Makalah sejarah sosial PDF

Title Makalah sejarah sosial
Author Zulkarnain Education
Pages 19
File Size 182.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 283
Total Views 337

Summary

MAKALAH SEJARAH SOSIAL Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Sejarah Dosen Pengampu: Hany Nurpratiwi, M.Pd Disusun oleh kelompok 3 TIPS 2C: 1. Alifia Rinawati (12209193036) 2. Muhammad Erwin Z. (12209193043) 3. Anisa Rosyida. (12209193083) 4. Dewi Nurfatimah (12209193099) 5. Rina Kusuma Dewi (1220919310...


Description

MAKALAH SEJARAH SOSIAL Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Sejarah Dosen Pengampu: Hany Nurpratiwi, M.Pd

Disusun oleh kelompok 3 TIPS 2C: 1. Alifia Rinawati

(12209193036)

2. Muhammad Erwin Z.

(12209193043)

3. Anisa Rosyida.

(12209193083)

4. Dewi Nurfatimah

(12209193099)

5. Rina Kusuma Dewi

(12209193100)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG MEI 2020

i

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Ilmu Sosial” dalam bentuk makalah dengan judul “SEJARAH SOSIAL” Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Keberhasilan penulisan makalah ini, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1

Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

2

Dr. Hj Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung.

3

Dr. Dwi Astuti Wahyu Nur Hayati,S.S.,M.Pd selaku Kajur Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Tulungagung.

4

Bu Hany Nurpratiwi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial

5

Teman-teman kelas T.IPS 2C.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu proses pembelajaran,khususnya dalam mata kuliah Ilmu Sosial. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 12 Mei 2020

Penyusun

ii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A.Latar Belakang ............................................................................................... 1 B.Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 C.Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2 BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................... 3 A. Pengertian Sejarah Sosial .......................................................................... 3 B. Perkembangan Sejarah Sosial Di Indonesia ......................................... 4 C. Kebangkitan Sejaraah Sosial ....................................................................5 D. Tema Historiografi Sejarah Sosial ..........................................................7 E. Beberapa Model Penulisan Sejarah Sosial. ........................................10 BAB III : PENUTUP ..................................................................................................15 A.Kesimpulan ...................................................................................................15 B.Saran ...............................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................16

iii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun (dibaca syajarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (pertisiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Dalam arti lainnya sejarah tidak selalu didefinisikan dengan kelampauan (history is past actuality). Hanya dalam arti umum adalah kenyataan dari masa lampau. Sedangkan untuk sosial (social) sendiri dapat diartikan dengan yang berkenaan dengan perilaku interpersonal, atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial. Namun dilihat pada ilmu sosial, kata sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Jika digabungkan antara sejarah dan sosial maka dapat diartikan kenyataan masa lampau dari sebuah masyarakat akan perilaku dan segala prosesproses yang terjadi dalam masyarakat. Sejarah sosial merupakan sejarah yang memusatkan perhatian kepada masyarakat yang terabaikan, terasingkan, atau termarjinalkan yang merupakan aktor sejarah sosial. Peran-peran masyarakat dalam sebuah peristiwa dimasa lampau menjadi fokus bahasan sejarah sosial. Sejarah sosial sendiri bertolak belakangan dengan sejarah politik, karena dalam sejarah politik lebih memusatkan perhatian kepada tokoh-tokoh besar dalam kajiannya maupun studinya. Dalam konotasinya perkembangan sejarah sosial merupakan sebagai sejarah perjuangan kelas pada umumnya, dan sangat berdekatan dengan arti bahwa sejarah sosial sebagai sejarah gerakan sosial. Masalah gerakan sosial tentu saja mencakup banyak kelompok, seperti gerakan serikat buruh, gerakan kaum sosialis, gerakan kaum nasionalis, gerakan emansipasi wanita, gerakan anti perbudakan, dan lain sebagainya. Menurut Sartono Kartodirdjo yang mengartikan sejarah sosial secara luas, menganggap setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan sosial suatu komunitas atau kelompok, dan inilah disebut sebagai sejarah sosial.

