PROPOSAL PELATIHAN PDF

Title PROPOSAL PELATIHAN
Author Gunawan Hidayat
Pages 6
File Size 108.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 705
Total Views 1,022

Summary

PANDUAN PELATIHAN PENGOLAHAN PASCA PANEN Oleh: Mahasiswa Pascasarjana Program Study Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta (ANGKATAN 2009) Dinas Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta 2011 PANDUAN PELATIHAN PENGOLAHAN PASCA PANEN A. LATAR BELAKANG Indonesia...


Description

PANDUAN PELATIHAN PENGOLAHAN PASCA PANEN

Oleh:

Mahasiswa Pascasarjana Program Study Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta (ANGKATAN 2009)

Dinas Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta 2011

PANDUAN PELATIHAN PENGOLAHAN PASCA PANEN

A. LATAR BELAKANG Indonesia secara alamiah adalah negara pertanian dengan budaya pertanian yang kuat. Bertani, beternak, berburu ikan dilaut adalah keahlian turun-menurun yang sudah mendarah daging. Teknologi dasar ini sudah dikuasai sejak jaman nenek moyang. Karena budaya pertanian telah mendarah daging maka sebagai akibatnya, bahwa dengan usaha yang cukup minimal, sektor pertanian kita sebenarnya dapat dipacu untuk berproduksi sebesar-besarnya. Namun melihat gambar dibawah ini sangatlah ironis dengan potensi yang ada di Indonesia.

Gambar 1 Produksi pangan dunia

Dari gambar diatas terlihat bahwa Eropa memiliki seperempat (24%) populasi dunia, tetapi menghasilkan hampir separuh (48%) jumlah total persediaan makanan, demikian juga Amerika Utara yang hanya memiliki 8% penduduk dunia, tetapi menghasilkan 20% persediaan makanan dunia. Sebaliknya Timur jauh, termasuk Indonesia yang memiliki 40% penduduk dunia hanya menyediakan 14% persediaan makanan dunia. Salah satu masalah produksi tersebut di Indonesia adalah ketidakmampuan kita menyediakan “teknologi pasca panen”, yang mengakibatkan :

1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga mudah jatuh di musim panen, sehingga pengembangannya secara intensif besar-besaran tidak dimungkinkan. 2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak, sehingga kehidupan, kesejahteraan dan “daya beli pada teknologi” akan selalu tetap lemah 3. Kemampuan pengawetan, pengepakan (packaging), sehingga bisa menjadikan “produk kualitas ekspor” andalan masih sangat tergantung pada teknologi luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap produk, uluran tangan dan teknologi akan terjadi selamanya 4. Bila Indonesia menguasai, dan mampu mengembangkan teknologi “setara dengan teknologi dunia”, tidak mustahil produk pertanian bisa di maksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia, sehingga kemajuan teknologi bisa lainnya bisa berlangsung dan maju pesat.

(profil dan potensi Dukuhnya pak samsul hudi) Berlandaskan pada hal di atas maka sangatlah diperlukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam mengolah pasca panen dari hasil pertanian mereka agar tetap prima sampai ketangan konsumen, menekankan losses atau kehilangan karena penyusutan dan kerusakan, memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian. Kegiatan ini dilakukan di Dukuh …. peningkatkan potensi lokal pasca panen di Dukuh …. serta melaksanakan program pelatihan dalam bentuk pelatihan teknis untuk para petani untuk mengolah hasil pertaniaannya, dengan penekanan pada peningkatan kapasitas petani dalam teknik produksi secara keseluruhan. Dengan pelatihan ini diharapkan akan dapat memberikan solusi bagi kendala-kendala yang selama ini dihadapi oleh para petani dalam mengolah hasil pertaniaannya.

B. TUJUAN PROGRAM Secara umum tujuan kegiatan pendampingan pengolahan makanan di Desa Selopamioro adalah: 1.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah hasil pasca panen dengan bahan baku pisang.

2.

Semua peserta pelatihan yang terlibat dalam kegiatan ini dapat memanfaatkan

tambahan kemampuan tersebut dalam aktifitas perekonomian mereka dan memulai usaha pembuatan makanan dengan bahan baku pisang. 3.

Semua peserta pelatihan yang terlibat dalam kegiatan ini dapat memproduksi makanan dengan bahan baku pisang yang sesuai dengan standard mutu tertentu dan selera pasar.

C. DESKRIPSI PESERTA Peserta yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini adalah para petani pisang di Dukuh …. Untuk menentukan peserta akan dilakukan assesment peserta, hal ini dilakukan agar sasaran kegiatan ini tepat sasaran yang sesuai dengan tujuan program pelatihan ini.

D. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan pelatihan ini dilakukan pada satu tempat yaitu di Dukuh ….

