Title | Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan |
---|---|
Author | Arif Karyanto |
Pages | 87 |
File Size | 2.7 MB |
File Type | |
Total Downloads | 561 |
Total Views | 720 |
TSE – 08 = TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan Tahapan dan Metode Pelaksanaan KATA PENGANTAR Usaha dibid...
Accelerat ing t he world's research.
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan Arif Karyanto
Related papers 36. Buku Referensi Kont rakt or PP.pdf AndyzanwarLagih AndyzanwarLagih
Met ode Pelaksanaan Kerja Konst ruksi PLT M Pusaka Puguh Anant awidya St andar Dokumen Pemilihan Secara Elekt ronik PRASADJA PRASADJA
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
TSE – 08 = TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN
PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Sumber Daya Air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam pekerjaan konstruksi bidang sumber daya air. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer) ini terdiri dari 12 (Dua belas) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer). Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Tahapan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta,
Desember 2005 Tim Penyusun
i
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI TEROWONGAN TUJUAN PELATIHAN A.
Tujuan Umum Pelatihan
Mampu melaksanakan supervisi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode kerja, gambar teknik dan spesifikasi teknik yang tertuang dalam dokumen kontrak kontraktor maupun konsultan supervisi dan ketentuan administrasi proyek.
B.
Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu: 1.
Menguasai dokumen kontrak kontraktor dan konsultan supervisi
2.
Melakukan pertemuan awal konstruksi
3.
Melakukan pemeriksaan kesesuaian antara gambar desain kondisi lapangan
4.
Melaksanakan pemeriksaan kesiapan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan
5.
Mensupervisi pelaksanaan pekerjaan sesuai dokumen kontrak dan metode pelaksanaan
6.
Mengikuti rapat koordinasi bulanan
7.
Melakukan pengendalian mutu, dimensi dan waktu
8.
Melakukan pengukuran bersama untuk pembayaran
9.
Memverifikasi dokumen pembayaran
10. Melakukan evaluasi kinerja kontraktor, pelaporan dan penyerahan pekerjaan.
ii
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
NOMOR / JUDUL MODUL : TSE - 08 /
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
TAHAPAN
DAN METODE
PELAKSANAAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta mampu membuat dan menyusun tahapan pelaksanaan pekerjaan metode kerja pelaksanaan pekerjaan sumber daya air yang mengacu kepada ketentuan dan prinsip-prinsip yang tertuang dalam dokumen kontrak.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah modul ini diajarkan peserta mampu : 1. Menjelaskan dan mengendalikan tahapan pelaksanaan secara benar 2. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metode kerja pelaksanaan pengukuran as terowongan, pekerjaan penggalian dan pekerjaan pembetonan. 3. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metode kerja pekerjaan pondasi struktur 4. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metode kerja pekerjaan struktur beton 5. Menjelaskan dan mengendalikan penerapan metode kerja pekerjaan terowongan 6. Mengendalikan tahapan dan metode pelaksanaan terowongan dalam rangka pekerjaan supervisi terowongan.
