Pendekatan Kualitatif.pdf PDF

Title Pendekatan Kualitatif.pdf
Author Isna Wati
Pages 15
File Size 885.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 257
Total Views 358

Summary

1 PENDEKATAN KUALITATIF Isnawati1 [email protected] Abstrak Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pendekatan Kualitatif.pdf Isna Wati

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Rancangan Penelit ian Kualit at if Faqih Fadillah

BUKU KUALITAT IF PDF.pdf doni t obroni Implement asi Manajemen Berbasis Sekolah Unt uk Meningkat kan Mut u Tenaga Pendidik St udi Mult i Si… abu hasan

1

PENDEKATAN KUALITATIF Isnawati1 [email protected] Abstrak

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitiaan. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded. Kata Kunci : Metodologi penelitian, penelitian kualitatif, landasan teori, interaksi sosial. Pendahuluan

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi2 dan realitas 1

Dipresentasikan pada mata kuliah MA Research Methodology di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 20 Maret 2018 dengan dosen pengampu Prof. Dr. Zulkifli, MA 2 Within psychology, researchers using qulitative methods are usually looked upon with a certain degree of suspicion. When using qualitative research one enters the periphery of science: one has to make do with ‘soft’ data and inavitably, it will be difficult to prevent vaguenes in the descriptions of one’s findings. With this caracterization, which in itself is neither correct nor incorrect, reference is made to the supposed counterpart of qualitative research : quantitative research. In psychology this type of research is given preference. Lihat J.W. Heyink and TJ.Tymstra, The Function of Qualitative Research, (Springer : Social Indicators Research, Vol.29 No.3 July, 1993), h.291

1

2

sosial.Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalahmasalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Pengertian Selain pendekatan kuantitatif, dalam metodologi penelitian dikenal ada pendekatan kualitatif3. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pendekatan kuantitatif. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan dari suatu persoalan, dalam satu sisi peneliti harus mengukur, menghitung dan menyimpulkan jumlah dalam perhitungan statistik, yang kemudian dikatakan sebagai penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif atau lebih singkat dikenal dengan istilah penelitian kuantitatif. Namun disisi lain, untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan dari suatu persoalan, peneliti harus melihat kealamiahan atau naturalistik dari suatu peristiwa, mendalami persoalan secara fenomenologis, interaksi simbolik, etnografi, studi kasus dan mendeskripsikan sifatsifat kualitatif yang kemudian dapat dikatakan sebagai penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif atau lebih singkat dikenal dengan istilah penelitian kualitatif.4 Ada beberapa ciri-ciri dari penelitian kualitatif5, diantaranya adalah : 1. Menjawab masalah khusus yang diangkat dari konteks penelitian, 2. Masalah khusus dalam penelitian disebut fokus, 3. Fokus yang diteliti lebih mengarah pada proses daripada hasil6, 4. Meneliti fokus yang sifatnya unik, 5. Menggunakan latar penelitian yang alamiah, 6. Manusia (peneliti) sebagai alat atau instrumen kunci dalam pengumpulan data, 7. Rancangan penelitian bersifat sementara, 3

Istilah kualitataif menurut Krik dan Miller (1986) pada mulanya bersumber dari pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. 4 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, (Malang : Media Nusa Creative, 2015) h.19 5 Ciri-ciri ini diambil dari pendapat beberapa ahli, diantaranya Bodan dan Biklen (1998), Arifin (1996), Arikunto (2002), Berg (2004), Patilima (2005), dan Moelong (2008). 6 In Qualitative Research reflect on concept before gathering data. However, many of the concepts we use are developed and refined during or after the process of data collection, lihat W. Laurence Neuman, Social Research Method : Qualitative and Quantitative Approaches, (United State Of America : Pearson, 2014), h.204

