PENANGGULANGAN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL INDONESIA TERKAIT KASUS DUMPING DENGAN KOREA SELATAN PDF

Title PENANGGULANGAN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL INDONESIA TERKAIT KASUS DUMPING DENGAN KOREA SELATAN
Pages 15
File Size 163.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 349
Total Views 872

Summary

PENANGGULANGAN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL INDONESIA TERKAIT KASUS DUMPING DENGAN KOREA SELATAN Laksitannisa Harumi Email : [email protected] Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional, Fakultas Humaniora Universitas Darussalam Gontor Kampus Mantingan Sejak lama proses tukar menukar barang dengan uang ...


Description

PENANGGULANGAN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL INDONESIA TERKAIT KASUS DUMPING DENGAN KOREA SELATAN

Laksitannisa Harumi Email : [email protected] Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional, Fakultas Humaniora Universitas Darussalam Gontor Kampus Mantingan Sejak lama proses tukar menukar barang dengan uang atau biasa disebut dengan perdagangan telah mewarnai kehidupan perekonomian dalam jangkauan nasional ataupun dunia Internasional. Proses perdagangan ini sengaja ada dan diadakan, karena adanya kebutuhan dan keinginan dari sesalam diri setiap manusia yang tak terbatas dengan persediaan sumber daya yang terbatas. Namun selama berjalannya proses perdagangan internasional tidak dapat dipungkiri akan ketiadaan suatu permasalahan, hambatan, layaknya kasus dumping atau kecurangan dalam penetapan harga jual rendah di negara pengimpor, seperti yang terjadi antara negara Indonesia dan Korea Selatan pada tahun 2002, yang menimbulkan kerugian cukup besar pada produsen terhadap produksi. Terlebih kerugian yang cukup besar secara tidak langsung berdampak pada APBN negara yang berkisar 50% dengan total jumlah kerugian 53 juta dolar AS dari penghasilan tahun sebelumnya, yaitu 102 juta dolar AS.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatife dengan melakukan penelitian dan pencarian terhadap berbagai literature, artikel, berbagai macam buku, majalah ataupun buku pengetahuan lainnya.Dengan membahas dan menganalisis kebijakan pemerintah terkait tuduhan dumping yang terjadi antara negara Indonesia dan Korea Selatan, diharapkan mampu memberikan pemahaman yag mendetail dan mengahasilkan solusi terbaik atas kasus dumping terhadap negara Indonesia. Sekaligus menetapkan kebijakan khusus merujuk pada masalah yang terkait. Diharapkan penelitian ini menghasilkan informasi penting seputar perdagangan internasional dalam masalah perekonomian kepada seluruh lapisan masyarakat secara luas. Melalui banyaknya informasi dan pemahaman yang didapat, seluruh rakyat Indonesia dapat dengan mudah memilih sikap yang harus ditegaskan dalam menghadapi berbagai macam kasus perdagangan tingkat nasional maupun internasional. Kata kunci: Korea Selatan, Indonesia, Dumping

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ini, sistem kerjasama lintas batas antar negara di dunia atau biasa kita sebut sebagai kerjasama intenasional yang mencakup sistem universal dalam bidang ekonomi menjadi lebih mudah, dengan berbagai acuan atau jalur yang semakin banyak ditemukan dengan berbagai akses. Perlu diketahui oleh setiap penduduk Indonesia, terutama perintis industri menengah atau pun rumah tangga yang telah mendapatkan titik puncak kesuksesan dalam mendapatkan pendapatan yang telah dituju,

1

seperti pemesanan pihak

mancanegara mengenai barang produksi yang dihasilkan beserta pengirimannya yang biasa kita sebut dengan kegiatan ekspor dan impor barang demi kebutuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing pihak. Bahwasannya banyak hal yang perlu mendapatkan perhatian penuh atas proses pengiriman beserta keuntungan yang akan didapatkan oleh pihak produsen maupun konsumen. Kegiatan ekspor dan impor di Indonesia pasti memiliki kaitan penting dengan pemerintah yang berada di lingkup penanganan masalah ekonomi di Indonesia sendiri. Seperti kementrian ekonomi, yang mana secara tidak langsung segala kegiatan perekonomian mikro maupun makro, dalam lingkup kecil ataupun besar telah mendapatkan penanganan, dimana tidak semua pihak dari penduduk di Indonesia mengetahui dan menaruh perhatian penuh terhadap hal tersebut. Berbagai perspektif yang dikemukakan oleh pengamat politik dalam ranah permasalahan ekonomi, menjadikan kegiatan ekspor dan impor menjadi hal yang unik untuk ditelaah lebih dalam mengenai banyaknya kesalahpahaman yang diakibatkan

