Syafi i, bayan adalah ungkapan yang mencakup berbagai macam makna yang mempunyai prinsip-prinsip yang sama namun cabangnya berbeda-beda, sebagian percabangan tersebut mempunyai bayan yang lebih kuat dibanding yang lain. Selanjutnya Syafi I mengklasifikasikan dan menetapkan aspek-aspek bayan dalam wacana alquran dan membaginya mejadi 5”lima) yaitu: 1. Teks yang tidak membutuhkan ta wil atau penjelasan dikarenakan telah jelas dengan sendirinya. 2. Teks yang membutuhkan penyempurnaan dan penjelasan. 3. Teks yang ditetapkan Allah dan teks tersebut dijelaskan oleh nabi. 4. Teks yang tidak disebutkan al quran namun dijelaskan oleh nabi sehingga memiliki kekuatan sebagaimana teks alquran. 5. Teks yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk berijtihad Aljabiri menukilkan pendapat Imam Syafi I yang mengarahkan pola pemikiran secara horizontal dengan menghubungkan furu dengan ashl ”qiyas) dan secara vertikal dengan mengaitkan atau kata dengan beragam kata dalam kajian-kajian fiqh, bahasa dan teologi. 3. HUBUNGAN KAJIAN BAYANI TERHADAP STUDI ISLAM

Metode klasifikasi dan penyusunan leksikografi bahasa arab ini kemudian berpengaruh kepada disiplin-disiplin seperti studi islam. Menurut Al Jabiri metode qiyas bayani ini tampak dalam satu bentuk metodologi yang umum berlaku, baik di kalangan mutakalimin, kalangan hanbali, maupun mu tazilah, yakni: istidlal bi al syahid ”penalaran yang berangkat dari yang nyata ”dunia riil) untuk mengukuhkan yang ghaib ”masalah-masalah ketuhanan). Ini pula yang berlaku dalam studi-studi balaghah dan nahwu seperti diungkapkan dalam salah satu pernyataan al-jurjani, bahwa al tasybih qiyas ”mulasi atau perumpamaan merupakan salah satu bentuk analogi). Kajian Bayani dominasi pola pikir tekstual Ijtihadiyah menjadikan sisten Epistemologi keagamaan islam kurang begitu peduli terhadap isu-isu keagamaan yang bersifat kontekstual bahtsiyyah. Pengembangan pola pikir Bayani hanya dapat dilakukan jika ia mampu memahami, berdialog dan mengambil manfaat sisi-sisi fundamental yang dimiliki oleh pola pikir burhani maupun irfani dan begitu pula sebaliknya. Kelemahan yang paling mencolok dari tradisi nalar epistemologi bayani atau tradisi berpikir tekstual keagamaan adalah ketika ia harus berhadapan dengan

teks-teks

bangsa/masyarakat

keagamaan yang

yang

beragama

dimiliki lain.

oleh

Dalam

komunitas,

kultur,

berhadapan

dengan

komunitas lain agama, corak argumen berpikir keagamaan model tekstual bayani biasanya mengambil sifat mental yang bersifat dogmatif, defenisif, apologis dan polemis dengan semboyan kurang lebih semakna dengan right or wrong is my country . Hal demikian dapat saja terjadi karena fungsi dan peran akal pikiran manusia yang tidak lain hanyalah digunakan untuk

mengukuhkan dan membenarkan otoritas teks. Sebagaimana dimaklumi bahwa kebenaran teks yang dipahami dan diakui oleh aliran, kelompok atau orang tertentu belum tentu dapat dipahami dan diakui secara sama dan sebangun oleh aliran, kelompok atau orang lain yang menganut agama yang sama. Apalagi dengan penganut agama yang berbeda. Dengan demikian peran akal pikiran manusia dalam memahami dan menafsirkan hal-hal yang terkait dengan soal-soal keberagaman atau religiositas manusia memang sangatlah terbatas. Sejak dahulu pola pikir bayani lebih mendahulukan dan mengutamakan Qiyas dan bukannya Mantiq lewat silogisme dan premis-premis logika. Di samping itu, nalar epistemologi bayani selalu mencurigai akal pikiran, karena dianggap akan menjauhi kebenaran tekstual. Sampai-sampai pada kesimpulan bahwa wilayah kerja akal pikiran perlu dibatasi sedemikian rupa dan perannya dialihkan menjadi pengatur dan pengekangan hawa nafsu, bukannya untuk mencari sebab dan akibat lewat analisis keilmuan yang akurat. Menyatunya

teks

dan

akal

rupanya memunculkan kekakuan dan

ketegangan-ketegangan tertentu, bahkan tidak jarang konflik dan kekerasan yang bersumber dari pola pikir ini. Untuk menghindari konflik tersebut epistemologi

ini

telah

mempunyai

mekanisme

kontrol

perimbangan

pemikiran dari dalam ”internal control) lewat epistemologi Irfani, yaitu pola pikir yang lebih bersumber pada intuisi bukannya teks.[3]

