MENENTUKAN BATAS SATUAN BATUAN PDF

Title MENENTUKAN BATAS SATUAN BATUAN
Author Wanda soeratman
Pages 49
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 221
Total Views 266

Summary

MENENTUKAN BATAS SATUAN BATUAN Arie Noor Rakhman Pemetaan Geologi • Kolom Litologi  Kolom Stratigrafi  Peta Geologi • Pemetaan geologi  menghasilkan pembagian satuan batuan  batas satuan batuan  korelasi antar profil/kolom litologi Batas Satuan Batuan • Bila ada dua geologist atau lebih melakuk...


Description

MENENTUKAN BATAS SATUAN BATUAN Arie Noor Rakhman

Pemetaan Geologi • Kolom Litologi  Kolom Stratigrafi  Peta Geologi • Pemetaan geologi  menghasilkan pembagian satuan batuan  batas satuan batuan  korelasi antar profil/kolom litologi

Batas Satuan Batuan • Bila ada dua geologist atau lebih melakukan pemetaan geologi di daerah yang sama  secara ideal akan dihasilkan peta geologi yang sama  dengan mempergunakan konsep pemetaan geologi yang sama • Hasil pemetaan geologi  geologist yang berbeda  pada peta geologi yang telah diterbitkan  tampak ada perbedaan: salah satu diantaranya adalah penarikan jalur garis yang menunjukkan batas satuan batuan. • Namun demikian apabila dicermati lebih lanjut, jalur garis tersebut akan mempunyai pola yang sama.

Batas kontak pada MS

Contoh: Peta Geologi

Pedoman batas satuan batuan Beberapa pedoman yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk atau ciri yang tampak di lapangan sebagai dasar penarikan jalur garis sebagai batas antar satuan batuan: 1. Kenampakan pada singkapan batuan yang segar 2. Kenampakan warna pelapukan batuan 3. Kenampakan fragmen rombakan atau pelapukan batuan 4. Liniasi mata air 5. Keadaan tanaman 6. Daerah tertimbun

Kenampakan pada singkapan batuan yang segar • Batas satuan batuan terlihat nyata di lapangan, merupakan suatu kenampakan yang tegas • Contoh: antara batuan beku (dengan kenampakan fisik batuan yang masih segar) dengan batuan sedimen jenis batugamping. • Pada peta geologi, batas ini digambarkan dengan sebuah jalur garis yang tegas dan menerus (tidak terputus-putus), membentuk garis lengkung tertutup, artinya awal jalur garis dengan akhir jalur garis akan bertemu dan berimpit. • Kontak antara batuan beku dan batuan sekitarnya  bentuk kontak intrusi tidak mempunyai pola tertentu, proses intrusi sering diikuti dengan mineralisasi, ada kemungkinan diikuti dengan pembentukan mineral logam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Contoh Kontak Intrusi • Batas antar satuan batuan (kontak intrusi) mungkin dijumpai di daerah dengan topografi landai, miring atau terjal. • Contoh batas satuan yang tampak nyata tegas di lapangan, adalah batas antara intrusi batuan beku andesit, berwarna hitam, yang menunjukkan struktur columnar joints (kekar tiang) dengan batulempung yang berwarna hitam, di daerah Kalisonggo, Sentolo, Jogyakarta  batas antar satuan batuan digambarkan dengan jalur garis lengkung tertutup yang tegas ( bukan merupakan garis terputus-putus).

Kenampakan warna pelapukan batuan • Masing-masing batuan mempunyai komposisi mineral yang dapat berbeda  bila mengalami pelapukan akan menghasilkan warna yang berbeda. • Contoh: batugamping akan menghasilkan pelapukan lanjut dengan warna agak kecoklatan, sedang batulempung akan memberikan pelapukan lanjut dengan warna kehitaman. • Korelasi antar kolom litologi  percampuran warna yang di lapangan akan tampak dengan warna coklat gelap, ini akan dipakai sebagai jalur garis yang dianggap sebagai batas ke dua satuan batuan itu. • Penggambaran di peta geologi dapat merupakan garis lengkung terbuka ataupun garis lengkung tertutup, tergantung pada penyebaran satuan batuan yang bersangkutan.

