manajemen kurikulum pendidikan islam.pdf PDF

Title manajemen kurikulum pendidikan islam.pdf
Author Ulfi Lailatul Azizah
Pages 20
File Size 173.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 82
Total Views 168

Summary

MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM” Dosen pembimbing : DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Ulfi Lailatul Azizah : (2015470544) PAI – SMT 4 KAMPUS UNIT CAMPURDARAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)...


Description

MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM” Dosen pembimbing : DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Ulfi Lailatul Azizah : (2015470544) PAI – SMT 4 KAMPUS UNIT CAMPURDARAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG Maret 2017

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Manajemen Kurikulum pada Lembaga Pendidikan Islam” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam hingga sampai kepada kita. Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan sampai penyusunan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo‟a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan Amin Yaa Robbal „Alamin.

(PENYUSUN)

ii

DAFTAR ISI Halaman Judul

………………………………………………

i

Kata Pengantar

………………………………………………

ii

Daftar Isi

……………………………………………....

iii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………......

1

B. Rumusan Masalah ……………………………....

2

C. Tujuan Masalah ……………………………........

2

PEMBAHASAN

MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM 1. Pengertian manajemen kurikulum pada lembaga

BAB III

penddikan islam......................................................

3

2. Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam.......

4

3. Dasar kurikulum pendidikan islam……….………

10

4. Materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam..

11

PENUTUP Kesimpulan ………………………………………….... 14

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………

iii

17

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah

Kurikulum memiliki esensi berupa program dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebagai sebuah rencana, kurikulum mempunyai peran sentral dalam menunjang keberhasilan sebuah pendidikan, terutama pendidikan Islam yang bertujuan membentuk akhlakul karimah, maka kurikulum yang direncanakan serta dikembangkan haruslah benar-benar memenuhi kriteriakriteria yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan Islam. Antara tujuan pendidikan Islam dengan program (kurikulum) merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hal ini disebabkan karena suatu tujuan yang hendak dicapai haruslah terlukiskan di dalam program (kurikulum), bahkan program itulah yang akan mencerminkan arah dan tujuan yang diinginkan dalam proses kependidikan. Kurikulum menjadi landasan berpijak suatu lembaga pendidikan untuk melangkah lebih jauh mengembangkan ciri khas suatu lembaga penididikan dengan corak dan warna yang berbeda tergantung latar belakang lembaga tersebut. apabila suatu lembaga pendidikan bernafaskan Islam maka dapat dipastikan kurikulum yang dibentuk juga akan terkontaminasi bahkan sengaja memasukkan muatan-muatan agama sebagai konsekuansi dari ke khasan suatu lembaga. Kurikulum pendidikan Islam tentu berbeda dengan kurikulum pendidikan pada umumnya dengan ciri-ciri dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh pendidikan Islam, makalah sederhana ini akan mencoba menelaah karakteristik kurikulum pendidikan Islam dan prinsip-prinsip dalam penyusunan kurikulum pendidikan Islam beserta dinamikanya.

1

2

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian manajemen kurikulum di lembaga pendidikan islam ? 2. Bagaimana Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam ? 3. Apa saja dasar-dasar kurikulum pendidikan islam ? 4. Apa materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum di lembaga pendidikan islam 2. Untuk mengetahui konsep kurikulum lembaga pendidikan islam 3. Untuk mengetahui dasar-dasar kurikulum pendidikan islam 4. Untuk mengetahui materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam

BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Manajemen Kurikulum pada Lembaga Pendidikan Islam

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.1 Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan sumber daya organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas. Sedangkan menurut George R Terry mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perecanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dan Luther Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.2 Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh para pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai sekarang. Istilah kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni curir yang artinya pelari, dan curere yang artinya tempat terpacu. Jadi Curriculum dapat diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang berdasarkan rumusan tersebut, Kurikulum dalam pendidikan diartikan

Kamisa, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya: Kartika, 1997), hal.358. Fitri Oviyanti, dkk. “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”. (Palembang: Noer Fikri, 2015), hal.3-4. 1

2

3

4

sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.3 Sedangkan lembaga pendidikan Islam adalah suatu wadah, atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam, lembaga pendidikan itu mengandung konkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak. Dan pendidikan islam adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam.4 Jika diaplikasikan dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.5 Jadi, manajemen kurikulum pendidikan islam dapat disimpulkan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dalam mengelola sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah dengan nuansa yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantm dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam. B.

Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam

Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal

Oemar Hamalik, “Kurikulum dan Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal.16. Abuddin Nata, “Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012), hal.179. 5 H. Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), hal.152. 3

4

5

tersebut

kurikulum

harus

tepat

dirumuskan

secara

perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tersebut. Program pendidikan/kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk menyusun kurikulum Nasional, tentu ada lembaga yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk merancang atau mengembangkan kurikulum yang akan digunakan secara nasional.6 Dalam prakteknya, selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah atau madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi pada kurikulum. Padahal, kurikulum bukanlah penentu utama.masalah kesadaranlah yang menjadi problem yang paling besar. Yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik. Dari segi pelakunya, kesadaran yang lemah itu terjadi pada semua pihak secara merata baik pada pemerintah, kepala madrasah atau sekolah, guru, siswa, maupun masyarakat. Pemerintah kurang menghargai guru, dan dosen, terutama bagi yang berstatus tidak tetap, padahal mereka merupakan ujung tombak pendidikan. Kepala sekolah/madrasah lebih memperhatikan urusan fisik sekolah atau madrasah daripada kualitas pembelajaran. Para guru hanya mengerjakan rutinitas mengajar dan hampir tidak pernah melakukan inovasi-inovasi. Sementara itu, masyarakat juga bersikap pragmatis dengan cenderung mengejar pendidikan yang cepat selesai, tugas ringan, dan cepat kerja tanpa mempertimbangkan efek negatifnya.

Manajemen kurikulum mencakup kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level madrasah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Di samping itu, 6

Rusman, “manajemen kurikulum”, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hal.4.

6

madrasah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. 1. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yang tentunya memiliki perbedaan dengan kurikulum pendidikan pada umumnya. Secara umum ciri kurikulum pendidikan Islam merupakan cerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran kefilsafatan

dan

diprektekkan

dalam

semua

kegiatan

kependidikan. Maka bisa dikatakan bahwa ciri kurikulum pendidikan Islam selalu memiliki keterkaitan dengan AlQur‟an dan al-Hadits. Konsep inilah yang membedakan dengan pendidikan pada umumnya.7 Menurut Al-Syabani, ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam sebagaimana berikut : a. Kurikulum

pendidikan

mengutamakan

Agama

Islam dan

mengedepankan

akhlak

dalam

dan

berbagai

tujuannya. Materi dalam kurikulum pendidikan Islam haruslah

mencerminkan

nilai-nilai

keIslaman

dan

bersumber pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah, metode pembelajaran yang diterapkan, alat dan teknik dalam kurikulum pendidikan Islam juga mencerminkan nilai-nilai keagamaan.8 b. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam bersifat

menyeluruh

yang

mencerminkan

semangat

pemikiran dan ajaran Islam yang bersifat universal dan menjangkau semua aspek kehidupan, baik intelektual, psikologis, sosial dan spiritual. c. Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik, sehingga murid tidak

Samsul Nizar, “Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis”, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.61. 8 Omar Mohammad al-Toumy Al-Syaibani, “terjemah Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal.490. 7

7

mempelajari suatu mata pelajaran kecuali ia merasa senang dengan materi tersebut, kurikulum pendidikan Islam juga memperhatikan keterkaitan antara lingkungan dengan lembaga

pendidikan

penyusunan

dan

kurikulum

peserta

selalu

didik,

disesuaikan

sehingga dengan

kebutuhan sosial masyarakat di wilayah tertentu, dari segi lain pendidikan Islam bersifat dinamis dan bisa menerima perubahan bila diperlukan, kurikulum pendidikan Islam juga mempunyai sifat keserasian antara mata pelajaran, kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran. d. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh. Maksudnya ialah aspek pribadi siswa tepat pada sasaran terutama aspek pribadi siswa yaitu jasmani, akal, dan rohani.9 Ciri kurikulum pendidikan islam tersebut jelas mempunyai perbedaan dengan kurikulum pendidikan umum, dalam hal ini misalnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mempunyai ciri sebagai berikut : a) Menekankan ketercapaian Kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal. b) Berorientasi pada hasil belajar. c) Penyampaian

dalam

pembelajaran

menggunakan

pendekatan dan metode yang bervariasi. d) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber lainnya yang mempunyai unsur edukatif. e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Mujamil Qomar, “Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam)”, (Malang: Erlangga, 2007), hal.151. 9

