Makalah Teori Akuntansi Kelompok 1 PDF

Title Makalah Teori Akuntansi Kelompok 1
Author Marcell Aditya Tjungadi
Course Accounting
Institution Universitas Hasanuddin
Pages 20
File Size 293.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 103

Summary

MAKALAH TEORI AKUNTANSI“KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI”KELOMPOK I :Rizky Inmas Pratiwi AShanaz Rahcel Behuku AReni Kombong AFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas hasanuddin2016BAB IPENDAHULUANLatar BelakangAkuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada periode pertama akuntansi hanya...


Description

MAKALAH TEORI AKUNTANSI “KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI”

KELOMPOK I : Rizky Inmas Pratiwi A31113046 Shanaz Rahcel Behuku A31113047 Reni Kombong A31113321

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas hasanuddin 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas.Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi – transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,bagimana

struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup (going concern) industri menengah.

BAB II Pembahasan Suatu disiplin ilmu dapat dipandang sebagai pengetahuan ilmiah apabila disiplin tersebut memiliki status keilmuan yang jelas. Hal ini dikarenakan status keilmuan yang jelas akan memperkokoh keberadaaan atau eksistensi ilmu itu sendiri, manakala disiplin tersebut mendapat pengujian secara ilmiah. Status keilmuan suatu disiplin, menunjukkan kesiapan disiplin ilmu tersebut untuk diuji secara empiris. Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Seperangkat hipotesis tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi ilmiah setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika , biologi dan sebagainya. Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan

untuk

mencapai

suatu

tujuan

sosial

tertentu.

Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya.Untuk melaksanakan suatu praktek yang baik, tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi. Teori akuntansi sendiri

merupakan

suatu

pengetahuan

yang

menjelaskan

mengapa

praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.

Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil – dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat – kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi. Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian pertama, Asumsi – asumsi klasik termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi. Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul. Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum yang memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan Golberg (1984) berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik bukannya dikembangkan secara sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah – masalah khusus. Secara umum, fungsi utama dari Teori Akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide – ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap, kurun waktu menurut belkoi, Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya. Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :



Pry-teory (1942-1800)



General scientific period (1800-1955)



Normatife period (1956-1970)



Specific scientific period ( 1970- sekarang)

Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi, pendekatan dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut : Pendekatan informal 

Pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non – teoritis. Pendekatan non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis, sedangkan pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari penyajian sejumlah praktik-praktik akuntansi



Pendekatan otoriter. Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.



Pendekatan teoritis. Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif, etis, sosiologis, ekonomis dan elektik. A.

Teori Pragmatis

Teori pragmatis menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya,Hal ini sekarang sesuai untuk mempertimbangkan beberapa teori akuntansi dan mengklasifikasikannya sesuai dengan diskusi umum kami dari formulasi teori . Tinjauan ini jauh dari lengkap dan, dengan kebutuhan singkat.Banyak diskusi yang dikembangkan dan dibahas secara lebih rinci pada

bab-bab berikut. Tujuan utama dari bab ini adalah untuk memberikan beberapa wawasan: bagaimana teori akuntansi secara historis telah dirumuskan. 1. Metode Deskriptif Mungkin metode tertua dan paling universal pengembangan teori akuntansi adalah dengan menggunakan deskriptif pragmatik.Dengan metode ini, kami terus mengamati perilaku akuntan untuk menyalin prosedur akuntansi dan prinsip-prinsip. Dengan demikian, itu adalah pendekatan induktif untuk pengembangan teori akuntansiadalah cara yang populer untuk belajar keterampilan akuntansi sampai cukup akhir-akhir ini, seorang akuntan yang telah dilatih dengan magang atau diberi artikel untuk berlatih akuntan selama beberapa tahun. Sterling mengacu pada hal ini sebagai metode antropologi dan komentar seperti berikut: Ini sangat mirip dengan, yang dikatakan teori bahwa ‘esensi dari agama primitif animisme’. Teori ini memungkinkan seorang antropolog untuk memprediksi bahwa dalam kondisi tertentu, seorang primitif [sic] akan bertindak dengan cara tertentu. Pengujian teori adalah pengamatan tindakan manusia primitif.Dalam cara yang sama, pengujian teori antropologi akuntansi adalah pengamatan tindakan akuntansi manusia. Misalnya, jika seorang antropolog akuntansi telah mengamati bahwa akuntansi manusia biasanya mencatattokoh ‘konservatif’ dan secara umum hal ini sebagai prinsip `konservatisme ‘, maka kita dapat menguji prinsip ini dengan mengamati apakah atau tidak’ seorang akuntansi dalam catatan fakta tokohkonservatif jika seorang antropolog akuntansi menetapkan prinsip “keragaman ‘, maka kita dapat menguji prinsip ini dengan mengamati apakah ada atau tidak seorang akuntansi dalam kejadian catatan sebenarnya yang serupa dalam cara yang berbeda. Dan sebagainya”. Ada beberapa kritik dari pendekatan ini untuk teori konstruksi.Pertama, hal ini diklaim bahwa tidak ada penilaian logis dari tindakan akuntan.Hal ini belum tentu bahwa dalam caraperhitungan akuntan di mana ia harus menghitung dan tidak ada penilaian analisis mengenai kualitas tindakannya atau perhitungan yang dibuat.Kedua, metode ini tidak memungkinkanperubahan, karena hal ini melingkar dalam pendekatan.Teknik akuntansi tidak pernah diragukan, mereka diabadikan oleh generasi penerus dari pengamat akuntansi pragmatis.