3

8. Tidak mengajukan hipotesis sebelumnya, 9. Tidak menggunakan konsep sampel, 10. Pemberi informasi disebut informan, 11. Pengamatan, wawancara dan analisis dokumen sebagai teknik utama dalam pengumpulan data, 12. Data bersifat kualitatif, 13. Analisis data secara induktif, 14. Kredibilitas, transferabilitas, auditabilitas dan konfirmabilitas dalam melihat keabsahan data, 15. Analisis data dan pelaporannya bersifat deskriptif7, 16. Teori dari dasar (grounded theory).8 John W.Creswell dalam bukunya mengatakan bahwa Qualitative research begins with assumptions, a worldwide, the possible of theoritical lens and the study of research problems inquiring into the meaning individuals or groups ascribe to a social or human problem. To study this problem, qualitative researchers use an emerging qualitative approach to inquiry, the collection of data in a natural setting sensitive to the people and places unders study, and data analysis that is inductive and establish patterns or themes.9 Untuk lebih memudahkan kita dalam memahami dan membedakan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif, penulis sajikan sebuah tabel10 yang membahas mengenai hal tersebut dibawah ini : No. Aspek Pembeda 1. Metode Ilmiah

2. 7

Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif - Deduktif atau top-down - Induktif atau bottom- Peneliti menguji up. hipotesis dan teori - Peneliti menghasilkan dengan data. hipotesis baru dan grounded theory dari data selama di lapangan. Pandangan terhadap Perilaku adalah tetap Perilaku adalah dinamis,

The Product of qualitative inquiry is richly of descriptive. Words and pictures rather than numbers are used to convey what the researcher has learned about a phenomenon. Lihat Sharan B. Meriam, Qualitative ResearchA Guide to Design and Implementation, (United States of America : Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2009),h.16 8 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 35 9 John. W. Creswell, Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Five Approaches, (United State Of America : Sage Production, 2007, Second Edition), h. 37 10 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 16

4

perilaku manusia 3. 4.

(regular) dan dapat diprediksi. Umumnya tujuan Deskriptif, eksplanatif penelitian dan prediktif. Fokus penelitian Dipersempit, sudut lensa terbatas, menguji hipotesis yang khusus.

5.

Sifat pengamatan

6.

Sifat realitas

7.

Mempelajari perilaku dibawah kondisi yang terkontrol.

Obyektif (observer yang berbeda bisa setuju terhadap apa yang diamati) Bentuk pengamatan Menggunakan alat ukur data yang terukur dan instrumen yang valid (test, rating-scales, quistionnare, behavioral responses)

8.

Sifat data

Variables.

9.

Analisis data

10

Hasil

Identifikasi hubungan statistik. Temuan yang digeneralisasi.

11.

Bentuk laporan

Laporan (korelasi, rerata, temuan)

statistik perbandingan signifikansi

situasional, konstekstual dan personal. Deskriptif, eksploratif dan penemuan. Diperluas, sudut lensa yang paling dalam, mendalami fenomena untuk belajar lebih jauh tentang fenomena itu. Mempelajari perilaku didalam lingkungan yang alamiah dan mempelajari konteks didalam perilaku yang terjadi. Subyektif, personal dan dikonstruksi secara sosial. Menggunakan indepthintervie, participants, observation (field-notes, open-ended question), peneliti sebagai instrumen pengumpul data utama. Words, images, categories. Mencari tema, pola, gambaran holistic. - Temuan peristiwa khusus - Representasi sesuatu yang dianggap penting - Menyajikan berbagai perspektif. Laporan naratif dengan deskripsi yang konstekstual dan catatan langsung dari pastisipan dilapangan

Ruang Lingkup Penelitian Kualitatif Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif dapat digunakan untuk lingkup mikro sampai makro. Sasaran yang kecil (mikro) yaotu individu

5

dalam satu situasi sosial (single social situation) sampai kelompok sasaran yang kompleks dan luas (makro). Staiback yang diperkuat Sugiyono menyatakan bahwa “An investigation might be simple or complex, dealing with a single event or multiple event, might be small or large”.11 Penelitian dalam lingkup yang sangat kecil dapat dicontohkan seorang guru meneliti perubahan tingkah laku pada seorang siswanya yang memiliki keterbatasan pancaindera. Sugiyono menyebutkan situasi sosial yang paling kecil terdiri atas satu orang (actor), dengan aktifitas tertentu (activity), pada tempat tertentu. Situasi sosial tersebut diilustrasikan sebagaimana gambar dibawah ini :

