OBSERVASI VIRTUAL MANAJEMEN PUSAT SUMBER BELAJAR: PLATFORM RUMAH BELAJAR PDF

Title OBSERVASI VIRTUAL MANAJEMEN PUSAT SUMBER BELAJAR: PLATFORM RUMAH BELAJAR
Author Raffie Ahmad Riesman Putra
Pages 12
File Size 21.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 214
Total Views 552

Summary

Laporan Observasi Kunjungan Virtual Portal Rumah Belajar Kelompok 7 Briliana Firdaus (1800496 ) • Raffie Ahmad Riesman Putra (1804327) • Silvia Andini (1807845) c es c e n r e s o u r a r n i ng t re l e J A R ces c e n E R B E L A A T S U M B E N P U S n i n E M ar MANAJ e s ce n t r e l e e so u r...


Description

Laporan Observasi

Kunjungan Virtual

Portal Rumah Belajar Kelompok 7 Briliana Firdaus (1800496 ) • Raffie Ahmad Riesman Putra (1804327) • Silvia Andini (1807845)

n e c s e c r u o s e r g n i n r a e l e R r A t J n A e L E B R ces c E B M U S T A S U P n N i E n M r E a e l e r t MANAJ n e c s e c r u o s N e A r M g n i R n A r J a A e L l E B R E B M U S T A S U P c N r u E o M s E e r AJ g n i n r a e l e r t n e A c S s U e P c N E M E esour J A N A M R A J A L E e r B t R n E e B c s e c T SUM r u o s e r g n i n R r A a J e A l L e E r B t R n E e B c M U S T A S U e P r N t E n M e E c J s A e c N r A u M o s e r g n i n r a e l e r cent disusun untuk memenuhi tugas terstruktur kelompok observasi virtual pada mata kuliah Manajemen Pusat Sumber Belajar (TP207) yang diampu oleh tim dosen yang terdiri dari: Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. (2067) R. Nadia Hanoum, M.Pd. (2727)

TP-4B-2018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2020

DAFTAR ISI

i 01 03 05

Daftar Isi

08

Instrumen 1:

Konsepsi Pusat Sumber Belajar Instrumen 2:

09

Instrumen 3:

10

Fokus Pengembangan Pusat Sumber Belajar

Manajemen Penyediaan Pusat Sumber Belajar

i

Instrumen 4:

Kompetensi Pengelolaan Pusat Sumber Belajar

Instrumen 5:

Interaksi dalam Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Daftar Pustaka

i s p e Kons

r a j a l e ber B

m u S t Pusa

1 n e m Instru

1.1. Apa itu Rumah Belajar? Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa diakses dengan menelusuri alamat domain: http://belajar.kemdikbud.go.id. Portal ini menyediakan berbagai bahan belajar dan fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan, bahan belajar untuk pendidik dan peserta didik, bank soal, dan konten-konten budaya pada fitur Peta Budaya dengan harapan fitur-fitur tersebut bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh pendidik, peserta didik, dan masyarakat umum untuk belajar dan dalam kegiatan pembelajaran.

1.2. Bagaimana konsep Portal Rumah Belajar sebagai Pusat Sumber Belajar? 1.2.1. Konsep berdasarkan definisi

Menurut Sukorini (dalam Asnafiyah, 2005) Pusat sumber belajar merupakan tempat dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Pada portal rumah belajar terdapat fitur sumber belajar yang memuat bahan ajar, dan ini dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Adapun bahan belajar yang dimaksud adalah segala bentuk konten, baik teks, gambar, audio, video, animasi maupun lainlain yang dapat digunakan untuk belajar. Konten dalam rumah belajar sudah lengkap. Bahan ajar mulai dari SD, SMP/MTS, hingga SMA/SMK ada, di sini termasuk semua mata pelajaran dan semua topik. Dengan portal rumah belajar kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran di sekolah atau di rumah bisa terpenuhi. Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar berarti Rumah Belajar dapat dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan berbagai informasi, data, gagasan-gagasan atau ide-ide yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Dengan kata lain, Portal Rumah Belajar dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh konten atau bahan belajar. Artinya bahan belajar ini berfungsi sebagai sumber belajar seperti halnya guru dalam pembelajaran. Ketersediaan sumber belajar ini diharapkan dapat dimanfaatkan peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran di manapun dan kapanpun.

