Makalah Teori Belajar Humanistik Kelompok 5 PDF

Title Makalah Teori Belajar Humanistik Kelompok 5
Author Anonymous User
Course Bahasa Inggris
Institution Universitas Lambung Mangkurat
Pages 25
File Size 307 KB
File Type PDF
Total Downloads 25
Total Views 572

Summary

MAKALAHTEORI BELAJAR HUMANISTIKMata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu: Dr. Ririanti Rachmayanie, S, M/TIMKelompok 5 Disusun Oleh :Ainayya Salsabil Maulidita 1910117120016Hennie Rahmawati 1910117120012Lola Fatimah 1910117120013Najla Adizka Defria Budiarto 1910117120019Noor Ayatussyifa 1...


Description

MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISTIK Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu: Dr. Ririanti Rachmayanie, S.Psi, M.Pd/TIM

Kelompok 5 Disusun Oleh : Ainayya Salsabil Maulidita

1910117120016

Hennie Rahmawati

1910117120012

Lola Fatimah

1910117120013

Najla Adizka Defria Budiarto

1910117120019

Noor Ayatussyifa

1910117120005

Nur Anisah

1910117220031

Tantie Zahratul Husna

1910117120003

Alfin Wahyudhi Rakhman

1910117210017

Muhammad Ikhlasul Amal

1910117210030

Muhammad Rifqi

1910117210008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2020

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i

BAB I PENDAHULUAN

1

1. LATAR BELAKANG PENULISAN

1

2. RUMUSAN PENULISAN

2

3. TUJUAN PENULISAN

2

4. MANFAAT PENULISAN

2

BAB II KAJIAN TEORI

4

1. PENGERTIAN TEORI

4

2. PENGERTIAN BELAJAR

5

3. PENGERTIAN HUMANISTIK

6

4. TEORI HUMANISTIK MENURUT AHLI

7

5. KARAKTERISTIK TEORI BELAJAR HUMANISTIK

9

6. TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN YANG MEENGGUNAKAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

10

7. IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM PENDIDIKAN

12

8. GURU YANG EFEKTIF BERDASARKAN TEORI HUMANISTIK

15

i

9. KELEBIHAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

17

10. KEKURANGAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

18

BAB III PENUTUP

19

1. KESIMPULAN

19

2. SARAN

20

DAFTAR PUSTAKA

21

ii

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PENULISAN Pengertian belajar secara umum adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar atau sebelum belajar. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Baharun, 2016). Belajar memiliki teori-teori yang terbagi menjadi lima jenis menurut para ahli. Salah satu dari lima teori tersebut adalah teori belajar Humanistik. Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya (Arbayah, 2013). Teori ini tak hanya berpusat pada sisi pendidikan para peserta didik saja, namun juga sisi psikologi mereka. Dengan kata lain, bahwa teori ini ingin menonjolkan sisi kemanusiaan dari manusia itu sendiri. Teori humanistik lebih mengedepankan proses belajar bukan pada hasil belajar, tidak ada penekanan pada peserta didik dalam belajar yang dapat mematikan potensi, minat, dan bakat. Proses belajar akan dipandang sukses saat pelajar sudah bisa mengerti lingkungannya dan dirinya, serta berupaya untuk sampai manifestasi diri dengan lebih baik.

1

2. RUMUSAN PENULISAN 1. Apa pengertian dari teori belajar humanistik? 2. Siapa saja tokoh-tokoh dari teori belajar humanistik? 3. Apa saja karakteristik teori belajar humanistik? 4. Apa saja tahap-tahap pembelajaran yang menggunakan teori belajar humanistik? 5. Bagaimana implementasi teori belajar humanistik dalam pendidikan? 6. Apa saja ciri-ciri guru yang efektif menurut teori humanistik? 7. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik?