E. KEGIATAN PELATIHAN Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh program ”Pelatihan Pengolahan Pasca Panen”

maka diperlukan serangkaian kegiatan pendampingan masyarakat, kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam program pendampingan di Dukuh …. meliputi: 1. Survey (Survei) Kegiatan ini merupakan kegiatan awal untuk melakukan assesment potensi lokal dan peserta yang akan dilibatkan. 2. Socialization (Sosialisasi program pelatihan) Memberikan informasi yang jelas kepada peserta pelatihan terhadap program pelatihan yang akan diselenggarakan. 3. Procurement (pengadaan alat dan barang) Melakukan penggadaan barang yang tepat sesuai dengan spek yang dibutuhkan, harga yang cocok dan efisen serta transparent. 4. Tecnical Assistance (Pelatihan teknis) Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari program pelatihan pengolahan pasca panen yang terdiri dari kegiatan teori dan praktek dan dilakukan selama 2 hari.

F. METERI PELATIHAN Materi pelatihan yang akan disampaikan pada program pelatihan pengolahan pasca panen yaitu:

 Penanganan/Pengolahan Pasca Panen Tujuan utama dari penanganan pascapanen hasil pertanian adalah mengurangi kehilangan hasil/kehilangan fisik seperti penyusutan, dan penurunan kualitas yang kesemuanya sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pakan bahan pangan. Panen yang optimal akan mendorong peningkatan pendapatan petani dan terpenuhinya kebutuhan industri. Penyelamatan hasil saat panen dan pascapanen meningkat dengan meningkatnya perbaikan penanganan pascapanen, kesadaran petani, peran serta masyarakat, penggunaan teknologi serta keterpaduan program. Diharapkan dan penanganan pascpanen hasil pertanian ini dapat menyelamatkan hasil sampel taraf yang lebih meningkat sekitar 2 – 5%.  Diversifikasi olahan Materi ini adalah suatu usaha untuk melakukan pengembangan produk olahan makanan pasca panen guna meningkatkan pendapatan masyarakat pengolah melalui berbagai macam cara pengolahan dengan mengubah bentuk fisik bahan menjadi bentuk spesifik yang berbeda sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut.  Pengemasan, Pelabelan dan Proses Sertifikasi (Packaging) Pengemasan adalah salah satu cara melindungi dan mengawetkan produk pangan dan non pangan dalam suatu wadah atau kemasan yang biasanya kemasan ini dilengkapi dengan label atau keterangan-keterangan tentang manfaat, isi dari kemasan, berat, produsen, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa yang bersifat informatif bagi konsumen.  Praktek Pengolahan Aneka Olahan (Food Processing) Kegiatan ini merupakan kegiatan prektek pengolahan berbagai macam olahan pangan dengan berbahan baku produk pertanian di Dukuh …. Beberapa produk olahan yang dipraktekkan adalah olahan berbahan baku pisang. Dari kegiatan ini dihasilkan beberapa hasil olahan produk, diantaranya adalah: tepung pisang, kripik pisang aneka rasa, banana cake.

G. METODE PELATIHAN Metode penyampaian informasi dari seluruh kegiatan pendampingan kelompok food processing ini adalah :

 Metode Ceramah (Kegiatan Teori) Materi teori disampaikan baik di dalam kelas maupun diluar kelas, didalam kelas diperoleh ketika peserta mengikuti kelas Pelatihan Teknis (TA) oleh pelatih khusus, sedangkan yang diluar kelas dilakukan oleh para pelaku pengolahan makanan ketika peserta berkunjung ke institusi mereka dalam acara Studi Banding.

 Diskusi

Peserta diajak untuk berdiskusi langsung dengan narasumber kegiatan pengolahan makanan secara langsung.

 Praktek Pengolahan Makanan Puncak dari kegiatan yang dilakukan adalah peserta diajak mempraktekkan hasil teori yang telah disampaikan oleh para narasumber yaitu mengolah bahan-bahan hasil pertanian menjadi produk olahan yang dapat dipasarkan.

H. JADWAL KEGIATAN Untuk memudahkan kesepakatan jam belajar antara warga, pelatih dan semua pihak yang terlibat maka disusunlah jadwal pelatihan seperti tertera sebagai berikut: No

Jam

Kegiatan

Petugas

Hari pertama 1

08.00-09.00

Pendaft aran Peserta

Panitia

2

09.00-10.30

Pembukaan Pelatihan (sambut an):

Panitia

- Ketua Panitia - Kepala Dukuh 4

10.30-12.00

Praktek pengolahan

5

12.00-12.30

Rehat

6

12.30-16.00

Praktek pengolahan

Hari kedua 13

08.00-12-00

Praktek pengolahan

14

12.00-12.30

Rehat

15

12.30-16.00

Praktek pengolahan

16

16.00-17.00

Penut upan

Panitia...


Similar Free PDFs