MENINGKATKAN SDM BERKUALITAS MELALUI PENDIDIKAN MENYIAPKAN SDM PAPUA YANG BERDAYA SAING PDF

Title MENINGKATKAN SDM BERKUALITAS MELALUI PENDIDIKAN MENYIAPKAN SDM PAPUA YANG BERDAYA SAING
Author Rudihartono Ismail
Pages 256
File Size 2.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 86
Total Views 442

Summary

Dr. Rudihartono Ismail, M.Pd. Dr. Helmawati, M.Pd.I. MENINGKATKAN SDM BERKUALITAS MELALUI PENDIDIKAN MENYIAPKAN SDM PAPUA YANG BERDAYA SAING i PERHATIAN KECELAKAAN BAGI ORANG-ORANG YANG CURANG (QS Al-Muthaffifin Ayat 1) Para pembajak, penyalur, penjual, pengedar, dan PEMBELI BUKU BAJAKAN adalah bers...


Description

Dr. Rudihartono Ismail, M.Pd. Dr. Helmawati, M.Pd.I.

MENINGKATKAN SDM BERKUALITAS MELALUI PENDIDIKAN MENYIAPKAN SDM PAPUA YANG BERDAYA SAING

i

PERHATIAN KECELAKAAN BAGI ORANG-ORANG YANG CURANG (QS Al-Muthaffifin Ayat 1) Para pembajak, penyalur, penjual, pengedar, dan PEMBELI BUKU BAJAKAN adalah bersekongkol dalam alam perbuatan CURANG. Kelompok genk ini saling membantu memberi peluang hancurnya citra bangsa, “merampas” dan “memakan” hak orang lain dengan cara yang bathil dan kotor. Kelompok “makhluk” ini semua ikut berdosa, hidup dan kehidupannya tidak akan diridhoi dan dipersempit rizkinya oleh ALLAH SWT.

(Pesan dari Penerbit ALFABETA)

Dilarang keras memperbanyak, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku ini, serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit. © 2018, Penerbit Alfabeta, Bandung SDM01 (viii + 248) 16 x 24 cm Judul Buku : Meningkatkan SDM Berkualitas Melalui Pendidikan Menyiapkan SDM Papua yang Berdaya Saing Penulis : Dr. Rudihartono Ismail, M.Pd. Dr. Helmawati, M.Pd.I. Penerbit : ALFABETA, cv Jl. Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung Telp. (022) 200 8822 Fax. (022) 2020 373 Website: www.cvalfabeta.com Email: [email protected] Cetakan Kesatu : Juli 2018 ISBN : 978-602-289-456-8 Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

ii

PENGANTAR PENULIS Bismillâhirrahmânirrahîm Assalâmu’alaikum warahmatullâhi wa barokâtuh Alhamdulillâhirabbil’âlamîn. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, karena atas kehendaknya buku ini selesai disusun. Salam shalawat tak lupa disampaikan kepada nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Saw, keluarga juga para sahabatnya. Amin. Berkunjung ke pulau Papua memberikan kesan tersendiri. Di satu sisi, pemandangan dan sumber daya alam (SDA) yang berlimbah baik di lautan maupun di pegunungan menjadi suguhan pemandangan tersendiri. Namun di sisi lain, kondisi masyarakat asli Papua ternyata masih tertinggal dan terpencil. Berbagai upaya perlu dicanangkan dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang kualitas atau bermutu. Masyarakat yang menyadari akan hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pendidikan banyak yang berperan aktif mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Banyak lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. YAPIS merupakan yayasan yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dan telah berkontribusi nyata dalam meningkatkan SDM berkualitas melalui pendidikan di Tanah Papua. Pendidikan merupakan kebutuhan asasi setiap manusia, termasuk yang berada di daerah “3T” (terpencil, tertinggal, dan terluar). Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan mulai jenjang pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi yang didirikan di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua telah memberi inspirasi bagi penulisan buku ini. Daerah Papua, khususnya Kabupaten Jayawijaya Distrik Wamena yang berada di lembah yang dikelilingi pegunungan terjal, telah menjadi salah satu tempat yang menarik dan menjadi sumber inspirasi dalam upaya peningkatan SDM melalui pendidikan. Perkembangan dan peningkatan SDM melalui pendidikan terutama di