8

2. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam. Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat prinsip-prinsip

umum

yang

menjadi

dasar

kurikulum

pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut : 1) Prinsip pertautan dengan Agama, artinya bahwa semua elemen kurikulum baik aspek tujuan, materi, alat dan metode dalam pendidikan Islam selalu menyandarkan pada dasar-dasar ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits. 2) Prinsip Universal, universal disini dimaksudkan bahwa tujuan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam harus mencakup semua aspek yang mendatangkan manfaat, baik bagi peserta didik, baik yang bersifat jasmaniyah maupun rohaniyah. Cakupan isi kurikulum menyentuh akal dan qalbu peserta didik. Pendidikan yang dikembangkan sebisanya

dikembangkan

bukan

pendidikan

sekuler,

melainkan sebaliknya yaitu pendidikan rasional yang mempunyai

arti

mengajarkan

materi-metari

yang

bermanfaat bagi kehidupan akhirat dan dunia bagi peserta didik. Dengan demikian dalam pendidikan Islam tidak ada perbedaan antara ilmu umum dan ilmu Agama. 3) Prinsip keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai suatu lembaga pendidikan dengan cakupan materi yang akan diberikan kepada peserta didik. Keseimbangan ini meliputi materi yang bersifat religi-akhirat dan profanekeduniaan dengan mencegah orientasi sepihak saja. Hakikat dari prinsip keseimbangan ini , didasarkan pada firman Allah Swt dalam surat al-Qashas ayat 77 Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) di negeri kalian, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan

9

berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sessungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Ayat tersebut adalah perintah yang bersifat wajib, artinya umat Islam wajib melaksanakan keseimbangan hidup antara keduniaan dan keakhiratan, kesimbangan cara berfikir bersifat rasional dan hati nurani. Apabila kita kaitkan dengan penyusunan kurikulum maka pedoman kurikulum mencerminkan keseimbangan tujuan pembelajaran dan materi-materi

yang

diarahkan

pada

pencapaian

keseimbangan tujuan duniawi dan tujuan ukhrowi. 4) Prinsip memperhatikan perbedaan individu, peserta didik merupakan pribadi yang unik dengan keadaan latar belakang sosial ekonomi dan psikologis yang beraneka macam, maka penyusunan kurikulum pendidikan Islam haruslah memperhatikan keberagamaan latar belakang tersebut demi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. 5) Prinsip perkembangan dan perubahan. Prinsip pertautan antarmata pelajaran, pengalaman, dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.10 Menurut Dedi Arik Kurniawan manajemen kurikulum memiliki beberapa prinsip, yaitu : 1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. 2) Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Mujamil Qomar, “Manajemen Pendidikan Islam”, (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam)....hal.152 10

10

3) Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan manajemen kurikulum harus ada rasa kerja sama dengan baik untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. 4) Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu kegiatan didalam manajemen kurikulum harus dilaksanakan dengan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum. 5) Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang telah di tetapkan Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum yang jika kita perhatikan semuanya mengarahkan pada kegiatan yang mampu menghasilkan

suatu

capaian

yang

diinginkan

dengan

mensinergikan semua komponen yang ada didalamnya.11 C.

Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, harus mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum. Yang menjadi dasar -dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah : 1. Dasar Agama Seluruh sistem yang ada di dalam masyarakat islam, termasuk sistem pendidikannya

harus

meletakkan

dasar

falsafah,

tujuan,dan

kurikulumnya pada ajaran islam yang meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan hubungan –hubungan yang berlaku didalam masyarakat. Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber utama syariat islam yaitu alquran dan sunnah. 2. Dasar Falsafah Dasar ini mem...


Similar Free PDFs