MINI Riset Psikologi Pendidikan PDF

Title MINI Riset Psikologi Pendidikan
Author Fiska Yolanda Yolanda
Course Pendidikan Ekonomi
Institution Universitas Negeri Medan
Pages 26
File Size 468.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 80
Total Views 911

Summary

MINI RISET PSIKOLOGI PENDIDIKANBELAJAR YANG MENYENANGKAN, BERHASIL,DAN MEMBANGUN KARAKTERNAMA MAHASISWA KEL :ALYA YASMIN (7203141031)FISKA YOLANDA (7201141002)KAREN ORELIA GULO (7203341014)ROBIATUN ADAWIYAH HASIBUAN(7203141002)NAMA DOSEN PENGAMPU :Prof. Rosmala Dewi, M. MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDI...


Description

MINI RISET PSIKOLOGI PENDIDIKAN BELAJAR YANG MENYENANGKAN, BERHASIL, DAN MEMBANGUN KARAKTER NAMA MAHASISWA KEL.1 : ALYA YASMIN (7203141031) FISKA YOLANDA (7201141002) KAREN ORELIA GULO (7203341014) ROBIATUN ADAWIYAH HASIBUAN (7203141002) NAMA DOSEN PENGAMPU : Prof. Rosmala Dewi, M.Pd. MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN BULAN April 2021

ABSTRAK

Penelitian yang kelompok kami lakukan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana yang dapat dikatakan suasana belajar yang menyenangkan; berhasil; dan membangun karakter, membantu orang-orang yang terlibat didalam proses belajar mengajar dalam menciptakan susasana belajar yang menyenangkan dan membangun karakter. Metode pengumpulan data yang kelompok kami gunakan, yaitu dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner, yang dimana angket tersebut dibuat langsung oleh kelompok kami. Adapun tujuan digunakannya angket ini adalah untuk mencari informasi tentang sebuah permasalahan yang sering terjadi didunia pendidikan, yaitu tentang belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui secara singkat pendapat para pelajar tentang (1) Pengertian belajar yang menyenangkan, (2) Kriteria seperti apa yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan dan membangun karakter, (3) Harapan para peserta didik kepada guru bidang studi dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan didalam kelas, (4) Mengetahui pendapat peserta didik terhadap permasalahan tentang guru bidang studi yang tidak mendukung bakat para peserta didiknya, (5) Mengetahui penggunan media belajar yang digunakan didalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas.

Kata Kunci: Belajar, Pembelajaran, Belajar yang menyenangkan, Pembelajaran Karakter, Keterampilan dasar yang dimiliki guru, Kriteria dan aktivitas yang diharapkan peserta didik didalam kelas.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas MR dengan lancar tanpa adanya kendala atau permasalahan yang bisa saja menghambat kami untuk menyelesaikan tugas kami ini dan kami juga mengucapkan syukur kepada-Nya karena kami masih diberikan kesehatan sampai saat ini

Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak khususnya kepada ibu dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan, yaitu Ibu Rosmala Dewi, M.Pd., Kons,.

Adapun yang menjadi tujuan dari tugas ini adalah untuk membandingkan dua jurnal atau lebih dan dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Adapun yang menjadi tugas kami adalah “MINI RISET” yang mengangkat sebuah judul “Belajar Yang Menyenangkan, Berhasil, dan Membangun Karakter.” Jika didalam penulisan tugas kami ini terdapat berbagai banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya baik dari segi tanda baca, penulisan EYD, hubungan antarkalimat tidak sesuai maka kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang para pembaca telah lakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi untuk kami dalam pembuatan tugas ini. Semoga dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca yang dapat berupa ilmu pengetahuan yang baik dan benar dan dapat menambah wawasan pembaca atas informasi yang diberikan atau yang disajikan dari tugas kami ini. MEDAN, APRIL 2021 PENULIS