Kami mengamati metode dan teknik berlatih akuntan, mengajarkan teknik kepada siswa saat ini, mengamati, lulusan tersebut di kemudian hari untuk belajar apa untuk mengajar dan sebagainya.Akhirnya dengan berfokus pada pragmatik kami berkonsentrasi pada perilaku akuntandan bukan pada pengukuran atribut perusahaan seperti aset, passive, pendapatan, dll.Kami tidak menyangkut diri kita dengan fenomena akuntansi semantik. Sterling komentar: …itu adalah pertimbangan nilai saya bahwa teori akuntansi seharusnya berkaitan dengan fenomena akuntansi, tidak berlatih akuntan, dengan cara yang sama bahwa teori-teori fisika yang berkaitan dengan fenomena fisik, tidak berlatih seorang fisikawan. Sterling menyimpulkan bahwa pendekatan pragmatis yang pantas untuk teori konstruksi akuntansi.Kesimpulannya adalah, tentu saja dalam kaitannya dengan teori normatif tentang bagaimana.Akuntansi harus menjadidilakukan daripada teori pragmatis yang menggambarkan praktek dunia nyata. 2.

Metode Psikologis

Pendekatan lain yang pragmatis adalah untuk mengamati reaksi pengguna untuk output keuangan, Akuntan memanipulasi transaksi akuntansi sesuai dengan aturan sintaksis yang berbeda yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan, (misalnya sistem akuntansi inflasi yang berbeda,Laporan ini kemudian diterima oleh pengguna Jika penerima bereaksi, maka hal ini diambil sebagai bukti bahwa laporan keuangan yang ‘berguna’ dan berisi informasi yang relevan `Namun, ada beberapa masalah. Beberapa penerima dapat bereaksi secara logis.orang lain mungkin memiliki tanggapan sebelum dikondisikan dan yang lain mungkin tidak bereaksi ketika mereka lakukan. Sebuah perbaikan dari pendekatan ini menyesuaikan untuk alasan ini dengan berkonsentrasi pada teori keputusan dan bukan tanggapan dari pengambil keputusan individu. Dengan kata lain, hanya akuntansi logis dan didefinisikan dengan baik, teori-teori yang melibatkan pengukuran atribut akuntansi yang dikembangkan dan diuji. A.

Teori Sintaksis dan Semantik

Salah satu interpretasi teoritis dari sejarah Akuntansi biaya tradisional adalah bahwa hal itu hampir sepenuhnya merupakan sintaksis. interpretasi teori akuntansi dapat digambarkan sebagai masukan semantik untuk sistem ini adalah transaksi dan pertukaran yang dicatat

