PANDUAN PENGELOLAAN PERSALINAN PRETERM NASIONAL PDF

Title PANDUAN PENGELOLAAN PERSALINAN PRETERM NASIONAL
Author Ni Wayan Luh Wahyuni
Pages 23
File Size 8.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 1
Total Views 24

Summary

PENGELOLAAN PANDUAN PENGELOLAAN PANDUAN PERSALINAN PRETERM PERSALINAN PRBTERM NASIONAL ,! HIMPUNAN KEDOKTERAN HIMPUNAN FETOMATERNAL POGI KEDOKTERAN FETOMATERNAL daftar isi cover 1 kata pengantar 3 daftar isi 4 tujuan pedoman 6 definisi istilah 7 klasifikasi 7 faktor risiko 8 sistem skoring risiko cr...


Description

PANDUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PANDUAN PERSALINAN PERSALINAN PRETERM PRBTERM NASIONAL

,! HIMPUNAN KEDOKTERAN FETOMATERNAL POGI HIMPUNAN KEDOKTERAN FETOMATERNAL

daftar isi

cover kata pengantar daftar isi tujuan pedoman definisi istilah klasifikasi faktor risiko sistem skoring risiko creasy mekanisme persalinan preterm diagnosis intervensi medisinalis dan operatif pemeriksaan panjang serviks algoritma kepustakaan

1 3 4 6 7 7 8 10 12 12 16 17 21 22

KATA KATA PENGANTAR KEPALA DIVISI DIVISI KEDOKTERAN KEDOKTBRAN FETOMATERNAL FETOMATERNAI.DEPARTEMEN GINEKOLOGI DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI OBSTf,TRI DAN PADJADJARAN //RS. UNIVERSITAS PADJADJARAN RS.DR. DR.HASAN HASAN SADIKIN. SADIKI\ BANDUNG BANDUNG "PANDUAN ''PANDT]AN PENGELOLAAN PERSALINAN PERSALINAN PRETERNI PRETERIVI NASIONAL" NASIONAL'' HIMPUNAN FETOMATERNAL POGI HIMPUNAN KEDOKTERAN KEDOKTERAN FETOMATERNAL Saat irrikejadian ke-iadianpersalinan persalinanpreterm pretermmasih Saatini merupakarr masihmerupakan kontributor utama morbiditas morbiditas dan mortalitas kontributor moftalitas perinatal di dinegara negara berkembang dan di di rumah berkerlbang dan mmah sakit rujukan. Di anska sakitrujukan. Dilndonesia Indonesiaangka (BBLR) nasional kejadian Berat Bayi Bayi Lahir Lahir Rendah Rendah (BBLR) nasionalrumah rumah sakit adalah ak adafah 27,9%% 27.9%% dalam dalam 10 l0 tahun tahun terakhir. terakhir. Keadaan hanrak Keadaan ini ini belum belurn han\ berubah. berubah. Mengingat persalinan preterm preterm masih masih berranair. benariasi. pengelolaan persalinan Mengingat pengelolaan rnaka perlu disusun disusun suatu maka suatu Pedoman Pedoman Pengelolaan Pengelolaan Persalinan Persalinan Preterm Preternr di Indonesia. agar penatalaksanaan rehrrrcgir di Indonesia, agarterjadi terjadikeseragaman keseragamanpenatalaksanaan memungkinkan mem u n gk i n kan evaluasi eva r"ras i secara berkesinambungan. berkesi rram bungan. Kami menyadari menvadari bahwa penyusunan "Pedoman bahwa penyusunan "Pedoman Pengelolaan Pengekrlaan Persalinan Preterm Persalinan Preterm di di Indonesia" tahun 2011 masih Indonesia" 201 | masihban.ak barrr ak para kekurangan. kekurangan. Kami masih mengharapkan rnengharapkan masukan-masukan masukan-masukan dari dan para kesehatan lainnya perbaikan pedoman pedoman ini rnr sejawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk perbaikan pulakami Dengan ini ini pula kamimengucapkan mengucapkan banyak terima kasrlr banyak terima yang telah kepada Ketua Himpunan Kedokteran Kedokteran Feto Maternal telah Maternal POGI POGI yang mempercayakan tugas ini kapada mempercayakan tugas kapada kami. kami. Juga Jugakepada kepadaKelompok Kelornpok Pengelolaan Persalinan Kerja Pengelolaan Persalinan Preterm Feto Preterm Himpunan Himpunan Kedokteran Kedokteran Feto Maternal POGI atas bantuannya pedoman inr bantuannya dalam menyusun menyusun pedoman inr Semoga -Pedoman - ini "Pedoman Pengelolaan Persalinan Preterm di rrrr di Indonesla Indonesra" bermanfaat bermanfaat bagi kita kita semua semua dalam dalam rangka rangka menurunkan menurunkan morbiditas morhrclitas dan mortalitas preterm. rnortalitas ibu ibu akibat persalinan preterm. akibat persalinan I