DAFTAR ISI SAMPUL DAN HALAMAN JUDUL………………………………………I Abstrak……………………………………………………………………...II KATA PENGANTAR……………………………….………………………III DAFTAR ISI…………………………………………………………………IV BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..V A. Latar Belakang Masalah……………………………….… B. Identifikasi Masalah………………………………………. C. Batasan Masalah……………………………….………… D. Rumusan Masalah……………………….……….....…… E. Tujuan Survey…………………….………………….…… F. Manfaat Survey………….……………………………….. BAB II. LANDASAN TEORI……………………………………………...VII A. Pengertian Belajar…………………………… B. Konsep dari Belajar dan Pembelajaran……………….. C. Konsep Dasar Belajar yang Menyenangkan………. D. Pendidikan Karakter yang Menyenangkan……. E. Kerangka Berpikir…………………………………………… BAB III. METODE SURVEY………………………………………..…….XII A. Tempat dan Waktu Survey…………………………………. B. Subject Survey……………………………………………….. C. Teknik Pengambilan Data…………………………………… D. Instrumen Survey…………………………………………….. E. Teknik Analisis Data…………………………………………. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………XV BAB V. PENUTUP………………………………………………………….XXIV A. Kesimpulan……………………………………………….. B. Saran……………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..XXVI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kelompok kami melakukan observasi tentang permasalahan belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter dengan alasan untuk memenuhi tugas kuliah Psikologi Pendidikan dan untuk mengetahui bagaimana konsep dari belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Seperti yang kita ketahui dan kita rasakan bahwa masih ada beberapa guru menerapkan metode pembelajaran yang monoton, kaku, suasana kelas yang sepi dikarenakan kurang aktifnya para peserta didik dalam proses belajar mengajar dikelas, dan guru yang otoriter dan tidak dapat menerima kritikan; masukan; dan pendapat dari peserta didiknya. Untuk itulah kelompok kami ingin metode pembelajaran seperti itu dapat diubah menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Kami ingin semua pihak yang terlibat didalam proses belajar mengajar dikelas dapat menikmati suasana kelas yang jauh dari kesan “horor, mencekam”. Kami ingin para peserta didik datang kesekolah tanpa rasa takut, tanpa ada beban, dan tanpa ada keterpaksaan. B. Identifikasi Masalah Sebelumnya kelompok kami sudah sedikit menyinggung permasalahan yang dihadapi para guru didalam metode pembelajaran yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar dikelas. Masih dapat kita temui bahwa beberapa guru menggunakan metode pembalajaran yang monoton dan kaku. Untuk itu kelompok kami ingin memberikan pembahasan dan masukkan tentang metode pembelajaran yang monoton dan kaku diubah menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan.

C. Batasan Masalah Sehubungan dengan tema dan cakupan survei maka penelitian kelompok kami ini dilakukan kepada para peserta didik yang berada dijenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.

D. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari belajar 2. Bagaimana konsep dari belajar dan pembelajaran 3. Bagaimana konsep dasar belajar yang menyenangkan 4. Bagaimana konsep dari pendidikan karakter yang menyenangkan E. Tujuan Survei 1. Mengetahui pengertian belajar 2. Mengetahui konsep belajar dan pembelajaran 3. Mengetahui konsep belajar yang menyenangkan 4. Mengetahui konsep pendidikan karakter yang menyenangkan

F. Manfaat Survei Berdasarkan survei yang kelompok kami lakukan, kami ingin memberikan informasi mengenai konsep dari belajar yang menyenangkan, kami ingin membantu para guru menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan dan mengubah metode pembelajaran yang monoton dan kaku menjadi metode pembelajaran yang fleksibel, aktif, dan menyenangkan yang dapat membantu para peserta didik menjadi mudah menerima materi pembelajaran yang dibawa guru didalam kelas.