Dilihat dari tingkatan hasil penelitiannya, cakupan penelitian kualitatif bisa dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi nilai akademiknya. Yang paling rendah bisa menghasilkan deskripsi dengan memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap situasi sosial yang diteliti. Penelitian yang lebih tinggi bisa membandingkan peristiwa pada kasus situasi sosial tertentu, waktu, pola hubungan dengan aspek yang lain. Dilihat dari cakupan waktu, penelitian kualitatif memang memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif diperlukan pengamatan yang cermat dan intensif, serta wawancara yang mendalam untuk memotret sisi yang paling dalam dari fokus penelitiannya. Selain itu, penelitian kualitatif bisa dimulai lebih awal dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Hal ini karena peneliti tidak harus memiliki rancangan yang sempurna untuk memulai kelapangan, bahkan rancangannya bersifat sementara dan dapat berubah ketika sudah dilapangan. Dilihat dari fokus yang diteliti, khususnya dalam bidang pendidikan terjadi tingkatan kompleksitas fokus yang diteliti.12 Dalam pandangan kualitatif, gejala13 bersifat holistik (meneyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisahkan) sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya 11

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2008), h.27 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h.38 13 Dalam peneltian kuantitatif gejala bersifat tunggal dan parsial, dari gejala tersebut peneliti kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang dapat diteliti. lihat Sugiyono, 12

6

hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti sesuai dengan gambar diatas. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif14 disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Spradley mengatakan bahwa fokus merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial, dalam penelitian ini fokus didasarkan pada tigkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial dilapangan.15 Jenis-jenis Penelitian Kualitatif Sebagaimana dalam pendekatan kuantitatif yang didalamnya terdapat banyak jenis penelitian, baik dilihat dari pengontrolan perlakuan subjek kedalam analisis maupun keterlibatan subjek penelitiannya. Dalam pendekatan kualitatif, juga terdapat jenis-jenis penelitian, lingkup subjek yang diteliti, konteks dan fokus penelitian, dan orientasi teoritik. Macam-macam penelitian dalam pendekatan kualitatif adalah sebaagi berikut : 1. Penelitian Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan atau mendeskripsikan karakteristik dari fenomena. Salah satu ciri utama dari deskriptif adalah paparannya yang bersifat naratif (banyak uraian kata-kata). Umumnya penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang menyangkut pertanyaan what, how dan why. Apabila semua aspek dari fenomena sudah berhasil dijelajahi, maka peneliti ingin menggambarkan karakteristk dari fenomena secara utuh dan menyeluruh dengan uraian kata-kata dan kalimat yang naratif.16 2. Penelitian Fenomenologi Fenomenologi adalah landasan pokok yang digunakan oleh peneliti kualitatif untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang diteliti. Penelitian fenomenologi adalah penelitian yang berorientasi pada pengalaman subjektif atau pengalaman yang mengungkap fenomena khusus. Penelitian fenomenologi menyelidiki pengalaman dengan berusaha memahami arti pe ristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : CV Alfabeta, 2015, cet-22)h. 205 14 Dalam penelitian kuantitatif peneliti membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel yang disebut dengan batasan masalah, lihat lihat Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.205 15 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.209 16 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 25

7 berada dalam situasi tertentu.17 Jhon Creswell dalam bukunya mengatakan bahwa “Phenomenologists focus on describing what all participants have in common as they experience a phenomenon. The basic purpose of phenomenology is to reduce individual experiences with a phenomenon to a description of the universal essence”.18 3. Penelitian Studi Kasus Studi kasus adalah jenis penelitian kualitatif yang membantu peneliti untuk mengadakan studi mendalam tentang sesuatu.19 Penelitian ini paling banyak diminati oleh peneliti. Dikatakan studi kasus karena hanya memusatkan perhatian pada kasus tertentu dimana sasaran dan fokusnya unik. Sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan konteksnya masing-masing dengan maksud memahami berbagai kaitan yang ada diantara unsur-unsur yang terkandung didalamnya.20 Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Pendekatan studi kasus pada hakikatnya terfokus pada kasus (case). Kasus-kasus ini dapat diperoleh dari kasus yang unik, konteks khusus, isu-isu yang sedang berkembang, budaya alamiah, holistic, fenomena dll. Langkah –langkah penelitian dalam studi kasus menurut Denzin adalah sebagai berikut : a. Membatasi kasus, menentukan objek dari penelitian, b. Menyeleksi fenomena-fenomena, tema atau isu sebagai pertanyaan penelitian, c. Menentukan pola data untuk mengembangkan isu, d. Observasi triangulasi, e. Menyeleksi alternatif interpretasi, f. Mengembangkan kasus yang telah ditentukan.21 4. Penelitian Entografi Dalam sejarah perkembangan metodologi penelitian, jenis penelitian etnografi adalah yang paling diminati dari bidang antropologi atau budaya. 17

Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 25 18 John W. Creswell, Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Five Approaches, h.58 19 JR. Raco, Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya (Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), h.50 20 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 25 21 M. Syahran Jailani, “Ragam Penelitian Kualitatif (Etnografi, Fenomenologi, Grounded, Theory dan Study Kasus),” dimuat di Edu-Bio, Vol. 4, 2013, h.48-49.

8

Karena itu, etnografi dipandang sebagai satu metode dalam penelitian kualitatif. Penekanan penelitian etnografi adalah pada sudut keseluruhan budaya atau aspek-aspek budaya yang ada dalam suatu komunitas. Budaya dalam hal ini dapat dimaknai sebagai suatu totalitas dalam kehidupan. Dengan etnografi peneliti dapat memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena yang teramati dari kehidupan sehari-hari. Jadi etnografi lazimnya bertujuan untuk menguraikan suatu budaya secara menyeluruh, baik yang bersifat material seperti artefak, alat, pakaian, bangunan, dan sebagainya maupun yang bersifat abstrak seperti pengalaman, kepercayaan, norma dan sistem nilai dari kelompok yang diteliti. 5. Penelitian Interaksi Simbolik Interaksi simbolik merupakan salah satu diantara beberapa perspektif utama yang dikenal dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi, antropologi dan komunikasi. Perspektif interaksi simbolik merupakan cara pandang terhadap perilaku manusia yang dilihat dari interaksinya yang menggunakan simbol-simbol. Dalam penelitian interaki simbolik, peneliti berusaha untuk memahami subjek dari sudut pandang subjek itu sendiri dalam membuat penafsiran dan membuat skema konseptual. Esensi dari penelitian ini adalah suatu aktifitas yang merupakan ciri khas manusia , yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Perilaku manusia harus wdilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksinya.22 6. Penelitian Tindakan Jenis penelitian ini berorientasi pada manfaat praktis. Untuk itu jenis penelitiannya biasa disebut dengan istilah penelitian tindakan (Action Research). Untuk meningkatkan tanggung jawab kerjanya, para profesional harus selalu memperbaiki kinerjanya. Untuk memperbaiki kinerja itu, maka ia harus melakukan penelitian. Karena orientasinya yang ingin mendapatkan perbaikan kinerja secara langsung dan praktis, maka jenis penelitian yang banyak banyak digunakan adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini memiliki ciri-ciri yang khusus yang lebih menekankan pada proses aatindakannya. Untuk itu, penelitian tindakan dimasukkan kedalam kelompok penelitian kuantitatif. Namun demikian, ada yang beranggapan bahwa penelitian tindakan dapat menggabungkan antara pendekatan kuantitatif dan kualitataif dalam satu proyek penelitian. 7. Penelitian Pengembangan 22

Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya, h. 26

9

Penelitian pengembangan sebenarnya merupakan penelitian yang dilakukan melalui dua tahapan besar yaitu penelitian dan pengembangan (research and development, R & D). Pada tahapan research, peneliti dapat berangkat dari penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif. Peneliti yang berangkat dengan memilih tahapan penelitian kualitataif umumnya mengelompokkan karyanya kedalam penelitian kualitatif, begitu juga sebaliknya. Pada tahapan penelitian kualitatif, peneliti dapat memilih jenis-jenis penelitian kualitatif yang telah ada, selanjutnya dalam tahapan development peneliti berusaha menindaklanjuti hasil penelitiannya dengan menghasilkan produk pengembangan. Produk itu dapat ber...


Similar Free PDFs