Makalah Sistem Saraf Dan Reproduksi Hewan PDF

Title Makalah Sistem Saraf Dan Reproduksi Hewan
Author Tom Madani
Pages 37
File Size 856.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 4
Total Views 38

Summary

MAKALAH SISTEM SARAF DAN REPRODUKSI HEWAN DISUSUN OLEH : SUTOMO MADANI ARMIANTO (M011191203) FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2029/2020 Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan 1 KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas b...


Description

MAKALAH SISTEM SARAF DAN REPRODUKSI HEWAN

DISUSUN OLEH : SUTOMO MADANI ARMIANTO (M011191203)

FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2029/2020

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

1

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas berkat dan segala rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terbitnya makalah ini tentu tak lepas dari dedikasi dan partisipasi dari berbagai pihak baik dalam bentuk materi maupun non materi, olehnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah turut andil dalam pembuatan makalah ini. Terkhusus, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Biologi dan tak luput kepada teman teman penulis atas segala bentuk partisipasinya. Adapun penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna oleh karena keterbatasan penulis itu sendiri. Oleh karenanya apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini yang tentunya tak ada unsur kesengajaan didalamnya, penulis mohon maaf dan sekiranya dapat dimaklumi. Akhir kata sekiranya dengan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Mamasa, 13 April 2020 Mengetahui

penulis

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 4 B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 5 C. TUJUAN ........................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN A. DEFENISI SISTEM SARAF ........................................................................ 6 B. SISTEM SARAF PADA HEWAN VERTEBRATA .................................. 13 C. SISTEM SARAF HEWAN INVERTEBRATA ......................................... 18 D. SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN ................................................. 24 E. SISTEM REPRODUKSI HEWAN VERTEBRATA ................................. 26 F. SISTEM REPRODUKSI HEWAN INVERTEBRATA ............................. 32 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN . .............................................................................................. 35 B. SARAN ............................................................................................................. 36 DAFTAR PUSTAKA

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, responsif terhadap rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, dan memerlukan makanan dalam bentuk kompleks. Baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, individu merupakan suatu unit. Keseluruhan mekanisme tubuh hewan saling terorganisasi, berarti setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel. Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat, dengan sistem saraf inilah makluk hidup dapat merasakan adanya rangsangan baik itu yang disengaja maupun tanpa adanya unsur kesengajaan . Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbedabeda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Reproduksi merupakan proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa melakukan reproduksi, tak satu spesies pun didunia ini yang mampu hidup lestari, begitu pula dengan hewan ternak baik betina maupun jantan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu saja akan menganggu keseimbangan alam. Pada rantai makanan, jika salah satu mata rantai tersebut hilang. Proses alam tentunya tak akan seimbang Yang dampaknya akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban. Sistem reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerjasama untuk tujuan reproduksi seksual. Baik sistem saraf maupun organ reproduksi merupakan hal yang penting bagi hewan bahkan untuk seluruh makhluk hidup. Dengan Sistem saraf dan sistem reproduksi inilah yang digunakan hewan agar dapat beradaptasi dan bertahan hidup dilingkungannya masing – masing. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dipandang perlu adanya pengumpulan data berupa infomasi tertulis agar dapat diketahui lebih dalam bagaimana sistem saraf dan sistem reproduksi hewan baik hewan vertebrata maupun invertebrata

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

4

1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa defenisi sistem syaraf hewan ? 2. Bagaimana sistem saraf pada hewan vertebrata ? 3. Bagaimana sistem saraf hewan invertebrata ? 4. bagaimana sistem reproduksi pada hewan ? 5. Bagaimana sistem reproduksi hewan vertebrata ? 6. Bagaimana sistem reproduksi hewan invertebrata ?