1

Dalam sejarahnya, lahirnya ilmu sosial (sejarah sosial) pada abad ke-20 adalah reaksi terhadap dominasi sejarah politik. Sehingga sejarah sosial sering disebut merupakan gejala baru dalam penulisan sejarah sebelum Perang Dunia I. Munculnya gagasan menulis Sejarah Sosial pada abad ke-20 merupakan suatu reaksi terhadap dominasi Sejarah Politik selama abad ke-19 yang hanya menulis golongan atas saja. Sejarah sosial memusatkan perhatian pada struktur sosial masyarakat. Seperti halnya lapisan masyarakat kota dan desa dicermati untuk melihat golongangolongan sosial yang beragam seperti elite, bangsawan, pedagang, buruh, petani, dan seniman. Dengan demikian sejarah sosial mempunyai bahan garapan yang luas, selain penulisan tetang lapisan masyarakat kota dan desa dalam penulisan sejarah sosial juga bisa mengkaji masalah perubahan pada masyarakat tradisional ke modern.

B.Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Sejarah Sosial ? 2. Bagaimana sejarah perkembangan sejarah sosial di Indonesia ? 3. Bagaimana kebangkitan sejarah sosial ? 4. Bagaimana tema yang dikaji pada historiografi sejarah sosial? 5. Bagaimana model penulisan sejarah sosial ? C.Tujuan Penulisan: 1. Untuk mengetahui pengertian dari sejarah sosial. 2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan dari sejarah sosial. 3. Untuk mengetahui kebangkitan sejarah sosial. 4. Untuk mengetahui tema yang dikaji pada Historiografi di Indonesia. 5.

Untuk mengetahui model penulisan sejarah sosial.

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sejarah Sosial Menurut banyak pengertian yang cukup banyak dirujuk, pengertian sejarah sosial tertuang pada tokoh Trevelyn dalam sebuah bukunya yang berjudul English Social History, A Survey Of Six Centuries (1942) , yang mengemukakan bahwa “ sejarah sosial merupakan sejarah tanpa politik ”. Akan tetapi definisi ini sering dikutip tidak benar, sebab yang ditulis oleh Tevelyn sesungguhnya adalah : ”sejarah sosial bisa didefinisikan secara negatif sebagai sejarah dari sekelompok masyarakat tanpa mengikutsertakan politiknya”.

1

Ia sendiri mengakui bahwa

definisi itu masih belum memadai, namun karena saat itu dikalangan sejarawan sedang menguat kajian-kajian politik tanpa menampilkan sosok masyarakat yang utuh, akibatnya muncul dorongan kuat untuk melakukan perimbangan. Sejarah sosial secara umum dikatakan sebagai sejarah masyarakat, yang dapat diartikan bertumpu atau titik bahasan dalam historiografi bukan diawali dari atas atau kaum elit. Tapi diawali dari bawah yaitu dari rakyat yang populis ( kecil ). Beberapa pendapat lain juga ikut menambah wawasan tentang sejarah sosial, menurut Robert J. Bezucha, sejarah sosial adalah sejarah yang mengkaji kehidupan manusia sebagai anggota populis ( kecil ). Beberapa pendapat lain juga ikut menambah wawasan tentang sejarah sosial, menurut Robert J. Bezucha, sejarah sosial adalah sejarah yang mengkaji kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat dari lapisan yang berbeda dan periode yang beda pula. Selain itu, Hosbawn berpendapat bahwa sejarah sosial merupakan sejarah yang mengkaji orang kecil, rakyat, masyarakat miskin serta berbagai gerakan sosial, tingkah laku serta adat istiadat. Menurut ahli dari dalam negeri Kutowijoyo sejarah sosial merupakan suatu penulisan sejarah memerlukan usaha ( penelitian dan penulisan ) untuk membuat kerangka utuh mengenai masyarakat secara keseluruhan, berupa strategi atau model yang mempunyai peran inspirasi dalam heuristik dalam pencarian, pengumpulan dan penyusunan. 1

