Modul 6 Tabling Oktandi MS PDF

Title Modul 6 Tabling Oktandi MS
Author Oktandi syamsiar
Pages 8
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 11
Total Views 349

Summary

Laporan Modul 6, MG2213 Tabling Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Oktandi Miftahul S (12515021) / Kelompok 8 / Senin, 27-02-2017 Prodi Teknik Metalurgi Asisten : Galih Dwiyan Wijaya (12514062) Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Abstrak – Praktikum Modul 6 – Proses konsentrasi merupakan ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Modul 6 Tabling Oktandi MS Oktandi syamsiar

Related papers Laporan Modul 4_ Tabling Iqbal DACHI

MODUL 4_ TABLING_ KELOMPOK 7_ 2015 Iqbal DACHI Laporan modul 4_ PBG_ it b Iqbal DACHI

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Prodi Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Laporan Modul 6, MG2213 Tabling Oktandi Miftahul S (12515021) / Kelompok 8 / Senin, 27-02-2017 Asisten : Galih Dwiyan Wijaya (12514062)

Abstrak – Praktikum Modul 6 – Proses konsentrasi merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam pengolahan bahan galian. Tujuan dari proses konsentrasi ini adalah untuk meningkatkan kadar mineral berharga dalam konsentrat. Salah satu proses konsentrasi mineral adalah tabling. Tabling adalah salah satu cara yang digunakan untuk proses pemisahan mineral berdasarkan prinsip perbedaan berat jenisnya. Praktikum yang dilakukan bertujuan untuk menggunakan prinsip tabling dalam pemisahan mineral dengan pengotornya, menentukan variabel yang berpengaruh, serta menghitung nilai recoverynya. Praktikum dilakukan dengan menggunakan bijih yang diumpankan melalui feed box. Kemudian shaking table dialiri air dengan kuantitas dan laju tertentu, sehingga mineral mineral bergarga akan terpisah dengan pengotornya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses tabling adalah specific gravity mineral, laju dan kuantitas aliran air, laju pengumpanan, frekuensi getar table, kemiringan, tinggi riffle dll. A. Tinjauan Pustaka Konsentrasi gravitasi adalah suatu proses pemisahan mineral berharga dengan mineral pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan specific gravity tiap mineral. Dimana biasanya mineral berharga memiliki specitic lebih tinggi dibanding mineral pengotornya, sehingga dapat dipisahkan dengan mudah apabila memenuhi kriteria yang sesuai untuk dikonsentrsi secara gravitasi. Dilihat dari segi gerakan fluidanya dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Fluida tenang : ( Dense medium separation "DMS" atau Heavy mediun separation "HMS") 2. Aliran Fluida Horisontal : (Sluice box, shaking table dan spiral concentration) 3. Aliran Fluida Vertikal : (Jengkek) Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut: 1. 2. 3.

Hindered settling classification : klasifikasi pengendapan terhalang. Differential acceleration pada awal pengendapan : Artinya partikel berat mengendap lebih dahulu. Consolidation trackling pada akhir pengendapan : Partikel-partikel kecil berusaha mengatur diri diantara partikel-partikel besar sesuai berat jenisnya.

Produk dari proses konsentrasi ada tiga macam yaitu : 1. 2. 3. 4.

Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar tinggi. Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor. Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang. Peralatan konsentrasi gravitasi yang paling banyak dipake adalah : Jengkeng (Jig)

Salah satu proses konsentrasi yang dibahas dalam praktikum ini adalah shaking table. Shaking table adalah