1

2 1.2.2. Konsep berdasarkan perkembangan Pusat Sumber Belajar

Portal Rumah Belajar seperti yang sudah disebutkan sebelumnya memiliki ragam konten berupa sumber belajar yang telah didigitalisasi sehingga dapat diunggah ke dunia virtual, tepatnya Portal Rumah Belajar itu sendiri. Digitalisasi yang dimaksud yaitu berupa materi yang dikemas dalam format digital. Bukti konkret digitalisasi pada konten dalam fitur dapat dijelaskan sebagai berikut: Tes berbasis komputer pada bank soal Sumber belajar yang menyampaikan materi dalam bentuk audio, video, serta multimedia pembelajaran berbasis web Materi praktikum yang diolah ke dalam bentuk animasi interaktif pada laboratorium maya Kelas digital yang mengolah desain instruksional ke dalam bentuk digital secara kompleks mulai dari merancang konten, melakukan kegiatan belajarmengajar dengan peserta didik, hingga mengevaluasi pembelajaran Peta Indonesia berwujud ilustrasi yang dilengkapi dengan materi pembelajaran berbasis web pada Peta Budaya Pengenalan materi mengenai luar angkasa dapat dibantu dengan adanya peranti lunak WorldWide Telescope yang menampilkan keadaan luar angkasa Model seperti ini diklasifikasikan oleh Waldopo (2012) sebagai generasi ke-5 pusat sumber belajar yang mutakhir, yaitu pusat sumber belajar yang berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Hal ini ditunjukkan dari keseluruhan konten Portal Rumah Belajar yang terintegrasi secara virtual dan layanan tersebut diakses menggunakan TIK.

Fokus n a g n a b m Penge

r a j a l e B r e Pusat Sumb

2 n e m u r t s In

2.1. Apa yang menjadi fokus bentuk Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar?

Merujuk pada definisi

menurut situs web kamus Cambridge, yaitu "something that helps you to do a particular activity" atau secara harfiah berarti "sesuatu yang dapat membantu melakukan kegiatan tertentu", Fokus pusat sumber belajar yang dikembangkan oleh Rumah Belajar dapat diidentifikasikan sebagai suatu tools atau alat. Dapat dikatakan demikian karena meskipun portal rumah belajar dapat diakses melalui internet berupa web atau aplikasi, pada dasarnya tujuan dan fokus pengembangan portal rumah belajar adalah untuk membantu, mempermudah, dan menjadi pedoman bagi pendidik dan peserta didik dalam memanfaatkan berbagai fitur pada portal rumah belajar. "tools"

Makna “portal” di dalam kesatuan Portal Rumah Belajar dapat merujuk pada definisi kata yang sama oleh IBM Global Education Industry (dalam Yanuarti, 2018) yang menyatakan bahwa portal dapat diartikan sebagai sebuah akses poin (point of access) terhadap data dan informasi, aplikasi, maupun orang yang bersifat terpadu (integrated), ada di mana-mana (ubiquitous), dan berguna (useful). Maka dari itu portal rumah belajar diidentifikasikan sebagai alat, yakni sebagai pembuka ke berbagai fitur di dalamnya. Yang mana fitur tersebut mengacu kepada pembelajaran daring yang memiliki nilai kebergunaan sebagai pendukung dan terintegrasi dengan pembelajaran luring, yang bisa diakses di manapun peserta didik berada (ubiquitous) asalkan tetap tersambung dengan TIK.

2.2. Objek apa yang menjadi fokus pusat sumber belajar yang dikembangkan oleh Portal Rumah Belajar? Berdasarkan dokumen Pedoman Pemanfaatan Portal Rumah Belajar yang diterbitkan oleh PUSTEKKOM-KEMDIKBUD (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), tujuan dari munculnya Portal Rumah Belajar adalah untuk mendukung dan menyediakan fitur, media, dan konten pembelajaran bagi pendidik, peserta didik, dan masyarakat. Oleh karena itu, Portal Rumah Belajar sebagai suatu pusat sumber belajar bersifat seolah menjadi “alat pembuka” yang berfokus mengembangkan bahan belajar. Integrasi dari fitur, media, dan konten pembelajaran yang menjadi objek fokus yang dikembangkan dikategorikan sebagai “bahan” karena selaras dengan definisi bahan yang dinyatakan oleh AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Subqi (2016) yaitu sebagai program yang memuat atau berisi pesan pembelajaran.