Warna pelapukan batuan

laterit

Pelapukan vulkanik

Peran warna pelapukan • Batas antar satuan batuan yang demikian mungkin dijumpai di daerah dengan topografi miring atau terjal. • Contoh batas satuan yang ditunjukkan oleh perbedaan warna pelapukan batuan: batas antara Formasi Mundu dengan jenis lithologi napal ( yang mempunyai warna pelapukan coklat muda dengan fragmen-fragmen napal yang berwarna putih), dengan Formasi Ledok dengan jenis lithologi batupasir glaukonit dengan sisipan kalkarenit, yang mempunyai warna pelapukan agak kecoklatan dengan butiran-butiran glaukonit yang berwarna kehijauan di daerah Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Rembang, Jawa Timur).

Warna lapuk batuan Batupasir glaukonit (greensand)

Napal  lapuk, coklat

Batupasir glaukonit (greensand)  lapuk, kehijau-hijauan

Pera war a pelapuka … la juta • Korelasi antar kolom litologi  dalam hal yang demikian maka batas antar satuan batuan diambil di daerah yang merupakan percampuran kedua pelapukan Formasi tersebut. • Batas satuan lithologi tersebut pada peta geologi digambarkan sebagai jalur garis putus-putus yang menerus. Jalur garis tersebut dapat berbentuk garis lengkung terbuka atau garis lengkung tertutup tergantung pada penyebaran litologi penyusun satuan stratigrafi tersebut.

Kenampakan fragmen rombakan atau pelapukan batuan • Di daerah yang menunjukkan kemiringan lereng, batuan yang letaknya berada di topografis atas bila lapuk akan menghasilkan fragmen-fragmen batuan yang dapat tersebar sepanjang daerah perbatasan yang letaknya topografis berada di bawahnya. • Batuan yang berada topografis di bagian bawah bila lapuk akan menghasilkan fragmen-fragmen batuan, namun belum banyak mengalami perpindahan. • Pada umumnya fragmen yang merupakan hasil pelapukan batuan dengan komposisi mineralogi yang berbeda akan tampak dengan warna yang berbeda pula  korelasi litologi • Daerah percampuran antara fragmen-fragmen tersebut dianggap sebagai garis batas antar satuan batuan yang akan digambarkan pada peta geologi.

Petunjuk rombakan dan lapukan

Padalarang, ITB

Batas oleh rombakan batuan •

Batas antar satuan batuan yang demikian mungkin dijumpai di daerah dengan topografi miring agak landai • Salah satu contoh batas satuan yang demikian, dapat dijumpai di lereng timur Gunung Mujil, di Desa Sentolo, Kulon Progo, Jogyakarta, yaitu fragmen-fragmen batuan breksi dari Formasi Breksi Andesit Tua (Old Andesite Breccia Formation dari Cekungan Kulon Progo), yang merupakan fragmen atau bongkah-bongkah breksi, berada dan menyebar di permukaan batulempung yang berwarna hitam keabu-abuan dengan fragmen-fragmen dalam bentuk pecahan-pecahan batulempung dari Formasi Nanggulan Eocene (Nanggulan Eocene Formation).

Batas oleh ro aka lanjutan

atua …

• Dalam hal yang demikian maka garis batas antar satuan lithologi diperoleh dengan cara pendekatan dan digambarkan dengan jalus garis putus-putus yang menerus  korelasi litologi. • Jalur garis tersebut dapat berbentuk garis lengkung terbuka atau garis lengkung tertutup tergantung pada penyebaran lithologi penyusun satuan stratigrafi tersebut.