pemisahan partikel berdasarkan oleh perbedaan specific gravity dan ukuran partikel material yang akan dipisahkan terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar, sedangkan apabila specific gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada partikel ringan, karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran. Pemisahan dilakukan dengan mengalirkan slurry melalui permukaan riffle pada meja yang sedikit miring dari sumbu horizontal dan menggoyangkan permukaan meja. Karena gerakan relative horizontal dari motor, maka partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Oleh karena itu, perlu dipasang riffle untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat dibawah. Pada umumnya, meja goyang terdiri dari sebuah deck, dilapisi dengan karet atau linoleum, yang dipasang pada kerangka pendukung. Lebih jauh, permukaan deck dilapisi dengan sekat sekat yang disebut riffle, dipasang sejajar dengan sisi panjang meja. Pemisahan mineral terjadi karena adanya sentakan meja yang ditimbulkan oleh headmotion dan aliran tipis di permukaan meja dari air ‘pencuci’. Mineral berat karena mempunyai gaya gesek yang lebih besar, maka akan terlempar kesamping (searah sentakan meja). Mineral yang berukuran halus akan terlempar kesamping lebih jauh dibanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh daripada mineral berat berukuran halus. Gerakan goyangan yang longitudinal terdiri dari stroke yang maju dengan lambat diikuti oleh gerakan stroke sebaliknya yang cepat. Gerakan stroke yang cepat menyebabkan material berpindah menuju penempatan akhir. Umpan slurry ke meja diawali dengan melewati kotak umpan dan kotak air yang terpasang di samping deck, digunakan untuk penambahan air ‘pencuci’ yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan guna pendistribusian umpan dan air secara merata, agar operasi tabling dapat berjalan dengan baik. Jumlah air ‘pencuci’ ini termasuk parameter yang penting, karena apabila terlalu banyak akan membersihkan partikel berat melewati riffle dan masuk ke dalam tailing, sedangkan apabila terlalu sedikit tidak dapat membawa partikel melewati riffle. Oleh

karena itu, table dioperasikan pada keadaan optimum dengan mengatur panjang dan frekuensi stroke, sudut inklinasi, aliran slurry dan air ‘pencuci’, dan susunan riffle. Secara umum, stroke yang pendek dan frekuensi stroke yang tinggi lebih baik untuk partikel yang lebih halus, sedangkan sroke yang lebih pendek dengan frekuensi yang rendah bagus untuk partikel yang kasar.

Sumber : http://www.hxjqchina.com

Berdasarkan pada ukuran besar butir mineral yang dipisahkan, maka shaking table dapat dibedakan menjadi Sand Table dan Slime Table. Perbedaan pada kedua alat ini terletak pada : Perbedaan Jumlah riffle

Sand Table Tinggi

Jarak antar riffle

0.25 – 1.25 inch

Riffle

Bagian yang tidak diberi riffle untuk slime

Slime Table Sedang Lebih besar daripada sand table, untuk mengendapkan padat padatan Ada bagian deck yang tidak dipasang riffle

Sedangkan jenis shaking table lainnya adalah sebagai berikut : a. Willey Table Terdiri dari deck berbentuk segiempat dan headmotion sebagai penggeraknya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal setengah dari feed dan lebar seperempat dari feed. Kapasitas alat tergantung pada:  Slope dan meja  Jumlah air  Sifat bijih  Ukuran feed b.

Butcher table Bentuknya hampir sama dengan Willey Table, namun memiliki watch plinger untuk mencuci. Posisi dari riffle terbagi menjadi 3 zona:  Zona stratifikasi  Zona pencucian  Discharge zone Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedangkan material berat akan berjalan terus.

c.

Card Table Riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan headmotion d. Dister diagonal Overslom Table Bentuk deck rhombohedral. Pemisahan antara konsentrat, middling, dan tailing tidak jelas, akibatnya middling didapatkan dalam jumlah kecil. e. Card field table Bentuk willey table yang ditutupi seluruhnya dengan riffle f. Plat of table Ciri utamanya yaitu diatas deck ada 3 macam riffle dan terdapat 3 zona dari riffle, yaitu:  Zona stratifikasi  Zona intermediate plan  Zona Lipper piatau Faktor yang mempengaruhi alat ini :  Jumlah air yang masuk  Kemiringan deck  Kecepatan feed  Jumlah dan panjang feed Sluice Box adalah alat pemisahan mineral lain yang juga menggunakan dasar perbedaan specific gravity. Dalam operasi alat ini, mineral dengan specific gravity tinggi akan mengendap sebagai konsentrat, sedangkan mineral yang ringan akan terbawa aliran air sebagai tailing. Operasi yang terjadi pada alat sluice box ini adalah feed yang sudah terliberasi dimasukkan ke dalam sluice box. Kapasitasnya tergantung pada perbedaan specific gravity. Pada sluice box terdapat penghalang (riffle) yang berfungsi sebagai alat stratifikasi. Untuk operasi ini sebaiknya partikel-partikel yang berukuran besar disingkirkan terlebih dahulu. Riffle membantu terjadinya turbulensi. Apabila partikel terlalu banyak, maka stratifikasi akan terganggu dan pengendapan tidak akan terjadi. Akibatnya, sebagian mineral berharga terbuang menjadi tailing. Hal ini harus dibantu dengan cara mengaduk-aduk agar partikel ringan keluar. Apabila partikel berat sudah penuh, air ‘pencuci’ dialirkan dan akan terjadi pemisahan partikel berat dari partikel ringan, sehingga yang tertinggal hanya konsentrat. Kecepatan fluida dalam suatu aliran yang laminar pada setiap lapisan tidak sama. Semakin keatas, kecepatannya akan semakin bertambah. Akibatnya, mineral-mineral dengan specific gravity yang berbeda akan dipisahkan, dimana gaya yang bekerja pada saat ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, dan gravitasi.

