MODUL BIO UMUM UNMA PDF

Title MODUL BIO UMUM UNMA
Author Ipin Aripin
Pages 49
File Size 2.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 4
Total Views 84

Summary

Modul Praktikum Biologi Umum 0 Oleh : Ipin Aripin, M.Pd | Biologi UNMA Modul Praktikum Biologi Umum 1 KATA PENGANTAR Bismillahirohmaanirrohim Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, rabb semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis dapat...


Description

Modul Praktikum Biologi Umum

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

0

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

1

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirrohim Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, rabb semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Panduan Praktikum Biologi. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir jaman. Modul panduan praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam mengimplementasikan pemahaman teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dalam bentuk lebih riil dalam kegiatan praktikum. Penulis berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam penyelesaian modul ini, akan tetapi penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pihak terkait penulis harapkan sebagai referensi untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang. Terselesaikannya modul ini tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua, keluarga, dan sahabat tercinta. Secara khusus penyusun sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Ibu Dr. Hj. Titien Sukartini, M.M.Pd., selaku Dekan Fapendasmen Universitas Majalengka. 2. Bapak Dr. E. Kosmajadi, S.Ag. M.M.Pd., selaku Wadek I Fapendasmen Universitas Majalengka. 3. Teman-teman Dosen di Program Studi Pendidikan Biologi dan PGSD Universitas Majalengka, atas bantuan dan sebagai teman diskusi selama penulisan modul ini. 4. Untuk isteri tercinta Diana Yulianti, yang selalu menemani dan mensuport dalam penyusunan modul ini. 5. Spesial sekali untuk Ce debay yang masih dalam perut Umminya. Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Akhirnya, teriring doa yang tulus semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusun mendapatkan balasan dan ridho Allah SWT, dan semoga modul ini memberi manfaat khususnya bagi dunia pendidikan.

Majalengka,

Desember 2014 Penyusun

Ipin Aripin, M.Pd

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

2

DAFTAR ISI MODUL PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM No.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Materi Halaman Kata Pengantar ................................................................................ 1 Daftar Isi ........................................................................................ 2 Peraturan Tata Tertib Praktikum ..................................................... 3 Format Laporan Praktikum ............................................................. 4 Pengenalan & Penggunaan Mikroskop ............................................. 5 Pengamatan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan ..................................... 11 Pengamatan Struktur Jaringan Tumbuhan ....................................... 14 Pengamatan Protista ....................................................................... 17 Tipe Sidik Jari .................................................................................. 20 Uji Bahan Makanan ......................................................................... 22 Perkecambahan Biji ......................................................................... 25 Denyut Nadi ................................................................................... 27 Keanekaragaman Hayati.................................................................. 29 Percobaan Lazzaro Spalanzani ......................................................... 31 Tumbuhan Lumut, Paku & Tumbuhan Biji ....................................... 33 Fotosintesis Ingen Housz ................................................................. 37 Fotosintesis Sach .............................................................................. 39 Pengamatan Mikroskopis Tubuh Jamur .......................................... 42 Membuat Herbarium ..................................................................... 43 Membuat Terrarium ........................................................................ 46 Daftar Pustaka ................................................................................ 48

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

3

TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Praktikan diwajibkan menggunakan jas laboratorium. 2. Praktikan harus selalu dihadiri seluruhnya. Jika berhalangan praktikan harus melapor ke dosen koordinator praktikum atau Penanggung Jawab mata kuliah. 3. Ketenangan, kebersihan dan kesopanan di dalam laboratorium harus selalu dijaga. 4. Di dalam laboratorium tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok. 5. Tidak diperkenankan membuat laporan praktikum selama asisten sedang menerangkan. 6. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik merusak maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar. 7. Setiap praktikan diwajibkan membawa serbet, alat tulis lengkap serta bahan-bahan yang tercantum pada buku pedoman praktikum. 8. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan praktikum di luar petunjuk praktikum yang telah tercantum dalam panduan, tanpa izin dari Asisten Lab. 9. Setiap praktikan diwajibkan memiliki buku panduan praktikum. 10. Di larang membuang zat padat, zat cair atau sampah ke bak cuci. 11. Sebelum dan sesudah praktikum, alat yang digunakan dalam keadaan bersih, utuh dan disimpan kembali pada tempatnya. 12. Meja / tempat praktikum harus bersih, kursi yang digunakan ditempatkan kembali pada tempatnya, sampah-sampah dibuang pada tempat sampah.