4. PENDEKATAN BAYANI

Al-Jabirii dengan mengacu pada kamus Lisan AL-Arabi karya Ibn Manzur, menyimpulkan bahwa term al-bayyan mengandung empat pengertian, yakni pemisahan, keterpisahan, jelas dan penjelasan. Kemudian diklarifikasikan menjadi dua kelompok : al-bayan sebagai metodologi, yang berarti pemisahan dan penjelasan dan al-bayan sebagai pandangan dunia yang berarti keterpisahan dan jelas.[4] Pendekatan ini menggunakan alat bantu ”instrument) beberapa ilmu-ilmu kebahasaan dan uslub-uslubnya serta asbabun nuzul dan istinbat atau istidlal sebagai metodenya. Makna yang dikandung dalam hadits, diekspresikan melalui teks dapat diketahui

dengan

mencermati

hubungan

antara

makna

dan

lafazh.

Hubungan antara makna dan lafazh dapat dilihat dari segi: 1. Makna wad i; untuk apa makna teks itu dirumuskan, meliputi makna khas,

am, dan mustarak; 2. Makna isti mali; makna apa yang digunakan oleh teks, meliputi maakna

haqiqah ”sarihah dan mukniyah) dan makna majaz ”sarih dan kinayah); 3. Darajat al-wudhuh; sifat dan kualitas lafz, meliputi muhkam, mufassar, nas,

zahir, khafi, dan mutashabih;[5] Untuk itu, pendekatan bayani menggunakan alat bantu berupa ilmu kebahasaan dan uslub asbab an-nuzul, dan istinbat sebagai metodenya. Sementara itu, kata kunci yang sering dijumpai dalam pedekatan ini meliputi asl-far ma na, khabar qiyas, dan otoritas salaf. Dalam al-qiyas al-bayani,  kita

dapat membedakannya menjadi tiga macam: 1. Al-qiyas berdasarkan ukuran kepantasan antara asl dan far bagi hukum

tertentu, yang meliputi: a.      Al-qiyas al-jali b.      Al-qiyas fi ma na an-nash, dan c.       Al-qiyas al-khafi 2. Al-qiyas berdasarkan illat terbagi menjadi:

a.      Qiyas al- illat, dan b.      Qiyas al-dalalah 3. Al-qiyas al-jama i  terhadap ashl dan far.

Dalam pendekatan bayani dikenal empat macam bayan: 1. Bayan al-i tibar, yaitu penjelasan mengenai keadaan segala sesuatu,  yang 

meliputi: a.       Al-qiyas al-bayani, baik al-fiqhy, an-nahwy, dan b.      Al-khabar yang bersifat yaqin maupun tasdiq; 2. Bayan al-i tiqad yaitu penjelasan mengenai segala sesuatu yang meliputi

makna haq, makna muasyabbih fih, dan makna bathil. 3. Bayan al-ibarah yang terdiri dari:

a.       Al-bayan az-zahir yang tidak membutuhkan tafsir, dan b.          Al-bayan al-bathin yang membutuhkan tafsir, qiyas, istidlal dan khabar; 4. Bayan al-kitab, maksudnya media untuk menukil pendapat  dan pemikiran

dari katib khat, katib lafz, katib hukm, dan katib tadbir.[6]

BURHANI 1. PENDEKATAN BURHANI

Secara etimologi, al-burhan dalam bahasa arab, adalah argumentasi yang kuat dan jelas ”al-hujjat al-fashilat al-bayyinat). Dalam bahasa inggris, alburhan tersebut demonstrasi, berasal dari bahasa latin demonstrate yang berarti isyarat, sifat, keterangan, dan menampakkan. Al-Burhan dapat juga diartikan sebagai pembuktian yang tegas ”decisive proof) dan keterangan yang jelas. Dalam Al-mu jam Al-Falsafi dijelaskan bahwa burhan adalah penjelasan terhadap suatu hujjah secara transparan, atau merupakan hujjah itu sendiri,

yang ...


Similar Free PDFs