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru. Sebelum belajar seseorang mungkin tidak memiliki pengetahuan tertentu, akan tetapi setelah belajar memilikya. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu sangat dangkal, akan tetapi setelah belajar menjadi lebih dalam. Belajar menurut Skinner adalah menciptakan kondisi peluang dengan penguatan (reinforcement), sehingga individu akan bersungguh-sungguh dan lebih giat belajar dengan adanya ganjaran (punishment), pujian (reward) dari guru atas hasil belajarnya. Belajar dalam pandangan Skinner adalah kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar, baik konsekuensinya berupa pujuan maupun teguran atau hukuman. Robert M. Gagne memandang bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus yang bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama isi dengan ingatan memengaruhi individu sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi itu. B. Konsep Dasar dari Belajar dan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan

demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi dan sebaliknya. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu sistem yang melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-Komponen Pembelajar, yaitu (1) Guru dan Siswa, Guru adalah pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam upaya memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Sama halnya dengan guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Perbedaan tersebut tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda, (2) Tujuan pembelajaran, Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber dan alat evaluasi. Oleh Karena itu, maka seorang guru tidak dapat mengabaikan masalah perumusan tujuan pembelajaran. (3) Materi pembelajaran, Materi pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, (4) Metode pembelajaran, m kegiatan belajar mengajar, metode

sangat diperlukan oleh guru, penggunaan metode dapat dilakukan secara bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak membosankan bagi peserta didik. (5) Alat pembelajaran, Alat pembelajaran adalah media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran haruslah disesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung. Media atau alat pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan, (6) Evaluasi, Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerja yang telah dilakukannya dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi dapat diketahui kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen dalam pembelajaran. Dengan adanya evaluasi dalam pembelajaran, sehingga guru akan mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

C. Konsep Dasar Belajar yang Menyenangkan Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia. Keterampilan dasar guru dalam mengajar di kelas merupakan tuntutan yang harus dikuasai dan dilakukan oleh para guru, dengan tujuan agar pembelajaran di kelas dapat terwujud pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Alvin W. Howard (Slameto, 2010: 32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan 2Tskill, attitude, ideals2T (cita-cita), 2Tappreciations2T (penghargaan) dan 2Tknowledge2T. Salah satu keterampilan seorang guru yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Rose dan Nicholl (2003: 112).

Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan adalah (1) menciptakan lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun menumbuhkan harapan meraih sukses sangat tinggi, (2) menjamin bahwa bahan ajar itu relevan dengan manfaat dan pentingnya dalam memenuhi harapan siswa, (3) menjamin bahwa secara emosional dapat berlangsung proses belajar positif, pada umumnya suasana ini dapat tumbuh jika belajar dilakukan bersama orang lain, ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur, serta dukungan antusias, (4) melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan, (5) menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan yang sedang dipelajarinya dengan mengarahkan kecerdasan secara optimal untuk memahami bahan ajar, (6) mengkonsolidasikan bahan ajar yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks. Aktivitas guru yang diharapkan peserta didik agar terciptanya suasana belajar yang menyenangkan didalam kelas, yaitu (1) menyampaikan materi dengan baik, dapat dimengerti, menggunakan contoh contoh nyata, memanfaatkan media yang ada, (2) tidak otoriter, (3) tepat waktu, menegakan disiplin dalam pembelajaran, (4) mengajar menyenangkan, menarik perhatian, suka bercanda; tidak serius terus, (5) menumbuhkan semangat belajar kepada peserta didik, (6) dapat berkomunikasi dengan akrab kepada peserta didik, (7) membina kemampuan berbicara, mengeluarkan pendapat, ekspresi diri D. Konsep Pendidikan Karakter yang Menyenangkan Pendidikan karakter menentukan cara berpikir dan perilaku seseorang. Karakter yang baik dapat memberikan dorongan untuk berbuat baik, menyetujui seseorang yang setiap saat berbuat baik atau memiliki budi pekerti luhur. Hill (2002) menyatakan bahwa secara umum “Character determines someone’s private thoughts and someone’s actions done. Good character is the inward motivation to do what is right, according to the highest standard of behaviour, in every situation”. Bertemali dengan pendidikan karakter, Dimerman (2009) telah mengimplementasikan karakter dalam pembelajaran di kelas/sekolah dan di rumah (seperti pekerjaan rumah/PR). Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter,

