Metode Kuantifikasi Kromatografi DOCX

Title Metode Kuantifikasi Kromatografi
Pages 2
File Size 49 KB
File Type DOCX
Total Downloads 234
Total Views 509

Summary

Metode Kuantifikasi Kromatografi Metode kuantifikasi untuk analisis kuantitatif dengan kromatografi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode baku eksternal, me-tode baku internal, dan metode normalisasi internal'10' serta metode standar adist. 1)Metode baku eksternal Metode yang paling ...


Description

Metode Kuantifikasi Kromatografi Metode kuantifikasi untuk analisis kuantitatif dengan kromatografi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode baku eksternal, me-tode baku internal, dan metode normalisasi internal'10' serta metode standar adist. 1)Metode baku eksternal Metode yang paling umum untuk menetapkan konsentrasi senyawa yang tidak diketahui konsentrasinya dalam suatu sampel adalah dengan menggunakan plot kalibrasi menggunakan baku eksternal. Larutan-larutan baku ini dirujuk sebagai baku eksternal karena larutan-larutan baku ini disiapkan dan dianalisis secara ter-pisah dari kromatogram senyawa tertentu yang ada dalam sampel. Sampel yang mengandung senyawa tertentu yang akan ditetapkan konsentrasinya dan telah disiapkan, selanjutnya diinjeksikan dalam sistem kromatografi yang digunakan dan dianalsis dengan cara yang sama. Konsentrasi senyawa tersebut ditentukan dengan me-tode grafikdari kurva kalibrasi atau secara numerik001. Gambar 1.10. Kurva baku untuk menghitung sampel dengan menggunakan baku eksternal. 51,52, dan S3 adalah standar eksternal untuk kalibrasi; dan U adalah sampel yang tidak diketahui konsentrasinya" Larutan baku (kadang-kadang disebut dengan kalibrator) disiapkan dengan konsentrasi tertentu yang sudah diketahui (misal 0,1; 0,2; dan 0,3 mg/mL). Sejumlah tertentu volume larutan ini diinjeksikan dan dianalisis lalu respon detektor (luas puncak atau tinggi puncak) diplotkan terhadap konsentrasi sebagaimana dalam Gambar 1.10. 2. Metode baku internal Baku internal merupakan senyawa yang berbeda dengan analit, meskipun demikian senyawa ini harusterpisah dengan baikselama proses pemisahan. Baku internal dapat menghilangkan pengaruh karena adanya perubahan-perubahan pada ukuran sampel atau konsentrasi karena variasi instrumen. Salah satu alasan utama digu-nakannya baku internal adalahjika suatu sampel memeriukan per-lakuan sampel yang sangat signifikan. Seringkali perlakuan sampel memeriukan tahapan-tahapan yang meliputi derivatisasi, ekstraksi, filtrasi, dan sebagainya, yang dapat mengakibatkan berkurangnya sampel. Jika baku internal ditambahkan pada sampel sebelum di-lakukan preparasi sampel, maka baku internal dapat mengoreksi hilangnya sampel- sampel ini. Syarat-syarat suatu senyawa dapat digunakan sebagai baku in ternal adalah: terpisah dengan baik dari senyawa yang dituju atau dari puncak-puncak yang lain; mempunyai waktu retensi yang ham-pir sama dengan analit; tidak terdapat dalam sampel; mempunyai kemiripan sifat-sifat dengan analit dalam tahapan-tahapan penyia-pan sampel; tidak mempunyai kimiripan secara kimiawi dengan analit; tersedia dalam perdagangan dengan kemurnian yang tinggi; stabil dan tidak reaktif dengan sampel atau dengan fase gerak; dan mempunyai respon detektor yang hampir sama dengan analit pada konsentrasi yang digunakan"0'. Dengan metode baku internal, kurva baku dihasilkan dengan mempersiapkan beberapa larutan baku yang mengandung konsen trasi yang berbeda dari senyawa yang dituju dengan ditambah sejum-lah konsentrasi tertentu yang tetap dari larutan baku internal. Sebagai contoh penggunaan baku internal adalah penetapan kadar metomil dengan menggunakan baku internal benzanilid (Gambar 1.11). Kromatogram yang diberikan pada Gambar 1.11 menggam-barkan metodologi standar internal. Di sini, metomil dikuantifikasi dengan menggunakan benzanilid sebagai standar internal. Dengan menggunakan kurva kalibrasi,...


Similar Free PDFs