1

http://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20150329104005-29-4712/jokowi-kuatkan-kerjasamaekonomi-indonesia-koreaselatan/ diakses pada tanggaL 23 Maret 2017

2

ketidaksamaan persepsi dan kecurangan yang dilakukan oleh negara atau pihak yang bersangkutan. Ketidakpahaman masyarakat industri Indonesia mengenai berbagai untung dan rugi, beserta permasalahan yang akan dihadapi kedepannya dalam perekonomian yang sedang dijalaninya. Mengakibatkan beberapa masalah yang tanpa disadari secara tidak langsung akan memberikan dampak yang buruk pula bagi pendapatan negara, sebagai biaya atas kegiatan ekspor dan impor tersebut. Layaknya permasalahan ketidaksamaan persepsi antara Indonesia dan Korea dalam menetapkan harga jual di negara yang bersangkutan, sehingga kerugian yang diakibatkan akan menjadi suatu permasalahan tak berujung jika tidak di tangani secara langsung dan secara tegas oleh pemerintahan dari negara yang bersangkutan. Yang mana permasalah mengenai untung dan rugi dalam kegiatan ekspor impor barang produksi dalam perekonomian Internasional biasa disebut dengan dumping. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem perekonomian Internasional dapat terjalin? 2. Bagaimana kecurangan yang dinamakan Dumping tersebut dapat terjadi dalam kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan? 1.3 Tujuan 1. Agar dapat mengetahui secara menyeluruh tentang proses terjalinnya perekonomian internasional. 2. Agar dapat mengetahui bentuk kecurangan dumping yang terjadi dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. 1.4 Kegunaan penulisan 1. Manfaat teoritis Dalam hubungan Iinternasional di kancah dunia, Korea Selatan merupakan suatu negara yang maju, berkembang dan merupakan negara dengan industry

3

yang sangat maju. Sedangkan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang atas perekonomianya sendiri. 2. Manfaat praktis Negara Indonesia memiliki hubungan bilateral dengan Negara Korea Selatan yang dikabarkan hingga saat ini dua negara tersebut semakin dekat dalam hubungan di berbagai bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan. Selain itu, negara Korea Selatan dan negara Indonesia memiliki hubungan yang erat dalam berbagai bidang perrekonomian, khususnya dalam perdagangan, yang mana produk dari kedua belah pihak saling mengisi kebutuhan dari masing-masing negara. PEMBAHASAN 2.1. Pembahasan umum Selama ini, kita tahu bahwa negara Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan erat dalam perihal perekonomian khususnya dalam perdagangan internasional. Adanya sistem perdagangan lintas batas antar negara karena kebutuhan hidup yang dibutuhkan oleh manusia, yang mana adanya keinginan naluriah dari setiap manusia utnuk memenuhi kebutuhan tidak terbatas dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Sudah lama antara dua negara tersebut menjalin kesinambungan yang damai dan tentram tanpa adanya halangan suatu apapun. 2Sampai pada akhirnya pada tahun 2002 Korea Selatan menetapkan kebijakan antidumping dalam proses ekspor barang produksi Indonesia ke Korea Selatan, yang mana hal tersebut menerapkan kebijakan merugikan bagi pihak Indonesia. Karena kebijakan tersebut menetapkan penurunan nilai harga ekspor dari negara luar sehingga turunnya harga jual mengakibatkan gangguan internal di dalam perekonomian Indonesia, baik secara nasional maupun

2

Huala Adolf , 2004, “Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional”, (Sinar Grafika, Jakarta)

