mineralogi petrologi RTF

Title mineralogi petrologi
Author Septian Louis
Pages 7
File Size 83.5 KB
File Type RTF
Total Downloads 853
Total Views 875

Summary

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rijang Sampel pertama yang praktikan amati terdapat dua jenis batuan memiliki panjang 16.3 cm, lebar 12.1 cm, dan tinggi 9 cm. memiliki warna cokelat kemerahan, jenis sedimen non-klastik, memiliki struktur septaria dan tekstur amorf. Komposisi batuan yaitu rijang. Jika ditetesi...


Description

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rijang Sampel pertama yang praktikan amati terdapat dua jenis batuan memiliki panjang 16.3 cm, lebar 12.1 cm, dan tinggi 9 cm. memiliki warna cokelat kemerahan, jenis sedimen non-klastik, memiliki struktur septaria dan tekstur amorf. Komposisi batuan yaitu rijang. Jika ditetesi HCl 0,1 N tidak mengeluarkan buih, namun terdapat urat kalsit di bagian tertentu yang jika di tetesi HCl 0,1 mengeluarkan buih. Nama batuan rijang. Petrogenesa dari batuan rijang adalah batuan ini merupakan hasil perubahan kimiawi pada pembentukan batuan yang terendapkan dan juga adanya pengaruh organisme yang menyebabkan perubahan bentuk pada batuan ini, terbentuk dari akumulasi silika, kemungkinan dalam bentuk koloid pada dasar laut yang kemudian mengalami pengangkatan. Silika bersumber dari material-material organik (Bringston, 2007). Berdasarkan pengamatan yang praktikan lakukan, rijang mempunyai jenis sedimen nonklastik karena proses pembentukannya berasal dari proses kimiawi. Menurut teori penuntut pratikum mineralogi dan petrologi (Suharwanto, 2015) rijang memiliki struktur septaria karena konkresi atau proses pembentukan bersama-sama mineral tetapi mempunyai komposisi lempungan dan adanya rekahan-rekahan yang tidak teratur yang terisi oleh kalsit. Berdasarkan teori di buku, batuan ini mempunyai tekstur amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal. Rijang memiliki komposisi yaitu kalsedon dan terdapat urat kalsit yang jika ditetesi HCl 0,1 N mengeluarkan buih karena mengandung karbonat. Keterkaitan petrogenesa dengan deskripsi laboratorium rijang termasuk jenis batuan sedimen non klastik karena terbentuk secara biokimia yaitu dari material organisme dan terakumulasi silika. Berstruktur septaria yaitu struktur konkresi, terdapat rekahan-rekahan yang tidak teratur dikarenakan oleh penyusutan bahan- bahan lempungan karena proses dehidrasi yang kemudian celah-celah yang terbentuk terisi oleh kristal-kristal kalsit. Memiliki tekstur amorf karena proses terbentuknya oleh material organik yang mineralnya tidak sempat mengkristal sehingga mineralnya tidak terbentuk. Pada batuan rijang ditemukan batugamping merah yang 1...


Similar Free PDFs