3. TUJUAN PENULISAN Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut: 1. Untuk mengenali apa itu teori belajar humanistik. 2. Untuk mengenali siapa saja tokoh-tokoh yang menganut aliran humanistik. 3. Untuk mengenali karakteristik teori belajar humanistik. 4. Untuk mengenali apa saja tahap-tahap pembelajaran yang menggunakan teori belajar humanistik. 5. Untuk mengetahui implementasi teori belajar humanistik dalam pendidikan. 6. Untuk mengetahui ciri-ciri guru yang efektif menurut teori humanistik. 7. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistik.

4. MANFAAT PENULISAN 1. Peserta didik dapat memahami teori belajar humanistik. 2. Peserta didik dapat mengenali siapa saja tokoh-tokoh yang menganut aliran humanistik. 3. Peserta didik dapat mengenali karakteristik teori belajar humanistik.

2

4. Peserta didik dapat mengenali apa saja tahap-tahap pembelajaran yang menggunakan teori belajar humanistik. 5. Peserta didik dapat mengetahui implementasi teori belajar humanistik dalam pendidikan. 6. Peserta didik dapat mengetahui ciri-ciri guru yang efektif menurut teori humanistik. 7. Peserta didik dapat mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistik.

3

BAB II KAJIAN TEORI

1. PENGERTIAN TEORI Istilah teori berasal dari bahasa latin yaitu “Theoria” yang memiliki arti perenungan, spekuilasi atau visi. Teori menurut KBBI adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Menurut Hoy & Miskel (dalam Sugiyono, 2010:55), “Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi”. Menurut John W Creswell (1993) Teori merupakan serangkain bagian atau variabel definsi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variable, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa teori adalah kerangka atau pendapat yang didapatkan setelah peniliti melakukan penelitian dan telah terbukti kebenarannya. Tujuan teori adalah untuk mengetahui atau mengungkapkan dan menjelaskan perilaku individu dalam melakukan sesuatu.

4

2. PENGERTIAN BELAJAR Pengertian belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Seseorang dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.

Definisi Belajar Secara Umum Pengertian belajar secara umum adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Belajar juga didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Definisi Belajar Menurut Para Ahli 1. Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial. 2. Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah

perubahan

tingkah

laku,

baik

yang

menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

5

3. Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 4. Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang sistematis

yang

tiap

komponennya

sangat

menentukan

keberhasilan anak didik. 5. Slameto (2010) : Dia menjelaskan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu pengetahuan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai hasil sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3. PENGERTIAN HUMANISTIK Pada dasarnya kata “Humanistik” merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak makna sesuai dengan konteksnya. Misalnya, humanistik dalam wacana keagamaan berarti tidak percaya adanya unsur supranatural atau nilai transendental serta keyakinan manusia tentang kemajuan melalui ilmu dan penalaran. Di sisi lain humanistik berarti minat terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat ketuhanan. Sedangkan humanistik dalam tataran akademik tertuju pada pengetahuan tentang budaya manusia, seperti studi-studi klasik mengenai kebudayaan Yunani dan Roma. Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an. Adapun humanistik memandang manusia sebagai manusia, artinya manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan fitrah-fitrah tertentu. Ciri khas teori humanistik adalah berusaha untuk mengamati perilaku seseorang dari sudut si pelaku dan bukan si pengamat. Sebagai makhluk hidup, ia harus melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan, hidupnya dengan potensi-potensi yang dimilikinya.

6

4. TEORI HUMANISTIK MENURUT PARA AHLI Teori Humanistik adalah teori dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikodinamika. Aliran ini secara eksplisit telah memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam proses pengembangan teori psikologis. Permasalah ini dirangkum dalam lima postulat Psikologi Humanistik yang berasal dari James Bugental (1964), sebagai berikut: • Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen. • Manusia tidak memiliki konteks yang unik di dalam dirinya. • Kesadaran manusia sangat menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks orang lain. • Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung jawab masing-masing. • Manusia bersifat intensional, mereka mencari makna, nilai, dan juga memiliki banyak kreativitas. Pendekatan humanistik ini banyak mempunyai akar pada pemikiran eksistensialisme