4

secara Internasional, dimana kerugian mencapai 50% keuntungan yang biasanya di dapat dalam kerjasama perdagangan eksternal Indonesia dengan Korea Selatan. 2.2. Pembahasan Khusus 2.2.1. Sistem Perekonomian Internasional dalam Perdagangan Internasional Pada era sekarang ini, perkembangan ekonomi Indonesia di kalangan nasional dan internasional banyak ditopang dan dipengaruhi oleh berbagai sector perekonomian, yang mana para adanya sector perekonomian tersebut menjadi pemegang peranan paling utama dalam meningkatakan pendapatan nasional. 3Disamping itu sector perekonomian negara merupakan satu unsur penting keberhasilan berinvestasi dalam kancah internasional, karena pertumbuhan ekonomi yang ada, dapat mencerminkan perkembangan perekonomian Indonesia. 4

Membahas tentang sector perekonomian Indonesia, pastilah memiliki

keterkaitan yang sangat penting dengan barang konsumsi atau pendapatan. Seorang pakar perekonomian dari barat Sir William mengatakan pendapatnya bahwa pendapatan nasional suatu negara adalah dihitung berdasarkan jumlah biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun pendapatnya tersebut ditentang keras oleh IMF (International Moneter Fund), yang menyatakan bahwa konsumsi bukanlah satusatunya unsur yang utama dalam penghitungan pendapatan nasional dalam suatu negara, akan tetapi unsur utama dalam pendapatan nasinal sendiri adalah Pendapatan Nasional Bruto atau GNP (Gross National Product), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan setiap tahun oleh negara-negara yang bersangkutan, yang mana selalu diukur berdasarkan harga pasar produksi yang berlaku di suatu negara. Berbicara mengenai permasalan ekonomi dan konsumsi di Indonesia, kita bisa menelisik lebih dalam mengapa dalam suatu negara dalam jangkauan nasional maupun

3

Mas’oed Mohtar, 1990, “Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi”, (Jakarta: LP3ES)

4

Machmud Amir, PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA REFORMASI, JAKARTA, ERLANGGA hal 34

5

internasional ada kebutuhan mengonsumsi pangan dalam hal primer maupun sekunder? 5

Ternyata ada 4 cakrawala ilmu ekonomi dalam kebutuhan manusia : 

Kebutuhan manusia yang beraneka ragam



Adanya kebutuhan sosio dan kebutuhan budaya



Adanya kebutuhan individual dan kebutuhan bersama



Munculnya kebutuhan sekarang (jangka pendek) dan kebutuhan masa depan (jangka panjang)

Dewasa ini, masalah perekonomian terkait dengan barang konsumsi dan pendapatan nasional tidak hanya sebatas luas negara Indonesia saja, melainkan ia memiliki keterkaitan dengan peranan ekonomi internasional. 6

Definisi dari ekonomi internasional sendiri adalah proses perekonomian yang

mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (eksport-import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (swasta maupun pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Berbicara mengenai perkeonomian Internasional yang mana memiliki keterkaitan keras tentang jual beli antar negara, dimana proses penjualan barang ke negara lain biasa disebut dengan Ekspor, sedangkan pembelian barang konsumsi dari negara luar untuk negara sendiri biasa disebut dengan Impor. 7

Tujuan dari diadakannya perekonomian internasional yang mana merupakan

kerjasama lintas batas negara dalam bidang ekonomi adalah mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Pencapaian atas tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan :

5

http://www.aseansec.org/19105.htm lampiran hal 2. Diakses tanggal 27 Maret 2017

6

Dumairy. 1996. PEREKONOMIAN INDONESIA. Jakarta: Erlangga. Sumber lainnya: 7 http://www.aseansec.org/19105.htm lampiran hal 2. Diakses tanggal 27 Maret 2017

6



Mengadakan kegiatan-kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan dan lain-lain.