dalam voucher, jurnal dan buku besar dari bisnis.Hal ini kemudian dimanipulasi (dipartisi dan dijumlahkan) atas dasar tempat dan asumsi dari akuntansi biaya historis. Sebagai contoh, kita mengasumsikan bahwa inflasi tidak akan dicatat dan nilai pasar dari aset dan liabilitas diabaikan. Kami kemudian menggunakan akuntansi double entry dan prinsip-prinsip akuntansi biaya historis untuk menghitung laba rugi dan neraca sisa.Proposisi individu diverifikasi setiap kali laporan yang diaudit dengan memeriksa perhitungan dan manipulasi. Dengan cara ini teori biaya historis telah dikonfirmasi berkali-kali. Jika kita asumsikan program penelitian prinsip akuntansi Biaya HistorisLakatosian membentuk heuristik negatif dan, dalam sudut pandang paradigma Khunian yang dominan. Beberapa teori akuntansi sangat penting dari pendekatan ini.Mereka berpendapat bahwa teori tersebut memiliki konten semantik hanya atas dasar inputnya.Tidak ada operasi empiris bebas untuk memverifikasi perhitungan keluaran, sebagai contoh ‘penghasilan’ atau ‘total aset’. Angka-angka ini tidak diamati, mereka adalah penjumlahan sederhana saldo rekening dan proses audit ini, yang pada dasarnya, hanya sebuah kalkukasi kembali. Proses audit memverifikasi

masukan

dengan

memeriksa

dokumen

yang

digaris

bawahi

dan

mengecekperhitungan matematika tetapi tidak memverifikasi output akhir. Ini berarti bahwa akan ada sejumlah besar teknik akuntansi yang berbeda namun masih dapat diterima, berdasarkan prinsip akuntansi umum dari praktek. Sterling berkomentar: Ketidakcukupan prosedur ini untuk mengkonfirmasi teori ini segera secara jelas.Seorang mencoba untuk mengkonfirmasi teori astronomi, yang sebagaimana dicontohkan oleh planetarium tertentu, maka kita bisa mulai dengan memeriksa pada keakuratan input observasional dan seseorang mungkin juga memeriksa kesalahan dalam perhitungan. Namun, di beberapa titik output dari sistem akan diverifikasi. Seseorang akan melihat langit untuk melihat apakah bintang-bintang yang sebenarnya dalam posisi yang ditunjukkan oleh planetarium. Dengan tidak adanya langkah terakhir ini, beberapa kemustahilan dapat terjadi. Pertama, himpunan persamaan dapat menggambarkan situasi apapun, misalnya orbit segi empat, orbit persegi panjang.Jika salah satu dibatasi prosedur klarifikasi ‘untuk memeriksa keakuratan input dan perhitungan kembali, maka orang akan menyatakan bahwa planetarium ini menyajikan secara wajar posisi bintang-bintang. Satu-satunya cara untuk menemukan

bahwa orbit harus atau seharusnya tidak menjadi persegi panjang adalah dengan melakukan operasi terpisah dan membandingkan hasil operasi itu dengan output dari sistem.Jika cukup banyak output menjadi sasaran verifikasi yang bebas, teori orbit persegi panjang akan baik dikonfirmasi atau tidak. Kedua, jika ada dua planetarium yang diperhatikan dengan fenomena yang sama tetapi dengan set yang berbeda ‘persamaan menghasilkan output yang bertentangan, maka prosedur audit akan mengharuskan mereka berdua akan disertifikasi sebagai benar ketika setidaknya satu dari, semua selalu salah.Akhirnya, jumlah set yang berbeda dari persamaan dengan Keluaran yang berbeda tak terbatas. Akuntansi biaya historis tradisional juga telah dikritik atas dasar sintaksis, misalnya sehubungan dengan praktek penjumlahan jumlah uang yang berbeda yang ditugaskan untuk beberapa aset spesifik: Jumlah dari dua bobot tidak berarti apa-apa kecuali mereka diukur dengan aturan yang sama … Apakah, kemudian, tentang prosedur penambahan jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan saat ini dengan jumlah kas yang dibayarkan 20 tahun yang lalu untuk sebidang tanah freehold perusahaan yang masih berlaku sekarang? Chambers menambahkan kritik lebih lanjut: Kesan salah satu keuntungan dari inkonsistensi internal dari beberapa argumen yang di atasnya pembenaran akuntansi konvensional dibuat untuk sisa adalah sangat mengingatkan pada filosofi yang mendasari penguasa Oceania pada George Orwell 1984.Ciri khas dari filosofi ini adalah pemikiran ganda.Pemikiran ganda berarti kekuatan yang memegang dua keyakinan yang bertentangan dalam pikiran seseorang secara bersamaan, dan menerima keduanya.Chamber melanjutkan dengan memberikan beberapa contoh pemikiran ganda akuntansi: Valuasi digabungkan dalam neraca … tetapi neraca bukan pernyataan penilaian.Aktiva tetap harus dilakukan dengan biaya … dalam catatan historical, ...


Similar Free PDFs