dengan

tokoh-tokohnya

seperti

Kierkegaard,

Nietzsche,

Heidegger, dan Sartre. Ada beberapa teori belajar yang dikenal dalam dunia psikologi. Teori belajar itu antara lain teori belajar behavioristik, humanistik, teori belajar kognitif, konstruktif, pemrosesan informasi, dan kinerja otak. Sebagai teori yang paling pertama, teori behavioristik dikenal sebagai teori yang paling kolot. Teori ini menempatkan peserta didik sebagai pihak yang pasif dan hasil pendidikan berkiblat teori behavioristik ini adalah perilaku yang ditampakkan. Teori ini cenderung tidak mempertimbangkan sisi personal dan perasaan peserta didik, sehingga tak heran jika hukuman adalah cara terbaik menertibkan penyimpangan. Misalkan seorang murid yang terlambat datang sekolah, dihukum dengan membersihkan halaman sekolah agar menimbulkan efek jera. 7

Teori ini kemudian mendapatkan banyak pertentangan yang kemudian memunculkan teori baru untuk mengatasi kekurangan dari teori behavioristik ini. Teori tersebut adalah teori humanistik. Seperti teori-teori di mana pun dan teori apapun, setiap teori pun memiliki beberapa ahli yang berperan di baliknya. Seperti teori belajar humanistik yang terkenal dengan pendapat dan pandangan dari 3 ahli, yaitu Arthur Combs, Abraham H. Maslow, dan Carl Rogers. Pandangan Teori Humanistik Menurut Para Ahli 1. Arthur Combs Ia memiliki pendapat bahwa belajar itu merupakan hal yang bisa terjadi dimana saja dan tatkala bagi seseorang yang ada artinya. Guru tidak bisa memaksa seseorang untuk mempelajari berbagai hal yang tidak disukai atau dianggap tidak relevan baginya. Maka ketika muncul perlawanan, hal itu sebenarnya merupakan bentuk perilaku buruk saja yang mencerminkan ketidakmauan seseorang untuk mempelajari hal yang bukan diminatinya, karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang baginya tidak mendatangkan kepuasan dan manfaat. 2. Abraham Maslow Memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan teori belajar humanistik ini. Maka maslow sendiri berpendapat bahwa proses belajar pada manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk mengaktualisasikan dirinya. Belajar adalah sebuah proses untuk mengerti sekaligus memahami siapa diri kita sendiri, bagaimana kita menjadi diri kita yang lebih baik lagi, sampai potensi apa yang terdapat pada diri kita untuk kita kembangkan ke arah yang lebih baik lagi.

8

3. Carl Rogers Baginya, pengalaman individu merupakan sebuah fenomena logika yang dialami oleh individu itu sendiri. Rogers juga berpendapat bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai kesempurnaan di dalam hidup, membentuk konsep hidup yang unik, menarik, dan tingkah lakunya selaras dengan konsep kehidupan yang dimilikinya. Menurut Rogers sendiri, pembelajaran itu terjadi melalui fenomena hidup atau pengalaman yang sudah dialami setiap individu. Hal ini termasuk dengan pengertian, implikasi dari teori humanistik ini, ahliahli yang berkiblat pada teori humanistik, sampai dengan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi di dalam teori belajar ini.

5. KARAKTERISTIK TEORI BELAJAR HUMANISTIK Menurut Suprayogi, teori belajar humanistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a) mementingkan manusia sebagai pribadi, b) mementingkan kebulatan pribadi, c) mementingkan peran kognitif dan afektif, d) mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept, e) mementingkan persepsual subyektif yang dimiliki tiap individu, f) mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri, g) mengutamakan insight (pengertian).

