MAKALAH Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) DOSEN PEMBIMBING PDF

Title MAKALAH Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) DOSEN PEMBIMBING
Author Rahmat Oktafian
Pages 19
File Size 232.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 165
Total Views 239

Summary

MAKALAH Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) DOSEN PEMBIMBING Muhamad Ekhsan, S.Kom, MM DI SUSUN OLEH Rahmat oktafian 111811454 UNIVERSITAS PELITA BANGSA FAKULTAS EKONOMI BISNIS 2020/2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan h...


Description

MAKALAH Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

DOSEN PEMBIMBING Muhamad Ekhsan, S.Kom, MM DI SUSUN OLEH Rahmat oktafian

111811454

UNIVERSITAS PELITA BANGSA FAKULTAS EKONOMI BISNIS 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah „Sistem Informasi Manajemen‟, serta dengan maksud dan tujuan agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan „Sistem Pendukung Keputusan‟ atau yang biasanya diketahui dengan singkatan DSS yang berasal dari bahasa Inggris (Decision Support System). Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah „Sistem Informasi Manajemen‟, dan berharap semoga makalah ini memiliki manfaat bagi tim penyusun, dan juga para pembaca lainnya.

Bekasi, 04 November 2020

Rahmat oktafian

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

1

DAFTAR ISI

..................................................................................................

2

PENDAHULUAN ......................................................................................

3

1.1

Latar Belakang.....................................................................................

3

1.2

Rumusan Masalah ...............................................................................

5

1.3

Tujuan ..................................................................................................

5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

6

BAB I

2.1

Pengambilan Keputusan ......................................................................

6

2.2

Sistem Pendukung Keputusan .............................................................

7

2.3

Permodelan Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 10

2.4

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan ...................................... 12

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................... 16 Daftar pustaka

.................................................................................................. 17

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Di era saat ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusipenjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System (TPS), sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya bisnis tersebut. Penggunaan TPS secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut: jika ingin melakukan pemesanan dan pembelian tiket pesawat pada waktu dan kota tujuan tertentu, dapat berjalan lancar karena dari pihak perusahaan agen tiket pesawat menyediakan layanan untuk melihat status kursi yang masih kosong pada suatu waktu dan kota tujuan tertentu. Contoh lainnya dapat dilihat jika anda pergi berbelanja ke supermarket misalnya, setelah anda memilih barang pasti akan melakukan transaksi pembayaran ke bagian kasir sebelum anda pulang dengan membawa belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat bahwa suatu bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat semua transaksi penjualan di bagian kasir. Melalui ilustrasi di atas, dapat diketahui peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk menjalankan bisnis. Jika hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui perkembangan bisnis yang dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara drastis. Kemudian yang menjadi permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap perkembangan

3

bisnis yang

dijalankan atau sistem

seperti

apakah

yang

dapat

meningkatkan kualitas bisnis yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”. Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur.

Informasi

dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar.

Dalam banyak kasus, berbagai

sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini. Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di perusahaan yang dicapai melalui pengalaman. Tetapi, dengan semakin bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu disebabkan semakin banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin besar pengaruh sebuah keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak tentunya perubahan yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem tersebut dapat memberikan informasi mengenai keputusan yang terbaik berdasarkan informasi yang didapatkan. Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK), secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu 4

memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

1.1

Rumusan Masalah 1. Apa definisi pengambilan keputusan ? 2. Apa definisi sistem pendukung keputusan ? 3. Apa saja sistem pendukung pengambilan keputusan ?

1.2

Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca tentang sistem pendukung keputusan.

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan

dilakukan

dengan

pendekatan

sistematis

terhadap

permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:1516), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Tahap Pemahaman Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan

diperoleh,

diproses

dan

diuji

dalam

rangka

mengidentifikasikan masalah. 2. Tahap Perancangan Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Proses tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. 3. Tahap Pemilihan Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Impelementasi

6

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

2.2.

Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan. 2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan. 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. 4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan. 5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item. 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

Decision Support System adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang

merupakan

hasil

pengolahan

informasi-informasi

yang

diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan. Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:

7

a) Manajer atau Pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya. b) Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu. c) Pembangun

SPK atau Fasilitator,

yaitu

pihak

yang

mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK d) Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik. e) Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi

baru

(baik

hardware

maupun

software),

dan

meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK. Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu : a. Sederhana b. Dapat diandalkan c. Mudah dikendalikan d. Menyesuaikan e. Lengkap pada masalah penting f. Mudah berkomunikasi dengannya Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan : a) Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kumpulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data. b) Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya. 8

c) Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru. d) Konsekuensi

pilihan-pilihan

pengambilan

keputusan

yang

berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu : 1. Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan. 2. Keputusan Semiterstruktur Keputusan

semiterstruktur

adalah

keputusan

yang

mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen. 3. Keputusan Tidak Terstruktur Keputusan

tak

terstruktur

adalah

keputusan

yang

penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya 9

terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh:

Pengembangan

teknologi

baru,

keputusan

untuk

bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002): a) Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks. b) Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang berubah-ubah. c) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat. d) Pandangan dan pembelajaran baru. e) Sebagai fasilitator dalam komunikasi. f) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja. g) Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM). h) Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat. i) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha. j) Meningkatkan produktivitas analisis.

2.3.

Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System a. Model Iconic (skala) Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul secara skala dalam tiga dimensi. Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto merupakan model iconic yang berdimensi dua, juga graphical user interface dan object-oriented programming menggunakan model jenis ini. b. Model Analog

10

Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebih abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu realitas. Model analog biasanya memakai diagram/chart dua dimensi. Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi. c. Model Matematika (Kuantitatif) Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan. Namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat dipresentasikan dengan icon atau analog. Model yang dapat digunakan maka adalah model matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara numeric dengan bantuan matematika atau model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem. Pada model matematika, atributatribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut. d. Model Statis Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi unsur-unsur model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan waktu. Sebagian besar situasi pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan kondisi yang identik. Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk. e. Model Dinamis Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan

dinamika

suatu

sistem

sebagai

fungsi

dari

waktu. Untuk memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal.

11

Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun.

2.4.

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS). Berikut ini adalah beberapa contoh dari penerapan Decision Support System di dalam perusahaan : a) PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan

karena

hasilnya

yang bersifat

matematis.

Sebagai

kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan

suatu

jaringan

akses

yang

tepat

yang

akan

dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa 12

saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhankeluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi...


Similar Free PDFs