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

4

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM Sistematika Laporan Praktikum : - Cover - Kata Pengantar - Daftar Isi - Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan - Bab II Metode Praktikum A. Waktu dan Tempat B. Alat dan Bahan C. Langkah Kerja - Bab III Hasil dan Pembahasan A. Hasil Penelitian / Tabel Pengamatan B. Pembahasan - Bab IV Penutup A. Kesimpulan B. Saran - Daftar Pustaka (minimal 5 referensi)

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

5

PRAKTIKUM I PENGENALAN MIKROSKOP & PENGGUNAAN MIKROSKOP Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikroskopik/renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada bermacam-macam jenis dan bentuk mikroskop. Mikroskop cahaya adalah mikroskop paling sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar citra hingga puluhan kali. Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menghasilkan citra beresolusi tinggi hingga ribuan kali. Jenis lensa yang lain adalah lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat mikroskop digunakan. Lensa obyektif ada beberapa buah, dan memiliki pembesaran masing-masing 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan lensa okuler hanya 1 buah atau 2 buah, dan mempunyai pembesaran 5X, 10X, atau 15X. Kedua lensa pada mikroskop dihubungkan oleh suatu bagian berbentuk tabung. Mikroskop yang memiliki sebuah lensa okuler, disebut mikroskop monokuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler, dinamakan mikroskop binokuler.

Mikroskop binokuler, monokuler, dan mikroskop elektron

Gambar Mikroskop Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

6

Berikut ini adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya: a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari lensa objektif. b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. d. Makrometer (Pemutar Kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. f. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. g. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. i. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. k. Penjepit Kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop. m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. Cara Menggunakan Mikroskop a. Menyiapkan mikroskop : 1. Letakan mikroskop di atas meja yang kokoh. Jangan diatas buku atau kertas yang berserakan di atas meja. Pada mkroskop yang menggunakan cermin aturlah menghadap cahaya. 2. Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap dalam keadaan bersih dan tidak rusak. 3. Terutama lensa-lensanya harusa dijaga tetap bersih debu, air, atau minyak untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan cara mengusapkannya dengan kertas kasa yang bersih.Jangan menggosok dengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak “Coating Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

7

“nya. 4. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu bersihkan dengan lab yang bersih. 5. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan gambar yang diberikan. b. Mengatur penyinaran/lampu : 1. Pasang kabel pada stop kontak dengan tegangan yang sesuai (Perhatikan keterangan tegangan listrik yang direkomendasikan pada mikroskop seperti: 110- 120 Volt atau 220-240 Volt) 2. Tekan knop lampu kearah On dan untuk mematikan tekan Off. 3. Setelah lampu menyala, aturlah kondensor pada posisi paling atas, agar didapatkan penyinaran kritis (Criticall Illumination). 4. Untuk mengamati preparat yang transparan, aturlah diafragma pada bukaan yang sempit 5. Jika preparat yang diamati diwarnai, gunakan bukaan diafragma yang lebih lebar. 6. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga lensa kondensor terang. c. Mengatur fokus : 1. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop. 2. Sebelumnya turunkan tabung mikroskop atau naikkan meja mikroskop (tergantung jenis mikroskop yang digunakan) sampai menyentuh gelas penutup. Kerjakan dengan pelan dan hati-hati! Melalui lensa okuler amati preparat sampai terfokus 3. Tempatkan ujung pensil pada permukaan cermin cekung atau datar sambil melihat melalui lensa okuler, fokuskan kondensor dengan memutar tombol pengatur kondensor sampai ujung pensil jelas terfokus. Ini menjamin daya pisah yang maksimal. 4. Ambil lensa okuler sementara lihatlah kebawah melalui tabung mikroskop, aturlah diafragma sampai kurang lebih 2/3 nya terbuka. (Pengaturan celah diafragma untuk mengatur pencahayaan dan meningkatkan kontras. Jika celah diafragma dibuka terlampau lebar preparat akan sangat terang dan kontras berkurang sehingga struktur – struktur kecil sulit dibedakan). Pasang kembali lensa okuler pada tempatnya. 5. Terdapat dua pengatur fokus yaitu pengatur kasar dan pengatur halus, gunakan pengatur kasar utuk mencari bayangan objek dengan memutar pengatur kasar secara perlahan-lahan sehingga objektif mendekati meja preparat hingga terlihat bayangan. 6. Untuk mendapatkan fokus yang lebih baik putarlah pengatur halus. 7. Mulailah dengan pembesaran lemah, baru dengan pembesaran yang lebih kuat.