Z. R.Leinssa dan M. Kartadarmadja Soenjata, Pemikiran Biografi dan Kesejarahan, Suatu kumpulan prasarana pada berbagai lokakarya jilid III, ( Jakarta: Departmen pendidikan & kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumen Sejarah Nasional), 1984, hal. 10

3

Dimana berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat kita simpulkan bawasanya sejarah sosial merupakan tema dalam sejarah yang menekankan pada aspek sosial masyarakat dari pada memberatkan pada suatu permasalahan atau politik. Dimana sejarah sosial ini bersifat populis. Dengan demikian sangat berbeda dengan sejarah politik konvensional yang bersifat elitis. Bisa dikatakan tanpa adanya sejarah sosial maka keberdaan sejarah ekonomi akan terasa hambar dan dangkal karena sejarah sosial menyediakan mata rantai yang dibutuhkan dalam sejarah ekonomi dimana ruang lingkupnya bisa mencangkup kehidupan sehari hari penghuni sebuah kawasan di masa lampau, yang mana meliputi manusia dengan hubungan ekonomi yang berbeda-beda. B. Perkembangan Sejarah Sosial Di Indonesia Sejarah sosial di Indonesia mulai terasa dalam tulisan Sartono Kartodirdjo pada 1988 yaitu dalam bukunya Pemberontakan Petani Banten. Di dalam tulisannya serta tulisannya Sartono Kartodirdjo tidak hanya bertumpu pada analisis politik, melainkan menggunakan pendekatan interdisipliner atau multidisipliner, khususnya teori sosial. Selain itu sartono kartodirdjo juga mempunyai peranan penting dalam menyebarluskan mahzab sejarah sosial di Indonesia dengan menulis beberapa buku yakni Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (1992) dan Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia (1982). Di Banten, seperti halnya di seluruh Indonesia, abad XIX ditandai oleh kontak yang semakin meningkat dengan dunia Barat. Seperti telah dikemukakan masalah sosial , perekonomian uang, perpajakan yang seragam, administrasi yang terpusat dan sarana-sarana komunikasi yang modern merupakan gejala-gejala yang menyertai penetrasi kekuasaan kolonial yang berlangsung secara berangsur-angsur. Pelaksanaan pajak kepala, peraturan-peraturan tentang rodi, dan vaksinasi tak disangsikan lagi sangat mempengaruhi kehidupan kaum petani dan karenanya menyebabkan timbulnya kerusuhan-kerusuhan di daerah-daerah pedesaan. Oleh karena pemberontakan petani hampir seluruhnya merupakan satu fenomena pedesaan Sejarah sosial pun turut memengaruhi penulisan beberapa sejarah kota di Indonesia, untuk menentukan segi sejarah sosial yang patut di perhatikan dari suatu sejarah kota dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni, mengenal kota pusat pertumbuhan dan struktur sosial-nya. Berbagai tipe kota yang terdapat di Indonesia pada dasarnya dibedakan atas :

tipe bekas kota kerajaan,

kota kolonial, kota administratif, kota dagang, atau industri kota pedalaman, kota pantai, atau

