Pembahasan aspirin a PDF

Title Pembahasan aspirin a
Author Nadya Rimadanti
Pages 3
File Size 73.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 50
Total Views 447

Summary

Nama : Nadya Rimadanti NIM : 141411020 Kelompok :5 Kelas/ Prodi : 2A/ D3 Teknik Kimia Laboratorium: Satuan Proses II 1.Pembahasan Reaksi Asetilasi-Pembuatan Aspirin Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan untuk membuat aspirin dengan reaksi asetilasi. Reaksi asetilasi itu adalah reaks...


Description

Nama : Nadya Rimadanti NIM : 141411020 Kelompok :5 Kelas/ Prodi : 2A/ D3 Teknik Kimia Laboratorium: Satuan Proses II 1.Pembahasan Reaksi Asetilasi-Pembuatan Aspirin Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan untuk membuat aspirin dengan reaksi asetilasi. Reaksi asetilasi itu adalah reaksi kimia di mana molekul-molekul kecil yang disebut gugus asetil ditambahkan ke molekul lain. Sintesa asam asetil salisilat berdasarkan reaksi asetilasi antara asam salisilat dengan asetat anhidrida dengan menggunakan asamsulfat pekat sebagai katalisator. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus –OH dan –COOH. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: C7H6O3

+

C4H6O3

C9H8O4

+

CH3COOH

Digunakan asetat anhidrida dimaksudkan karena asetat anhidrida tidak mengandung air dan mudah menyerap air sehingga air yang dapat menghidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat dapat dihindari. Penggunaan asetat anhidrida juga dimaksudkan agar mencegah adanya air, karena jika terdapat air maka kristal dari aspirin akan terurai menjadi asam salisilat dan asetat anhidrida kembali atau dengan kata lain reversible (reaksi bolak balik). Penambahan asam sulfat pekat pada larutan campuran asam salisilat dengan asetat anhidrida adalah berfungsi sebagai kataliastor, jadi asam sulfat berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesa dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energi yang diperlukan dalam sintesa sedikit. Setelah asam salisilat tercampur sempurna maka larutan dipanaskan dengan menggunakan penangas air, hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang ada pada bahan sehingga aspirin yang diperoleh nanti memiliki kemurniaan tinggi. Selain itu fungsi dari pemanasan adalah untuk mempercepat kelarutan dari asam salisilat sehingga dapat bercampur dengan sempurna, hal ini dikarenakan proses pemanasan akan mempercepat

gerak kinetik dari molekul-molekul yang ada dalam larutan sehingga laju reaksi akan semakin cepat dan reaksi berjalan cepat. Berat aspirin sebelum pemurnian yang diperoleh pada praktikum yaitu 16,63gram. Aspirin kasar ini kemudian dimurnikan dengan melarutkannya dalam alkohol dan air hangat, agar aspirin larut sempurna dilakukan pemanasan pada suhu 500C-600C. Dengan demikian aspirin akan larut dan dapat dipisahkan dari pengotornya dengan penyaringan menggunakanpompa vakum. Setelahitu dilakukan proses rekristalisasi menggunakan dua pelarut (alcohol dan air) supaya mendapatkan kristal yang bagus dan hasil yang maksimum. Dalam hal ini alkohol berperan untuk melarutkan sedangkan air berperan untuk mengkristalkan. Syarat pelarut rekristalisasi adalah dalam keadaan panas maupun dingin, aspirin tetap larut dalam alkohol sehingga perlu ditambahkan air untuk membantu mengkristalkan aspirin. Akan tetapi penambahan air dilakukan setelah aspirin larut dalam etanol. Karena aspirin akan berubah menjadi asam asetat jika terkena air langsung. Filtrat hasil penyaringan mengandung aspirin murni didinginkan dan dibiarkan membentuk kristal aspirin, setelah tidak lagi terbentuk kristal. Kristal disaring dan dikeringkan. Hasil kristal aspirin murni yang didapat yaitu 10,91 gram Produk aspirin yang diperoleh berwarna halus seperti tepung tapioka, memiliki bau Seperti obat tablet kemasan tapi tidak terlalu menyengat, warnanya setelah rekristalisasi yaitu putih mengkilap dan perolehan yield dalam praktikum ini sebesar 76,13 %. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mereaksikan bahan-bahan, yaitu alat-alat yang digunakan harus bebas air (kering),jika aspirin yang sudah terbentuk terkena air, maka aspirin akan berubah kembali menjadi asam asetatdan tidak dapat dipakai kembali.Reaksi akan berlangsung dengan baik pada suhu 500C-600C. Pada suhu tersebut merupakan suhu optimal pada pembentukan aspirin (reaksi berlangsung cepat tetapi ikatan ester aspirin tidak lepas). Jika

suhu yang digunakan di atas 600C maka ester yang terbentuk dapat terurai sehingga aspirin tidak terbentuk. Dikarenakan titik leleh aspirin di atas 700C. dan bila suhu yang digunakan dibawah 500C maka reaksi yang terjadi akan berlangsung lambat. Juga pada percobaan ini baru terbentuk endapan putih (aspirin) setelah dipanaskan. 2. Kesimpulan 

Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan aspirin adalah reaksi asetilasi, yang mana reaksi asetilasi itu adalah reaksi kimia di mana molekul-molekul kecil yang disebut gugus asetil ditambahkan ke molekul lain.



Produk aspirin terbentuk dari reaksi asetilasi antara asam salisilat dengan asam asetat anhidrida.



Produk yang terbentuk mirip dengan produk aspirin pada literatur, hal ini bisa dibuktikan dengan analisis produk dari segi kelarutan dalam air dan etanol kemudian sifat fisiknya putih mengkilap berupa padatan.



Yield produk aspirin yang diperoleh yaitu 76,13 %....


Similar Free PDFs