Metodologi Penelitian TEKNIK SAMPLING PDF

Title Metodologi Penelitian TEKNIK SAMPLING
Author Gicin Habibi
Pages 12
File Size 455.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 383
Total Views 933

Summary

      MODUL PERKULIAHANVI     Metodologi   Penelitian   TEKNIK SAMPLING               Fakultas  Program Studi  Tatap Muka  Kode MK  Disusun Oleh    06   Pasca Sarjana  Magister Teknik  54001 (3)  Dr. Hamzah Hilal  Elektro      Abstract  Kompetensi    Kuliah keempat ini memuat materi Pengetahuan dan ...


Description

 

 

MODUL PERKULIAHANVI

   

Metodologi Penelitian

 

 

 

TEKNIK SAMPLING

     

 

 

 

 

Fakultas 

Program Studi 

Tatap Muka 

Kode MK 

Disusun Oleh 

 

Pasca Sarjana 

Magister Teknik  Elektro 

06

54001 (3) 

Dr. Hamzah Hilal 

   

 

Abstract 

Kompetensi 

 

Kuliah keempat ini memuat materi tentang beberapa terminologi, desain survei sampel, random sampling. sampling nonprobabilit, dan besar sampel.

 

Pengetahuan dan pemahaman mengenai beberapa terminologi, desain survei sampel, random sampling. sampling nonprobabilit, dan besar sampel.

1

 

Pembahasan 6.1 PENDAHULUAN Sesudah populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit. Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit. Keterangan

mengenai

populasi

dapat

dikumpulkan

dengan

dua

cara.

Pertama, tiap unit populasi dihitung. Cara ini disebut sensus. Kedua, perhitunganperhitungan dilakukan hanya pada bagian unit populasi saja. Keterangan diambil dari "wakil" populasi, atau dari sampel. Teknik ini dinamakan survei sampel (sample survey) atau sample enumeration. Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur dalam mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Dalam mencari sampel, para ahli biasanya menggunakan probability sample. Probability sample adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa di mana suatu elemen (unsur) individu dari populasi, tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi tetapi tergantung pada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Jika pemilihan individu dari populasi didasarkan pada pertimbangan pribadi, maka sampel tersebut dinamakan judgement sample. Dalam hal menarik sampel, maka selalu dilakukan secara sampling without replacement. Ini dimaksudkan bahwa individu yang telah ditarik tidak dimasukkan kembali dalam kelompok populasi dalam melakukan penarikan individu berikutnya. Di lain pihak, jika kartu pertama dimasukkan kembali ke dalam kotak, kemudian dikocok lagi dan baru ditarik kartu kedua, maka cara ini dinamakan sampling with replacement.

6.2 BEBERAPA TERMINOLOGI Survei sampel berkenaan dengan pengukuran keadaan ataupun atribut dari entitas tertentu seperti keluarga, areal, produksi, dan sebagainya. Atribut serta objek yang menjadi tujuan penelitian disebut sifat atau ciri (characteristic). Unit yang mempunyai sifat ini dinamakan unsur (element) atau unit elementer

 

2

(elementary unit). Unsur atau unit elementer adalah sebuah objek dimana akan dilakukan

pengukuran-pengukuran.

Unit

elementer

ini

mempunyai

sifat

kuantitatif (dapat diukur dengan unit-unit pengukur tertentu seperti kg, meter, rupiah, mikron, dan sebagainya) ataupun mempunyai sifat kualitatif yang diukur dengan suatu rasio tentang ada atau tidak adanya suatu sifat kualitatif tersebut. Pendapatan karyawan suatu perusahaan misalnya, mempunyai sifat kuantitatif karena dapat diukur dengan rupiah. Sebaliknya, jenis kelamin, merupakan sifat kualitatif. Kumpulan dari ukuran unit-unit elementer disebut populasi. Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang susuatu yang ingin dibuat inferensi. Populasi berkenaan dengan data, bukan dengan orangnya atau bendanya. Jadi, misalnya adalah luas bangunan, umur karyawan, berat handphone, bukan bangunan, karyawan, atau handphone. Unit

yang

membentuk

basis

dari

proses

sampling

dinamakan

unit

sampling. Dengan perkataan lain, unit sampling adalah kumpulan dari unsurunsusr dari populasi yang tidak tumpang tindih. Unit sampling ini dapat saja elementary unit ataupun kelompok dari unit elementer. Misalnya, pendapatan karayawan

ingin

diketahui.