Liniasi mata air • Mata air akan muncul apabila muka air tanah (water table) terpotong oleh topografi. • Mata air akan muncul pada alur-alur (creeks). • Air akan keluar dan muncul sebagai rembesan atau mata air bila terdapat batuan yang permeable terletak di atas batuan yang impermeable • Contoh: batupasir menumpang di atas batulempung.

Mata air pada kontak batuan

Li iasi

ata air… la juta

• Pada batas antara batupasir dan batulempung akan muncul mata air yang ditemukan pada alur-alur hasil erosi (creeks) • Bila di lapangan terdapat beberapa mata air yang letaknya pada satu jalur garis (dalam bentuk liniasi mata air), maka jalur garis itu dapat dianggap sebagai garis batas antar satuan lithologi.

Li iasi

ata air… la juta

• Batas antar satuan batuan oleh liniasi mata air  mungkin dijumpai di daerah dengan topografi miring atau terjal • Dalam hal yang demikian, jalur garis batas antar satuan batuan digambarkan sebagai garis putusputus yang menerus  Jalur garis tersebut dapat berbentuk garis lengkung terbuka atau garis lengkung tertutup tergantung pada penyebaran lithologi penyusun satuan stratigrafi tersebut.

Keadaan tanaman • Jenis tanaman tertentu akan tumbuh pada tanah hasil pelapukan batuan tertentu. • Perbedaan pertumbuhan jenis tanaman ini dapat juga dipergunakan sebagai salah satu indikator kontak antara dua satuan batuan. • Indikator ini akan lebih mencirikan apabila tanaman itu tumbuh secara alami, bukan karena ditanam atau hasil budibaya manusia.

Ta a a … o toh • Sebagai salah satu contoh kenampakan yang demikian dapat dijumpai di daerah Gunung Butak. Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. • Pohon jati yang umum sebagai penciri daerah karst  pohon jati mas, telah dibudidayakan di lereng pegunungan vulkanik

Ta a a … o toh • Di suatu wilayah yang merupakan penyebaran batulempung yang sangat keras, kompak, dan bersifat impermeable hanya ditumbuhi oleh rumput dengan beberapa semak saja. • Contoh: morfologi bukit di Timor yang tersusun lempung Bobonaro yang umum berupa

Ta a a … o toh • Contoh: di sekeliling Dermaga Ransiki, Manokwari, pada bukit-bukit memanjang di pinggir jalan besar yang menyelusuri sepanjang pinggir pantai. Disepanjang pinggir jalan tampak fragmen atau bongkah batuan hasil runtuhan batulempung. Runtuhan ini rupanya terjadi pada saat pembangunan jalan tersebut. Dalam hal yang demikian batas antar satuan dapat dibuat sebagai garis tegas yang menerus

Tanaman pada batuan beku • Di lapangan, pada permukaan batuan beku (sifat porositas rendah sehingga kandungan air juga rendah), tampak seperti gundul (tidak bervegetasi) pada permukaannya, hanya ditumbuhi rumput secara sporadis, dikelilingi oleh vegetasi dalam bentuk semak melingkar seolah-olah membentuk jalur garis lengkungan tertutup.

Tanaman pada batuan beku • Jalur garis terebut yang dapat dianggap sebagai garis batas antar satuan lithologi. Kenampakan yang demikian dapat dilihat apabila anda berada di daerah topografi tinggi melihat ke daerah dengan topografi rendah  disebut dengan istilah pandangan burung atau bird eyes

Tanaman pada batuan beku • Jalur garis batas antar satuan lithologi yang demikian mungkin dijumpai di daerah dengan topografi landai, miring atau terjal. • Salah satu contoh kenampakan yang demikian dapat anda jumpai di daerah Gunung Butak, merupakan batuan beku andesite mengintrusi, dan berbatasan dengan batugamping dari Formasi Karren Kalk di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (yang termasuk dalam mandala Cekungan Rembang)  jalur garis batas antar satuan lithologi digambarkan dengan garis tegas yang menerus. • Jalur garis ini pada pemetaan geologi merupakan garis lengkung yang tertutup.