iii

daerah “Wamena” ini menjadi bukti bahwa perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat berawal dari pendidikan. Dengan tekad kuat dan semangat yang tinggi, buku Meningkatkan SDM Berkualitas Melalui Pendidikan “Menyiapkan SDM Papua Yang Berdaya Saing” kami persembahkan untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan buku ini, terutama kepada para pejabat YAPIS Pusat dan para pengelola UPT di Wamena. Terima kasih kepada para pendiri dan pejuang pendidikan YAPIS di Tanah Papua, semoga Allah Swt selalu memberikan kekuatan dan kelancaran dalam perjuangannya meningkatkan SDM yang berkualitas dan memiliki kompetensi untuk siap berdaya saing. Selanjutnya terima kasih kami ucapkan kepada para narasumber lainnya yang sekaligus menjadi guide selama penulis melakukan penelitiannya di Tanah Papua. Terima kasih kepada keluarga tercinta yang selalu mendukung penuh perjuangan untuk menyebarkan ilmu dan pengetahuan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga buku ini mampu menjadi salah satu sumber bacaan bermanfaat dalam upaya meningkatkan SDM berkualitas di Indonesia. Saran dan kritik sangat dinantikan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari penulisan buku ini. Akhirul kalam, wassâlâmu ’alaikum warohmatullâhi wabarokâtuh. Papua-Bandung, Maret 2018

Penulis

iv

DAFTAR ISI Pengantar Penulis ...................................................................... Daftar Isi ...................................................................................... Daftar Gambar dan Tabel .........................................................

iii v vii

BAB I Pendahuluan ..............................................................................

1

BAB II Sumber Daya Manusia .............................................................. A. Manusia sebagai Sumber Daya ............................................. B. Investasi Sumber Daya Manusia ........................................... C. Manajemen Sumber Daya Manusia ......................................

17 18 23 38

BAB III Perencanaan SDM melalui Pendidikan di Papua ................... A. Perencanaan SDM Berdasarkan KKNI ................................. B. Kondisi di Tanah Papua ......................................................... C. Jayawijaya ............................................................................. D. Distrik Wamena .................................................................... E. Analisis Pekerjaan di Jayawijaya “Wamena” ....................... F. Analisis Perencanaan Kebutuhan Komponen Pendidikan ....

53 54 74 81 109 111 121

BAB IV Pendidikan dan Pelatihan di Bawah YAPIS ........................... A. Pendidikan di Bawah YAPIS ................................................ B. Pelatihan ................................................................................ C. Pelatihan yang Telah Diberikan dan Diperlukan di Tanah Papua ...................................................................................... BAB V Motivasi ...................................................................................... A. Teori Motivasi ....................................................................... B. Motivasi Diri ......................................................................... C. Motivasi Pemimpin Daerah ..................................................

v

137 145 161 168

170 173 183 192

BAB VI SDM Papua Masa Depan .......................................................... A. SDM Berkualitas ................................................................... B. Peluang Masa Depan Masyarakat di Tanah Papua Melalui Pendidikan.............................................................................. C. Tantangan YAPIS di Tanah Papua .......................................

199 200 204 225

BAB VII Penutup .......................................................................................

233

Daftar Pustaka ............................................................................ Biografi ........................................................................................

238 244

vi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Daftar Gambar Gambar 2.1.

Peluang Peningkatan SDM melalui Bonus Demografi ............................................................

17

Gambar 3.1.

Deskripsi Kualifikasi pada KKNI ........................

56

Gambar 3.2.

Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Program ................................................................

57

Gambar 3.3.

Peta Pulau Papua ..................................................