9

6.TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK Banyak tokoh penganut aliran humanistik, salah satunya adalah Kolb yang terkenal dengan “Belajar Empat Tahap”nya. Kolb seorang ahli penganut aliran humanistik membagi tahap-tahap belajar menjadi empat, yaitu: a. Tahap Pengalaman Konkrit Pada tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan merasakannya, dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun dia belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa tersebut. Ia hanya dapat merasakan kejadian tersebut apa adanya, dan belum dapat memahami serta menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi. Ia juga belum dapat memahami mengapa peristiwa tersebut harus terjadi seperti itu. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap paling awal dalam proses belajar. Contoh kegiatan tahap pengalaman konkrit dalam proses belajar adalah pengajar memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi ajar dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan juga lingkungan sekitar di sekolah maupun di rumah, dibantu dengan media penunjang seperti gambar atau video. b. Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif Tahap kedua dalam peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut. Ia melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap peristiwa yang dialaminya semakin berkembang. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap kedua dalam proses belajar. Contoh kegiatan tahap pengamatan aktif

10

-dan reflektif dalam proses belajar adalah pengajar memberikan demonstrasi sederhana dan mengajak siswa melakukan observasi di lingkungan sekolah yang berkaitan tentang materi yang diajarkan. c. Tahap Konseptualisasi Tahap ketiga dalam peristiwa belajar adalah seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari berbagai contoh peristiwa yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian yang diamati tampak berbeda-beda, namun memiliki komponen komponen yang sama yang dapat dijadikan dasar aturan bersama. Contoh kegiatan tahap konseptualisasi dalam proses belajar adalah siswa mengasimilasikan dan menyaring hasil pengamatan dan pengamatan refleksi dalam bentuk konsep dan selanjutnya memahami masalah, setelah memahami masalah dan lalu pengajar membimbing siswa untuk menjawab tentang hasil observasi atau memberikan hipotesis atas masalah yang mereka temukan. d. Tahap Eksperimentasi Aktif Tahap terakhir dari peristiwa belajar adalah melakukan eksperimentasi secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah mampu untuk mengaplikasikan konsepkonsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi yang nyata. Berpikir deduktif banyak digunakan untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta konsep-konsep di lapangan. Ia mampu menggunakan teori atau rumus-rumus untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Contoh tahap eksperimentasi aktif dalam proses belajar adalah siswa mempraktikkan secara sederhana mengenai materi tersebut dengan alat sederhana yang ada pada lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Gibbs dalam healey dan alan jenskin (2000). Dalam menetapkan implikasi pedagogik teori Kolb, Gibbs berpendapat tidaklah cukup hanya untuk melakukan, dan juga tidak hanya cukup untuk

11

-berpikir, juga tidak cukup hanya untuk melakukan dan berpikir. Belajar dari pengalaman harus melibatkan menghubungkan perbuatan dan pemikiran.

7.

IMPLEMENTASI

TEORI

BELAJAR

HUMANISTIK

DALAM

PENDIDIKAN Pembahasan selanjutnya adalah mengenai implementasi teori belajar humanistik dalam dunia pendidikan. Sebelum masuk kedalam pembahasan alangkah lebih baik kita mengetahui terlebih dahulu apa arti dari kata implementasi tersebut. Implementasi berasal dari kata “to implement” yang berarti mengimplementasikan. Arti implementasi ialah kegiatan yang dilakukan melalui perencanaan dan mengacu pada aturan tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi juga berarti penerapan atau pelaksanaan. Jadi, implementasi adalah tindakan untuk menjalankan rencana yang telah dibuat. Dengan kata lain, implementasi teori belajar humanistik berarti bagaimana penerapan teori belajar ini dilapangan.Teori belajar humanistik sendiri mengacu pada tujuan ‘memanusiakan manusia’ dengan kata lain bahwa teori ini ingin menonjolkan sisi kemanusiaan dari manusia itu sendiri. Teori humanistik lebih mengedepankan proses belajar bukan pada hasil belajar, tidak ada penekanan pada peserta didik dalam belajar yang dapat mematikan potensi, minat dan bakat. Mengenai pengimplementasian teori belajar humanistik dalam dunia pendidikan menurut teori Roger adalah dibutuhkannya 3 sikap dalam fasilitator belajar yaitu (1) realitas di dalam fasilitator belajar, (2) penghargaan, penerimaan, dan kepercayaan, dan (3) pengertian yang empati. - Realitas di dalam fasilitator belajar Merupakan ...


Similar Free PDFs