jurus perlapisan batuan dengan tanaman rumput • Memperhatikan jurus perlapisan batuan dengan ta a a ru put ya g ta pak teratur . • Dalam hal anda berhadapan dengan batuan sedimen, maka kontak antara dua satuan batuan de ga ta a a ru put ya g ta pak teratur dapat ditemukan bila anda melakukan pengamatan singkapan dengan arah jalur perjalanan tegak lurus pada perlapisan batuan sedimen.

jurus perlapisan batuan dengan ta a a ru put… la juta • Di tempat antar lapisan batuan sedimen kadang-kadang ditumbuhi tanaman atau rumput. • Jalur garis batas antar satuan lithologi yang demikian (jurus perlapisan batuan dengan tanaman rumput) mungkin dijumpai di daerah dengan topografi landai, atau miring

Perlapisan batuan

jurus perlapisan batuan dengan ta a a ru put… la juta

• Dalam pemetaan geologi  jalur garis batas antar satuan lithologi digambarkan dengan garis terputus-putus yang menerus. • Garis ini dapat merupakan garis lengkung yang tertutup atau terbuka tergantung dari penyebaran dari satuan lithologinya.

Tanah Laterit • Ta ah laterit adalah ta ah hasil pe u ia sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. • Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. • Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.

Tanah Laterit

Daerah tertimbun • Sangat dimungkinkan, batas antar satuan lithologi yang tertimbun oleh endapan campuran sering dan akan dijumpai di lapangan. • Sudah merupakan kesepakatan bersama bahwa batas antar satuan lithologi yang tertimbun itu digambarkan dengan titik-titik yang membentuk sebuah garis menerus.

Metode korelasi di dalam penentuan batas satuan batuan • Kondisi kenampakan lapangan sangat kompleks. Kenampakan dapat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain, antara satu daerah dengan daerah yang lain. • Tingkat pelapukan batuan dan landaian daerah sangat mungkin sebagai salah satu faktor penentu dalam menarik jarus garis yang dianggap sebagai batas antar satuan lithologi. • Cara yang akan anda pilih sangat ditentukan oleh temuan di lapangan.

Garis batas antar satuan lithostratigrafi • Sangat dimungkinkan pada satu jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi tidak merupakan satu jalur garis yang tegas dan menerus. Dapat juga pada satu jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi sebagian dari segmen garis merupakan garis tegas, bersambung dengan garis-garis putus.

Penerapan batas satuan batuan pada peta geologi Merupakan kesepakatan bersama, bahwa: • Untuk batas antar satuan lithostratigrafi yang terlihat jelas di lapangan, pada peta geologi dilukiskan dengan jalur garis, • Untuk batas antar satuan lithostratigafi yang tidak terlihat dengan jelas di lapangan, pada peta geologi dilukiskan dengan jalur garis-garis putus. • Untuk batas antar satuan lithostratigrafi yang tertimbun, pada peta geologi dilukiskan dengan jalur deretan titik-titik yang memanjang.

Penerapan batas satuan batuan pada peta geologi… la juta • Kesemuanya itu dilukiskan non skala, artinya tebal garis tidak mengikuti skala yang dicantumkan pada peta geologi. • Batas satuan lithostratigrafi pada peta geologi dilukiskan sebagai jalur garis non skala, artinya tebal garis yang merupakan batas antar satuan lithostratigrafi tidak mengikuti besaran skala yang tercantum pada peta, dan lebih menekankan pada cara penggambaran yang bernuansa artistik • Garis-garis ini dapat merupakan manifestasi dan ekspresi perpotongan antara perlapisan batuan dengan keadaan topografi

Penerapan pada skala peta • Dalam hal anda bekerja untuk membuat peta geologi skala kecil (skala 1: 1000.000 hingga skala 1:50.000)  maka jalur garis-garis yang menggambarkan batas satuan lithostratigrafi pada umumnya dilukiskan sebagai garis lurus.