4

tipe kota campuran. Dimana tiap tipe pada dasarnya mempunyai pertumbuhan dan kelompok sosial-nya sendiri Misalnya pada tipe Pada pusat kota bekas kerajaan, seperti Yogyakarta dan Surakarta misalnya, pusat pertumbuhannya sering bersumber pada pemerintahan kerajaan. Struktur fisik kota biasanya masih dapat dikenal. Kelompok sosial dan yang mendiami kota ini juga masih dapat dikenal ciri-ciri seperti adanya golongan bangsawan, golongan priyayi dan golongan orang kebanyakan "wong cilik". Nama-nama kampong atau komunitas sering masih pula dapat ditinjau dan dapat dihubungkan dengan pemerintah keraton. Status dan kewajiban dari kelompok sosialnya yang hidup dalam kampung semula juga memiliki hubungan dengan keraton. Kota kolonial dapat diperhatikan kehidupan dari golongan golongan sosial yang berbedabeda menurut ras dan kedudukan dalam pemerintah kolonial. Di lingkungan kota administratif, kelompok sosial pamong praja atau priyayi sering lebih menonjol lainnya, sehingga segi-segi kehidupan dari kelompok ini dapat diperhatikan. Di kota-kota dagang, klas pedagang merniliki peranan penting dalam kehidupan kota dan sekitarnya. Biasanya sifat multietnik pada kota-kota dagang menonjol, kelompok sosial yang lain yang mungkin dapat diperhatikan pada kota dagang atau kota industri adalah kelompok buruh, pekerja, imigran-imigran, yang datang dari daerah pedalaman atau daerah lain. Masalah-masalah pendidikan, kesehatan, perumahan dan pennukiman dapat pula diperhatikan dalam pengungkapan sejarah sosial di kota. Demikian juga masalah urbanisasi dan pertambahan penduduk merupakan unsur penting yang dalam problem pemukiman, perumahan dan pencemaran lingkungan kota, serta timbulnya masalah sosial lainnya, seperti kriminalitas, pelacuran, perjudian, Penulisan Sejarah Sosial sangat penting bagi perkembangan historigrafi Indonesia dan wawasan Sejarah Nasional Indonesia. Penelitian Sejarah Sosial dapat dilakukan baik dalam lingkungan kota atau desa, maupun dalam unit-unit sejarah lokal di daerah Indonesia.

C. Kebangkitan Sejarah Sosial Cukup ironis bahwa para Antropolog dan Sosiolog kehilangan minat terhadap masa lampau (sejarah ) justru ketika sejarahwan mulai menghasilkan suatu karya yang bersifat suatu jawaban dari topik permasalahan akan “ sejarah alamiah masyarakat ”. pada abad akhir ke-19, sejumlah tokoh sejarah professional kecewa dengan sejarah aliran Neo Ranke ( sejarah politik ). Yang di pimpin oleh Karl Lamprecth yang merupakan salah satu pengkritik yang paling vokal, ia 5

mengecam lembaga sejarah Jerman yang banyak mengembangkan atau menitik beratkan pada sejarah politik yang di dalamnya hanya berisi tokoh-tokoh yang terkenal.2 Sekitar tahun 1900 cara pikir kebanyakan sejarahwan Jerman masih belum meninggalkan paradigma atau metode dari Ranke, dimana ketika max weber mengadakan studi tentang Protestanisme dan Kapitlisme ia berhasil meramu karya-karya para teman kerja yang tertarik pada masalah tersebut. Usaha Lamprect dalam mengkhiri monopoli sejarah di Jerman pun gagal, namun di Amerika dan Perancis, gerakan sejarah sosial mendapat tanggapan atau respon yang sangat baik. Pada dekade 1980-an, sejarahwan Amerika bernama Frederick Jackson Turmer mengambil langkah memberi kecaman terhadap sejarah tradisional dengan alasan untuk memperhatikan semua kegiatan manusia dan tidak ada yang bisa dipahami jika dipisah pisah dengan yang lainya. Perancis pada tahun 1920 adalah tahun era gerakan sejarah jenis baru yang isinya mereka mengkritik secara tajam sejarahwan tradisional dan mereka mengkritik sejarahwan yang di dominasi sejarah politik, dan dalam gerakan mereka menuntut mengganti sejarah politik dengan sejarah yang lebih manusiawi, suatu sejarah yang berbicara tentang semua kegiatan manusia dan kurang berminat pada penceritaan kejadian kepada analisis struktur politik. Febvre dan bloch yang merupakan pemimpin dari gerakan sosial di perancis menginginkan bahwa sejarahwan belajar dari ilmu lain, antara lain ilmu bahasa, kajian antroplogi, geografi dan psikologi yang mendukung untuk kemudahan dan perkembangan dalam kajian ilmu sejarah.3 Sejarah sosial telah mendapat perhatian yang serius cukup lama di Perancis dan Amerika Serikat dan disana hubungan sejarah dan teori sosial sudah terpadu dengan sangat akrab. Di Inggris sejarah sosial tidak sepesat di Perancis, namun beberapa sejarawan seperti G.D.H Cole (1948), kemudian Asa Briggs (1991), dan Peter Burke (1991; 1993) masih tetap berlanjut aktiv dan produktif menulis sejarah sosial, sejalan dengan hubungan eratnya antara sejarah ekonomi dan sosial meski mulai terpisah pada tahun 1960- an (Thame, 2000: 984). Indonesia sejarah sosial mulai berkembang tahun 1960-an ketika Sartono Kartodirdjo mempertahankan disertasinya yang berjudul Pemberontakan Petani Banten tahun 1888 (1966) (Sjamsuddin, 1996: 204).