74

Gambar 3.4.

Kondisi Georafis Jayawijaya ...............................

76

Gambar 3.5.

Model Pengambilan Keputusan Rasional ............

113

Gambar 3.6.

Karakteristik KKNI ..............................................

118

Gambar 4.1.

Pengakuan Pembelajaran Lampau .......................

143

Gambar 4.2.

Peta Penyebaran Lembaga Pendidikan Islam di Tanah Papua di Bawah YAPIS ........................

Gambar 4.3. Gambar 4.4.

151

Lokasi Universitas YAPIS Papua dan UPT-UPT Jenjang Dikdasmen di Dok V Jayapura ..............

159

Lokasi STISIP Amal Ilmiah YAPIS Wamena .....

159

Gambar 4.5. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan Pengelolaannya ..............................................

168

Gambar 5.1.

Proses Motivasi ....................................................

172

Gambar 5.2.

Hierarki Kebutuhan Maslow ................................

174

Gambar 5.3.

Hierarki Kebutuhan Motivasi Syari’ah ................

176

Gambar 5.4.

Teori Harapan ......................................................

179

Gambar 6.1.

Hasil Penelitian di Tanah Papua Tentang Pendidikan 2018 .....................................

vii

215

Daftar Tabel Tabel 4.1

Jumlah UPT di Bawah YAPIS .............................

Tabel 5.1.

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan

Tabel 5.2.

153

dalam Membuat Perbandingan ............................

180

Cara-cara untuk Mengurangi Ketidakadilan ........

181

viii

BAB I PENDAHULUAN

SDM yang berkualitas hanya dapat dibentuk melalui pendidikan yang berkualitas. Manusia yang memiliki kompetensi akan siap bersaing di era globalisasi. Untuk itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak dapat mampu menjalankan tugas dan fungsinya membangun manusia yang berkualitas sendiri, perlu peran serta masyarakat dan stakeholder dalam mewujudkan SDM berkualitas. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah Swt, dan khalifah di muka bumi, Allah Swt memberikan berbagai potensi (multiple intelligences) dalam diri manusia. Potensi manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan dibantu melalui proses pendidikan. Kemampuan yang kemudian tumbuh inilah yang dapat membantu menjalankan tugas dan fungsi manusia sebagai makhluk mulia. Potensi yang dimiliki manusia merupakan modal dasar bagi perkembangan dan kemajuan peradaban. Potensi yang dimilikinya dapat ditingkatkan melalui pendidikan sehingga manusia akan memiliki beragam kompetensi atau kemampuan. Manusia dengan sikap mental yang baik dan memiliki kemampuan yang beragam menjadi sumber daya yang tak ternilai harganya bagi pembangunan suatu negara. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran dalam menumbuhkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia. Mendukung proses pendidikan berarti menyiapkan sumber daya manusia yang bermutu. Manusia yang telah tumbuh berbagai potensi yang dimilikinya melalui pendidikan merupakan modal dalam pembangunan. Inilah yang disebut bahwa pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia (SDM). Membantu menumbuhkan kompetensi perlu persiapan atau perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten, dan pengawasan yang terpadu. Semua prosedur atau proses tersebut sangat penting untuk peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Tuhan Sang