Sumber : http://www.goldprospectingonline.com

Log washer adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan mineral-mineral berdasarkan ukuran, bukan berat jenis. Jadi log washer merupakan alat klasifikasi. Biasa digunakan untuk pencucian mineral untuk enrichment pada kerikil. Prinsip kerjanya, partikel yang kasar akan mengendap dan akan dikeruk dengan spiral pada log washer sedemikian sehingga partikel tersebut dapat terangkat ke atas saat spiral berputar. Sedangkan partikel halus akan melayang dalam fluida.

SG SnO2

=7

SG SiO2

= 2,65

Konsentrat

1 H 33 22 44 34 48 181

2

3

4

P H P H P H 12 34 9 28 8 40 12 35 10 34 6 44 10 24 8 44 9 40 9 30 6 37 8 45 9 34 7 64 9 54 52 157 40 207 40 223

5 P H P 11 43 9 13 43 8 12 66 8 10 56 10 11 56 14 57 264 49

Middling

Sumber : http://www.parnabymarketing.co.uk

Heavy Media Separator dikenal sebagai sink and float separation, menggunakan fluida yang mempunyai massa jenis antara partikel berat dan ringan. Ketika fluida bermassa jenis medium digunakan, partikel berat tenggelam melewati fluida medium, sedangkan partikel yang lebih ringan akan mengapung sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi. Metode ini mempunyai keuntungan bahwa pemisahan bergantung pada perbedaan massa jenis partikel dan bebas dari ukuran partikel. Metode ini juga menggunakan variasi pada massa jenis fluida untuk pemisahan. Liquid seperti tetrabromoethana dan larutan kalsium klorida dapat digunakan sebagai fluida medium, namun faktor seperti kadar racun, korosivitas, mudah terbakar, berat yang memadai, biaya, ketersediaan, dan kemudahan pembuangan membatasi penggunaan dari fluida ini. Heavy media separator digunakan untuk partikel kasa, yang biasanya lebih besar daripada 10 mesh, dan juga digunakan untuk membersihkan batubara.

1

2

3

4

5

H P 13 34 8 54 10 41 11 49 9 55 51 233

H P 13 55 11 65 15 47 20 54 9 44 68 265

H P 14 44 6 34 14 56 20 44 20 65 74 243

H P 9 66 16 69 18 65 17 63 16 79 76 342

H P 20 78 11 68 12 94 22 33 15 49 80 322

Tailing

1 H 1 2 4 2 2 11

2 P 22 23 44 34 33 156

H 2 1 0 0 4 7

3

P 56 55 43 44 32 230

H 2 3 2 5 4 16

4 P 44 44 23 56 35 202

H 1 2 7 7 9 26

5 P 55 53 46 57 56 267

C. Pengolahan Data Percobaan Flowsheet percobaan

Siapkan bijih SnO2 (200gr) dan table (atur kemiringan, dll)

Sumber : http://www.enestee.com

Nyalakan table

B. Data Percobaan Massa feed

= 200 gr (55% Sn)

Massa konsentrat = 80 gr Massa middling = 65 gr Massa tailing

= 55 gr

Masukkan bijih secara perlahan melalui feed box

H 4 6 6 7 12 35

P 34 53 55 50 25 217

c.

