Pelapukan PDF

Title Pelapukan
Author Rudi Haryanto
Pages 4
File Size 259.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 147
Total Views 1,000

Summary

Pengertian Pelapukan Pelapukan adalah proses perusakan dan penghancuran batuan akibat pengaruh cuaca, temperatur, air atau organisme. Pelapukan hanya dapat terjadi pada lapisan kulit bumi bagian luar, dimana batuannya belum terlalu kompak (tidak terjadi pada batuan induk). Cepat dan banyaknya lapisa...


Description

Pengertian Pelapukan Pelapukan adalah proses perusakan dan penghancuran batuan akibat pengaruh cuaca, temperatur, air atau organisme. Pelapukan hanya dapat terjadi pada lapisan kulit bumi bagian luar, dimana batuannya belum terlalu kompak (tidak terjadi pada batuan induk). Cepat dan banyaknya lapisan kulit bumi yang mengalami pelapukan di setiap daerah berbedabeda tergantung faktor-faktor pelapukan yang bekerja pada lapisan tersebut. Misalnya pelapukan batuan di daerah gurun lebih cepat dibanding pelapukan di daerah hutan hujan tropis karena adanya perbedaan temperatur yang besar di daerah gurun. Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Cepat lambat, banyak sedikitnya lapisan batuan yang mengalami pelapukan sangat dipeangruhi oleh faktor-faktor berikut ini : 1. Iklim dan cuaca, lebih spesifiknya suhu. Semakin besar amplitudo suhu maka akan semakin cepat terjadi pelapukan. 2. Keberadaan air di dalam pori-pori batuan. 3. Keberadaan organisme di sekitar batuan. 4. Sifat kimia batuan. 5. Unsur kimia yang terkandung di dalam batuan. 6. Kemiringan lereng batuan. Batuan yang berada di lereng terjal akan lebih mudah terlapukkan karena lebih sering terkena dampak dari perubahan cuaca sebagai akibat dari berkurangnya endapan yang menutupinya. Jenis-Jenis Pelapukan Pelapukan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu pelapukan fisis, pelapukan organis, dan pelapukan kimiawi. 1. Pelapukan fisis (mekanis) Pelapukan fisis adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu dan air. Pelapukan jenis ini akan mengakibatkan batuan rusak secara fisik, dari batuan yang besar menjadi kecil dan dari batuan kecil menjadi halus. Proses pelapukan fisis hanya merubah ukuran dan bentuk batuan tanpa mengubah susunan kimia batuan tersebut. Pelapukan fisis disebut juga pelapukan mekanis karena prosesnya yang berlangsung secara mekanik. Pelapukan fisis dapat terjadi karena hal-hal berikut ini : a. Adanya perbedaan temperatur (suhu) yang besar. Peristiwa ini sering terjadi di daerah beriklim kontinental (iklim benua) atau beriklim gurun. Di daerah gurun, temperatur pada siang hari dapat mencapai hingga 45 C. Kondisi ini menyebabkan batuan mengembang. Sedangkan pada malam hari suhu dapat mencapai -4 C yang menyebabkan batuan mengalami pengerutan. Hal ini terjadi secara terus menerus, sehingga batu menjadi retak-retak atau pecah. b. Pembekuan air di dalam pori-pori batuan. Saat air membeku, air akan mengalami pemuaian pada volumenya dan menimbulkan tekanan pada lapisan batuan. Karena tekanan tersebut, batuan menjadi retak. Di daerah beriklim sedang, pembekuan terjadi dengan hebat karena temperatur udaranya yang sangat rendah. c. Mengkristalnya air garam. Jika suatu air mengandung garam dan mengalami penguapan, maka garam akan tertinggal dalam bentuk kristal. Kristal-kristal garam ini berbentuk tajam dan dapat merusak lapisan batuan disekitarnya. d. Erosi di daerah pegunungan.

©Rudi Haryanto @IdeRudi 1 www.iderudi.com

2. Pelapukan organis Pelapukan organis adalah pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas organisme seperti jamur, bakteri, hewan, tumbuhan atau manusia. Adapun hewan yang dapat menyebabkan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga, dan tikus. Pelapukan yang disebabkan oleh tumbuhan dapat bersifat mekanis dan kimiawi. Pelapukan mekanis tumbuhan berupa penjalaran akar tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak batuan disekitarnya. Pelapukan kimiawi tumuhan berupa perusakan batuan oleh asam-asam yang dikeluarkan oleh akar saat mengisap garam mineral.

3. Pelapukan kimiawi Pelapukan kimiawi adalah proses pelapukan batuan oleh proses-proses kimiawi. Pada pelapukan kimiawi, batuan tidak hanya mengalami perubahan bentuk dan ukuran, tapi juga mengalami perubahan susunan kimia batuan tersebut. Pelapukan kimiawi umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi dapat dengan jelas kita saksikan di daerah pegunungan kapur (karst). Pelapukan di daerah ini terjadi akibat pengaruh air dan didorong oleh temperatur yang tinggi. Air yang banyak mengadung CO2 (zat asam arang/karbon dioksida) akan dengan mudah melarutkan bata kapur (CaCO3) yang banyak terdapat di daerah karst. Peristiwa pelarutan batuan kapur ini akan menimbulkan gejala-gejala karst. Dalam pelapukan batuan secara kimiawi terjadi empat proses, yaitu : 1. Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan lain di atas permukaan tanah saja. ©Rudi Haryanto @IdeRudi 2 www.iderudi.com

2. Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif. Proses ini banyak terkait dengan pembentukan stalagmit, stalaktit, dan tanah liat. 3. Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi yang terkandung di dalam batuan. Batuan yang mengalami oksidasi warnanya akan berubah menjadi kecoklatan. Proses oksidasi berlangsung sangat lama. 4. Karbonasi, yaitu prose pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Karbondioksida umumnya terkandung di dalam air hujan saat berbentuk uap. Saat air hujan itu turun dan masuk ke dalam pori-pori batuan, maka CO2 ini akan merusak dan melapukan batuan.

Dampak Pelapukan 1. Dampak positif Pelapukan mampu menghasilkan material-material halus pembentuk tanah. Material-material halus tersebut juga dapat ditransportasikan dan diendapkan di suatu tempat dan membentuk suatu bentang alam yang baru. Pelapukan yang terjadi di daerah karst dapat membentuk danau-danau kapur (dolina dan uvala), gua, sungai bawah tanah, stalaktit dan stalagmit yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata.

2. Dampak negatif Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan, termasuk bangunan dan batu pada candi yang sangat merugikan manusia. ©Rudi Haryanto @IdeRudi 3 www.iderudi.com

Mengatasi Pelapukan 1. Mengatasi pelapukan pada kayu Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita tempuh untuk mencegah ataupun memperlambat pelapukan pada kayu, yaitu a. b. c. d. e.

Kayu dikeringkan dengan alat khusus untuk menurunkan ada airnya. Kayu dilapisis cat atau pernis untuk mengerangi penyerapan air. Kayu diberi zat anti rayap. Tidak menempatkan kayu di ruang yang lembab. Merendam kayu kolam berlumpur.

2. Mengatasi pelapukan pada batu Jika kamu mempunyai benda yang terbuat dari batu, kamu dapat melindunginya dari pelapukan dengan cara tidak menyimpannya di alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-ubah di alam terbuka dapat mempercepat terjadinya pelapukan pada batuan.

©Rudi Haryanto @IdeRudi 4 www.iderudi.com...


Similar Free PDFs