Model Pembelajaran PAKEM dan ARCS PDF

Title Model Pembelajaran PAKEM dan ARCS
Pages 12
File Size 123.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 51
Total Views 308

Summary

MODEL PAKEM DAN ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction) DALAM PEMELAJARAN LAPORAN Disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang diampu oleh Ibu Muthia, S.SI., M.Pd Oleh Maudy Puteri Hasan : 532415001 Fadlan Mokodongan : 532415004 Ahmad Almukaromah Liow : 532...


Description

MODEL PAKEM DAN ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction) DALAM PEMELAJARAN

LAPORAN

Disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang diampu oleh Ibu Muthia, S.SI., M.Pd

Oleh

Maudy Puteri Hasan

: 532415001

Fadlan Mokodongan

: 532415004

Ahmad Almukaromah Liow : 532414005 Rudi Mahmud Panti

: 532414035

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI 2017

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas Kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tahappertahap penyusunan laporan yang telah diberikan dosen kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Kelompok, Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, karena dengan izin dan kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan dengan judul “Model PAKEM dan ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction) Dalam Pembelajaran”.

Penulisan laporan ini Ciri-Ciri Guru Efektif mencakup pembahasan mengenai model pembelajaran PAKEM dan Model Pembelajaran ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction). Penulis akan mencoba memperdalam materi ini agar dapat digunakan untuk bahan belajar peserta didik atau mahasiswa itu sendiri di dalam kelas.

Penulis menyadari akan adanya beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan Terima Kasih yang sedalamdalamnya kepada Ibu Muthia, S.SI., M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran yang telah memberikan masukkan kepada penulis maupun kepada para teman-teman mahasiswa yang dibimbing dan juga kepada keluarga serta teman-teman yang telah memberikan saran dan bantuan kepada penulis.

Gorontalo,

September 2017

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 3 2.1 Pembelajaran ........................................................................................................ 3 2.2 Pengertian PAKEM .............................................................................................. 3 2.2.1 Model Pembelajaran PAKEM.......................................................................... 3 2.2.2 Ciri-Ciri PAKEM ............................................................................................. 4 2.3 Model Pembelajaran ARCS.................................................................................. 5 2.4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran ARCS ................................................... 5 BAB III PENUTUP .................................................................................................... 7 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 7 3.2 Saran ....................................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 8

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia cerdas, memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula dimasyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat (Engkoswara dan Komariah, 2010). Menurut Sagala (2006) yang dituliskan pada buku Administrasi Pendidikan Kontemporer, menuliskan, semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa itu, itu asumsi secara umum terhadapa program pendidikan suatu bangsa. Dengan demikian Al Haddar (2016) dalam penelitiannya mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas bangsa ini maka harus meningkatkan kualitas pendidikannya Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, (Sanjaya, 2008). Herti dkk (2016) dalam penelitiannya menuaikan, dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa tidak lepas dari peranan guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas model yang digunakan guru untuk mengajar juga menentukan kualitas hasil belajar siswa. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang tepat agar kualitas hasil belajar siswa mencapai hasil maksimal. Dan untuk mengatasi kesulitas itu, guru dapat menggunakan model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Siregar dan Nara (2010) mengatakan Model pembelajaran PAKEM bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kaya dan mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Dengan dipergunakannya PAKEM, pembelajaran lebih interaktif dengan banyak kegiatan praktek. Siswa dirangsang untuk mengembangkan pikiran sendiri, dan mengungkapkannya dalam bentuk lisan maupun tulisan kata-kata sendiri. Model pembelajaran ARCS merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalh untuk merancang aspek motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi mahasiswa untuk belajar (Wijaya, 2012).

1

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka permasalahan yang muncul yaitu bagaimana pengaruh model PAKEM dan ARCS terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ? 1.3 Tujuan Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh model PAKEM dan ARCS terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. 1.4 Manfaat Untuk manfaatnya yaitu agar mengetahui pengaruh model PAKEM dan ARCS terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatau proses, dimana dapat membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan. Karena sifat dari proses tersebut, maka proses belajar yang tejadi adalah proses perubahan perilaku dalam konteks pengalaman yang memang pada dasarnya telah dirancang terlebih dahulu (Winataputra dan Rosita, 1995/1996:2). Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Menurut Rusman (2014) Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar. 2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu. 3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar. 4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan, urutan langkah-langkah pembelajaran (sintak), adanya prinsif-prinsif reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung. 5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. 6. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajran yang dipilihnya. 2.2 Pengertian PAKEM PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak dan pembelajaran harus bersifat mnyenagkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. Untuk itu maka aspek learning is fun menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran PAKEM, di samping itu upaya untuk terus memotivasi anak agar anak mengadakan eksplorasi, kreasi, dan bereksperimen terus dalam pembelajaran (Ansari dkk, 2014) 2.2.1 Model Pembelajaran PAKEM Dalam model PAKEM menurut (Rusman, 2011) guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat ,elibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang pada akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya. 1. Pembelajaran Partisipatif Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembe pembelajaranlajaran ini menitikberatkan pada keterlibatan siswa pada kegiatan ( childcentre/student centre) bukan pada dominasi guru dalamn materi pelajaran (teacher centre). 3

2. Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengases berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas.Dalam pembelajaran aktif, guru lebih banyak memosisikan dirinya sebagai fasilitator, yang bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilitate of kearning) kepada siswa. 3. Pembelajaran Kreatif Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. 4. Pembelajaran Efektif Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. 5. Pembelajaran Menyenangkan Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan ( Mulyasa, 2006:194). 2.2.2 Ciri-ciri PAKEM Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada didalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya. Kreatif merupakan ciri kedua dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kretif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menyenangkan merupakan ciri keempat dari PAKEM dengan maksud pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Menyenangkan berarti tidak membelenggu, sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh pada pembelajaran, dengan demikian waktu untuk mencurahkan perhatian 4

(time of task) siswa menjadi tinggi. Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. (Ahmad, 2011) 2.3 Model Pembelajaran ARCS Model pembelajaran ARCS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention, relevance, confidence dan satisfaction dengan akronim ARCS (Keller dalam Hamoraon 2010: 289-319). Keempat komponen model pembelajaran ARCS dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Attention (perhatian/membangkitkan dan mempertahankan perhatian mahasiswa selama pembelajaran ) Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasi/ pemusatan pikiran dalam menghadapi mahasiswa dalam peristiwa proses belajar mengajar di kelas. Selama pembelajaran berlangsung, minat dan perhatian mahasiswa harus dibangkitkan dan dipertahankan. Dosen harus memperhatikan berbagai bentuk strategi untuk membangkitkan perhatian mahasiswa selama pembelajaran. 2. Relevance (mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan mahasiswa) mahasiswa akan terdorong mempelajari sesuatu kalau apa yang dipelajari ada relevansinya dengan kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas (Andari dan Lusiana: 2015). Untuk mengaitkan isi pembelajaran dengan kebutuhan mahasiswa, dosen perlu : (a) menumbuhkan keakraban dan kebiasaan yang baik, (b) menyajikan isi pembelajaran yang berorientasi pada tujuan, (c) menggunakan strategi yang sesuai. 3. Confidence (Menumbuhkan rasa yakin pada diri mahasiswa) Sikap percaya diri, yakin akan hasil perlu ditanamkan kepada mahasiswa untuk mendorong mereka berusaha dengan maksimal guna mencapai hasil yang optimal. Menurut Wina (2006), untuk menumbuhkan keyakinan pada diri mahasiswa terdapat tiga cara : a. menyajikan prasarat belajar, b. memberikan kesempatan untuk sukses, dan c. memberikan kesempatan melakukan pengontrolan diri 4. Satisfaction (Membangkitkan rasa puas mahasiswa terhadap pembelajaran) Mahasiswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi mahasiswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya. 2.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran ARCS (Langkah -langkah model pembelajaran Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) sebagai berikut. a. Membangkitkan minat dan perhatian mahasiswa. b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran.

5

c. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan sehari–hari berdasarkan topic matematika yang akan dibahas. d. Mengingatkan kembali mahasiswa pada konsep yang telah dipelajari. e. Menyampaikan materi pembelajaran. f. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. g. Memberi bimbingan belajar. h. Memberikan kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran melalui penguatanpenguatan positif dari hasil tugas-tugas atau latihan yang telah dikerjakan mahasiswa. i. Memberikan evaluasi baik berupa tugas ataupun latihan. j. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran.

6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas, pendidik yang menggunakan model pembelajaran PAKEM dan ARCS dapat membantu penyerapan ilmu kepada peserta didik. Dikarenakan kedua model pembelajaran tersebut sangatlah efesien untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas dalam penerimaan materi. 3.2 Saran Penerapan model pembelajaran PAKEM dan ARCS dapat digunakan sebagai inovasi baru pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi siswa, terutama siswa yang canggung dalam penerimaan materi, akan terdorong dengan adanya pembelajaran yang akan aktif dalam berkelompok. Sehingga akan adanya feedback antar peserta didik dengan pendidik.

7

DAFTAR PUSTAKA Engkoswara & Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta . Sagala, Syaiful.2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung:Alfabeta Haddar Al, Gamar. 2016. Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif, Kreaktif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sma Lazuardi Global islamic school, DEPOK .Jurnal Pendas Mahakam. Vol. 1 (2).144 164. Desember 2016 Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wina Sajaya.2008. Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana, 2008, cet- 5).h.1 Herti dkk. 2016. Model ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction) dalam pembelajaran fisika. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557 533X) Eveline Siregar & Hartini Nara.Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia,2010 ,h.95-96. Wijaya, Muksin. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran e-Learning Berbasis Web dengan Prinsip e-Pedagogy dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur –No.19/Tahun ke-11. Rusman. 2014. Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada Winataputra Udin S, Rosita Tita. 1995/1996. Materi Pokok Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru SLTP Setara D-III. Rusman. 2011.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Remaja. Jakarta : Rosda Karya, Ahmad Sudrajat, “Konsep PAKEM”, Jurnal Kurikulum dan Pembelajaran (online), http//Ahmadsudrajat. Wordpress. Com, diakses 31 Agustus 2017 Hamoraon.2010. Pembelajaran Inovatif Model ARCS Keller. (http://learningtheori.wordpress.com/20 10/03/08/model-arcs-keller.html, diakses 31 8

Agustus 2017). Wina , Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada Farida, Anisatul. 2016.PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK DUTA BANGSA.Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta.ISSN : 2355-5009 Vol. 1 (No. 5)Juni, 2016

9...


Similar Free PDFs