1

Maha Pencipta melengkapi manusia dengan berbagai potensi dasar yang multi-talenta. Komitmen tinggi berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam menumbuhkembangkan potensi tersebut akan mampu menyiapkan kompetensi manusia sebagai sumber daya utama yang siap bersaing dan siap meraih kemajuan, kesejahteraan, serta kebahagiaan hidup. Manusia-manusia dengan potensi dan memiliki kompetensi yang bermutu menjadi aset dalam pembangunan suatu negara. Agus Irianto (2011: 6) mengungkapkan konsep pendidikan sebagai investasi (education as investment) telah berkembang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektorsektor pembangunan lainnya. Konsep ini diyakini setelah ditemukan bukti ilmiah akan peran dan fungsi vital pendidikan dalam memposisikan manusia sebagai kekuatan utama sekaligus prasyarat bagi kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor. Pemikiran ilmiah ini mempengaruhi pola pemikiran berbagai pihak setelah pidato Theodore Schultz pada tahun 1960 yang berjudul “Investment in Human Capital” di hadapan The American Economic Association sehingga menjadi peletak dasar Teori Human Capital Modern. Lebih lanjut dinyatakan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan disajikan dalam World Development Report 1980 menguji perkiraan tingkat pengembalian ekonomi (rate of return) terhadap investasi dalam bidang pendidikan di 44 negara sedang berkembang. Disimpulkan bahwa nilai manfaat balikan semua tingkat pendidikan berada jauh di atas 10%. Ini menunjukkan bahwa nilai balikan modal manusia lebih besar daripada modal fisik. Dan tidak ada negara di dunia yang mengalami kemajuan pesat dengan dukungan SDM yang rendah pendidikannya (Agus Irianto, 2011: 11). Manusia yang berkualitas sebagai modal dalam kemajuan dan pembangunan suatu bangsa ini hanya dapat diperoleh melalui pendidikan telah diprediksi dan diperkuat dalam pernyataan Mohammad Fakry Gaffar (1987: 2). Gaffar menyatakan, keberhasilan pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh faktor manusia. Manusia yang menentukan keberhasilan ini tentunya haruslah manusia yang mempunyai kemampuan untuk membangun. Kemampuan membangun ini hanya dapat dibina melalui pendidikan. Artinya pendidikan yang relevan dengan tugas manusia pembangunan haruslah berorientasi kepada keseluruhan kebutuhan dan tuntutan pembangunan.

2

Kompetensi yang hendaknya dikembangkan dan dimiliki manusia adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Semua kompetensi tersebut tidak bisa diperoleh secara instan. Kompetensi manusia perlu disiapkan melalui pendidikan dan itu perlu proses. Pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kunci keberhasilan dalam pendidikan pun terletak pada manusia yang membantunya, yaitu orangtua dan guru/dosen. Guru/Dosen yang memiliki kualitas yang baik dapat membantu para peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya dengan baik. Sebaliknya, guru/dosen yang kurang memiliki kompetensi yang baik tidak akan mampu membantu para peserta didik menumbuhkembangkan potensi-potensi yang mereka miliki secara maksimal. Dan membahas tentang permasalahan pendidikan di Indonesia, sumber daya manusia (SDM) masih menjadi permasalahan serius bagi dunia pendidikan. Banyak pendidik yang belum memiliki kompetensi sesuai harapan. Mengutip E. Mulyasa (2005: 3) salah satu syarat yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah guru. Meskipun datanya sudah cukup lama, namun perlu dijadikan sebagai bahan informasi, bahwa pada tahun 2004 sebagian besar guru (57%) tidak atau belum memenuhi syarat, tidak kompeten, dan tidak profesional. Dan berarti hanya 43% guru yang memenuhi syarat sebagai pendidik yang kompeten dan profesional. Permasalahan sumber daya manusia menyangkut kuantitas dan kualifikasi akademik para pendidik dan tenaga kependidikan yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap minat masyarakat terhadap sekolah atau madrasah. Bahkan untuk masalah SDM, Abuddin Nata (2003: 135) mempertanyakan eksistensi guru sebagai pendidik profesional. Peranan guru sebagai pendidik profesional akhir-akhir ini mulai dipertanyakan eksistensinya secara fungsional. Hal ini antara lain disebabkan oleh munculnya serangkaian fenomena para lulusan pendidikan yang secara moral cenderung merosot dan secara intelektual akademik juga kurang siap untuk memasuki lapangan kerja. Jika fenomena tersebut benar adanya, maka baik langsung maupun tidak langsung akan terkait dengan performa guru sebagai pendidik profesional.