2011| Bandung, Juni Juni 201 Kepala Kepala Divisi Kedokteran Fetomaternal Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi Departemen Obstetri Universitas Padjadjaran / RS. Dr. Llniversitas Padjadjaran Dr. Hasan Hasan Sadikin Bandung Sadikin Bandumi

Dr. Johanes Prof. Dr. Johanes C. M_ose, Mose, dr., dr., SpOG(K) SpOG(K1

I

DAFTAR ISI ISI DAFTAR No No

Halaman

I 22 33 44

KATA PENGANTAR PENGANTAR KATA

1

I

DAFTAR ISI ISI

iiii

PEDOMAN ............ TUJUAN PEDOMAN

1i

HARAPAN DAN DAN RUANG RUANG

1I

LINGKUP.. LINGKUP

5

PENDAHULUAN DAN DAN LATAR LATAR

5

I

BELAKANC................ BELAKANG

6

ASESMENT

IDENTIF}KASI DAN IDENTIFIKASI DAN ASESMENT

6

2

BERBASIS BUKTI BUKTI.......

7

DEFINISI ISTILAH ISTILAH YANG YANG

7

2

DtrPAKAI... DIPAKAI

8

KETERANGAN SESUAI EVIDENCE SESUAI EVIDENCE

8

77

BAS E D MEDICINE ME DIC TNE PRACTICE P RAC T]C E BASED

9

INTERVENSI MEDISINALIS DAN INTERVENSI MEDISINALIS DAN

9

11 II

OPERATIF

IO I0

ii

KEPUSTAKAAN

17 l7

Editor :: l. Prof. Dr. Sofie Rifayani 1. Rifayani Krisnadi, Krisnadi, dr., SpOG(K) SpOG(K) 2. 2. Akhmad Akhmad Yogi Pramatirta, Pramatifta, dr., dr.. SpOG, M.Kes M.Si 3. 3. Amillia Siddiq, dr., dr., SpOG, SpOG. M.Si 4. 4. Eisenhower M.Kes Eisenlrower Sitanggang, Sitanggarrg. dr., SpOG, M.Kes

Kontributor: Kontributor: L Prof. Hidayat Wijayanegara, Wijayanegara, dr., SpOG(K) 1. SpOG(K) 2. 2. Prof. Dr. Firman Fuad W. W. dr., SpOG(K) SpOG(K) 3. 3. Prof. Dr. Sofie Rifayani Rifayani Krisnadi, Krisnadi, dr., SpOG(K) SpOG(K) 4. Johanes C. Mose, 4. Prof. Dr. Johanes SpOG(K) Mose, dr., SpOG(K) 5. Udin Sabarudin, MM, MH.Kes 5. Sabarudin, dr., SpOG(K), MM, dr., SpOG(K) 6. 6. Prof. Dr. Jusuf S. Effendi, SpOG(K) Effendi, 7. l. Dr. Anita D. Anwar, Anwar, dr., SpOG(K) SpOG(K) 8. 8. Dr. Budi Handono, dr., SpOG(K), SpOG(K), MH.Kes 9. 9. Setyorini Setyorini lrianti, dr., dr., SpOG(K) SpOG(K) 10. Pribadi, dr., SpOG(K) 10. Adhi AdhiPribadi, SpOG(K) 11. SpOG(K), M.Kes M.Kes I l. Muhammad Alamsyah, dr., SpOG(K), 12. M.Kes 12. Akhmad Akhmad Yogi Pramatirta, Pramatirta, dr., SpOG, M.Kes 13. 13. Amillia Siddiq, M.Si dr., SpOG, SpOG, M.Si Siddiq, dr., 14. 14. Jeffry lman Iman Gurnadi, dr., dr., SpOG, SpOG, M.Kes 15. 15. Vaulinne Basyir, Basyir, dr., dr., SpOG SpOG 16. 16. Eisenhower Sitanggang, SpOG, M.Kes M.Kes Sitanggang, dr., SpOG,