Penerapan pada skala peta besar (skala 1:25.000 hingga skala 1: 1.000) • Bila anda menjumpai kontak antara batuan beku dengan batuan sedimen atau batuan beku dengan batuan metamorf, tidak ada cara lain selain melihat dan merunut dari satu tempat singkapan ke tempat singkapan yang lain, artinya batas satuan litostratigrafi tidak mempunyai pola tertentu. • Terdapat tendensi membentuk jalur polygon tertutup untuk batuan beku dan dapat merupakan jalur polygon terbuka untuk batuan metamorf.

Kontak batuan sedimen & metamorf • Bila anda menemui kontak antara batuan metamorf dengan batuan sedimen, batas antar satuan batuan harus dicermati dari lokasi singkapan yang satu ke lokasi singkapan yang lain, tidak ada pola khusus yang dapat membantu dalam menarik jalur garis batas antar dua satuan lithostratigrafi yang demikian • Secara umum jalur batas antar satuan batuan ini akan membentuk jalur polygon terbuka, namun dapat juga membentuk jalus polygon tertutup.

Kontak batuan vulkanik/piroklastik • Kontak antara batuan metamorf, ataupun batuan sediment dengan batuan pyroklastik, batas antar satuan lithostratigrafi tersebut harus dicermati dari lokasi singkapan yang satu ke lokasi singkapan yang lain, tidak ada pola khusus yang dapat membantu dalam menarik jalur garis batas antar dua satuan lithostratigrafi yang demikian. • Secara umum jalur batas antar satuan batuan ini akan membentuk jalur polygon terbuka, namun dapat juga membentuk jalus polygon tertutup.

Kontak batugamping nonklastik • Bila di lapangan anda mendapatkan satuan lithostratigrafi batugamping non klastik (sering disebut sebagai batugamping terumbu)  berbatasan dengan satuan lithostratigrafi yang lain, maka jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi tersebut harus dicermati dari singkapan di satu tempat ke singkapan ke tempat yang lain  asosiasi batuan perlu diperhatikan • Pola jalur garis batas untuk satuan lithostrafi batugamping non klastik tidak mempunyai pola tertentu  Pola jalur garis batas ini dapat merupakan jalur polygon terbuka ataupun jalur polygon tertutup.

Singkapan Batugamping tidak berlapis

Singkapan Batugamping tidak berlapis, berupa packstone merupakan bagian atas Formasi Tonasa. Lokasi Bandremanurung (Lemigas)

Singkapan Batugamping terumbu. Lokasi Padalarang (ITB)

Kontak kedudukan batuan sedimen dipi g …. Huku V • Bila anda menjumpai batuan sedimen dengan perlapisan yang miring (diping), maka dalam menarik jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi, anda harus memperhatikan hukum V (V rule). • Bila anda menemui batuan sedimen dengan perlapisan yang relatif horizontal (kemiringan kurang dari 5o), maka pola jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi akan relatif searah dengan pola jalur garis kontur yang ada.

Hukum V

Korelasi kontak aluvial • Pola batas antar satuan lithostratigrafi dengan endapan campuran  umum menyebutkan dan memberi nama dengan endapan alluvial • Dengan satu asumsi bahwa endapan campuran mempunyai kedudukan yang masih horizontal  maka jalur garis batas antar satuan lithostratigrafi dilukiskan mengikuti pola jalur garis kontur.

Pola penyebaran batuan sedimen Dengan memperhatikan pola penyebaran batuan sedimen  yang ditunjukkan dengan jalur garis batas satuan lithostratigrafi)  dapat mengetahui hubungan stratigrafi antara satuan lithostartirafi batuan sedimen yang satu dengan satuan lithostratigrafi batuan sedimen yang lain dalam bentuk: • Hubungan membaji (wedging) • Hubungan menjari (interfingering) • Hubungan normal (conformity)...


Similar Free PDFs