Perkembangan nasional ataupun internasional mengenai perekonomian yang ada memungkinkan keadaan dimana sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama sekali dalam permasalahn perekonomian dengan negara lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh kelangkaan barang pangan atau konsumsi kehidupan di daerah atau negara tersebut, sehingga terdapat keadaan yang memaksa dimana dari pihak pemerintahan individual maupun universal yang negara akan meminta dan menawar atas kerjasama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas mengenai sumber daya yang ada. Jika kita telah mengetahui bahwasannya masalah ekonomi antar negara dapat disebut dengan perekonomian internasional, maka kegiatan jual beli antar negara juga disebut dengan perdagangan internasional, dimana perdagangan internasional sendiri merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud data berupa perorangan (individu dan individu) ataupun antar kelompok. Banyak sumber mengatakan bahwa perdagangan jalannya suatu proses perdagangan antar negara sangat penting, dikarenakan perdangan internasional merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP (Gross National Product). 8

Membicarakan perdagangan internasional tak akan lepas dari pengadaan

eksport dan impor dari suatu negara ke negara yang lainnya. Tujuan jelas diadakannya proses elsport dan import sendiri adalah : 

Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.



Keinginan

untuk

memperoleh

keuntungan

dan

meningkatkan

pendapatan negara.

8

Musilikhati dan David, 2010, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 2, Desember 2010. Dalam http://www.kemendag.go.id/ diakses pada tanggaL 28 Maret 2017

7



Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga diperlukan pasar baru untuk menjual produk tersebut.



Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.



Keinginan membuka lahan kerjasama, hubungan politik dan sukungan negara lain.



Terjadinga era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

2.2.2. Kasus Dumping Terhadap Hubungan Bilaterla Indonesia dengan Korea Selatan Setelah mengetahui tujuan beserta diberlakukannya kegiatan ekspor dan impor, sudah sepantasnya kita mengetahui beberapa keadaan yang harus menjadi waspada kecurangan bagi negara yang menjalankan proses kerjasama perdagangan internasional, yakni 9Diskriminasi Harga. Praktik diskriminasi harga pada barang produksi secara Internasional disebut dengan Dumping. Pengertian dari dumping sendiri merupakan penjualan barang ekspor dengan harga lebih rendah daripada di dalam negeri atau bahkan dengan harga jauh di bawah biaya produksi. Kecurangan tersebut telah terjadi diantara negara Indonesia dengan Korea Selatan. Yang mana Korea Selatan menetapkan kebijakan anti dumping untuk melindungi industry domestiknya. Dan tanpa disadari korban selanjutnya atas kebijakan dengan kesepakatan satu pihak Korea Selatan ini adalah negara kita negara Indonesia. Kasus tersebut berlangsung cukup sulit dan rumit, karena pihak negara Korea Selatan menuduh Indonesia melakukan dumping woodfree copy paper ke Korea Selatan sehingga Indonesia mengalami kerugian yang cukup besar. Tuduhan tersebut menyebabkan Pemerintahan Korea Selatan memberlakuakn bea masuk anti-dumping 9

Machmud Amir, PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA REFORMASI, JAKARTA, ERLANGGA hal 313

8

(BMAD) sebesar 2,8 persen hingga 8,22 persen pada 7 November 2003, akibat dari adanya tuduhan dumping itu ekspor produk Indonesia terhadap Korea Selatan mengalami kerugian. 10

Ekspor woodfree copy paper Indonesia pada tahun 2002 mendapat keuntungn

mencapai 102 juta dolar AS, dan turun pada tahun 2003 menjadi 67 juta dolar AS dikarenakan tuduhan yang diberikan oleh Korea Selatan. Karena kerugian yang terpaut cukup besar itu Indonesia harus melakukan usaha terbaik untuk menghadapi kasus dumping ini. Kasus ini bermula ketika Koera Selatan mengajukan petisi anti dumping terhadap 16 jenis produk kertas Indonesia, antara lain yang tergolong dalam uncoated paper and paperboard used for writing dan printing or other graphic purpose produk kertas Indonesia kepada Korean Trade Commision (KTC) pada tanggal 30 September 2002 dan pada 9 Mei 2003. Namun pada 7 November 2003 KTC menurunkan perjanjian anti dumping terhadap produk kertas Indonesia ke Korea Selatan dengan ketentuan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli dan PT Indah Kiat. Terkait masalah ini, Indonesia mengajukan banding kepada WTO pada tanggal 4 Juni 2004 dan meminta diadakan konsultasi bilateral, namun pada kenyataannya konsultasi yang dilaksanakan pada tanggal pada tanggal 7 Juli 2004 gagal mencapai kesepakatan. Karenanya, Indonesia meminta Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body) yang dinaungi oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) membentuk panel perdamaian, siapa sangka proses tersebut akan memakan waktu yang lama sebagai kerugian yang berkepanjangan, sebab panel juga menyita waktu berkisar 3 sampai 6 bulan agar mendapatkan hasil yang akurat. Setelah melalui proses pemeriksaan, pada akhirnya WTO menyetujui gugatan Indonesia terhadap pelanggaran terhadap penentuan agreement on antidumping, beserta