3

4 Bahan yang dikembangkan tergolong sebagai bahan yang sengaja dirancang karena dengan sengaja disiapkan untuk keperluan pembelajaran (Warsita, 2019) melalui peralatan tertentu (Warsita, 2008), yaitu Portal Rumah Belajar sebagaimana identitasnya sebagai suatu portal pembelajaran. Bahan pembelajaran yang terdiri dari integrasi antara fitur, media, dengan konten ini pada dasarnya merupakan suatu objek ajar (learning object), yaitu segala entitas yang memuat dan digunakan untuk suatu tujuan pembelajaran yang spesifik (Warsita, 2019). Jadi, Portal Rumah Belajar sebagai suatu pusat sumber belajar berbasis TIK mewadahi dan berfokus mengembangkan bahan berupa ragam objek ajar sebagai salah satu sumber belajar demi memfasilitasi tersampainya pembelajaran secara virtual dan daring kepada penggunanya.

Banner pada laman utama situs web

n e m e j a n Ma n a a i d e y n Pe

r a j a l e B r e Pusat Sumb

3 n e m u r t s In

3.1. Bagaimana proses pengadaan sumber belajar pada Portal Rumah Belajar? Proses pengadaan sumber belajar merupakan tindak lanjut dari fungsi produksi suatu pusat sumber belajar yang berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial (Mudhoffir, 1986). Pengertian ini dapat dihubungkan dengan tujuan berdirinya Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar dari dan untuk komunitas belajar. Komunitas belajar sendiri terdiri dari pendidik dan peserta didik yang secara aktif dapat mengembangkan konten pembelajaran di portal. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya fitur karya guru dan karya komunitas. Namun pada dasarnya unggahan konten yang ada pada Portal Rumah Belajar didominasi oleh hasil karya para guru yang menjalani program membaTIK (Membuat Bahan Belajar TIK) sebagai bentuk diklat bagi para pendidik untuk memanfaatkan portal ini. Selain itu, para guru juga diberi kebebasan untuk merancang konten di kelas maya berdasarkan desain instruksional dari mulai strategi, konten, kelas, hingga evaluasi pembelajaran dengan mengikuti panduan pemanfaatan yang sudah disediakan di laman kelas maya. Bisa juga kombinasi yang selain menggunakan rancangan sendiri dapat memanfaatkan juga konten yang sudah ada.

Pengenalan konten Sumber Belajar oleh Duta Rumah Belajar

5

6 3.2. Bagaimana memanajemen pengolahan sumber belajar yang terdapat di Portal Rumah Belajar? Dalam pengolahan sumber belajar, tidak diketahui bagaimana tepatnya cara pihak administrator atau pengembang Portal Rumah Belajar dalam memanajemen hal tersebut. Namun, pada fitur kelas maya, administrator baik dari pusat portal maupun sekolah memiliki kewenangan memanajemen serta monitoring keseluruhan sistem dari mulai master data sistem, akses pengguna sistem, keseluruhan data kelas, hingga aktivitas sistem instruksional. Guru dapat mendaftar dan membuat kelas sendiri bagi para muridnya di kelas maya, untuk kemudian memiliki akses tertentu untuk mengolah sumber belajar sebagai bentuk manajemen kelas maya. Setidaknya guru mempunyai kewenangan dari segi manajemen e-learning (Warsihna, 2012): pembelajaran (membuat dan mengatur desain instruksional yang akan digunakan), konten (menyediakan konten pembelajaran yang tepat guna sebagai sumber belajar yang menjadi acuan dalam kelas maya), dan tes (mengelola evaluasi pembelajaran).

