Metode Praktikum Isolasi Plankton PDF

Title Metode Praktikum Isolasi Plankton
Course Manajemen Sumber Daya Perairan
Institution Universitas Diponegoro
Pages 4
File Size 96.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 109
Total Views 149

Summary

METODE PRAKTIKUM ISOLASI PAKAN ALAMI Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. Mikroskop 2. Erlenmeyer 3. Gelas kimia 4. Aluminium foil 5. Pipet kapiler 6. Pupuk Conway 7. Alkohol 70 % 8. Lampu dan AC Prosedur Kerja 9. Pipet tetes 10. Toples 11. Pl...


Description

METODE PRAKTIKUM ISOLASI PAKAN ALAMI

Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mikroskop Erlenmeyer Gelas kimia Aluminium foil Pipet kapiler Pupuk Conway Alkohol 70 %

8. Lampu dan AC Prosedur Kerja

9. Pipet tetes 10. Toples 11. Plastik container 12. Air laut sterill 13. Kaca preparat 14. Vitamin B12 15. Sampel murni Navicula sp. dan sampel yang belum murni 16. Aerasi

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Isolasi Navicula sp. a. Metode tuang. b. Metode pipet. 2. Perhitungan kepadatan Navicula sp. 3. Kultur murni Navicula sp. a. Kultur dalam wadah kontainer plastik. b. Kultur dalam wadah toples kaca.

Uraian Kegiatan Pakan alami merupakan pakan yang sudah tersedia di alam. Untuk itu dalam upaya mendapatkan kualitas dan tingkat hidup yang tinggi dari larva, maka salah satu

faktor yang perlu diperhatikan adalah penyediaan pakan alami yang sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva. Salah satu jenisnya adalah Navicula sp. yang mempunyai kandungan protein tinggi karena diatom ini banyak tersedia di habitat asli abalone.

Dan untuk

melakukan kultur murni diatome tersebut sebagai makanan larva abalone dalam jumlah yang cukup, tepat waktu dan berkesinambungan dilakukanlah kultur diatom yang merupakan suatu kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menyediakan diatom dalam jumlah yang memadai untuk pakan larva/juvenil abalone.

1. Isolasi Navicula sp. Teknik isolasi Navicula sp. yang dilakukan pada praktek ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode tuang dan metode pipet. Teknik isolasi Navicula sp. pada metode tuang dilakukan dengan cara pengenceran secara berulang-ulang hingga spesies target tumbuh dominan pada media isolasi akhir. Media yang digunakan pada metode ini adalah air laut yang telah di autoclave yang diberi pupuk conway sebanyak 2 ml/l dan vitamin B 12 sebanyak 50 µl dalam gelas erlenmeyer yang telah disterilkan dengan menggunakan alkohol 70%. Kemudian mengambil sampel air yang dikultur dari lamun dengan dugaan mengandung Navicula sp dituangkan sebanyak 75 ml pada gelas erlenmeyer yang sama. diinkubasi pada suhu yang terkontrol yaitu

Setelah itu,

18oC, dengan intensitas cahaya 300-375 luks

menggunakan lampu 11-14 watt diletakkan 25-30 cm dari dinding toples.

Media kultur

diinkubasi selama 3 (tiga) minggu atau hingga timbul warna cokelat yang merupakan warna indikator tumbuhnya Navicula sp. pada permukaan erlenmeyer. Namun, pada media tersebut masih multispesies sehingga masih harus di lakukan pengenceran lagi, media tersebut diencerkan lagi di media yang baru. Kemudian diinkubasi kembali selama 3 (tiga) minggu, setelah 3 (tiga) minggu media tersebut diamati kembali di

mikroskop. Setelah diketahui bahwa diatome yang di isolasi telah dominan, media isolasi tersebut di scal-up di toples yang di berikan air laut steril sebanyak 1 l , di berikan aerasi dan kondisi kulturnya tetap sama. Metode ini memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi selama proses isolasi, namun memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu pengenceran yang lama hingga spesies yang diisolasi dalam media isolasi adalah spesies target dan spesies yang tumbuh belum tentu spesies target. Metode pipet dilakukan dengan cara mengambil sampel air laut yang di kultur dari lamun untuk mendapatkan monospesies. Selanjutnya sampel air laut di ambil menggunakan pipet tetes, kemudian diteteskan di kaca preparat dan diamati dibawah mikroskop. Setelah di temukan spesies target (Navicula sp.) dibawah mikroskop, spesies tersebut diambil menggunakan pipet kapiler. Kemudian, dimasukkan beberapa spesies target (Navicula sp.) yang didapatkan ke dalam erlenmeyer yang berisikan air laut steril sebanyak 75 ml air laut steril yang telah ditambahkan dengan media pupuk conway dan vitamin B12.

Setelah itu, diinkubasi pada suhu

yang terkontrol yaitu 18oC , dengan intensitas cahaya 300-375 luks menggunakan lampu 11-14 watt diletakkan 25-30 cm dari dinding toples. Media kultur diinkubasi selama 3 (tiga) minggu atau hingga timbul warna cokelat yang merupakan warna indikator tumbuhnya Navicula sp. pada permukaan erlenmeyer. Metode ini memiliki kelebihan yaitu lama waktu proses isolasinya yang lebih cepat dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan isolasi yang menggunakan metode tuang, namun memiliki kekurangan yaitu membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi dan kesabaran bagi orang yang melakukan isolasi monospesies dengan menggunakan metode ini. Media yang telah tumbuh di scal-up di plastik kontainer dengan menggunakan media air laut sebanyak 2 l, kemudian dipasangkan aerasi dan kondisi kulturnya tetap sama.

2.

Menghitung kelimpahan Navicula sp.

Navicula sp. yang telah di isolasi dengan menggunakan metode pipet dihitung kelimpahannya dengan menggunakan metode lapang pandang di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatan, data yang diperoleh di hitung menggunakan rumus kelimpahan nilai kelimpahan Navicula sp. yang diperoleh sebesar 7430,9978 individu/ml. Hal tersebut menandakan bahwa sampel memiliki kelimpahan yang tinggi....


Similar Free PDFs