10

11IMF

(International

http://ceukayay.blogspot.com/2011/04/kebijakan-perdagangan-internasional.html

11

Anindika, Ratya & Reed, R. Michael. Bisnis dan Perdagangan Internasional. 2008. Andi: Yogyakarta

9

Monetary Fund) yang bertugas untuk membantu berbagai masalah perekonomian di dunia, yakni: 

Memajukan kerjasama lintas batas negara du dunia dalam bidang keuangan



Melancarkan perdagangan internasional



Melancarkan proses pembayaran multilateral



Membantu negara yang mengalami deficit sementara dalam neraca pembayaran dengan kredit atau peminjaman uang jangka pendek

Setelah proses yang lama Panel DSB menilai Korea telah melakukan kesalahan dalam upaya membuktikan adanya praktek dumping produk kertas dari Indonesia, bahwa Korea telah melakukan kesalahan dalam menentukan bahwa industry domestic Korea mengalami kerugian akibat praktek dumping dari produk kertas Indonesia. Meskipun dalam kasus Indonesia dengan Korea Selatan dimenangkan oleh Indonesia, namun Indonesia harus mengupayakan penyelesaian kasus dumpingnya terhadap negara lain dengan memberlakukan Undang-Undang, yang mana undang-undang tersebut merupakan undang-undang yang menerapkan sistem anti dumping. 12

Kebijakan mengenai Undang-Undang anti Dumping sendiri diberlakukan

untuk melindungi industri dalam negeri dari segala kerugian akibat melonjaknya barang impor. Selain itu, diperlukan penetapan biasa masuk atau Bea Msuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dalam rangka proses investigasi praktek dumping (ekspor dengan harga lebih murah dari harga di dalam negeri) yang diajukan industry dalam negeri. Dengan begitu, apabila terdapat negara eksportir yang terbukti melakukan dumping sesaat setelah diberlakukan UU antidumping di Indonesia, maka dapat dikenakan sanksi berupa BMAD sesuai hasil penyelidikan. Karenanya, pemerintah sudah seharusnya mengefektifkan adanya Komite Anti dumping Indonesia (KADI), yang merupakan institusi yang bertugas melaksanakan penyelidikan,

12

Gilargo.T, 2004. PENGANTAR EKONOMI MAKRO, PT. Kanisius. Yogyakarta

10

pengumpulan bukti dan pengolahan bukti dan informasi mengenai barang impor dumping, barang impor bersubsidi dan lonjakan impor. 13

Kasus dumping yang terjadi tentu saja sangat merugikan Indonesia dari segala

pihak, yang mana mangakibatkan kerugian terhadap pihak produsen produk industry ataupun terhadap negara Indonesia yang secara tidak langsung memberikan dampak yang buruk terhadap pendapatan negara (APBN). Namun kerugian yang diakibatkan oleh kasus dumping sendiri yakni :

14



Tingkat makro pertumbuhan ekonomi



Pengangguran yang membludak



Menurunnya tingkat investasi



Banyaknya hutang luar negeri



Depresiasi rupiah

Depresiasi rupiah sendiri merupakan kondisi dimana nilai tukar mata uang

(kurs) Indonesia menurun di kancah internasional. Depresiasi rupiah secara teori dapat meningkatkan nilai impor, namun yang terjadi adalah penurunan volume impor, sehingg...


Similar Free PDFs