(PDF) RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF PDF

Title (PDF) RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Author Nurmaya Sari
Pages 17
File Size 123.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 54
Total Views 158

Summary

RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Berstruktur Metode Penelitian Kualitatif DISUSUN OLEH: PAI-I /SEMESTERVI KELOMPOK III: FALDY ANANTA NIM 0301182103 MIFTAHUL JANNAH NIM 0301183257 PUTIA PASARIBU NIM 0301183289 RATIMAH BR SINAGA NIM 0301182182 Dosen Pengampu: ...


Description

RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Berstruktur Metode Penelitian Kualitatif DISUSUN OLEH: PAI-I /SEMESTERVI KELOMPOK III:

FALDY ANANTA

NIM

0301182103

MIFTAHUL JANNAH

NIM

0301183257

PUTIA PASARIBU

NIM

0301183289

RATIMAH BR SINAGA

NIM

0301182182

Dosen Pengampu:

MUSLEM, M.Pd.I

\\\

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2021

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Swt yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Rumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif. Makalah ini disusun memenuhi tugas makalah Metode Penelitian Kualitatif. Pada makalah yang berjudul Rumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif ini, membahas beberapa materi atau sub judul, diantaranya adalah: masalah, perumusan masalah, fungsi perumusan masalah, kriteria perumusan masalah, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, prinsip-prinsip perumusan masalah, dan bentuk-bentuk perumusan masalah. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca untuk mengetahui. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bapak Dosen Muslem, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif dan teman-teman sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 19 Mei 2021 Penulis,

Kelompok IV

i

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang ..............................................................................................1 C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................18 A. Masalah ........................................................................................................3 B. Rumusan Masalah ......................................................................................4 C. Fungsi Rumusan/Perumusan Masalah ...................................................5 D. Kriteria Perumusan Masalah ....................................................................6 E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merumuskan Masalah ...................6 F.

Prinsip-prinsip Perumusan Masalah ..............................................................7

G. Bentuk-bentuk Perumusan Masalah ............................................................10 BAB III PENUTUP ..............................................................................................28 A. Kesimpulan .................................................................................................28 B. Saran............................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahjkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di sekitar kita. Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa masalah, suatu penelitian tidak akan dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah tersebut. Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi kebingungan peneliti akan suatu hal, untuk memisahkan ketidakjelasan, untuk mengatasi rintangan, atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Periumusan masalah merupakan langkah yang penting dalam sebuah penelitian ilmiah. Pada makalh ini, kami penulis akan membahas tentang rumusan masalah dalam penelitian kualitatif, yang mana pembahasan pada makalah ini terdiri dari sub-sub judul: 1) maslah, 2) rumusan masalah, 3)fungsi rumusan/perumusan masalah, 4) kriteria perumusan masalah, 5) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, 6) prinsip-prinsip perumusan massalah, 7) bentuk-bentuk perumusan masalah.

1

2

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan masalah? 2. Apa yang dimaksud dengan rumusan masalah? 3. Apa saja fungsi rumusan/perumusan masalah? 4. Apa saja kriteria perumusan masalah? 5. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah? 6. Apa saja prinsip-prinsip perumusan masalah? 7. Apa saja bentuk-bentuk perumusan masalah? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perumusan masalah 3. Untuk mengetahui fungsi rumusan/perumusan masalah 4. Untuk mengetahui kriteria perumusan masalah 5. Untuk menetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah 6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perumusan masalah 7. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perumusan masalah

14

BAB II PEMBAHASAN A. Masalah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa masalah adalahsesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan.

1

Menurut

Arikunto, masalah itu merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Penyebab seseorang ingin melaksanakan sebuah penelitian adalah karena ia ingin mendapatkan jawaban atas masalah yang diahadapi dan medapatkan jawaban dari suatu masalah tersebut.2 Sedangkan menurut para ahli, pengertian dari masalah diantaranya adalah: 1. Menurut Suryabrata masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is). 2. Menurut Hidayat, masalah merupakan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, sedangkan masalah penelitian adalah adalah suatu pembatasan fokus perhatian pada ruang lingkupnya sampai menimbulkan pertanyaan dalam diri orang-orang yang mencari permasalahan. 3 3. Menurut Lexy J. Moleong, masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang manghasilkan situasi yang menimbulkan tanda tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari suatu jawaban. 4 Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasannya masalah adalah sebuah atau serangkaian peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yangmana peristiwa yang terjadi tersebut menimbulkan pertanyaan bagi manusia yangmana secara otomatis membutuhkan usaha atau upaya untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi tersebut.

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Tanpa tanggal akses, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/masalah 2 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV Jejak, 2018), hlm. 40. 3 Ibid., hlm. 40. 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 93.

