Makalah SQ Nabi DOCX

Title Makalah SQ Nabi
Author Ilyas Al-Hamdulillah
Pages 6
File Size 27.1 KB
File Type DOCX
Total Downloads 249
Total Views 379

Summary

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Pada masa modern, banyak orang berlomba-lomba untuk meningkatkan tingkat kecerdasan inlegensinya (IQ). Kalau dirinya gagal mencapai tujuan itu, setidaknya anak yang dimiliki haruslah lebih tinggi tingkat kecerdasannya. Berbagai usaha ditempuh untuk mendukung keingina...


Description

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Pada masa modern, banyak orang berlomba-lomba untuk meningkatkan tingkat kecerdasan inlegensinya (IQ). Kalau dirinya gagal mencapai tujuan itu, setidaknya anak yang dimiliki haruslah lebih tinggi tingkat kecerdasannya. Berbagai usaha ditempuh untuk mendukung keinginannya tersebut, mulai dari mendengarkan alunan musik klasik saat anak masih dalam kandungan, mainan-mainan yang merangsang kinerja otak anak, sekolah-sekolah favorit, les-les tambahan sampai asupan makan benar-benar dipilih secara selektif demi tercapainya tujuan itu. Tak terhitung banyaknya biaya yang harus dikeluarkan. Semua itu dilakukan 'hanya' untuk satu hal, anak memiliki IQ yang di atas rata-rata! Demam semacam ini awalnya muncul di dunia barat. Tidak aneh memang, karena lahirnya rumusan teori kecerdasan memang di sana. Seperti yang kita tahu orang barat umumnya sangat materialistis dan menjunjung tinggi rasionalitas sampai ke tahap tidak mempercayai hal-hal berbau mistis. Kurang lebih 2 abad lalu Frenoli Gall merumuskan teori ini dan sampai akhirnya cara mengetahui tingkat kecerdasan seseorang ditemukan, barulah mereka orang-orang barat sangat gandrung dan berlomba-lomba mencari cara untuk mencapainya. Di Indonesia gairah semacam ini baru terasa di penghujung abad ke-XX. Ini dilakukan karena saat itu bangsa kita sedang silau-silaunya terhadap budaya barat dan menganggap apa saja yang mereka lakukan terlihat keren dan bergengsi. Muncullah program-program tes IQ yang kebanyakan hanya meniru-niru tanpa tahu apa efek yang ditimbulkan. Sekolah-sekolah mulai menyediakan fitur semacam itu agar terlihat 'wah' dan banyak diminati. Hasilnya seperti yang bisa kita lihat sekarang, banyak orang pintar menjadi tokoh masyarakat. Pintar menipu, pintar mencari perhatian, pintar lari dari masalah dan pintar-pintar lainnya. Bahkan dukun santet pun tidak mau kalah, mereka menyabut diri mereka orang pintar, entah pintar apa lagi yang mereka maksud. Sebenarnya kalau kita mau berpikir realistis, kecerdasan intelegensi bukanlah satu-satunya hal penting yang harus kita wujudkan. Tanpa mengurangi nilai pentingnya IQ, menurut penulis justru EQ dan SQ jauh lebih penting. Kalau IQ adalah kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio yang membuat otak seseorang mampu untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta, maka EQ adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain. Sedangkan SQ merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan di 1...


Similar Free PDFs