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

8

d. Mengganti pembesaran : 1. Putar objektif yang diinginkan kesumbu optik hingga terdengar bunyi klik yang lemah. 2. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih kuat putar objektif kelensa objektif yang diinginka sampai bunyi klik . 3. Atur kembali cahaya dengan lefel diafragma hingga didapatkan kontras yang baik 4. Khusus untuk pembesaran lensa objektif 100x diperlukan minyak emersi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop: 1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah untuk menyangga mikroskop. 2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda. 3. Meja preparat harus tetap horisontal untuk mencegah agar preparat tidak jatuh. 4. Bersihkan lensa mikroskop (objektif dan okuler) hanya dengan kertas lensa atau kertas tisue. 5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati, selalu mulai dengan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10X). Tanpa melihat melalui lensa okuler, dekatkan lensa objektif dengan hatai-hati sampai hampir mengenai preparat. Kemudian sambil melihat melalui lensa okuler, gerakkan lensa objektif dengan perlahan-lahan menjauhi gelas preparat sehingga objek tersebut kelihatan. Untuk memfokuskan objek selanjutnya digunakan pengatur fokus yang halus. 6. Bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, fokuskan dahulu objek yang alan diamati dengan menggunakan pengatur halus saja. Jangan sekali-kali memutar pengatur kasar. 7. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka : - Biasakan kedua mata anda tetap terbuka ketika mengamati preparat. - Mata kiri diletakkan pada lensa okuler - Mata kana diaarahkan padfa buku gambar - Tangan kiri digunakan untuk mengatur alat pengatur fokus. - Tangan kanan mengatur posisi objek yang akan dilihat, memegang pinsil dan menggambar /mencatat apa yang diamati. 8. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop. Aturlah cermin dalam posisi tegak, masing-masing cermin cekung dan datar menghadap kearah samping. Bersihkan meja mokroskop dari kotoran dan tumpahan medium dengan menggunakan tissue.

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

9

MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANYA A. Tujuan 1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya. 2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. B. Alat dan Bahan Alat Mikroskop Kaca Objek Kaca Penutup

Bahan Kertas bertulis hurup “d”

C. Langkah Kerja Menyiapkan dan menggunakan mikroskop:  Keluarkan mikroskop dari kotaknya didalam kemari, letakkan hati-hati diatas meja.  Gunakan mikrodkop sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal. Mempersiapkan preparat : Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan diamati diletakkan diatas gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup dengan gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara diatas obyek dan gelas penutup, caranya sbb: Peganglah gelas penutup dengan posisi 450 terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawahnya pada permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas penutup terletak diatas gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara, pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil. Mengamati preparat Preparat yang sudah dipersiapkan anda letakkan dimeja mikroskop sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja mikroskop.Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar. Mengatur besarnya obyek Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka pembesaran pada obyektif dan okuler. Ukuran suatu benda dibawah pengamatan mikroskop dapat diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran bidang pandang yang dapat ditentukan sbb : Letakkan penggaris plastik berskala mm diatas meja obyektif, usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas mungkin dan perkirakan diameter bidang pandang tersebut.

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

10

KEGIATAN 2 Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas penutup. Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah. 1. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Bentuk bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut! 2. Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan. Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat digeser kebelakang? Putar dudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat berada dibawah

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum

11

PRAKTIKUM II PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN A. Landasan Teori Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya. Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yeng tersusun dari selulosa sehingga memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku. Umumnya kedua macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron. Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti / nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus. Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar. Pada prinsipnya ada tiga macam berdasarkan pemotongan, yaitu: a. Irisan melintang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dengan objek. b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal suatu objek. c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus pada bagian tengah suatu objek. Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan, namun juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya. Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukann oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama. B. Tujuan - Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan

Oleh : Ipin Aripin, M.Pd |

Biologi UNMA

Modul Praktikum Biologi Umum C. Alat dan Bahan Alat Mikroskop Kaca Objek Kaca Penutup Pipet Tetes Silet Tisue Tusuk Gigi Cutton Bud

12

Bahan

Daun Rhoe discolor Epitel mukosa pipi Kulit bawang (Allium cepa) Metilen Blue Larutan Iod Aquades

D. Cara Kerja A. Pengamatan sel hewan a. Buatlah preparat sel epit...


Similar Free PDFs