Aliri table dengan air, atur laju dan kuantitas aliran air agar stabil

Data liberasi tailing No 1 2 3 4 5 Rata rata

Tunggu hingga mineral berharga terpisahkan dengan pengotornya

Assay = d.

KK =

=

ρSiO X Σ Putih x ρSnO X Σ Hitam + ρSiO X Σ Putih

% SnO

b. Recovery:

ρSnO X Σ Hitam = x ρSnO X Σ Hitam + ρSiO X Σ Putih

�= a.

� � � ��

No 1 2 3 4 5 Rata rata

b.

% %

%

Data liberasi konsentrat

Assay =

,





Recovery =

%SiO

, ×

, ×

+

Jumlah H

Jumlah P

181 157 207 223 264 206,4

52 40 40 57 49 47,6

×

% = 91,97%

, × ,

+

×

Jumlah P

11 7 16 26 35 19

156 230 202 267 217 214,4

, × ,

×

% = 18,97%

Menghitung kriteria konsentrasi dan recovery

Rumus yang digunakan a. Assay

×

Jumlah H

= 3,64 ,

,

×

×

×

% = 66,89%

D. Analisis Hasil Percobaan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan mineral berharga (SnO2) dengan pengotornya (SiO2) dengan kata lain untuk meningkatkan kadar mineral berharga dalam konsentrat. Metode konsentrasi yang digunakan adalah tabling. Prinsip utama dalam tabling ini adalah dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis dari setiap mineral dalam bijih dengan memvariasikan variabel variabel lain seperti laju air, kemiringan table, dll. Tabling diawali dengan persiapan bijih yang akan dikonsentrasi dan persiapan table (kemiringan, kesiapan mesin). Lalu bijih dimasukkan ke dalam feed box dengan laju feeding tertentu, feed akan dialiri oleh air yang kemudian akan mendorong mineral mineral yang akan dipisahkan. SnO2 yang memiliki SG lebih besar akan mengalami gaya gravitasi yang lebih besar daripada gaya dorong air, sedangkan SiO2 sebaliknya. Sehingga SnO2 akan tertahan di riffle, sedangkan SiO2 akan terbawa aliran air. SnO2 yang tertahan riffle akan terus bergerak ke arah penampungan konsentrat dengan bantuan table yang bergetar secara horizontal, sedangkan SiO2 yang terbawa aliran air akan tertampung sebagai tailing.

Data liberasi middling No 1 2 3 4 5 Rata rata Assay =

, ×

, ×

+

Jumlah H

Jumlah P

51 68 74 76 80 69,8

233 265 243 342 322 281

× ,

×

% = 39,62%

Pada proses tabling ini terdapat berbagai gaya yang berpengaruh. Gaya gaya tersebut adalah sebagai berikut : 



Gravitasi Gaya gravitasi ini adalah yang paling penting dalam konsentrasi gravitasi. Dimana mineral berharga SnO2 memiliki SG lebih besar yang artinya akan mengalami gaya gravitasi lebih besar. Sehingga SnO2 akan mengendap dan tidak terbawa aliran air seperti SiO2 (tailing) Gaya dorong air Berhubungan dengan gaya gravitasi, gaya dorong air ini berfungsi untuk mendorong mineral tidak berharga SiO2 yang tidak mengalami gaya gravitasi yang tinggi mengalir ke daerah penampungan tailing.



Gaya gesek Gaya gesek ini yang menyebabkan mineral mineral berharga tidak dengan mudah bergerak karena aliran air.