Dimerman membuat panduan berisi (1) tema aktivitas; (2) topik; (3) materi; (4) seting, (5) strategi pembelajaran; dan (6) diskusi. Guru merupakan aktor utama dalam pembelajaran. Artinya situasi, interaksi, dinamika, dan kesuksesan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Guru yang yang dapat membelajarkan karakter dengan menyenangkan hendaknya memiliki kompetensi sebagai berikut, yaitu (1) Menguasai materi dengan baik dengan wawasan luas, Untuk dapat menguasai materi dengan baik, guru perlu membaca materi dan memperluas materi dengan wawasan terkait, (2) Memilih dan mengimplementasikan metode mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan mengimplementasikan metode secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, (3) Memilih dan mengimplementasikan metode mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan mengimplementasikan metode secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, (4) Kreatifdengan menyajikan sesuatu yang baru sehingga kebaruan ini senantiasa ditunggu-tunggu pembelajar. Guru yang kreatif akan dapat menyajikan teknik dan strategi baru yang ditunggu-tunggu oleh pembelajar, walaupun materi yang disajikan sama, (5) Menyampaikan materi dengan mentransformasi berbagai teknik pembelajaran. Materi yang sama dikemas dengan cara yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada bentuk atau wujud sajian materi, atau model pembelajaran, media, metode, atau teknik pembelajaran, (6) Dapat menjadi aktor dan fasilitator. Guru sebagai aktor dapat beraksi (acting) seperti pemeran dalam suatu cerita, dapat menjadi berbagai peran. Misalnya dalam metode cerita guru dapat menjadi berbagai peran dengan sikap dan ucap yang tepat pasti akan menarik bagi siswa. Guru sebagai fasilitator menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat mendorong siswa untuk belajar (kelompok atau mandiri).

BAB III. METODE SURVEI

A. Tempat dan Waktu Survei Observasi yang kelompok kami lakukan adalah menggunakan angket, dimana tempat melakukan observasi dilakukan melalui laptop atau handphone didaerah masing-masing dan dilakukan oleh subjek penelitian kelompok kami. Pada hari Minggu dan Senin 18-19 April 2021, pada pukul 19.57 – 09.00 WIB.

B. Subjek Survei Yang menjadi subjek penelitian dari kelompok kami adalah para pelajar yang berada dijenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Akhir, Perguran Tinggi. Adapun yang menjadi sampel subjek dari penelitian kelompok kami ini terdiri dari 38 pelajar dengan jenjang pendidikan yang berbeda-beda. C. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data untuk penelitian yang kelompok kami lakukan adalah dengan menggunakan metode angket angket atau kuesioner yang dimana angket tersebut dibuat langsung oleh kelompok kami. Adapun tujuan digunakannya angket ini adalah untuk mencari informasi tentang sebuah permasalahan yang sering terjadi didunia pendidikan, yaitu tentang belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter.

D. Instrumen Survei Adapun instrument survei dari penelitian kelompok lakukan adalah dengan terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdapat dalam angket yang diunduh melalui google form yang telah kelompok kami siapkan sebagai berikut: 1. Jelaskan pengertian singkat tentang belajar yang menyenangkan 2. Pilih kriteria seperti apa yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan

a. Para siswa/siswi berani memberikan pendapat ketika guru memberikan sebuah pertanyaan dan berperan aktif didalam proses belajar. b. Metode pembelajaran yang membosankan c. Guru tidak dapat menerima pendapat yang diberikan siswanya tentang materi yang diajarkan gru tersebut. d. Seorang guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan akrab kepada murid-muridnya 3. Bagaimana sistem pembelajaran disekolah anda? a. Membosankan b. Menyenangkan c. Biasa saja d. Membingungkan 4. Bagaimana cara guru membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan? a. Membiarkan murid ribut didalam kelas b. Melakukan kegiatan makan-makan didalam kelas c. Pembelajaran yang tidak terlalu serius maupun kaku dalam mengajar 5. Sebutkan minimal 3 apa saja harapan anda untuk guru-guru bidang studi yang dalam proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran yang kaku dan monoton 6. PAKEM merupakan singkatan dari a. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Ekonomis, dan Menyenangkan b. Pendidikan Aktif, Kreatif Efektif, dan Menyenangkan c. Pembinaan Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan d. Pembelajaran Aktif, Kreatif, namun tetap Efektif dalam suasana yang menyenangkan...


Similar Free PDFs