lll ut

TUJUANPEDOMAN PEDOMAN I.I. TUJUAN Buku pedoman ini disusunsebagai sebagaipanduan panduanpengelolaan Buku pedoman ini disusun pengeloraanpersalinan persarinan preterm nasional yangdisepakati disepakatioleh preterm nasional yang Himpunan Kedokteran oreh Himpunan Kedokteran Fetomaternal (HKFM) (HKFM)Indonesia. Indonesia. Fetomaternal

N. HARAPAN HARAPAN DAN DAN RUANG RUANG LINGKUP LINGKUP II. Buku ini disusun agar dapatdipakai dipakaisebagai Buku ini disusun agar dapat sebagaipedoman pedomanyang juga yang juga dilengkapi standar standar teknis, teknis,diharapkan diharapkan dapat dilengkapi dapalberguna bergu*abagi bagipetugas p""tugu, kesehatan, terutama terutama dokter dokterspesialis spesialisobstetri. kesehatan, obstetri.

III. PENDAHULUAN PENDAHULUAN DAN DAN LATAR LATAR BELAKANG III. BELAKANG Keharnila'disebut cukup bulanbila bilaberlangsung Kehamilan disebut cukup bulan berlangsr-rngantara antara37-42 37-42

dihitung dari dari hari hari pertama pertama haid haid terakhir minggu pada siklus terakhiipada siklus 28 2ghari. lrari. linggu dihitung Persalinan preterm adalah adalah persalinan persarinan yang yarrg terjadi Persalinan preterm terjadisebelum janin seberum janin genap berusia berusia 37 37 minggu.i minggu.' genap Sekitar 75% 7 5o/okematian kematianperinatal perinatardisebabkan Sekitar disebabkan oleh orehkurang kurang bulan. Bayi kurang bulan, terutama bulan. Bayi kurang bulan, terutama dengan denga. usia usiakehamilan keham ilan 50o . -- Pendataran Pendataran serviks >50%. dengan Pendataran dan pembukaan pernbukaan serviks serviksdinilai dinilaidengan Pendataran dan pemeriksaan berkala. berkala. vagina •e Peningkatan duh dulr vagina •. Perubahan serviks serviks panjangdan pembukaan danpembukaan -- Digital, memeriksa panjang dengan memeriksa Digital, dengan pemeriksaan ini ini sangat subjektif serviks, serviks, pemeriksaan transpgrineal •o USG transvaginal, transpfrineal abdorninal, transvaginal, USG abdominal,

8

■C) 1\kti\ usi pr()scs I lF(-l rn;rrortnl lcrrl - Srr'us - Alir r\ ilsi I isr(,1(f!.is prelnawr Drcrrlrr\rr

Intlanut,i infek. Inflarrlalsi atau rl:r!r rrr liksr -- lntraanution lntrirarllrtrorl dem,11.. ilrilu (lc.:'.1il,, - licrvils ut,11, 'S isrerl i l< .Sisternik

I)cndrf rhrli

patolo ,'• [)tstcnsi 1.11.,:rus Lr(erus pu(()l(r.q]' . Kehamil3n ; Kcharrril3u tnnitiPetus rnuhali:lus l,olrhi(lrrnrnt('rl - Anotnnli str!rktrrr ut.'rtrs ,\nDnloli strmktur