Populasinya

adalah

pendapatan

karyawan.

Karyawan dapat dijadikan unit sampling. Tetapi dapat juga suatu kantor dibuat sebagai unit sampling dimana satu kantor terdapat sekelompok unit elementer. Sampel adalah kumpulan dari unit sampling, dan merupakan subset dari populasi. Sampel adalah kumpulan dari unit sampling yang biasanya ditarik dari sebuah frame. Langkah-langkah yang akan diambil untuk memperoleh sampel dari suatu populasi disebut sampling plan (rencana sampling). Sebuah frame adalah list atau urutan unit sampling yang tersedia. Misalnya dalam hal meneliti pendapatan karayawan, maka jika karyawan yang digunakan sebagai unit sampling, maka list dari karyawan yang tercatat dalam daftar karyawan kantor dapat digunakan sebagai sampling frame. Dari frame inilah sampel yang diinginkan dapat ditarik. Kuantitas yang dapat menjelaskan tentang sifat-sifat populasi disebut parameter. Parameter populasi adalah konstan dan mempunyai nilai yang tetap untuk populasi tertentu. Di lain pihak, kuantitas yang dihitung dari sampel dan digunakan untuk menerangkan sampel dinamakan statistik. Mengadakan generalisasi terhadap populasi dengan dasar sampel yang diambil dari populasi tersebut, dinamakan inferensi statistik. Dengan perkataan lain suatu generalisasi terhadap parameter dapat dibuat dengan berdasarkan pada statistik. Dalam inferensi statistik ini, terdapat dua hal yang dapat dikerjakan, yaitu mengadakan estimasidan menguji hipotesa.  

3

Parameter populasi biasanya tidak diketahui. Parameter ini diestimasi berdasarkan pada statistik dari sampel. Yang diperoleh dinamakan estimat. Ada dua jenis estimat yaitu: estimat titik atau point estimate dan estimat interval. Hipotesa adalah suatu statemen tentatif tentang parameter populasi atau tentang distribusi populasi. Hipotesa bisa saja benar dan bisa saja salah dan hipotesa selalu terbuka terhadap kecurigaan. Hipotesa ini akan diuji, dengan teknik pengujian tersendiri, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan apakah hipotesa tersebut diterima atau ditolak.

6.3. DESAIN SURVEI SAMPEL Dengan demikian, tujuan dari survei sampling adalah untuk mengadakan estimasi

dan

menguji

hipotesa

tentang

parameter

populasi

dengan

menggunakan keterangan-keterangan yang diperoleh dari sampel. Keteranganketerangan yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung pada dua hal yaitu: a. Jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel. b. Teknik yang digunakan dalam memilih sampel. Pada gambar 6.1 dapat dilihat bahwa sampling dibagi atas dua yaitu: desain sampling tetap (fixed sampling design). Dalam desain sampel tetap, sampel dibentuk mengikuti aturan tertentu, dan aturan ini tidak berubah-ubah selama penarikan sampel berlaku.

 

4

Sampling

Sequential

Fixed Sampling

Sampel yang ditarik secara bertingkat

Unsrestricted

Sample Random

Sistemati c Sampling

Cara pengamatan satu per satu dan anggota populasi

Restricted

Stratified Sampling

Multiple Stage

Cluster

Stratified

Sampling

Cluster

Gambar 6.1 Pembagian desain sampling Jika aturan dalam penarikan sampel tidak sama selama penarikan sampel berlangsung, maka desain sampling disebut sampel skuensial. Cara penarikan dalam sampel skuensial adalah sebagai berikut. Mula-mula ditarik sebuah sampel kecil secara random dan dianalisa, untuk menentukan apakah perlu ditarik sampel lain yang lebih besar. Analisa sampel kecil tersebut menentukan penarikan sampel besar selanjutnya. Sampling skuensial dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Menarik sampel secara bertingkat. Di sini sampel ditarik beberapa kali untuk memenuhi kepuasan, dan tiap sampel yang ditarik digabung dengan sampel sebelumnya. Misalnya untuk satu keperluan, sebuah sampel yang besarnya 20 ditarik. Sesudah dianalisa, dan ternyata menimbulkan kekurangpuasan terhadap gambaran yang diinginkan. Lalu diputuskan untuk menarik sebuah sampel lagi sebanyak 30 anggota. Sampel ini digabungkan dengan sampel pertama sehingga sekarang diperoleh 50 anggota sampel. Lalu dianalisa. Jika masih belum puas, maka dapat diambil satu sampel lain, dan digabungkan lagi dengan sampel terdahulu. Jika dari analisa terhadap sampel yang lebih besar ini sudah memberikan hasil yang memuaskan, maka penarikan sampel