Fungsi ilmu bantu sosial dalam sejarah sosial yaitu : 2

Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, Edisi kedua, (DKI Jakart: Yayasan Pustaka Obor), 2015, hal. 20.

3

Ibid, hal. 22

6

  

Konsep ilmu sosial digunakan untuk melakukan explanasi dalam sejarah sosial (konsep, teori, pendekatan)



Ilmu-ilmu sosial beguna untuk pencarian data untuk mengisi “latar belakang sejarah sosial”

 Ilmu-ilmu sosial memanfaatkan event dan proses sejarah yang menjadi bagian genealogi  D. Tema Historiografi Sejarah Sosial. Sebelum sejarah sosial dikenal oleh masyarakat seperti yang dijelaskan bahwa sejarah

politik lebih dahulu dikenal, dan sejak lama pula pandangan sejarah hanya bertumpu pada politik ( sejarah yang perhatianya pada masalah negara dan berhubungan dengan petinggi negara ). Ini juga terjadi di Indonesia bisa dicontohkan dengan di jawa dengan penulisan babad oleh pujangga keraton.4 Dimana mereka menulis sejarah mengagungkan kebesaran dan kemashuran raja, dibanding menceritakan rakyatnya. Pada akhir abad ke 18 munculah perthatian terhadap gejala ekonomi dan tumbuhlah sejarah ekonomi pada abad ke-19, timbulnya spesialisasi ini disatu pihak telah menyebabkan sejarahwan berkenalan dengan bidang yang semula ada di luar wawasan sejarahwan, dan menambah lingkup bidang sejarah yang luas diluar sejarah politik konvensional. a. Aspek sejarah sosial dalam historiografi Aspek sejarah sosial dalam historiografi tidak berbeda dengan sejarah ekonomi, sejarah sosial dalam perkembangan menjadi lawan bagi sejarah politik yang menitik beratkan pada kaum elit.5 Keterbatasan sejarah politik dalam menjelaskan proses akan dilengkapi dengan sejarah sosial yang mempunyai tema berbeda yang akan mengungkap sisi lain dari suatu kehidupan masyarakat yang akan memperlengkap dalam kajian ilmu sejarah yang akan menjadikan sejarah lebih peka terhadap masalah masalah sosial dalam penelitiannya. Aspek sejarah sosial historiografi dalam arti yang luas sering hubungan dengan sejarah lainnya sehingga sulit dibedakan secara tegas, beberapa yang bisa dimaksukan dalam kategori ini antara lain sejarah 4

Dwi Susanto, Buku perkuliahan Program S-1 Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab & Humaniora, ( Surabaya: UIN Sunan Ampel ), 2007, hal. 20

5

Z. R.Leinssa dan M. Kartadarmadja Soenjata, Pemikiran Biografi dan Kesejarahan, Suatu kumpulan prasarana pada berbagai lokakarya jilid III, ( Jakarta: Departmen pendidikan & kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumen Sejarah Nasional), 1984, hal. 02

7

kota, sejarah pedessaan, sejarah kelembagaan, sejarah kelompok sosial. Secara sempit sering perhatian sejarah sosial lebih dipusatkan dalam membahas permasalahan sosial mislanya kemiskinan, kelaparan, kebodohan, keterbelakangan dan kemerosotan moral. Masalah-masalah yang berhubungan dengan kepincangan dalam pengadaan pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan (basic need) pada dasarnya merupakan sumber pertama bagi timbulnya problem sosial. Tiga teori besar yang memengaruhi historiografi sejarah sos...


Similar Free PDFs