(lcsi(i!ra

atall irt:rrr 11,1111,1S, Itorrltrosis

--

-' S,,lilsr., pl:rsunGr -'TrorrrLrdsilii

-- Sat()krn pfctattlarnosi

01111,111

- SIndromA u,snor, Srndr()rn.r tEslt5mm. proses pendataran pendataran dengan proses dengan lebar lebar>5 mm.Gambaran Gambaran perkembangan morfologi funneling dapat morfologi .funneling perkembangan dapatdigambarkan digambarkarr sebagai proses proses TYVU. TWU. sebagai

dLr &Y //( {v &u Y-.> \_-/

Gambar 2 2 :: Gambaran Gambar Gambaran morfologifunneling morfologi funneling Carrbaran serviks Gambaran serviks normal normal serviks : •. Normal serviks Nulipara :.24 •. Nulipara 24 minggu ninggu :: 40 ±+ 8B mm mm •o 28 rninggu minggu : :33 33±a 88 mm mm Multipara :: 24 24 minggu •. Multipara minggu :: 36 ±+ 88 mm 28 minggu ::35+9mm 35 ± 9 mm 23minggu .• Panjang Panjang serviks serviks32 >32 rninggu mempercepat karerta.,dapat rninggukarena kelramilan penutupan duktus arteriosus PDA).-" arteriosus ((PDA).28 penutupan c. Magnesium Magnesium sulfat diberikan tokotitik yang diberikan Magnesium sebagai tokolitik Magnesium sulfat dipakai sebagai zl-6 dalam gr secara parenteral. Dosis awal 4-6 IV diberikan dalam 20 20 ar,val Dosis parenteral. urin jarn dari per tergantung menit, diikuti 1-4 gram per jam tergantung produksi urin l-4 gratrt rnenit, berikan toksik-berikan et-ektoksik, dan kontraksi terjadi efek Biln terjadi utertts. Bila kontraksi uterus. clan kalsium glukonas 1I gram perlahan-lahan.28 grarn secara IV perlahan-lahan.l8 kalsiurn d. Atosiban pada bekerja pada Atosiban analog oksitosin yang bekerja suatu analog acialah suatu Atosiban adalah bolus 6-75mg bolus Dosis awal 6,75mg reseptor oksitosin dan vasopresin.I8 vasopresin.rs Dosis infus, dalam satu selama 33 -iam jam per infus, 18mg/jam selatna diikuti 18mg/jam menit, diikuti satu menit, jam. rnaksimal Dosis kemudian 6mg/jam selama selama 45 45 jam. Dosis maksimal kemudial 6mg/jam 330mg.27 3 30mg.'' e. B et a2 - sy mp at h o mimetic s e. Beta2-sympathomimetics Saat ditinggalkan. banyak ditinggalkan. ini sudah sudah banyak Saat ini terbutaline, ritodrine, terbutaline, Preparat yang biasa dipakai adalah adalah ritodrine, dipakai yang biasa Preparat I ine' e n a h e x opr and and hexoprenaline. e r ol salbutamol, isoxsuprine, fenoterol t o upr ine, is oxs s al b utam o l, fen Contoh: Ritodrin (Yutopar) (YutoPar) Contoh: Ritodrin Dosis: Dosis: dengan Dirnr'rlaidengan 50%-Dimulai glukosa 5%. 50 larutanglukosa mllarutan 500ml mg dalam dalam500 50 mg l0 menit setiap 10 menit tetes setiap 10 dinaikkan 55 tetes dandinaikkan permenit menitdan tetes per l0 tetes dilanjLrtkan12l2—sampai Infusharus harusdilanjutkan hilang'Infus uterushilang. kontraksiuterus sampai kontraksi dosis diberikan dosis Selanjutnya diberikan 48 hilang. Selanjutnya jam setelah kontraksi hilang. setelah kontraksi 48 jam janr makan' setelah 8 pemeliharaan satu tablet (10 mg) setiap 8 jam setelah makan. (10 mg) setiap tablet pemeliharaan satu harus denyutjantung Nadi dandenyut darahdan tekanandarah ibu,tekanan .iarrinharus Nadi ibu, .iarrtung janin pernberian indikasi dimonitor Kontraindikasi pemberian pengobatan.Kontra selamapengobatan. dirnonitor selama hipotensi, atauhipotensi, jantung pada adalah ibu.hipertensi hipertensi atau pada ibu, penyakit jantung adalah penyakit antepartum. hipertiroidi, perdarahan antepartum. danperdarahan diabetes dan hipertiroidi, diabetes palpitasi' adalahpalpitasi, padaibu ibuadalah Efek terjadi pada yang dapat dapat terjadi samping yang Efek samping nyeri kepala, sakit mual, sakit kepala, nyeri mLral, (flushing), rasa panas pada muka (flushing), rasa panas pada muka hiperglikemia paru, edemaparu, hiperglikemia dada, kordis,edema aritmia kordis, hipotensi,aritmia dada,hipotensi, 13 l3