14

B. Rumusan Masalah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa rumusan merupakan hasil merumuskan, rumus. 5 Sedangkan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan. 6 Perumusan masalah atau research question atau yang dapat disebut juga research problem diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai suatu fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sabagai fenomena yang saling terkait diantara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.7 Beberapa ahli mengemukakan bahwa rumusan masalah adalah: 1. Menurut Sadarmayanti dan Hidayat, perumusan masalah atau rumusan masalah adalah pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.8 2. Menurut Mahdiyah, rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya masalah tersebut dan akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. 9 3. Menurut Ismail dan Bambang Triyanto, rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. 10 4. Dikutip dari Dodiet Aditya Setyawan, rumusan masalah atau research problem atau problem formulation adalah sautu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai suatu fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sabagai fenomena yang saling terkait diantara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Menurut Dodiet Aditya Setyawan, rumusan masalah merupakan formulasi dari

5

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Tanpa tanggal akses, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rumusan 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Tanpa tanggal akses,, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/masalah 7 Basuki, Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021), hlm. 40. 8 Sedarmayanti dan Hidayat, Metodologi Penelitian, (Bandung: CV Mandar Maju, 2011), hlm. 36. 9 Mahdiyah, Materi Pokok Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016), hlm. 12. 10 Ismail dan Bambang Triyanto, Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi): Suatu Pedoman, (Klaten: Lakeisha, 2020), hlm. 102.

14

pertanyaan penelitian yang artinya merupakan kesimpulan pertanyaan yang terkandung dalam pernyataan penelitian. 11 Berdasarkan pengertian dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah itu adalah sebuah tulisan singkat yang berisi tentang suatu pertanyaan yangmana pertanyaan ini disusun berdasarkan adanya suatu masalah yang telah diidentifikasi dan masalah ini nantinya akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. C. Fungsi Rumusan/Perumusan Masalah Adapun rumusan atau perumusan masalah memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah: 1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian manjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitain itu menjadi ada dan dapat dilakukan. 2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dalam suatu penelitian. 3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti karena melalui perumusan masalah, peneliti menjadi tau mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. 4. Dengan adanya perumusan masalah, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah didalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel dalam sebuah penelitian.12 D. Kriteria Perumusan Masalah Setidaknya ada tiga kriteria yang diharapkan dapat terpenuhi dalam proses perumusan masalah pada penelitian, yaitu: 1. Harusnya berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat introgatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala dalam kehidupan manusia.

11

Dodiet Aditya Setyawan, Masalah Penelitian (Perumusan Masalah dalam Penelitian, (Surakarta: Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, 2014), hlm. 5. 12 Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hlm. 245.

14

2. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik yang memiliki arti, baik sebagai pencipta teori-teori baru, maupun sebagai pengembang teori-teori yang sudah ada sebelumnya 3. Hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang actual sehingga pemecahan masalahnya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula dan dapat diterapkan secara nyata dalam proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia. 13 E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merumuskan Masalah Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah dalam sebuah penelitian, diantaranya adalah: 1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna Masalah perlu dirumuskan dengan singkat dan padat tidak berbelit-belit yang dapat membingungkan pembaca. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang pendek tapi bermakna. Hindari rumusan masalah yang bersifat “mendua arti”. 2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat tanya. Masalah akan lebih tepat apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan kalimat pernyataan. 3. Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit Rumusan masalah yang jelas dan kongkrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: apa yang akan diselidiki, siapa yang akan diselidiki, mengapa diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa tujuan yang diharapkan. 4. Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional Sifat operasional dari rumusan masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami variabel-variabel dan sub-sub variabel-variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya. 5. Rumusan

masalah

hendaknya

mampu

memberi

petunjuk

tentang

memungkinkannya pengumpulan data di lapangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam masalah penelitian tersebut.

13

Mamik, Metodologi Kualitatif, hlm. 246.

14

6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang tegas. Kalau toh disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan operasional, sebagaimana dijelaskan pada poin empat di atas.14 F. Prinsip-prinsip Perumusan Masalah Pinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah dalam penelitian kualitatif adalah:15 1. Prinsip yang berkaitan dengan teori dari dasar Peneliti