dihen ntikan. Jika belum pua as, maka proses p pena arikan sampel tersebu ut diteruskan. Deng gan penarikan sampel kedua, ma aka telah diilakukan ap pa yang dis sebut denga an double sampling g, dan jika diteruskan pada penarikan sam mpel ketiga berarti tela ah ukan triple sampling, dan jika diteruskan la agi, maka telah dikerja akan multiple dilaku samp pling. b. Deng gan mengam mati satu persatu anggo ota-anggota populasi. Dalam hal inii satu-persattu anggota sampel diamati. Pe engamatan d dilakukan se ecara terus-menerus sa ampai adanyya gan yang diinginkan. Cara C ini dianggap benttuk khas da ari rasa puas tentang keterang ple sampling g. multip Dessain samplin ng tetap diba agi dua lagi, yaitu: a. Unre estricted ra andom sam mple (samp pel tanpa batasan). b P Pada unrestrricted random m samp ple, sampel ditarik seca ara langsung g dari populasi. Popula asi tidak diba agi-bagi lebih dahulu atas subssampel. Unre estricted sam mple dibagi lagi atas dua a, yaitu: 

S Sampel rando om sederhana (simple rrandom sam mple). Tiap unit populasi diberi nomo or. K Kemudian sa ampel yang diinginkan d diitarik secara a random, ba aik dengan menggunaka m an ra andom numb bers ataupun n dengan un ndian biasa.



S Sampel sistematis (sistem matic sample e). Unit dari populasi dib beri nomor dan d diurutkan. K Kemudian dittentukan sattu nomor se ebagai titik tolak menarik sampel. Nomor N berikut dari anggota yang ingin dipilih diten ntukan seca ara sistematika, misalnyya tiap nomo or e-m dari titik k tolak dan dari d unit sela anjutnya akan dipilih seb bagai anggotta sampel. ke

b. Resttricted rand dom samp le (sampe l dengan batasan-ba b atasan). Pa ada restricte ed samp ple, sampel ditarik dari populasi p yan ng telah dike elompokkan lebih dahullu. Mula-mula populasi dibagi atas kelom mpok atau ssubsampel. Sampel dita arik dari masing-masin ng mpok tersebut, ataupun ditarik dari beberapa buah b subpop pulasi merup pakan sampel kelom di ma ana seluruh h unit dalam m kelompokk-kelompok tersebut dijadikan anggota sampe el, ataup pun tidak se eluruh anggo ota dari sub bpopulasi rne enjadi anggo ota sampel, tetapi hanyya sebag gian saja da ari anggota subpopulassi tersebut yang dipilih menjadi m ang ggota sampe el. Restrricted samplle dapat diba agi lagi atas: 

M Multiple sta age sample e. Sampel d ditarik darii kelompokk populasi, tetapi tida ak s emua angg gota kelompok populassi mejadi an nggota samp pel. Hanya sebagian s da ari populasi men njadi anggotta sampel. Caranya C bisa a dengan: anggota subp o

Equal pro obability. Pa ada equal p probability, dari tiap kelompok po opulasi dipilih sejumlah anggota te ertentu untukk dimasukka an dalam ssampel dan tiap anggotta m probability yang sama a untuk dim masukkan ke k kelompokk tersebut mempunyai dalam sam mpel.

o

2012

Proportion nal probabillity. Pada p proportional probability, tiap anggo ota kelompo ok

N

M t K li h d

iM d l

mempuny yai probabiliitas yang sebanding s dengan d besa ar relatif da ari kelompokkelompokk yang dimassukkan dalam subsampe el. 