iii
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i LEMBAR TUJUAN .................................................................................................. ii NOMOR / JUDUL MODUL ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL ............................................. vii DAFTAR MODUL ................................................................................................ viii PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................................ ix MATERI SERAHAN .............................................................................................. xii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .................................................................................. 1-1 1.1
Umum .......................................................................................... 1-1
1.2
Lingkup Pekerjaan Pelaksana Terowongan ................................. 1-2
1.3
Maksud dan Tujuan ....................................................................... 1-3
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA ................................................................................................... 2-1 2.1
Penyusunan Rencana Kerja ........................................................ 2-1
2.2
Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya ........................................ 2-1 2.2.1
Kebutuhan Tenaga Kerja ................................................. 2-2
2.2.2
Kebutuhan Bahan ............................................................ 2-3
2.2.3
Kebutuhan Peralatan Proyek ............................................ 2-3
BAB III PRINSIP PEMBUATAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI ..... 3-1 BAB IV PERSIAPAN DAN SURVAI LAPANGAN .............................................. 4-1 4.1
4.2
Persiapan Lapangan .................................................................... 4-1 4.1.1
Fasilitas Lapangan Konstruksi........................................... 4-1
4.1.2
Mobilisasi .......................................................................... 4-1
4.1.3
Access Road .................................................................... 4-1
4.1.4
Mutual Check ................................................................... 4-1
4.1.5
Test Material .................................................................... 4-2
4.1.6
Job Mix Formula ............................................................... 4-2
Pematokan dan Pengukuran ....................................................... 4-2 4.2.1
Metode Pelaksanaan Penetapan Bench Mark .................. 4-2
4.2.2
Metode Pelaksanaan Pengukuran As Terowongan .......... 4-5
iv
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
BAB V
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
TAHAPAN DAN METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN TEROWONGAN ............................................................ 5-1 5.1
Umum .......................................................................................... 5-1
5.2
Pelaksanaan Pembuatan Terowongan ........................................ 5-3 5.2.1
5.2.2
5.2.3
5.2.4
Tahap I, Pekerjaan Persiapan .......................................... 5-3 5.2.1.1
Pekerjaan Survai ............................................... 5-3
5.2.1.2
Pembuatan Jalan Kerja ..................................... 5-3
5.2.1.3
Penyiapan bangunan fasilitas sementara ........... 5-3
5.2.1.4
Land Clearing .................................................... 5-3
Tahap II, Pekerjaan Penggalian Terbuka ......................... 5-3 5.2.2.1
Pembersihan Lapangan Kerja ............................ 5-3
5.2.2.2
Penggalian Tanah .............................................. 5-4
5.2.2.3
Penggalian Batu ................................................ 5-4
5.2.2.4
Open Cut Excavation ......................................... 5-6
5.2.2.5
Perkuatan Bidang Galian Miring ........................ 5-6
Tahap III, Pekerjaan Penggalian Dalam Tanah ................ 5-9 5.2.3.1
Pekerjaan Persiapan ......................................... 5-9
5.2.3.2
Pola Pengeboran .............................................. 5-10
5.2.3.3
Penggalian Terowongan ................................... 5-19
5.2.3.4
Sistem Drainase ............................................... 5-21
5.2.3.5
Kontrol Survai ................................................... 5-21
5.2.3.6
Tahapan Penggalian ......................................... 5-21
Pelaksanaan Pembetonan .............................................. 5-21 5.2.4.1
Pekerjaan Persiapan ........................................ 5-21
5.2.4.2
Pelaksanaan Pembetonan ................................ 5-22
5.3
Contoh Metoda Konstruksi Pekerjaan Tunnel ............................. 5-23
5.4
Pekerjaan Beton ......................................................................... 5-29 5.4.1
Pemeriksaan Bahan ........................................................ 5-30 5.4.1.1
Semen Portland ................................................ 5-30
5.4.1.2
Agregrat Halus .................................................. 5-31
5.4.1.3
Agregrat Kasar .................................................. 5-31
5.4.1.4
Air ..................................................................... 5-32
5.4.1.5
Bahan Pembantu .............................................. 5-32
5.4.1.6
Baja dan Batang Tulangan ............................... 5-33
5.4.1.7
Pemeriksaan Mutu Beton dan Benda Uji ........... 5-33
5.4.2
Persiapan ........................................................................ 5-34
5.4.3
Pengadukan .................................................................... 5-34 v
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
5.4.4
Pengangkutan ................................................................. 5-34
5.4.5
Pengecoran ..................................................................... 5-35
5.4.6
Pemadatan ..................................................................... 5-35
5.4.7
Pemeliharaan Beton ........................................................ 5-36
5.4.8
Metode Konstruksi Beton Lining dan Struktur .................. 5-42
DAFTAR PUSTAKA RANGKUMAN
vi
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer), unit-unit kompetensi tersebut menjadi
Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam daftar modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer).
vii
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
DAFTAR MODUL Merupakan salah satu dari :
NO.
KODE
JUDUL
1.
TSE - 01
UUJK, Etika Profesi, Etos Kerja dan UUSDA
2.