1.3. TUJUAN 1. Untuk mengetahui defenisi sistem syaraf hewan 2. Untuk mengetahui sistem saraf pada hewan vertebrata 3. Untuk mengetahui sistem saraf hewan invertebrata 4. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada hewan 5. Untuk mengetahui sistem reproduksi hewan vertebrata 6. Untuk mengetahui sistem reproduksi hewan invertebrata

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI SISTEM SYARAF Sistem saraf berasal dari kata “saraf”, yang mana merupakan bundel silinder serat yang keluar dari otak dan central cord, dan cabang berulang-ulang untuk menginervasi setiap bagian tubuh. Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Pada struktur saraf, Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan. Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron. Sistem saraf pada hewan terbagi atas dua yakni sistem saraf hewan bertulang belakang (vertebrata) dan sistem saraf hewan yang tak bertulang belakang (invertebrata). Sistem saraf pada hewan bervariasi dalam struktur dan bentuk. Pada vertebrata, sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan perifer, sedangkan invertebrata mempunyai sistem saraf yang berbentuk seperti tangga tali. Walaupun berbeda stuktur dan bentuknya, sistem saraf vertebrata dan invertebrata memiliki kesamaan fungsi yakni mengatur dan mengendalikan kerja alat alat tubuh, mengetahui perubahan yang terjadi pada lingkungannya, serta mengatur dan mengendalikan tanggapan terhadap rangsangan yang datang dari lingkungannya.

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

6

Fungsi Sistem Saraf Secara umum system saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang tindih, yaitu input sensoris, integrasi dan output motoris. 1. Input adalah penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya dimata ke pusat integrasi. 2. Integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respons tubuh yang sesuai. Sebagai besar integrasi dilakukan dalam system saraf pusat (SSP atau central nervous system, CNS), yaitu otak dan sumsum tulang belakang (pada vertebrata). 3. Output motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi, yaitu SSP, ke sl-sel efektor, sel-sel otot atau kelenjar yang mengaktualisasikan respons tubuh terhadap stimulus tersebut. Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf (nerve),berkas mirip tali yang berasal dari penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat dalam jaringan ikat. Sistem saraf merupakan mekanisme penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin kompleks sistem sarafnya. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. 1. Sistem Saraf Pusat (SSP) Sistem saraf di bentuk oleh jaringan interaktif kompleks dari tiga jenis dasar sel saraf – neuron aferen, neuron aferen, dan antar neuron. Susunan system saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan korda spinalis, yang menerima masukan mengenai lingkungan internal dan ekstenal, dari neuron aferen. SSP mengolah msukan ini, kemudian memulai pengarahan yang sesuai neuron-neuron eferen, yang membawa instruksi ke kelenjar atau otot untuk melaksanakan respon yang diinginkan beberapa jenis gerakan. sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medula spinalis. Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri dan terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps, dan neuron-neuron di seluruh otak berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi. Akan tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang fungsional, otak tersusun menjadi bagian-bagian Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

7

yang berbeda. Bagian-bagian otak dapat dikelompokkan dalam berbagai cara bergantung pada perbedaan anatomik, spesialisasi fungsi, dan perkembangan evolusi.

Adapun susunan sisitem saraf pusat ialah sebagai berikut a. Meninges Sistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges, berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3 lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan piamater

Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk periosteum. Pada duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna yaitu falx cerebri dan tentorium cerebelli. Pertemuan dua lipatan tersebut membentuk protuberantia occipitalis interna fibrossa. Arachnoidea merupakan membran lunak hampir transparan, terdapat diantara duramater dan piamater, mempunyai trabekula sampai ke piamater. Piamater merupakan membran tipis yang terdiri dari jaringan ikat Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

8

dan pembuluh darah, berguna untuk menyuplai nutrisi. Arachnoid dan piamater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu membrane yang disebut piaarachnoid. b. Encephalon (otak) 1. Cerebrum (otak besar)

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorikCerebrum terdiri dari dua hemispherium cerebri, merupakan bagian terbesar dari encephalon. Kedua hemispherium cerebri dipisahkan oleh celah yang dalam yang disebut fisura longitudinale. 2. Cerebellum (Otak kecil) Terletak diatas medula oblongata, berbentuk oval. Terdiri atas vermis (di tengah), dua hemispherium di lateralis dipisahkan oleh fissura sagital.Cerebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. 3. Brainstem (batang Otak) Merupakan struktur pada bagian posterior (belakang) otak. Batang otak adalah sebutan dari tiga kesatuan struktur yaitu medulla oblongata, pons, dan mesencephalon.