S Stratified sa ample. Pop pulasi dibag gi dalam kelo ompok yang g homogen lebih dahulu, attau dalam strata. s Anggo ota sampel ditarik dari setiap s strata a. Jika tidak samua stratta ditarik sampe elnya, maka ia menjadi m multiple stag ge sampling.



C Cluster sam mple. Populasi dibagi d dulu atas kellompok berd dasarkan pa ada area ata au clluster. Angg gota subpop pulasi tiap ccluster tidak k perlu hom mogen. Bebe erapa cluste er dipilih dulu se ebagai samp pel. Kemudia an dipilih lag gi anggota unit u dari sam mpel cluster di ggota unit in ni, bisa saja diambil selluruh elementari unit da ari attas. Dalam memilih ang clluster atau sebagian dari unit elementer e dari d cluster. r. Biasanya randomisa asi penarikan sa ampel hanya a di kala me emilih cluster, dan tidak di kala memilih anggotta er. unit elemente



S Stratified clusster sample e. Sampel ditarik denga an teknik ko ombinasi antara stratifie ed sa ampling dan n cluster sam mpling.

NDOM SAMP PLING SED DERHANA 6.4. RAN Jika sebuah sampell yang besa arnya n ditarik dari sebuah populassi finit yang besarnya N, N empunyai pe eluang yang g sama untu uk sedemikiian rupa sehingga tiap unit dalam sampel me dipilih, maka m prosed dur samplin ng dinamaka an sampel random sed derhana (sim mple random m sample). Jumlah sampel yang besarnya n yang dapa at ditarik dari sebuah populasi p yan ng a N adalah: besarnya

! !

!

!

Mis salnya sebua ah populasi mempunyai 5 anggota, yaitu: Abid din (A), Hong (H), Risya ad (R), Syamsuddin (S), dan Ibrah him (I). Kem mudian ingin n ditarik sam mpel yang besarnya b du ua ntuk dikirim ke k luar nege eri. Kemungkkinan sampe el yang bisa ditarik dari populasi p yan ng orang un besarnya a lima terseb but adalah: N C n, di ma ana N = 5 da an n = 2. Jum mlah sampel adalah: 5! 2! 5 2 !

5! 2! 3!

5 4 3 2 1 2 1 .3 2 1

1 10

Jad di terdapat kemungkina k n 10 buah sample s untu uk ditarik da ari populasi di atas. Tia ap sample di atas me empunyai peluang p (pro robability) ya ang sama untuk dipilih. Besarnyya probabilitty ini adalah 1/10. Sim mple random m sampling hanya dapat digunakan jika: a. Teknik sampling g lain yang lebih efisie en tidak ad da atau tida ak memungkinkan untu uk ukan dilaku b. Keterrangan-keterangan atau u nama-nama dari semua unit eleme enter telah diketahui d lebih

2012

N

M t K li h d

iM d l

dahulu. Walaupun dem mikian, kete erangan ten ntang homo ogenitas unit elemente er, bagian dalam m kelompok,, tidak perlu diketahui lebih dahulu. pemb Terrdapat duaca ara yang dapat dilakuka an dalam me enarik simple e random sa ample, yaitu: a. Cara a undian. Misalnya M ing gin dipilih se ebuah samp pel yang be esarnya dua a dari sebua ah populasi yang terrdiri atas 5 tenaga t ahli. Kemudian nama n masing g-masing tenaga ahli tadi s pada seca arik kertas, dan d kertas tersebut digu ulung. Lalu kertas ini dimasukkan ke k ditulis dalam m sebuah kotak k kemud dian dikocokk. Kemudian n satu gulun ngan kertass ditarik. Lalu ditarik lagi satu gulungan kertas lain, tanpa mem masukkan kkembali gulu ungan kerta as ama. Nama-n nama pada kedua gulun ngan kertas tadi merupa akan anggota a dari sampel perta yang ditarik seca ara undian. a mengguna akan angk a random. Cara kedua ini adalah h mengguna akan tabel di b. Cara mana a telah terta abulasi angk ka-angka se ecara random m. Tabel inii dinamakan n tabel angkka rando om (Table Random R Nu umbers). De engan meng ggunakan a angka rando om ini, dapat ditarik n bilanga an secara ra andom dari kumpulan bilangan da ari 1 sampa ai dengan N. N ntor terdapat 900 karyaw wan. Sebua ah sampel ya ang besarnyya Misallnya, dalam sebuah kan 9 (be eranggotaka an 9 orang karyawan) k ingin ditarik untuk suatu u keperluan n. Jika sistem undia an digunaka an, maka 900 gulunga an kertas akkan disediakan dan masing-masin ng kertas tersebut akan a dituliska an nama karayawan. Te entu saja kerja ini melela ahkan. Tetapi t angka a random digunakan, d maka wakttu dapat dihemat. Carranya adala ah jika tabel sebag gai berikut. Karena N = 900, makka bilangan harus terdirri atas tiga angka (digitt). Perta ama-tama, tiiap satuan elementer e p populasi (yaitu karyawan) diberi no omor dari 00 01 samp pai dengan 900, 9 yaitu: 001 002 00 03