Selain gaya gaya tersebut, terdapat berbagai faktor lain yang berpengaruh, antara lain sebegai berikut : 







 



Laju aliran air Aliran air berfungsi untuk mendorong mineral mineral pengotor agar terbawa ke penampungan tailing. Proporsi dari laju ini harus berada pada laju optimum, karena jika terlalu tinggi, mineral berharga akan ikut terbawa arus air dan jika terlalu rendah juga kan mengakibatkan banyaknya mineral pengotor yang tidak terbawa aliran air. Laju pengumpanan Laju pengumpanan juga harus dalam takaran optimum. Karena laju pengumpanan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menumpuknya umpan mineral dan mengakibatkan gaya dorong air tidak berpengaruh ke semua butir mineral. Sedangkan apabila laju pengumpanan terlalu rendah akan mengakibatkan ketidakefisienan alat. Frekuensi getaran meja Frekuensi getar yang terlalu tinggi akan mengakibatkan gaya gesek mineral berharga dengan table akan sangat kecil dan kemungkinan mineral tersebut terbawa aliran air juga sangat tinggi. Apabila terlalu rendah juga tidak akan bisa mengimbangi gaya gesek, sehingga mineral berharga susah bergerak ke daerah penampungan konsentrat. Kemiringan meja Kemiringan meja yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kemungkinan mineral berharga terbawa arus menjadi lebih tinggi. Sedangkan bila terlalu rendah akan mengakibatkan banyaknya mineral pengotor yang juga tertahan riffle serta mengakibatkan ketidakefisienan alat. Ukuran deck Ukuran deck yang tidak sesuai akan mengakibatkan ketidakefisienan alat. Tinggi riffle Tinggi riffle juga harus dalam takaran optimum. Karena bila terlalu tinggi mineral pengotor akan ikut tertahan, dan bila terlalu rendah mineral berharga akan ikut terbawa aliran air. Ukuran partikel Ukuran partikel setiap butir mineral harus sama. Karena apabila ukuran partikel tidak seragam, akan banyak terjadi kasus mineral pengotor tertampung di penampungan konsentrat dan mineral berharga tertampung di penampungan tailing.

Pada praktikum yang dilakukan diperoleh nilai kadar SnO2 dalam konsentrat sebesar 91,97%, dalam middling 39,62%, dalam tailing 18,97% serta diperoleh nilai recovery sebesar 66,89%. Nilai recovery ini masih cukup rendah untuk

konsentrasi gravitasi. Nilai recovery yang rendah ini timbul karena berbagai faktor yang sudah dibahas di atas. E. Kesimpulan Tabling adalah salah satu proses konsentrasi gravitasi yang memisahkan mineral berharga dengan pengotornya memanfaatkan perbedaan specific gravity mineral berharga dengan pengotor serta dengan memvariasikan segala bentuk faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari konsentrasi tersebut. Pada praktikum yang dilakukan diperoleh nilai kadar SnO2 dalam konsentrat sebesar 91,97%, dalam middling 39,62%, dalam tailing 18,97% serta diperoleh nilai recovery sebesar 66,89%. Nilai tersebut dapat dikatakan tidak terlalu bagis dalam proses konsentrasi mineral. Hasil tersebut dipengaruhi berbagai faktor, antara lain laju pengumpanan, laju aliran air, tinggi riffle, luas deck, kemiringan table, frekuensi getaran table, dan ketidakseragaman ukuran partikel. Nilai recovery bisa saja ditingkatkan, yaitu dengan menganalisis faktor faktor yang dapat mempengaruhi proses tabling lalu mencari nilai nilai optimum dalam setiap faktornya. Karena nilai yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dalam setiap variable tersebut dapat meningkatkan ketidakefisienan proses tabling. F. Daftar Pustaka Fuerstenau, Maurice.2003. Principle Processing. USA. Halaman 209-219 Swain, Anup. Patra, Operations. 177-180

Hemlata.2011.

of

Mineral

Mechanical

Referensi :

https://www.911metallurgist.com/blog/operatewilfley-table (12 Maret 2017, 11:04) https://www.911metallurgist.com/blog/gold-shaking-tables (12 Maret 2017, 12:12) https://mineraltechnologies.com/processsolutions/equipment-design-selection/shaking-tablesknudsen-bowl (12 Maret 2017, 10:43) G. Lampiran  Jawaban Pertanyaan dan Tugas 1. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan untuk table? 13# sampai 6 # 2.

Factor apakah yang memengaruhi kapasitas dari table?  Ukuran partikel  Panjang table  Si...


Similar Free PDFs