TSE - 02
Sistem Manajemen K3 dan RKL, RPL
3.
TSE - 03
Dokumen Kontrak
4.
TSE - 04
Survei dan Investigasi
5.
TSE - 05
Kriteria dan Perhitungan Desain
6.
TSE - 06
Pengetahuan Gambar Konstruksi
7.
TSE - 07
Perhitungan Harga Satuan
8.
TSE - 08
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
9.
TSE - 09
Manajemen Mutu
10.
TSE - 10
Manajemen Konstruksi
11.
TSE - 11
Administrasi Proyek
12.
TSE - 12
Pemeliharaan Terowongan
viii
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
PANDUAN PEMBELAJARAN Pelatihan
:
Ahli Supervisi Terowongan
Judul
:
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
Deskripsi
:
Tahapan dan Metode Kerja pelaksanaan SDA (Sumber Daya Air) menguraikan tentang tahapan pelaksanaan pekerjaan dan metode kerja sebagai pedoman atau panduan bagi para Ahli Supervisi Terowongan dan pelaksana subtansi pekerjaan. Dengan mengikuti dan menerapkan metode kerja diharapkan pelaksanaan pekerjaan konstruksi betul-betul sesuai spesifikasi yang tertuang dalam dokumen kontrak.
Tempat Kegiatan
:
Dalam Ruang Kelas
Waktu Kegiatan
:
7 Jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit)
No. 1.
Kegiatan Instruktur
Kegiatan Peserta
Pendukung
- Mengikuti penjelasan TIU &
OHT
TIK dengan tekun dan aktif
No.1 - 7
Ceramah : Pembukaan - Menjelaskan Tujuan Instruksional (TIU & TIK) - Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan dalam
atau
pengalamannya
menerapkan
tahapan
- Mengajukan pertanyaan Apa bila kurang jelas
dan
metode pelaksanaan. - Waktu : 15 menit 2.
Ceramah : Pendahuluan - Menjelaskan
bahwa
metode
- Mendengarkan penjelasan
pelaksanaan konstruksi adalah kunci
instruktur dengan tekun
untuk
dan aktif
dapat
mewujudkan
seluruh
menjadi
bentuk
perencanaan
bangunan fisik. Penggunaan metode yang
sesuai
akan
OHT No. 8 - 10
- Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu
meyakinkan
pelaksanaan dapat selesai dengan baik sesuai batas waktu, biaya dan mutu.
Juga
klasifikasi
dijelaskan
terowongan
dan
macam lingkup
pekerjaan SDA serta maksud dan tujuan. - Waktu : 15 menit - Bahan : Materi serahan (Bab 1 : Pendahuluan) ix
Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan
No. 3.
Tahapan dan Metode Pelaksanaan
Kegiatan Instruktur
Kegiatan Peserta
Pendukung
Ceramah : Penyusunan Rencana Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya. - Menguraikan cara menyusun rencana
- Mendengarkan penjelasan
pelaksanaan baik untuk keseluruhan
instruktur dengan tekun
maupun
dan aktif
item
per-item
yaitu
menghitung jumlah tenaga, jumlah
- Mencatat hal-hal yang perlu
bahan, jumlah alat dan waktu yang
- Bertanya Bila Perlu
OHT No. 11 - 19
dibutuhkan untuk menyelesaikan item per-item
pekerjaan
metode
yang
melaksanakan
tersebut
dan
dipakai
untuk
pekerjaan
secara
manual dan atau dengan alat-alat berat. - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi serahan (Bab 2 : Penyusunan Rencana Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya) 4.
Ceramah : Prinsip Pembuatan Metode Pelaksanaan Konstruksi. - Menjelaskan pelaksanaan pelaksanaan
metode
merupakan
urutan
pekerjaan
secara teknik tersedianya
bahwa
yang
logis
sehubungan dengan
Sumber
Daya
dalam
- Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun
OHT No. 20 - 25
dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu
kondisi medan kerja guna memperoleh cara pelaksanaan yang efektif dan efisien.
Metode
pelaksanaan
mempunyai bobot penilaian yang tinggi dalam tender. Metode pela...