hendaknya

menyadari

bahwa

perumusan

masalah

dalam

penelitiannya itu didasarkan pada upaya menemukan teori dari dasar sebagai acuan utama. Dengan demikian, masalah yang sebenarnya itu berada di tengah-tengah kenyataan. Perumusan masalah ini adalah sekedar arahan, pembimbing atau acuan pada usaha menemukan masalah yang sebenarnya. Masalah yang sebenarnya akan dapat dirumuskan jika peneliti sudah berada dan bahkan mulai mengumpulkan data. Perumusan masalah itu merupakan aplikasi dari asumsi bahwa suatu penelitian itu tidak mungkin dimulai dari sesuatu yang kosang. 2. Prinsip yang berkaitan dengan maksud perumusan masalah Penelitian kualitatif adalah upaya penemuan dan penyusunan teori baru lebih dari sekedar menguji, mengkonfirmasi atau verifikasi suatu teori yang berlaku. Dengan demikian perumusan masalah disini dimaksudkan untuk menunjang upaya penemuan dan penyusunan teori substantif, yaitu teori yang bersumber dari data. Namun tetap saja prinsip ini tidak membatasi jika ingin menguji suatu teori yang berlaku karena ada pandangan bahawa penemuan teori yang beru lebih dari sekedar menguji teori yang sedang berlaku. Perumusan masalah yang bersifat tentatif ini kemudian diubah, dimodifikasi dan disempurnakan pada latar penelitian yangmana ini akan memperkaua khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia ilmu. Dengan demikian, perumusan masalah mungkin bisa terjadi dua kali, atau lebih mengalami perubahan dan penyempurnaan. Inilah salah satu ciri khas penelitian kualitatif yang memang luwes, longgar dan terbuka. 14

Hardani dkk., Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), hlm. 92-23. 15 MLexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 112-119.

14

3. Prinsip hubungan faktor. Fokus sebagai sumber masalah penelitian adalah rumusan yang terdiri dari dua atau lebih faktor yang menghasilkan tanda tanya atau kebingungan. Faktor tersebut bisa saja berupa konsep, peristiwa, pengalaman, atau fenomena. Maka dengan pengertian tersebut diarahkan untuk memperhatikan tiga pertimbangan, yaitu pertama, terdapat dua faktor atau lebih, kedua, faktor-faktor itu dihubungkan secara logis atau bermakna, ketiga, hasil penghubungan tadi berupa suatu kedaan yang menimbulkan tanda tanya atau hal yang membingungkan yang memerlukan upaya untuk menjawabnya yang biasanya dinamakan dengan tujuan penelitian. Hal yang jaris diperhatikan disini adalah dalam perumusan masalah ketiga aturan yang telah disebutkan harus terpenuhi. 4. Fokus sebagai wahana untuk membatasi studi Peneliti biasanya memiliki pandangan atau paradigma tertentu yang mungkin berasal dari pengelaman atau pengetahuan sebelumnya. Penelitian kualitatif bersifat terbuka dan tidak mengharuskan peneliti harus menganut suatu paradigm tertentu. Namun apaibla peneliti telah menetapkan masalah dan tujuan penelitiannya misalkan untuk menemukan dan menyusun sebuah teori yang baru yang berasal dari data, berarti peneliti harus benar-benar memegang posisi paradigma alamiyahnya. Jika hal tersebut terjadi, maka perumusan masalah bagi peneliti akan mengarahkan dan membimbingnya pada situasi lapangan bagaimanakah yang akan dipilih dari berbagai latar yang sangat banyak tersedia. 5. Prinsip yang berkaitan dengan kriteria inklusi dan eksklusi Ketika peneliti sudah terjun ke lapangan penelitian, maka ia akan banyak mendapatkan data baik melalui pengamatan, wawancara, analisis dokumen dan sebagainya. Perumusan fokus yang baik adalah dilakukan sebelum melaksanakan penelitian di lapangan dan yang mungkin disempurnakan pada saat peneliti sudah terjun ke lapangan, hal tersebut akan membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan tidak relevan. 6. Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah Ada tiga bentuk perumusan masalah. Pertama, secara diskusi, cara penyajianya adalah dalam bentuk pernyataan secara deskriptif namun perlu diikuti

dengan

pertanyaan-pertanyaan

penelitian.k Kedua,

secara

14

proporsional, yaitu secara langsung menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan bermakna; dalam hal ini ada yang disajikan dalam bentuk uraian atau deskriptif dan ada pula yang langsung dikemukakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Ketiga, secara gabungan, yakni terlebih dahulu disajikan dalam bentuk diskusi kemudian ditegaskan dalam bentuk proporsional. 7. Prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah Yang dimaksud posisi disini yaitu kedudukan untuk rumusan masalah diantara unsure-unsur lainya. unsure-unsur lainya yaitu latar belakang masalah, tujuan, dan acuan teori dan metode penelitian. Prinsip posisi menghendaki agar rumusan masalah latar belakang penelitian didahulukan karena latar belakanglah yang memberikan ancang-ancang da...


Similar Free PDFs