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

9







Sumsum sambung (medulla oblongata), berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain. Jembatan varol (pons varoli), berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Otak tengah (mesensefalon), terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

4. Hipothalamus Merupakan bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan organ organ dan sel sel tubuh. Hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh pada organisme homoitermal.hipotalamus berfungsi mengatur rasa ngantuk, mengatur emosi, kadar air dalam tubuh, kegiatan reproduksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah. c. Medulla Spinalis Medulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla oblongata). Medulla spinalis juga diselubungi meninges. Medulla spinalis terletak memanjang dalam rongga tulang belakang hingga diantara ruas tulang belakang (Vertebra Lumbalis ) kedua. Dibagian tengah berkas saraf ini terdapat saluran berisi cairan serebrospinal. Medulla Spinalis berperan dalam terjadinya refleks.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

10

2. Sistem Saraf Tepi (SST) Sistem saraf tepi Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat.Sistem saraf tepi terdiri dari semua saraf yang bermigrasi dalam CNS yang dapat melalui seluruh tubuh hewan Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik (sistem saraf sadar) dan sistem sarafotonom (sistem saraf tidak sadar). 1. Sistem saraf sadar/somatik Merupakan system saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Sistem saraf somatik dipandang sebagai control sadar, tetapi banyak aktifitas otot rangka, misalnya yang mengatur postur tubuh dan keseimbangan dikontrol oleh bawah sadar.Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu sarafsaraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari: • Tiga pasang saraf sensori • Lima pasang saraf motor • Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor 2. Saraf Otonom Berbeda dari sistem saraf somatik yang hanya terdiri atas satu saraf motor, system saraf otonom terdiri atas dua rantai neuron, yaitu neuron praganglionik dan pascaganglionik. Saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.Badan sel dari neuron praganglionik terletak dalam system saraf pusat (otak atau kordaspinalis). Aksonnya, sebagai serabut proganglionik bersinapsis dengan badan sel neuron kedua yang terletak dalam ganglion di luar system saraf pusat. Akson saraf kedua yang disebut serabut pascaganglionik menginervasi efektor. saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

11

mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu

Sistem saraf otonom mengatur aktivitas organ viseral secara tidak sadar, seperti sirkulasi pencernaan, pernafasan, ekskresi, dsb. Oleh karena itu system saraf otonom ditetapkan sebagai system saraf tidak sadar. Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik bersama-sama menginervasi terutama organ viseral. Umumnya sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik memberikan pengaruhyang berlawanan pada suatu organ . misalnya stimulasi simpatetik meningkatkan kecepatan denyut jantng, sebaliknya stimulasi parasimpatetik menurunkannya. Stimulasi simpatetik memperlambat gerak saluran pencernaan makanan, sebaliknya stimulasi parasimpatetikmeningkatkannya. Jadi nampak bahwa satu sistem tidak selalu berfungsi meningkatkan dan yang lain menghambat, tetapi yang jelas keduanya bekerja berlawanan pada suatu organ. Keuntungan kontrol yang berlawanan tersebut adalah memungkinkan mengontrol aktivitas suatu organ secara tepat. Ibarat mengontrol kecepatan mobil yang sedang berjalan, maka kedua sistem saraf otonom berfungsi sebagai gas dan rem. Kalau kecepatan mobil turun, maka gas ditingkatkan, sebaliknya kalau kecepatan mobil melebihi kecepatan yang dikehendaki, maka gas dikurangi dan rem diinjak.

Sistem Saraf dan Reproduksi Hewan

12

2.2. SISTEM SARAF PADA HEWAN VERTEBRATA 1. Sistem Saraf Amphibi

Pada amfibi Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus. Mata dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata yang ketiga yang transparan (membran niktitans). Mata digerakkan oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior, rektus internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Telinga dengan organ pendengar dan keseimbangan yang berupa 3 szlurzn semisirkular, yaitu vertikal anterior, vertikal posterior, dan horizontal. Membran timpani (dalam telinga tengah, tetapi tidak ada telinga luar), membawa implus-implus ke kolumella (tulang tipis dalam telinga tengah yang memancarkan implus-implus melalui stapes ...


Similar Free PDFs