Nilai- Nilai Pancasila Berakar Budaya PDF

Title Nilai- Nilai Pancasila Berakar Budaya
Author Dina Salsa Fauzia Elye
Course Pendidikan Pancasila
Institution Universitas Negeri Padang
Pages 8
File Size 187.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 581
Total Views 900

Summary

ARTIKEL PENDIDIKAN PANCASILA“ NILAI NILAI PANCASILA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA”DOSEN PENGAMPU:ADIL MUBARAK, S., M.OLEH:DINA SALSA FAUZIA18063002 / 023942547PENDIDIKAN PANCASILA MKDP4114.UNIVERSITAS TERBUKA2020BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPuji dan syukur kita hadiahkan atas kehadirat Tuhan Yang M...


Description

ARTIKEL PENDIDIKAN PANCASILA “ NILAI NILAI PANCASILA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA”

DOSEN PENGAMPU: ADIL MUBARAK, S.IP., M.Si.

OLEH: DINA SALSA FAUZIA 18063002 / 023942547 PENDIDIKAN PANCASILA MKDP4114.00262.06

UNIVERSITAS TERBUKA 2020

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puji dan syukur kita hadiahkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, artikel yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia” ini dapat terselesaikan meskipun masih terdapat kekurangan di dalamnya. Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila. Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika. Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia. B. RUMUSAN MASALAH Adapun permasalah yang ditanyakan dalam makalah ini antara lain.  Apa yang dimaksud dengan Pancasila?  Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan?  Mengapa Pancasila berakar dari Kebudayaan?  Bagaimana bisa Nilai Pancasila berakar dari kebudayaan di Indonesia? C. TUJUAN PENULISAN  Untuk mengetahui pengertian Pancasila.  Untuk mengetahui pengertian Kebudayaan.  Untuk mengetahui keterkaitan pancasila dengan kebudayaan Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN PANCASILA Sebagai bangsa Indonesia, kita patut mengerti dan pahami apa itu pancasila. Pancasila secara etimologis berasal daribahasa India yakni bahasa Sanskerta, bahasa kasta Brahmana, sedangkan bahasa rakyat jelata ialah prakerta. Muhammad Yamin menjelaskan, di dalam bahasa sanskerta perkataan Pancasila memiliki dua macam arti yaitu “Panca” artinya lima, “syila” dengan huruf “I” pendek berarti “batu sendi” , “alas” , atau “dasar”. “syiila” dengan huruf “I” ganda berarti peraturan tingkah laku yang “penting”,”baik”, “senonoh”. Kata syiila dengan huruf biasa berarti “berbatu sendi yang lima” atau dengan istilah lain “lima batu karang” atau “lima prinsip moral” (Yamin, tt, Pembahasan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (Prapanca, tt: 437.) Dari uraian di atas dapatlah kiranya kita menarik kesimpulan bahwa pancasila sebagai istilah perkataan sanskerta yang sudah di kenal di tanah air kita sejak abd XIV. Sedangkan pancasila dalam bentuk formalnya sebagai dasar Falfasah Negara Republik Indonesia baru disusulkan pada tanggal 1 Juni 1945. Uraian dari masing-masing sila Pancasila: 1. BUTIR-BUTIR SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA 1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 2. BUTIR-BUTIR SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengakui persamaan derajad5, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukansosial, warna kulit dan sebagainya. 3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8) Berani membela kebenaran dan keadilan. 9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3. BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA 1) Mampu

menempatkan

persatuan,

kesatuan,

serta

kepentingan

dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. 6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.7 7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa 4. BUTIR-BUTIR SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN 1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 5. BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA 1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4) Menghormati hak orang lain. 5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9) Suka bekerja keras. 10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata danberkeadilan sosial.

2. KEBUDAYAAN

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddi(budi atau akal di artikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan cara manusia menjawab baik secara pribadi atau masyarakat terhadap masalah-masalah yang mendasar didalam hidupnya.suatu system yang didalamnya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat luhur dan penting dalam hidup (Koentjaraningrat, 1974: 32). Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan pancasila. Ada dua hal yang dikandung dalam pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi terletak dalam partisipasi sekuruh warga negara dalam kebudayaan. 3. PANCASILA BERAKAR KEBUDAYAAN Pandangan hidup sebenarnya yang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan nilai kehidupan. Pandangan hidup sebenarnya meliputi bagaimana masyarakat memandang aspek hubungan dalam hidup dan kehidupan yakni hubungan manusia dengan yang transenden, hubungan dengan diri sendiri,dan hubungan manusia dengan sesame makhluk lain. Konsep Notonegoro mengenalkan istilah-istilah kedudukan kodrat, susunan kodrat, sifat kodrat manusia. Kesimpulan, bhwa manusia mempunyai tiga kecenderungan mendasar yaitu theo-genetis,biogenetis, dan sosio-genetis. Theo-genetis berpandangan, bahwa manusia pada dasarnya percaya kepada tuhan atau dengan kata lain ada kaidah kebenaran yang sampai pada kebenarannya tertinggi yakni tuhan itu sendiri. Bio-genetis dalam arti ini bermakna pemenuhan secara seiimbang antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kenyataan hidup menunjukkan, disadari atau tidak disadri sering dijumpai orang yang hanya mementingkan jasmani atau rohani saja. Sosio-genetis, dift kodrst individual-sosial di Indonesia itu didasarkan atas kebersamaan yang hangat yang berbeda dengan negara-negara barat yang jelas masing-masing mempunyai tendensi sendiri-sendiri. Dari hal diatas dapat menjelaskan kedudukan, peran dan fungsi pancasila dalam arti bahwa pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilainilai yang positif yang digali dari bangsa Indonesia sendiri. Disebut sebagai kristalisasi nilai-nilai yang positif, sebab nilai yang negative juga pasti dimiliki yang harus ditinggalkan. Kelima sila dalam pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus antara yang satu dengan yang lainnya, namun demikian terkadang ada pengaruh dari luar yang menyebabkan diskontinuitas antara hasil konkret dengan nilai budaya.

BAB II PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Karena dari segi pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, pancasila merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga pancasila tercipta berdasarkan kebudayaannya.kitan diantaranya begitu erat sehingga timbal balik antara pancasila dan kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya salinng berhubungan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat didalam pancasila, sedangkan kit sebagai negara yang memiliki bergam macam kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung didalam pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada pancasila yang adalah ideology bangsa kita. B. SARAN Meskipun penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan artikel ini, tetapi tentunya masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alhaj,pangeran.1998. BMP Pendidikan Pancasila. Jakarta : Karunika. Koentjaraningrat.1974. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia. Notonegoro,1975.Pancasila secara ilmiah popular.Jakarta:Pancuran Tujuh. Yamin,Muhammad,tt. Pembahasan Undang-undang Dasar Republik Indonesia. Jakarta: Prapanca....


Similar Free PDFs