004 …

898 899 900

udian tabel angka rand dom dibuka. Dengan menutup m matta sebuah angka a ditusu uk Kemu dengan pinsil, da an posisi an ngka tersebut dicatat pada p row be erapa dan kolom berapa. n pinsil jatuh h pada row ke-10 dari kolom ke-13 3. Karena po opulasi terdiri Misallnya tusukan atas 3 digit, yaitu u 900, maka 3 kolom dig gunakan,yaittu kolom 13, 14, dari 15 5. Dengan tittik gan kolom 13, 14, dan 1 15 maka dip peroleh ang gka-angka berikut: tolak row 10 deng 026

426

022

4 914

476

336

089

072

5 530

918

821

531

888 8

981

200

726 dan seterussnya.

445

Angk ka yang lebih h besar dari satuan elem menter (di sini s 900) tida ak dipakai. Demikian D jug ga halny ya angka 00 00 dan angka-angka ya ang terulang g. Karena jumlah petan ni yang aka an menja adi anggota a sampel adalah a 9, m maka nomor-nomor ya ang dapat dipilih d adala ah sebag gai berikut: 26

426

22

47 6

336

89

ARIKAN SA AMPEL NON NPROBABIL LITA 6.5 PENA 2012

N

M t K li h d

iM d l

72

530

d dan

445

Dalam penelitian p so osial dan bisnis, terdap pat jenis te eknik penariikan sample e yang biassa digunaka an yang disebut deng gan teknik penarikan sample no onprobabilita a. Teknik ini digunaka an bila pene eliti tidak memiliki kerangka sample yang me emadai. Berbeda denga an teknik pe enarikkan sa ample proba abilita yang memiliki ciiri semua anggota pop pulasi memliiki kesempa atan yang sa ama untuk terpilih t seba agai sample, kelemahan n teknik nonprobabilita ini adalah tid dak adanya kesempatan yang sama bagi anggota sehingga hasil pene elitian denga an menggun nakan teknik k ini tidak da apat digunakan untuk menyimpulka m an kondisi pada populassi. Beberapa a jenis teknik nonprobab blita antara lain: l a. Teknik penarikan n aksidenta al. Teknik in ni didasarka an pada kem mudahan (c convenience e). pel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, d dan tempatt yang tepa at. Samp Misallnya jika ing gin meneliti tentang ba agaimana pendapat p ora ang yang menggunaka m an handphone mere ek siemen. Peneliti P tidakk boleh bera asumsi bahw wa semua orang memiliiki makai hp sie emen. Akan tetapi yang dapat mem mberikan pen ndapat adala ah atau pernah mem g yang perna ah menggun nakan hp me erek siemen dalam bebe erapa bulan misalnya. orang b. Teknik penarikan n sampel pu urposive. Te eknik ini dise ebut juga ju udgmental sa ampling yan ng nakan denga an menentukan kriteria khusus terh hadap sampel, terutama a orang-oran ng digun yang dianggap ahli. a Misalnyya, jika ingin diketahui bagaimana b ssebaiknya membuat m ikla an el dipilih ada alah dari ora ang-orang ya ang meman ng memaham mi yang baik tentu saja sampe ari orang-orrang perikla anan atau mereka ya ang bergera ak di bidan ng atau berasal da asaran. pema c. Teknik penarikan sampel kuota. k Tekn nik penarika an sampel kuota (quo ota sampling g) s dengan teknik t penarikan sampel merupakan teknik penarikan sampel y...


Similar Free PDFs