3.3. Bagaimana Portal Rumah Belajar melayani penggunanya sebagai bentuk pengelolaan pusat sumber belajar? Rachmawati (2017) dalam skripsinya berpendapat bahwa unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya suatu pelayanan di sebuah pusat sumber belajar adalah: koleksi, fasilitas, pelayanan/petugas, dan pemakai. Tidak banyak bahkan tidak ada sebuah portal pembelajaran yang memberikan sebuah fasilitas gratis untuk digunakan sebebas-bebasnya oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK), sebagai penunjang proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar ruang kelas, sampai saat ini sudah terhitung 249.810 Pendidik dan 671.237 Siswa. Artinya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan pihak Pustekkom sebagai pengimplementasian di lapangan, berupaya memajukan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan anak bangsa seperti yang diamanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945. Portal Rumah Belajar memberikan fasilitas gratis seperti menyediakan 8 (delapan) fitur rumah belajar (Sumber belajar, BSE, Bank soal, Laboratorium maya, peta budaya, PKB, dan Kelas Maya) untuk menyasar semua kalangan, dengan tujuan asas pemerataan pendidikan, sehingga semua masyarakat Indonesia terutama para peserta didik bisa menikmati pembelajaran tambahan seperti Bimbingan belajar (Bimbel) baik yang online maupun offline. Sebab jika Bimbingan belajar sifatnya berbayar, tidak semua peserta didik di Indonesia akan menikmati dan mengikuti bimbingan belajar tersebut, karena yang ekonominya sangat lemah akan tidak bisa membayar uang Bimbingan belajar.

7

Fitur utama Portal Rumah Belajar

3.4. Bagaimana Portal Rumah Belajar mengelola evaluasi kinerjanya sebagai pusat sumber belajar? Portal Rumah Belajar dalam penyelenggaraannya dibuat untuk mendukung dan menyediakan konten pembelajaran dalam rangka meningkatkan penggunaan epembelajaran (pembelajaran berbasis digital) di satuan pendidikan di Indonesia. Hal ini tentu termasuk ke dalam ranah Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan) sehingga akan selalu dievaluasi agar dapat dilihat ketercapaian kinerjanya oleh Pustekkom dalam bentuk laporan, yaitu Laporan Kinerja Pustekkom Kemendikbud yang diajukan oleh kepala Pustekkom kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Adapun pada tahun 2018 terdapat rekomendasi untuk mengevaluasi ranah pusat sumber belajar di sekolah. Hal ini mencakup analisis kebutuhan model pusat sumber belajar yang ideal, penyusunan payung hukum mengenai pusat sumber belajar berbasis TIK di sekolah, serta yang terpenting adalah dengan cara meningkatkan koordinasi pemanfaatan web pusat sumber belajar di sekolahsekolah (dalam konteks ini Portal Rumah Belajar). Koordinasi ini dilakukan dengan mengevaluasi sekaligus meningkatkan kemampuan kompetensi TIK para pendidik agar dapat mendayagunakan dan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran secara berkelanjutan. Tindak lanjutnya adalah melaksanakan program diklat guru rumah belajar seperti PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK), yaitu program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Lalu sebagai ikon diadakan pula duta rumah belajar yang berfungsi mensosialisasikan portal ini ke masyarakat maupun komunitas belajar. Selain itu juga dilakukan pemberian dana untuk pemanfaatan pusat sumber belajar berbasis TIK di daerah 3T