danhipokalenn. hipokalerni.Efek dan Efeksamping janinantara samping pada padajanin antaralain lairrft.tal f'etal takhikardia,Inpoglikemia, hipoglikemia, hipokalemi, takhikardia. dan hipotensi hipokalemi.ileus iler-rs dan hipotensi Progesteron f.f.Progesteron Progesteron dapat dapatmencegah rnencegahpersalinan persalinan preterm. Progesteron preterm. Injeksi Injeksi 1 -alpha-h.t,droxyprogesteronecaproate alpha-hi.drax-ffirogesterone caproate menurunkan menurunkarr persalinarr preternz preterrn berulang. persalinan berulang. Dosis 250 mg (l mL) rng (1 mL)im imtiap tiap rninggu sampai sar-npai 37 minggu 37minggu minggukehamilan kehamilanatau atausampai sampai persalinarr. Pemberian Pemberian dimulai persalinan. dimulai16-21 l6-2 I minggu minggu kehamilan.28 kehamilan.rs 1. 4.

Pemberian steroid steroid Pemberian Pemakaian kortikosteroid dapat Pemakaian kortikosteroid dapat menurunkan menurunkan kejadian kejadianRDS. RDS. kematian neonatal neonatal dan danperdarahan perdarahan intraventrikuler. kematian intraventrikuler. Dianjurkan Dianjurkan pada kehamilan kehamilan 24 24— pada 34 rninggu, minggu, namun namun dapat dipertimbangkan dipertimban-ekan - 34 sampai 36 36 ITI minggu.2r sampai i nggu .21 Kontra indikasi: infeksi sistemik Kontra sistemik yang yang berat, (tuberkulosis dan berat. (tuberkulosis dan korioanrn iorr itis ). korioamnionitis). Betalletasorr merupakan rrerupakan obat Betametason obat terpilih terpilih,, diberikan diberikan secara secara injeksi inleks intramuskuler intramuskulerderrgan dengandosis dosis12 12 mg mg dan dan diulangi diulangi 24 pm 24 jam kemudian. Efek kernudian. Efek optimal optimal dapat dapat dicapai dalam dalam II -- 77hari lrarr pemberian. setelah 7 7 hari hari efeknya efeknya masih pemberian, masihmeningkat. meningkat.Apabila Apabila tidak terdapat terdapatbetametason, betametason, dapat tidak dapatdiberikan diberikandeksametason deksametason intramuskuler per hari selama 22hari. dengan dosis 2 x 5 mg intramuskuler hari.

5.

Antibiotika Antibiotika Pemberian Pemberian antibiotika antibiotika pada pada persalinan tanpa infeksi persalinan tanpa infeksitidak tidak dianjurkan tidak dapat meningkatkan dianjurkan karena tidak meningkatkan luaran persalinan.23 luaran persalinan.2r Pada ibu ibu dengan dengan ancaman preterm dan terdeteksi ancaman persalinan persalinan preterm terdeteksi adanva adanya vaginosis vaginosis bakterial, bakterial, pemberian pemberian klindamisin klindamisin ( 22 x 300 300 rng mg sehari sehari selama selama 7 7 hari) atau metronidazol metronidazol(( 2 2 x 500 mg sehari 500 mg seharr selarna eritromisin (2 selama 7 7 hari). atau eritromisin (2 x 500 mg mg sehari sehari selama selama 77 hari) akar berrnarrlaat bila hari) akan bermanfaat bila diberikarr diberikan pada usia kehamilan kehamilan ....


Similar Free PDFs