3

Berbagai permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan menjadi tantangan tersendiri untuk dapat segera dicari solusinya. Mengutip Tampubolon, Firdaus M. Yunus, (2005: 104-105), menyatakan ada lima akar permasalahan pendidikan nasional yang harus dikikis habis agar pendidikan nasional dapat bangkit kembali dari keterpurukannya. Pertama, komitmen pemerintah terhadap pendidikan nasional sangat lemah, terutama dari pihak legislatif dan eksekutif. Kedua, pandangan filosofis tentang pendidikan ketinggalan, hingga visi dan mutu pendidikan ke depan kurang mendapat perhatian. Ketiga, sistem pemberdayaan guru sangat lemah, hal ini terlihat dari pelatihan prajabatan guru dan pemberian kesejahteraan terhadap guru. Keempat, sistem manajemen sentralistik-birokratik dan tidak terpadu inilah yang terjadi selama ini. Dengan pemberlakuan otonomi daerah diharapkan desentralisasi pendidikan akan terjadi, meskipun kegamangan daerah dalam melakukannya tetap ada. Kelima, masih berlangsungnya sistem pengajaran di sekolah-sekolah dengan pola pengajaran klasik, akibatnya kreativitas dan kemandirian peserta didik lambat berkembang, keberagaman sering tidak terpenuhi, kemudian mutu pendidikan yang tinggi sulit dicapai. Dalam Renstra Depdiknas tahun 2005-2009, peningkatan peran pendidikan ditekankan pada upaya: 1) perluasan dan pemerataan pendidikan, 2) mutu dan relevansi pendidikan, 3) governance dan akuntabilitas. Ketiga program tersebut merupakan upaya untuk pembangunan pendidikan secara merata untuk seluruh wilayah Indonesia, sehingga ketinggalan di bidang peningkatan mutu SDM dapat ditingkatkan agar tidak tertinggal dengan kemajuan di antara negara-negara Asia Pasifik. Sampai saat ini, ketiga program tersebut masih dirasa belum optimal dijalankan. Dengan peningkatan anggaran pendidikan diharapkan ketiga program ini dapat direalisasikan dalam jangka waktu yang cepat. Hanya, kendala dalam pelaksanaannya terkait dengan aturan birokrasi yang masih belum direformasi. Mekanisme pengambilan keputusan, mekanisme peluncuran dana dan pertanggungjawaban keuangan sering menjadi kendala administrasi yang dapat menghambat jalannya reformasi pendidikan di Indonesia (Agus Irianto, 2011: 12). Kebijakan tersebut dalam tataran praktisnya masih menghadapi berbagai masalah. Sebagaimana yang dijelaskan Nanang Fattah (2000: 78), pendidikan nasional masih dihadapkan pada masalah, antara lain: peningkatan kualitas pendidikan, pemerataan kesempatan pendidikan,

4

keterbatasan anggaran yang tersedia, belum terpenuhinya sumber daya dari masyarakat secara profesional sesuai dengan prinsip pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Masalah lainnya yaitu: kecukupan sumber-sumber pendidikan (jumlah dan mutu guru, buku teks, sarana belajar yang memadai), kualitas manajemen sekolah yang masih rendah, alokasi anggaran, adanya ketidakseimbangan antara kompetensi lulusan dengan kompetensi kebutuhan tenaga kerja.

Gambar 1.1. Peningkatan Kualitas SDM Tanggung Jawab Bersama (Sumber: Abdul Rozak, Power Point Bahan Sosialisasi KKNI, 2014)

Lembaga Program Pembangunan Dunia (UNDP) merilis IPM Indonesia berada pada peringkat 121 dari 185 Negara (sumber: Human Development Report tahun 2013). Tinggi rendahnya IPM suatu Negara tergantung pada tingkat kualitas pendidikan di Negara tersebut.1 Faktor rendahnya capaian kualitas pendidikan, yaitu: 1) Tingkat keakuratan dan akumulasi data yang belum mantap. 2) Topografi wilaya...


Similar Free PDFs