Cover laporan kinerja Pustekkom tahun 2018

i s n e t e p m Ko n a a l o l e Peng

r a j a l e B r e Pusat Sumb

4 n e m u r t s In

4. Apa saja kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar?

Dengan memegang prinsip “dari dan untuk” komunitas belajar, maka otomatis para pendidik berperan langsung dalam mengelola Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar. Untuk dapat mengelola sesuatu tentu diperlukan kemampuan tertentu atau kompetensi yang harus dicapai dalam memaksimalkan pengelolaan Portal Rumah Belajar, khususnya yang berhubungan langsung dengan sumber belajar. Secara garis besar, kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola sumber belajar di dalam Portal Rumah Belajar oleh pendidik adalah sebagai perancang konten pembelajaran, penyedia informasi utama beserta pranala pengayaan, dan pengelola kelas daring (Kusnohadi, 2014). Dapat dilihat bahwa pendidik sebagai desainer instruksional yang mengelola sumber belajar secara sistematis harus merancang sendiri komponen instruksional yang akan dipakai dari konten ajar, seni mengajar, sistem pengelolaan kelas, hingga instrumen dan sistem evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran secara daring berdasarkan hasil analisis instruksional. Di samping itu, para pendidik perlu menjamin hasil belajar yang berkualitas yang dapat dicapai dengan mengawal peserta didik dari awal hingga akhir pembelajaran. Strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah membangun kemandirian belajar peserta didik agar memiliki kemauan belajar di Portal Rumah Belajar dengan cara membangun pola interaksi aktif sehingga muncul komunikasi yang multi arah. Dengan keaktifan seluruh peserta didik yang menjadi partisipan maka kontrol kegiatan belajar yang harus dilakukan menjadi mudah dan kesulitan belajar peserta didik dalam memanfaatkan sumber belajar di Portal Rumah Belajar tertangani oleh pendidik. Namun perlu diingat bahwa untuk mencapai seluruh kompetensi yang tersirat maupun tersurat pada uraian di atas terdapat satu kompetensi yang vital dalam mengelola Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar mutakhir yang berbasis TIK, yaitu penguasaan teknologi (Lynch dalam Kusnohadi, 2014). Penguasaan teknologi yang diterapkan pada seluruh komponen Portal Rumah Belajar terlebih dahulu harus dicapai demi dapat memanfaatkan dan mengelola sumber belajar yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran daring secara optimal dan interaktif dan juga dapat mengurangi miskomunikasi.

Banner program PembaTIK sebagai upaya peningkatan kompetensi

8

Interaksi dalam Pemanfaatan

Pusat Sumber Belajar

Instrumen 5

5. Bagaimana interaksi ideal yang ditampilkan dalam memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai pusat sumber belajar?

Fitur Sumber Belajar pada portal Rumah Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran digital, baik konten yang sesuai kurikulum maupun materi pengayaan. Semua fitur Portal Rumah Belajar tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk peserta didik PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA, dan SMK. Adapun pemanfaatan sumber belajar ini dapat dilakukan secara online maupun offline. Selain itu, bahan belajar ini dapat diunduh (download) dan digunakan sesuai kebutuhan belajar. Interaksi pembelajaran dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar dapat dikembangkan menjadi berbagai versi menurut kreativitas pendidik maupun peserta didik sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan pembelajaran. Berikut ini adalah garis besar interaksi pemanfaatan portal Rumah Belajar yang dapat diterapkan dalam strategi pembelajaran berbasis TIK tersebut. Presentasi Klasikal/Demonstrasi

Metode pembelajaran ini biasa dilakukan dengan jumlah peserta yang besar dalam suatu kelas dengan pendidik adalah pusat dari kegiatan pembelajarannya. Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat umum dan teoritis. Bimbingan dan Tutorial

Metode pembelajaran ini dilakukan untuk menjelaskan materi yang bersifat praktik dan pemahamannya menggunakan berbagai prosedur yang dipersyaratkan agar peserta didik menguasai kompetensinya. Pembelajaran Individual

Metode pembelajaran individual bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik secara mandiri tentang materi yang diberikan. Pembelajaran individual digunakan sebagai sarana penilaian pendidik berupa tugas. Diskusi Kelompok Kecil

Metode diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi yang diberikan pendidik melalui studi kasus yang terkait dengan materi serta sebagai sarana penilaian pendidik dalam kerja kelompok. Model yang bisa digunakan dengan metode ini yaitu Problem-Based Learning (PBL). Strategi tersebut dapat dilakukan secara online maupun offline dengan memanfaatkan berbagai fitur dalam portal Rumah Belajar. Perlu diingat bahwa jenis pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang digunakan tidak harus selalu sama dengan yang telah disebutkan. Pendidik bebas berkreasi dan berinovasi dalam memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, menyesuaikan kebutuhan dan situasi belajar peserta didik.

9

10

Daftar Pustaka Asnafiyah. (2005). PUSAT SUMBER BELAJAR DAN PERANANNYA BAGI L...


Similar Free PDFs